Indonesia adalah negara produksi kelapa terbesar kedua di dunia, pemanfaatan kelapa di Indonesia belum dimanfaatkan dengan baik sehingga menjadi limbah sampah begitu saja, padahal batok kelapa masih bisa dimanfaatkan sebagai arang atau briket yang memiliki daya jual yang menguntungkan jika dimanfaatkan. Penggunaan briket arang tempurung kelapa merupakan salah satu solusi dalam usaha untuk menggali sumber energi alternatif dan mengurangi pencemaran lingkungan. Briket arang sekarang sudah banyak ditemukan dimana-mana, sehingga penelitian juga harus terus dikembangkan pada bidang briket arang ini sehingga peneliti mampu membuat briket yang memiliki daya saing pasar atau memiliki kualitas lebih baik dibanding produk briket rata-rata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan bentuk briket kubus dan tabung terhadap laju pembakaran, sehingga nantinya penelitian ini diharapkan akan berlanjut menjadi Program Kepada Masyarakat (PKM) untuk kepentingan UMKM masyarakat sekitar. Pada penelitian ini digunakan metode eksperimen untuk mengetahui laju pembakaran briket melalui variasi bentuk briket. Data yang diambil adalah berat briket (W) dan waktu (t) yang diperlukan untuk menghabiskan briket tersebut. Desain briket yang di ujikan adalah 0,72 g/cm3 dan briket dibakar dalam tempat dan waktu yang sama. hasil perhitungan laju pembakaran yaitu pada bentuk kubus 0,006709608 g/menit dan bentuk tabung berongga 0,010080645 g/menit. jika dibandingkan dengan persentase didapatkan laju pembakaran dengan bentuk tabung berongga lebih cepat atau lebih efektif 66,5% dibandingkan dalam bentuk kubus. Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya.