Claim Missing Document
Check
Articles

Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Melalui Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Degeneratif Yuliet; Khildah Khaerati; Jamaluddin; Agustinus Widodo
Jurnal Dimas Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i2.45

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan struktur penduduk tua (aging population), dimana populasi lanjut usia (lansia) saat ini diproyeksikan sebesar 27,08 juta jiwa atau 9,99% dari total penduduk Indonesia. Dua permasalahan kesehatan diantara 6 masalah kesehatan terbanyak pada populasi lansia berdasarkan hasil Riskesdas 2018 yaitu 63,5% lansia menderita hipertensi dan 5,7% diabetes mellitus (DM). Pada era pandemi, kelompok lansia merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-19. Hal ini dikarenakan pasien lansia umumnya memiliki berbagai komorbiditas, seperti penyakit DM dan hipertensi. Untuk itu pencegahan melalui upaya promotif dan preventif kepada kelompok lansia sangat penting dilakukan. Oleh karena itu para dosen Prodi S1 Farmasi FMIPA Universitas Tadulako beserta sejumlah mahasiswa Farmasi terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam upaya edukasi dalam rangka peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat usia lansia terutama di sekitar daerah PKM tentang pencegahan dan penanganan hipertensi dan DM untuk meningkatkan kualitas hidup pada usia lanjut/lansia. Edukasi diberikan dalam bentuk penyuluhan; pemeriksaan kondisi fisik: pengukuran berat badan, tekanan darah, dan pemeriksaan kadar gula darah; serta pembagian booklet. Pelaksanaan pengabdian yang telah dilakukan mendapatkan respon yang baik dari warga yang mengikuti karena sebagian besar banyak yang aktif dalam bertanya pada saat konseling diberikan. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diperoleh peningkatan pengetahuan terhadap materi tersebut, dan diharapkan peserta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Potensi Kombinasi Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) dan Kapur Sirih Sebagai Anti Inflamasi dan Penyembuh Luka Sayat Yuliet Susanto; Fitri Anggun Solehah; Andi Fadya; Khildah Khaerati
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v8i1.60314

Abstract

Rimpang kunyit (Curcuma longa L.) merupakan tanaman tradisional yang telah dikenal berkhasiat dalam menyembuhkan luka. Kapur sirih (CaCO3) telah terbukti memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Kombinasi keduanya secara empiris diketahui mempunyai efek dalam penyembuhan luka. Penelitian bertujuan untuk mengkaji potensi kombinasi ekstrak rimpang kunyit dan kapur sirih sebagai antiinflamasi dan menyembuhkan luka sayat serta menentukan komposisi yang efektif. Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi dalam 5 kelompok uji. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif, kelompok 2 sebagai kontrol positif, kelompok 3, 4 dan 5 diberi sediaan kombinasi ekstrak rimpang kunyit dan kapur sirih dengan komposisi masing-masing 1:1, 1:2, dan 2:1. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode paw edema induksi λ karagenan 1% sebanyak 0,1 ml. Pengukuran volume udem dilakukan setiap jam selama 6 jam menggunakan pletismometer sedangkan untuk metode luka sayat dilakukan dengan membuat sayatan pada bagian punggung hewan uji dengan panjang 2 cm dan kedalaman 2 mm. Parameter penyembuhan luka adalah rerata panjang luka. Pengukuran luka sayat menggunakan jangka sorong digital yang dilakukan selama 12 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak rimpang kunyit dan kapur sirih memiliki potensi antiinflamasi dan penyembuhan luka sayat. Komposisi yang paling efektif dalam menyembuhkan luka sayat yaitu komposisi 2:1 sedangkan komposisi yang efektif sebagai antiinflamasi adalah 1:2.
Phytochemical Analysis and Cytotoxic Activities of Hantap Leaves (Sterculia coccinea Jack) Extract Yuliet Yuliet; Agustinus Widodo; Khildah Khaerati; Joni Tandi
Indonesian Journal of Chemistry Vol 23, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.79362

Abstract

Hantap (Sterculia coccinea Jack) has been used traditionally for various health issues, including cancer treatment. The therapeutic effects of natural ingredients are often attributed to their chemical constituents. This study aimed to analyze the phytochemical contents and cytotoxic activities of S. coccinea leaves on HeLa and MCF-7 cancer cell lines. The quantitative phytochemical analysis was carried out following standard laboratory procedures. Phytochemical compounds were identified using LC-MS/MS QTOF. The MTT assay PrestoBlue™ Cell Viability Reagent test method was used to test cytotoxic activity in the cell culture. Extraction was carried out by the maceration method using 96% ethanol as solvent. The quantitative analysis revealed that tannins were the major phytochemical constituent in the highest percentage of 72.16%, followed by alkaloids, flavonoids, and steroids, with values of 30.80, 28.66, and 2.85%, respectively. Saponins were present in the lowest percentage of 1.15%. The ethanolic extract exhibited moderate cytotoxicity on HeLa and MCF-7 cells with IC50 values of 591.00 and 578.10 µg/mL, respectively. Identification using LC-MS/MS showed the suspected compounds 5,7-dihydroxy-3-(4'-hydroxybenzyl)chromone as homoisoflavanones and kaempferide-3-O-α-L-rhamnosyl-7-O-α-L-rhamnoside from flavonol triglycosides. These results may contribute to the study on the use of leaves extract of S. coccinea for developing a chemoprevention agent.
Monitoring Tekanan Darah dan Kadar Glukosa Darah sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif Bagi Masyarakat Desa Apal Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan Yuliet Yuliet; Khildah Khaerati; Ririen Ririen; Atirah Atirah
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v6i2.819

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu berkaitan dengan penuaan, atau memburuk selama proses penuaan. Hipertensi dan Diabetes Mellitus termasuk penyakit degeneratif dengan morbiditas dan mortalitas tinggi. Pengetahuan mengenai penyakit ini masih kurang terutama masyarakat di pedesaan yang terbatas untuk akses informasi dan layanan kesehatan. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat desa Apal, kecamatan Liang, Banggai Kepulauan tentang penata laksanaan penyakit degeneratif khususnya hipertensi dan DM serta melakukan skrining kesehatan dengan pengukuran tekanan darah dan kadar gula darah (KGD) sewaktu sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pengukuran tekanan darah dan KGD sewaktu serta konsultasi kesehatan. Hasil skrining menunjukkan bahwa 68% peserta mengalami hipertensi stage 1 (12%) dan stage 2 (56%) serta prehipertensi 32%, sedangkan hasil pemeriksaan KGD menunjukkan 76% memiliki KGD normal, 24% masuk batas tinggi (6%) dan tinggi (18%). Berdasarkan hasil pengabdian yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat di desa Apal mengenai penyakit hipertensi dan DM.
Study of Traditional Drug Ethnopharmacology Used for The Treatment of Metabolic Disorders in Pamona Puselemba District Andi Atirah Masyita; Arwinda Alitsia Hasyim; Yuliet Yuliet; Ritha Pratiwi
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 3, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v3i1.662

Abstract

People in Pamona Puselemba Subdistrict in Poso Regency have used various plant species to maintain health and prevent various diseases, one of which is metabolic disorders. This study aims to determine the types and parts of plants, processing methods, use, duration of treatment, frequency of use, and chemical content contained in plants that are efficacious as drugs for metabolic disorders. The research was conducted descriptively using qualitative methods and the technique of taking informants (Hattra and sufferers) with the purposive sampling method. The results obtained were 32 types of plants, consisting of 24 families, for the treatment of metabolic disorders. The plant parts used were 49% leaves, 12% stems, 21% fruit, 6% tubers, 3% flowers, 3% rhizomes, 3% seeds, and 3% hair. Processing method: 77%, blended, brewed 13%, without processing 77%. How to use: drink 89%, eat directly 11%, duration of treatment 1 week, and frequency of use 2 times a day. The content of compounds contained in medicinal plants is very diverse, such as flavonoids, terpenoids, saponins, tannins, alkaloids, allisin, and other chemical compounds that can be used in the treatment of metabolic disorders. People in Pamona sub-district still use traditional medicine to treat metabolic diseases.
Early Detection of Degenerative Diseases in the Elderly in Uenuni Village, Palolo District Yuliet Yuliet; Khildah Khaerati; Amelia Rumi; Khusnul Diana
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.1.51-59.2024

Abstract

The risk of various degenerative diseases is more experienced by older adults than young people. One of the most common health problems among the elderly is hypertension. Delays in treating hypertensive patients are caused by the majority of patients only coming to health facilities after experiencing complications and lack of access to public health services. The incidence of dyslipidemia and diabetes mellitus (DM) also continues to grow, which are risk factors for coronary heart disease. For this reason, promotive and preventive efforts for the elderly group are significant through increasing knowledge and understanding of degenerative diseases. The community service partner is the Banpres Pololo Community Health Center, one of the community health centers in Sigi Regency with high cases of degenerative diseases, and the target of community service is the elderly in Uenuni Palolo village. Implementing the activity was health education about hypertension, DM, and dyslipidemia, health screening, and health counseling. The screening results found that 94.12% of older adults suffered from hypertension, 17.65% suffered from DM, and 52.94% suffered from hypercholesterolemia. Health counseling results show that most older adults did not understand the importance of early detection of degenerative diseases. Therefore, health education and counseling for the community still need to be improved.
EDUKASI TERAPI KOMPLEMENTER DIABETES DAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DESA TOSALE KABUPATEN DONGGALA Ihwan Ismail; Yuliet; Muhammad Fahrul Hardani; Khildah Khaerati
JURNAL PENGABDIAN FARMASI DAN SAINS Vol. 1 No. 1 (2022): Oktober 2022
Publisher : Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpsf.2022.v1.i1.16110

Abstract

Diabetes melitus dan hipertensi merupakan dua penyakit degeneratif yang mayoritas masyarakat derita diera modern ini. Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai peningkatan kadar glukosa darah disebabkan retensi insulin, selain bekerja merubah glukosa menjadi glikogen, retensi insulin juga dapat mengakibatkan peningkatan retensi natrium di ginjal dan mengakibatkan aktivitas sistem syaraf simpatik. Retensi natrium dan meningkatnya aktivitas sistem syaraf simpatik merupakan dua hal yang berpengaruh terhadap meningkatnya tekanan darah atau sebut hipertensi. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Diabetes melitus dan hipertensi dan cara penanganannya dengen terapi komplementer berbasis bahan obat tradsional yang ada disekitar masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Metode pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan pendekatan pemeriksaan kesehatan meliputi penimbagan berat badan, tekanan darah dengan tensimeter elektrik, kadar gula darah dengan glokotest dan dilanjutkan dengan penyuluhan dengan memberikan edukasi berupa liaflet dan brosur serta booklet terkait terapi komplemeter berbasis bahan alam pada Diabetes melitus dan hipertensi kepada masyarakat Desa Tosale Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Hasil pemeriksaan dari 50 warga Desa Tosale diperoleh 2 % (1 warga) memiliki kadar gula darah diatas 200 mg/dl yang dikategorikan dalam diabetes dan 98% (49 warga) memiliki kadar gula darah normal sedangkan pemeriksaan tenanan darah diperoleh 46% warga dengan tekanan dara normal, 28% kategori prehipertensi, 16% hipertensi stage 1 dan 10 % warga mengalami hipertensi stage 2. Kesimpulan pengabdian ini adala terdapat Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang diabetes melitus dan hipertensi dan cara penanganannya dengen terapi komplementer bahan obat tradsional yang ada disekitar masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan Peningkatan perilaku sehat dengan penggunaan obat berbasis bahan alam
Edukasi Pengenalan Apoteker Cilik dan DAGUSIBU Pada Siswa SDN 4 di Desa Bahomoleo Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali Ihwan Ismail; Khildah Khaerati; Yuliet Yuliet; Yonelian Yuyun
JURNAL PENGABDIAN FARMASI DAN SAINS Vol. 2 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jpsf.2024.v2.i2.17099

Abstract

Pharmacists are pharmaceutical graduates who have completed pharmacy education and have taken the pharmacist oath, carrying out pharmaceutical work including the manufacturing, quality control of pharmaceutical preparations, security, procurement, storage, distribution, or dispensing of drugs, drug management, prescription drug services, drug information services, as well as drug development, drug substances, and traditional medicines. Currently, the empowerment of health education programs and health services at an early age, especially at the elementary school level, has begun to develop. Children need to receive a lot of information about various professions to increase their insights and stimulate their learning spirit. Based on this, education activities of Junior Pharmacists (Apoteker Cilik) and DAGUSIBU (acronym for Obtaining, Using, Storing, and Disposing of drugs properly) were conducted for elementary school students to introduce the pharmacist profession and educate them on obtaining, using, storing, and disposing of drugs properly. The education was conducted for 5th and 6th-grade students at SDN 4 Bungku Tengah, Morowali, Central Sulawesi, involving 60 students. The method of this activity was through PowerPoint presentations, selection of speakers and materials for Junior Pharmacists and DAGUSIBU, and evaluation of education through question and answer sessions on the material. The evaluation results showed a positive outcome, namely an increase in knowledge about the pharmacist profession and proper drug DAGUSIBU.
Subchronic Toxicity Test of Purple Leaves Ethanol Extract (PLEE) on the Histopathological Picture of the Lymph of Wistar Rats and Antioxidant Activity Darmayanti; Niluh Puspita Dewi; Mariyani; Joni Tandi; Meike Rachmawati; Yuliet Susanto
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 7 (2024): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i7.8070

Abstract

This study aims to determine the toxic effects of purple leaf ethanol extract on lymph organs at doses of 500; 2.000; and 5.000 mg/kgBB administered for 28 days and and to determine the antioxidant activity of purple leaf Graptophyllum pictum (L.) This study is an experimental study with a random group design, using 20 test animals divided into 4 groups consisting of two treatment groups, namely in the normal control group given Na-CMC 0.5% and the experimental group given PLEE (k1: dose 500 mg/kgBB, k2: dose 2.000 mg/kgBB and k3: dose 5.000 mg/kgBB hematoxylin-eosin staining (HE) using a computer-connected Motic BA210 microscope with 40X magnification in 5 fields of view and antioxidant test using DPPH method with UV-Vis Spectrophotometer at 516 nm wavelength with concentration 20, 40, 60, 80, and 100 ppm. The results showed that leaf ethanol extract was toxic at a dose of 2.000 mg/kgBB – 5.000 mg/kgBB against the diameter of lymphatic organ pulp, organ index and organ weight, there were symptoms of toxicity and purple leaf ethanol extract had strong antioxidant activity with 66.26 μg/mL.
Isolation of Endophytic Fungi from Rui (Harrisonia perforata (Blanco) Merr.) and Determining Their Antibacterial, Antioxidant, and Cytotoxic Activity Anam, Syariful; Syamsidi, Armini; Tunreng, Muh. Fadil Usman; Djaleha, Helena Fransisca; Arisca, Windhy Nur; Syaputra, Gunawan; Iklima; Indriani, Meri Feki; Widodo, Agustinus; Pratiwi, Ritha; Yuliet; Razak, Abd. Rahman
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 31 No. 3 (2024): May 2024
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.31.3.443-456

Abstract

Endophytic fungi produce bioactive metabolites that exhibit antibacterial, antioxidant, and anti-cancer activity. Rui (Harrisonia perforata (Blanco) Merr.) is a traditional medicinal plant proven to be an antibacterial and anticancer. Endophytic fungi live in plant tissues without damaging or producing chemicals that infect the host cell. Endophytes produce the same and similar compound as an original plant. This study aimed to isolate the endophytic fungi from Rui and determine their antibacterial, antioxidant, and cytotoxic activity. 13 fungal isolates were successfully isolated using PDA for seven days at 30°C. Molecular identification using the ITS1 and ITS4 DNA sequences only revealed six species: Diaporthe sp., Phomopsis sp., Aspergillus tubingensis, Aspergillus viridinutans, Pseudofusicoccum sp., and Daldinia eschscholtz. Seven isolates showed antibacterial activity based on plate assay. Aspergillus tubingensis and RA-1 exhibited antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Salmonella typhi, with the MIC and MBC starting from 24 to 32 mg/ml. The DPPH assay showed the most increased antioxidant activity in Daldinia eschscholtzii with an IC50 of 98.14±2.39 µg/ml. The Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) showed the highest potential cytotoxic activity, as shown by Aspergillus tubingensis and Phomopsis sp. with LC50 of 7.78±7.48 and 30.83±0.39 µg/ml. In conclusion, our study demonstrates that the fungal extract from Rui could be a source of antibacterial, antioxidant, and cytotoxic agents.
Co-Authors Abd. Rahman Razak Adetya Maryani Adisaputra, Arya Dibyo Agus Ritna Agustinus Widodo Agustinus Widodo Akhmad Khumaidi Alfia, Dhara Ali Djamhuri Alkaff, Firas F. Alkaff, Sylmina D. Amelia Rumi Amelia Rumi Amelia Rumi Andi Athira Masyta Andi Atirah Masyita Andi Atirah Masyita Andi Fadya Andrya B Andrya B Apriyanti Anastasia Arisca, Windhy Nur Ariza Abu Bakar Putri Armini Syamsidi Arwinda Alitsia Hasyim Asriani Hasanuddin Atirah Atirah Bustanul Arifin Cahyani, Rezki Cornelia Ayu Putri Darmayanti Dermiati T Dermiati T Devi Saputri Bahman Devyayu Prabaningsih DEWI RISMAYANTI Djaleha, Helena Fransisca Dwicahya, Bambang Dwinthasari Meilinda Azhari Elin Yulinah Sukandar Elin Yulinah Sukandar Ersamukti Rahmatullah Achmad Evi Sulastri FIRMANITA DWIMURTI Fitri Anggun Solehah Gina N. Putri Hamdani, Silviana Hardani, Muhammad Fakhrul Heni Purwitasari I Ketut Adnyana Ihwam Ihwan Ihwan Ihwan Iklima Indriani, Meri Feki Inggrid Yuliana Ingrid Faustine Ismail, Ihwan Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Jamaluddin Joni Tandi Joni Tandi, Joni Jusri Nilawati Karmini Karmini Khaerati Khildah - Khildah Khaerati Khildah Khaerati Khildah Khaerati Khusnul Diana Khusnul Diana Kurniawan, Muh D. Lokong, Gladies Melinda Lutfiana Kusumawati Mariyani Marzelany M Sombolinggi Masyita, Andi Atirah Meike Rachmawati Mia Audina Moh. Roem Mohamad Ikram Muhamad Rinaldhi Tandah Muhammad Anggriawan Muhammad F. Haq Muhammad Fahrul Hardani Muhammad Fahrul Hardani Muhammad Sulaiman Zubair Muthi’ah H Z Nasrah Said Nela Sharon Ni Luh Rindiani Ni Made Susilawati Ni Wayan Swintari Nifien Mokuna Niluh Puspita Dewi Novalina Serdiati Nur Hikmah Nur Ramadhani Nurihardiyanti Nurihardiyanti Nurul Awwaliyah P. Firman Oryza Sativa Padmawati, Retna S. Perwitasari, Dyah A. Postma, Maarten J. Putri A. Arta R. Rokhman, Muhammad Ramadhanil Ramadhanil Rasuane Noor Rauf, Saidah Recky Patala Revina Triani Rhizky S Auliana Rini Saputri Ririen Hardani Ririen Hardani Ririen Ririen Ririn Hardani Ritha Pratiwi S. Malasugi Salamah, Sovia Shella Desiana Sinta Amelia Siti B. Al-Amri Sitti Kholidah Sri Indrawati Steffi Liem Sugeng, Santoso Sukmawati, Sukmawati Syahna Shaldan Syamsul Lakahoro Syaputra, Gunawan Syariful Anam Tirza Retno Kinasih Baginda Triana Riandani Djamhuri Tricia Andini Tunreng, Muh. Fadil Usman Umar, Miranti Wa Ode S. Musnina Yonelian Yuyun Yusriadi Yusriadi Zulkarnain Zulkarnain