Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Lama Perendaman Benih dalam Larutan CaCO3 terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) pada Media Tanaman yang Berbeda Ericson, Gaol Uli Lumban; Sugiatno, Sugiatno; Edy, Akari; Susanto, Herry
JURNAL AGROTROPIKA Vol. 22 No. 1 (2023): Jurnal Agrotropika Vol 22 No 1, Mei 2023
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v22i1.7432

Abstract

The presence of pulp in cocoa seeds is known to inhibit seed germination and seedling growth. The conventional method of removing pulp from cocoa seeds is done mechanically by rubbing the seeds with rubbing ash. Conventional pulp removal has disadvantages, such as being less practical and potentially damaging the seed surface. Therefore, it is necessary to try chemically removing the pulp from cocoa seeds by soaking the seeds in a lime solution (CaCO3). This study aims to determine the effect of the duration of cocoa seed soaking in CaCO3 solution and different planting media compositions on seedling growth. The research was conducted from September to December 2021 at a plastic house in Labuhan Dalam Village, Tanjung Senang District, Bandar Lampung, and the Seed Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Lampung, Gedong Meneng, Bandar Lampung. The study used a Completely Randomized Design (CRD) arranged in a factorial manner. The first factor was the duration of cocoa seed soaking in CaCO3 solution, consisting of no soaking, soaking for 30, 60, 120, and 240 minutes. The second factor was the planting media composition, consisting of a mixture of rice husk charcoal + manure, sand + manure, and sand + rice husk charcoal + manure. Each treatment combination was replicated three times, resulting in 45 experimental units. The observation data were analyzed using analysis of variance, and the mean differences were tested using the Least Significant Difference (LSD) test at the 5% level. The results of the study showed that the duration of cocoa seed soaking in CaCO3 solution had no effect on cocoa seedling growth. The planting media composition of sand + rice husk charcoal + manure had a significant effect on the best cocoa seedling growth compared to the planting media compositions of rice husk charcoal + manure and sand + manure. Soaking cocoa seeds in CaCO3 solution had no effect on cocoa seedling growth in different planting media. Keywords : Cocoa seeds, pulp, CaCO3, soaking, planting media
Uji Sifat Campuran Bahan Aktif Herbisida Atrazin, Nikosulfuron, Mesotrion pada Pengendalian Beberapa Jenis Gulma Sembodo, Dad Resiworo Jekti; Wati, Nana Ratna; Susanto, Herry; Sugiatno, Sugiatno
JURNAL AGROTROPIKA Vol. 23 No. 1 (2024): Jurnal Agrotropika Vol 23 No 1, Mei 2024
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v23i1.8689

Abstract

The aim of this research was to know effectiveness and characteristic of mixing herbicide active ingredients atrazine, mesotrion, and nikosulfuron on several weed specieses. The trial conducted in the green house at South Lampung from December 2021 until February 2022. This Research arranged in a Randomized Completely Design. Treatment consists of four types of herbicides with six level of dosage active ingredient, namely of single herbicides is atrazin 200 g/l (0, 25, 50, 100, 200, and 400 g ha-1), nikosulfuron 20 g/l (0, 2.5, 5.0, 10, 20, and 40 g ha-1), mesotrion 40 g/l (0, 5, 10, 20, 40 and 80 g ha-1), and herbicides combination of atrazine, nikosulfuron, and mesotrion 200/20/40 OD (0, 32.5, 65, 130, 260, and 520 g ha-1). The target weed were 3 type of broadleaves weeds (Ageratum conyzoides, Euphorbia hirta, and Richardia brasiliensis), 3 type of grasses weeds (Digitaria ciliaris, Eleusine indica, and Rottboellia cochinchinensis), and sedges weed (Cyperus rotundus). Multiplicative Survival Model method used in this research because atrazin, nikosulfuron, and mesotrion have different mode of action. Results showed that an active ingredient mixture of atrazin 200 g/l, nikosulfuron 20 g/l, and mesotrion 40 g/l has LD50 expectation value of 155.96 g ha-1 and LD50 treatment of 74.27 g ha-1 with the co-toxicity value was 2.10 (co-toxicity >1), it means that the characteristic oh the herbiscides mixture  is synergist or not antagonist. Keywords: herbicide mixture, atrazine, mesotrion, nikosulfuron, LD50, Multiplicative Survival Model 
Tingkat Ketuaan Bahan Setek dan Konsentrasi IAA pada Pertumbuhan Setek Lada Sugiatno, Sugiatno; Nurmauli, Niar; Susanto, Herry
JURNAL AGROTROPIKA Vol. 23 No. 2 (2024): Jurnal Agrotropika Vol 23 No 2, Oktober 2024
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v23i2.9338

Abstract

Pepper plant propagation generally uses stem cuttings. Choosing the maturity level of the cutting will determine the subsequent growth of the cutting, because the body parts of the plant contain different food reserves and endogenous auxin. The growth regulator Indole Acetic Acid is used to stimulate the growth of roots and shoots of cuttings. The research aims to determine the effect of the level of maturity of the cutting material and IAA concentration on the growth of pepper seedlings and to determine the effect of the interaction between the two treatments. Research was carried out in the Greenhouse and Plant Science Laboratory, Faculty of Agriculture, University of Lampung. The experimental design used a completely randomized design (RTS), homogeneity was tested with the Bartlett test, non-additivity was tested with the Tukey test. Analysis of variance and least significant difference test (LSL) were carried out at the 5% level. The research results concluded (1). Cuttings originating from the middle part grew faster, namely in sprouting shoots, length of cutting shoots, number of leaves, and dry weight, but there was no significant difference in the dry weight of cutting roots. (2). An IAA concentration of 500 ppm gave the best response to shoot sprouting, shoot length of cuttings, number of leaves, and root dry weight. (3). Cuttings originating from the middle section that were applied with IAA 500 ppm were the best combination in terms of shoot emergence, shoot length, number of leaves, and shoot dry weight. Key words: cuttings, indole acetic acid, black pepper
Aplikasi Bahan Organik untuk Intensifikasi Budidaya Lada di Marga Tiga, Lampung Timur Evizal, Rusdi; Widagdo, Setyo; Sugiatno, Sugiatno; Prasmatiwi, Fembriarti Erry; Sa'diyah, Nyimas
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i2.5962

Abstract

Lada merupakan tanaman tradisonal Lampung yang di Lampung Timur dibudidayakan dengan intensif monokultur. Agroekosistem perlu dikelola secara benar agar budidaya tidak bersifat degeneratif yaitu produktivitas yang terus menurun akibat daya dukung agroekosistem yang menurun. Hal ini dilakukan dengan intensifikasi terutama aplikasi bahan organik, biochar, dan pupuk anorganik. Kegiatan penyuluhan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam pembuatan dan aplikasi bahan organik dan biochar untuk intensifikasi budidaya lada. Metode yang digunakan adalah Ceramah dan tatap muka, Focus Group Discussion (FGD), Pendampingan penguatan kelompok. Anjangsana dan anjangkarya. Kegiatan dilaksanakan di Kelompok Tani Sri Rejeki, Desa Sukadana Baru Kecamatan Marga Tiga, Lampung Timur. Hasil pengabdian ini menyimpulkan bahwa pengabdian masyarakat aplikasi biochar dan bahan organik di Desa Sukadana Baru sudah dilaksanakan dengan peserta dari Kelompok Tani Sri Rejeki dan KUB Berkah Abadi melalui kegiatan penyuluhan, pembuatan demplot, FGD, anjangsana dan anjangkarya dan pendampingan penguatan kelompok dengan tingkat partisipasi yang baik. Hasil FGD menunjukkan bahwa petani umumnya (85%) tidak memupuk lada dengan pupuk buatan, melainkan petani (54%) memberikan bahan organik. Pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mempertahankan dan meningkatkankan produktivitas kebun lada dalam memproduksi bahan organik dan memanfaatkan biochar untuk diaplikasikan pada kebun lada dengan skore 42 berkategori sangat baik
Pengembangan Pertanian Frontier di Desa Sidokaton, Kecamatan Gisting, Tanggamus Evizal, Rusdi; Widagdo, Setyo; Yusnaini, Sri; Solikhin, Solikhin; Dirmawati, Suskandini Ratih; Sadiyah, Nyimas; Sugiatno, Sugiatno; Karyanto, Agus; Prasmatiwi, Fembriarti Erry
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 1, Maret 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i1.6831

Abstract

Gisting merupakan representasi wilayah pertanian frontier, antara pedesaan padat penduduk dan gunung berupa hutan lindung, yang merupakan sentra produksi sayur, ternak, kopi, dan pariwisata. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang dilaksanakan di Desa Sidokaton, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Tanggamus Handayani dalam memahami pengembangan pertanian frontier dan agroforestry untuk peningkatkan produktivitas lahan dan pengembangan agrowisata menuju desa wisata. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan tatap muka, Focus Group Discussion (FGD), pendampingan penguatan kelompok, serta anjangsana dan anjangkarya. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa anggota PERMA AGT Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pengabdian ini dapat berjalan lancer dengan skore partisipasi 10 (skor 0-15) dan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengembangan sistem usahatani pertanian dan agroforestry di wilayah frontier desa dan hutan lindung pegunungan serta pengembangan agrowisata dengan skore 38 (dari 0-50) yang berkategori baik.
PENYULUHAN BUDIDAYA TANAMAN ALPUKAT SISTEM PEKARANGAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PETANI KARANG ENDAH Susanto, Herry; Sugiatno, Sugiatno; Nurmauli, Niar
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7366

Abstract

Pekarangan merupakan suatu lahan yang berada di sekitar rumah, hampir semua rumah memiliki pekarangan.  Pekarangan setiap rumah di desa, dapat berkaitan dengan nilai ekonomis, dengan kemampuan lahan pekarangan yang dapat ditanami tanaman hortikultura seperti alpukat.  Umumnya pekarangan  rumah, masyarakat di Karang Endah tidak dirawat dengan baik, sehingga tanaman yang tumbuh tidak beraturan dan lebih sering tidak begitu memberi dampak bagi pemiliknya.  Bila pekarangan rumah dengan luas berkisar 50-100 m² bahkan ada yang lebih dari 100 m², tetapi tidak beraturan bahkan dibiarkan bongkor saja, sehingga tidak memberi nilai tambah bagi pemiliknya. Beberapa  tanaman yang dapat menjanjikan untuk menambah pendapatan petani selain lahan menjadi produktif.  Salah satu tanaman yang diprediksi dapat meningkatkan pendapatan petani adalah tanam alpukat, baik langsung di lahan pekarangan atau di dalam pot/drum. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pekarangan sebagai salah satu upaya untuk menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat di Karang Endah  secara lebih luas dengan melakukan penyuluhan tentang budidaya tanaman alpukat.  Kegiatan dilaksanakan di Dusun Karang Endah, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan yang berlangsung mulai bulan Mei hingga Oktober 2020.  Kegiatan dilakukan dengan metode tatap muka di dalam ruangan,  demontrasi pembuatan bibit, dan praktik penanaman alpukat.  Materi kegiatan tatap muka meliputi  teknik pembibitan  alpukat, teknik budidaya alpukat hingga panen, manfaat buah alpukat untuk kesehatan. Kegiatan ini dievaluasi melalui evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir.  Evaluasi awal dan evaluasi akhir dilakukan dengan menggunakan lembar daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelatihan.  Hasil penyuluhan tingkat pengetahun petani tani dusun Karang Endah terhadap Budidaya Tanaman Alpukat meningkat dari rata-rata skor 42 menjadi rata-rata skor 79.
Pemanfaatan Asap Cair untuk Pengendalian Hama dan Penyakit Kakao Evizal, Rusdi; Sanjaya, Purba; Afandi, Afandi; Pramono, Sudi; Sugiatno, Sugiatno; Septiana, Liska Mutiara; Prasetyo, Dedy; Prasmatiwi, Fembriarti Erry
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7810

Abstract

Tanggamus merupakan sentra produksi kakao kedua setelah Pesawaran, antara lain di Kecamatan Air Naningan. Permasalahan yang dihadapi petani adalah produktivitas yang masih rendah antara lain sebagai akibat dari kurangnya pemeliharaan tanaman dan adanya serangan hama dan penyakit antara lain hama pengisap dan hama penggerek buah kakao yang menyebabkan buah tidak dapat dipanen. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah: (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam pemeliharaan terutama sanitasi dan pemangkasan kakao, (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam pembuatan asap cair, (3) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam aplikasi asap cair untuk pengendalian hama buah kakao. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelompok Tani Makmur, Pekon Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan.Kegiatan PKM ini dilaksanakan secara partisipatif menggunakan metode pertemuan tatap muka, FGD, pelatihan (coaching), dan pendampingan (asistensi).Kesimpulan hasil PKM ini adalah bahwa pengabdian masyarakat sudah dilaksanakan dengan peserta dari Kelompok Tani Makmur, Desa Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan, Tanggamus melalui kegiatan penyuluhan, FGD, coaching, dan pendampingan petani. Efektifitas aplikasi asap cair untuk pengendalian hama kakao dipengaruhi oleh pemangkasan tajuk pohon. Pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam aplikasi asap cair untuk meningkatkan ketahanan terhadap hama tanaman kakao dengan nilai meningkat dari 39-59 menjadi 83-100.Kata kunci: Asap cair, busuk buah kakao, penggerek 
Pelatihan Sistem Budidaya Tanaman Kakao Secara Berkelanjutan Pada Kelompok Tani Rukun Tani Dusun Karang Tani, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan Sugiatno, Sugiatno; Evizal, Rusdi; Susanto, Herry; Sembodo, Dad R. J.; Nurmauli, Niar
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.8912

Abstract

Provinsi Lampung merupakan salah satu penghasil biji kakao di Indonesia  yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat (pekebun). Produktivitas kebun kakao di Lampung khususnya di Dusun Karang Tani semakin lama semakin menurun, hal tersebut karena petani kakao yang tergabung dalam Kelompok Tani Rukun Tani  belum mengelola lahan kakaonya dengan baik.  Kondisi lahan kakao di Dusun Karang Tani merupakan lahan berpasir dengan jenis tanah podsolik merah kuning yang rentan terhadap degradasi lahan.  Untuk mengelola lahan tersebut petani perlu dibekali pengetahuan bagaimana mengelola lahan kakao yang benar agar lahan tetap produktif.  Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petani di Dusun Karang Tani tentang sistem budidaya kakao secara berkelanjutan.  Kegiatan dilaksanakan di Dusun Karang Tani, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan yang berlangsung mulai bulan Juli hingga November 2019. Kegiatan dilakukan dengan metode tatap muka di dalam ruangan dan demontrasi di lahan.  Materi kegiatan tatap muka meliputi  sistem budidaya kakao berkelanjutan, pengelolaan nutrisi tanaman, pola tanam sistem pertanian berkelanjutan, konservasi tanah, dan pengelolaan hama dan penyakit terpadu.  Kegiatan dievaluasi melalui evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir.  Evaluasi awal dan evaluasi akhir dilakukan dengan menggunakan lembar daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelatihan.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: (1) Sebelum dilakukan pelatihan, tingkat pengetahun petani peserta terhadap sistem budidaya kakao secara berkelanjutan masih rendah (nilai  rata-rata 28,5), terutama pada pemahaman materi konservasi tanah di  kebun kakao (nilai 22,5) dan materi pengelolaan nutrisi tanaman dan pemupukan (nilai 27,5); (2) Pada saat kegiatan pelatihanberlangsung, tanggapan petani pesertan terhadap materi pelatihan sangat baik, peserta aktif bertanya terhadap materi yang belum jelas, dan aktivitas peserta baik yang ditunjukkan denga tingkat kehadiran yang tinggi; (3) Setelah dilakukan pelatihan, pengetahuan petani Dusun Karang Tani terhadap sistem budidaya kakao secara berkelanjutan meningkat  hingga kategori tinggi (nilai 74,9) atau dengan kenaikan 162,8%, kenaikan tingkat pengetahuan tertinggi terjadi pada materi teknik konservasi tanah di lahan kakao (211,1%) dan pengelolaan nutrisi tanaman dan pemupukan (200%).
Demoplot Aplikasi Biochar untuk Peningkatan Pertumbuhan dan Produksi Kopi Evizal, Rusdi; Utomo, Setyo Dwi; Ramires, Ryano; Sriyani, Nanik; Jannah, Husna Fii Karisma; Sugiatno, Sugiatno; Prasmatiwi, Fembriarti Erry; Pramono, Sudi
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9695

Abstract

Tanggamus merupakan sentra produksi kopi kedua setelah Lampung Barat, antara lain di Kecamatan Air Naningan. Permasalahan yang dihadapi petani adalah produktivitas yang masih rendah antara lain sebagai akibat dari kurangnya pemeliharaan tanaman, semakin menurunnya kesuburan tanah, serta cuaca ekstrim yaitu kemarau panjang atau curah hujan yang tinggi. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah: (1) Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok tani Makmur, Pekon Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus dalam pemanfaatan biochar sebagai amandemen di lahan perkebunan kopi. (2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Makmur dalam membuat dan mengaplikasikan biochar di kebun kopi. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelompok Tani Makmur, Pekon Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 bulan dengan metode: (1) Ceramah dan tatap muka, (2) Focus Group Discussion (FGD), (3) Demplot dan pendampingan, (4) Anjangsana dan anjangkarya. Hasil pengabdian ini menyimpulkan bahwa Pengabdian kepada Masyarakat berjudul “Demplot Aplikasi Biochar di Kebun Kopi untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas” sudah dilaksanakan dengan peserta dari Kelompok Tani Makmur, Desa Sidomulyo, Kecamatan Air Naningan, Tanggamus melalui kegiatan penyuluhan, FGD, demplot, coaching, dan pendampingan dengan hasil tanaman kopi yang tumbuh dan berbunga dengan baik. Kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan dan aplikasi biochar di kebun kopi muda dengan nilai meningkat dari 47-95% menjadi 89-100% peserta mampu menjawab pertanyaan.
Pembuatan Eco Enzim Dari Sampah Organik Jadi POC Dan Cairan Multi Fungsi Di Gapoktan Rajabasa Jaya Susanto, Herry; Sugiatno, Sugiatno; Sembodo, Dad RJ
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.10114

Abstract

Sampah dianggap kotor, bau, dan mendatangkan penyakit. Sampah berada di sekitar  kita. Salah satu jenis sampah yang sering berada di rumah adalah sampah organik. Setiap hari sampah dihasilkan dan dibuang. Padahal, jika difahami, apa yang disebut sampah dan  dibuang percuma punya banyak manfaat.  Sampah diproses dengan benar, orang mungkin akan berfikir panjang untuk membuangnya. Sampah bisa diproses menjadi kompos atau eco enzm. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan petani tentang pemanfaatan sampah organik menjadi lebih berguna dalam pertanian dan kehidupan sehari-hari.   Kegiatan ini dilaksanakan pada gabungan kelompok tani di Sinar Harapan, Rajabasa Jaya, Bandar Lampung pada bulan Mei hingga Oktober 2022.  Kegiatan dilakukan dengan metode tatap muka dan demontrasi pembuatan eco enzim dan pemanfaatannya.  Materi kegiatan tatap muka meliputi cara pembuatan eco enzim dari sampah organik, penjelasan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan eco enzim, proses pembuatan dan alat yang digunakan, manfaat eco enzim. Kegiatan demontrasi meliputi praktek pembuatan eco enzim yang benar hingga berhasil menjadi pupuk cair dan cairan multi fungsi serta pengaplikasiannya.  Kegiatan dievaluasi melalui evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir.  Hasil Evaluasi dilakukan dalam pemanfaatan eco enzim pada peserta yang dinilai, kategori pemilihan bahan eco enzim rendah sekor 28,5 % menjadi tinggi 70 % atau kenaikan 145,5%, cara membuat eco enzim sekor sedang 40 % menjadi tinggi 80% atau kenaikan 100 %; dan pemanfaatan eco enzim awalnya rendah  30,5 % menjadi skor tinggi 76,5 % atau kenaikan 150,8 %
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Mirza Afandi Afandi Agung Hartoyo Agus Karyanto ahmad yani Ahmad Yani T Amalia, Anissa Arifin, Muhammad Nur Arnika, Ika Asep Nursangaj, Asep Asep Nursangaji Bernati, Megasari Bimantara, Abdul Rauf Bistari Cendra Kasih, Dayang Juniarti Permatasari Christianti, Tarsila Dad R. J. Sembodo, Dad R. J. Damayanti, Uli Dede Suratman Dedy Prasetyo Deni Deni Dian Ahmad BS Dona Fitriawan Edy Yusmin Edy, Akari Ericson, Gaol Uli Lumban Evi Noviani Fauzobihi, Fauzobihi Febriano, Rionald Fembriarti Erry Prasmatiwi Fitriah Fitriah Fredi Ganda Putra H. Hamim Haliem, Theresa Dwita Halini - Hamdani Hamdani Hani, Darfi Harun Harun Hastari, Nana Hendrajaya Hendrajaya, Hendrajaya Herawati Hamim Hermawan Susanto, Hermawan Herry Susanto Herry Susanto, Herry Susanto Hidayat Pujisiswanto Hirda, Adis Hirda Husna Fii Karisma Jannah Idi Warsah Irwan Fathurrochman, Irwan Ismuni, Mutdi Juandi Juandi Kusumawati, Evi Lestari, Fauji Mardiani Mardiani Maria Viva Rini Maryudi Maryudi Meldi, Nadya Febriani Miftahul Hasanah, Miftahul Mimin, Philipus mohamad rifat Muhammad Amin Muhtar Hamdan, Muhtar Munaldus . Mutmainah, Heti Qodar Nana Ratna Wati Nanik Sriyani Niar Nurmauli, Niar Nilamsari Kusumastuti Nurfadilah Siregar Nurul Husna Nurwahyuni Pajarudin, Kurniadi Parno, Muhamad Permata, Ayunda Putri, Tessa Felyani Putri, Zakiah Norma R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Ramires, Ryano Rasmania, Rasmania Rayo, Kandida Maro Rianto, Vina Muthmainna Rif'at, Mohammad Rif’at, Mohamad RINI RINI Rusdi Evizal Rustam Rustam rusti yarso Ruzniar, Riza Sa'diyah, Nyimas Sadiyah, Nyimas Samaray, Silvana Samosir, Wilin Trifonia Sanjaya, Purba Santoso, Ramadian Budi Saputra, Rachmat Saputra, Tatang Saputri, Linda Dwi Selfinus Selfinus, Selfinus Sembodo, Dad Resiworo Jekti Sembodo, Dad RJ Septiana, Liska Mutiara Setiawati, Dwi Setyo Dwi Utomo Setyo Widagdo Shinta Herawati, Lely silvia sayu - Sinthia, Desti Sirait, Ratna Lusia Boru Siti Halidjah Solikhin Solikhin Sri Yusnaini Stiawan, Aresta Dwi Sudi Pramono . Suskandini Ratih Dirmawati Theresia Theresia Yakobus Ason, Yakobus Yanuarini, Aditya Agnes Yulis Jamiah Yulita Yulita, Yulita Zaiturrahmah, Zaiturrahmah Zalinin, Zalinin Zubaidah R, Zubaidah Zuliyanti, Zuliyanti Zulkarnain, Rezkie