Claim Missing Document
Check
Articles

Perilaku Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari Karakteristik Individu dan Sikap Masyarakat Sari, Ayu Riana; Rahman, Fauzie; Wulandari, Anggun; Pujianti, Nita; Laily, Nur; Anhar, Vina Yulia; Anggraini, Lia; Azmiyannoor, Muhammad; Ridwan, Agus Muhammad; Muddin, Farid Ilham
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2020): JPPKMI: Juni 2020
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v1i1.41428

Abstract

Covid-19 sudah dikategorikan sebagai pandemi global. Covid-19 merupakan jenis virus yang baru sehingga banyak pihak yang tidak tahu dan tidak mengerti cara penanggulangan virus tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan sikap terkait pencegahan Covid-19 dengan perilaku pencegahan Covid-19. Penelitian ini merupakan jenis penelitian cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 1.170 orang dan dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dibantu dengan program google form. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah remaja (90,90%), mempunyai status bekerja (56,00%), berjenis kelamin perempuan (69,30%), memiliki sikap positif terhadap pencegahan covid-19 (99,15%) dan mempunyai perilaku yang baik terhadap pencegahan covid-19 (90,20%). Hasil uji chi-square menunjukan nilai p antara jenis kelamin, umur, status pekerjaan, dan sikap terkait pencegahan Covid-19 dengan perilaku pencegahan Covid-19 adalah 0,000, 0,306, 0,605 dan 0,066. Kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku pencegahan Covid-19. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, status pekerjaan, dan sikap terkait pencegahan Covid-19 dengan perilaku pencegahan Covid-19.
Keputusan Pemilihan Pelayanan Pengobatan Ditinjau dari Karakteristik Individu dan Aksesibilitas Fitriani, Lisa; Nur, Aprilia Artati; Rahayu, Rahayu; Jinan, Raudatul; Selviana, Rizka Elma; Rahman, Fauzie; Laily, Nur
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 2 No 1 (2021): JPPKMI: Juni 2021
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jppkmi.v2i1.47366

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, pendidikan, pekerjaan, dan aksesibilitas pelayanan dengan keputusan pemilihan layanan pengobatan di masyarakat. Penelitian ini dilakukan secara online menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Instrument yang digunakan adalah kuesioner bentuk google form. Pengumpulan data dilakukan melalui WhatsApp pada bulan April-Mei tahun 2021 dengan wilayah penelitian masyarakat yang tinggal di Kalimantan Selatan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 103 Responden. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil uji chi-square dalam penelitian ini, menunjukan nilai p dari variabel usia, pendidikan, pekerjaan dan aksesibilitas adalah 0,039, 0,537, 0,145 dan 0,020. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia dan aksesibilitas dengan keputusan memilih pelayanan pengobatan. Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pekerjaan dengan keputusan dalam memilih pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan pemerataan pembangunan, meningkatkan kualitas mutu pelayanan, akreditasi, meningkatkan teknologi informasi, tata kelola fasilitas yang maksimal, peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kesehatan, melengkapi sarana prasarana, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat. Kata Kunci: Pelayanan kesehatan, metode pengobatan, pekerjaan, aksesibilitas pelayanan Abstract. This study aims to determine the relationship between age, education, occupation, and service accessibility with the decision to choose treatment services in the community. This research was conducted online using quantitative methods with a cross sectional study design. The instrument used is a google form questionnaire. Data collection was carried out through WhatsApp in April-May 2021 with the research area of ​​​​people living in South Kalimantan. The sample used in this study were 103 respondents. Data analysis was performed using univariate analysis and bivariate analysis. The results of the chi-square test in this study, showed the p-values ​​of the variables of age, education, occupation and accessibility were 0.039, 0.537, 0.145 and 0.020. So it can be concluded that there is a significant relationship between age and accessibility with the decision to choose treatment services. However, there is no significant relationship between education and work with decisions in choosing treatment. Therefore, it is necessary to develop equitable development, improve the quality of service quality, accreditation, improve information technology, maximum facility management, increase the quality and quantity of health human resources, complete infrastructure facilities, and increase community involvement. Keyword: Health services, treatment methods, occupations, accessibility of services
Meta Study of the Relationship between Knowledge and Incentives with Posyandu Cadre Performance Arjan Arkasi; Syamsul Arifin; Ari Yunanto; Eko Suhartono; Fauzie Rahman
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 2 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i2.17939

Abstract

Background: Posyandu cadre performance refers to the role of cadres in posyandu activities as inthe Posyandu cadre handbook, explaining the role of posyandu cadres is divided into three stages,namely before posyandu opening days, posyandu opening days and after posyandu opening days. Manystudies report different results on the performance of health cadres related to knowledge and incentives.The purpose of this paper is to analyze the relationship between knowledge and incentives with theperformance of posyandu cadres.Method: The research method used is meta-analysis to assess how big the effect of the knowledge andincentive variables will be on the performance of posyandu cadres.Result: Based on the results of the study of research articles, the combined P-value of 0,000 on theknowledge variable, and the combined p-value of 0,039 on the incentive variable.Conclusion: There is a relationship between knowledge and incentive variables on the performance ofposyandu cadres.
KAJIAN BUDAYA REMAJA PELAKU PERNIKAHAN DINI DI KOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Fauzie Rahman; Meitria Syahadatina; Rakhmy Aprillisya; Heppy Dwiyana Afika
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 2: JUNI 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.026 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i2.540

Abstract

Kejadian pernikahan dini di Provinsi Kalimantan Selatan menduduki urutan ketiga tertinggi di Indonesia dengan persentase sebesar 48,4%. Angka pernikahan dini yang tertinggi di Kalimantan Selatan khususnya di Kota Banjarbaru adalah daerah Kecamatan Cempaka. Beberapa faktor yang dapat melatarbelakangi pernikahan dini adalah budaya, pendidikan dan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kajian budaya pada remaja pelaku pernikahan dini di Kecamatan Cempaka Banjarbaru Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan kunci dalam penelitian ini sebanyak 12 orang remaja pelaku pernikahan dini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap informan kunci. Hasil penelitian didapatkan bahwa pandangan informan dengan tingkat pendidikan tinggi ekonomi menengah ke atas karena kedewasaan dini dan menghindari hal-hal negatif saat berpacaran, berbeda dengan pendidikan tinggi ekonomi menengah ke bawah yang menikah karena keinginan diri sendiri serta perjodohan dari orangtua karena faktor ekonomi. Pandangan informan dengan tingkat pendidikan rendah ekonomi menengah ke atas karena kehendak diri sendiri akibat sudah putus sekolah dan hamil diluar nikah, berbeda dengan pendidikan rendah dengan tingkat ekonomi rendah menikah karena kehendak diri sendiri serta perjodohan karena faktor ekonomi keluarga. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini terjadi karena adat budaya daerah yang menjadi kebiasaan. Selain itu, tingkat pendidikan dan faktor ekonomi keluarga yang memengaruhi remaja melakukan pernikahan dini. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan pemahaman remaja melalui komunikasi, informasi, edukasi (KIE) terkait pernikahan dini dan dampaknya bagi pasangan suami istri muda.
PERSEPSI TENTANG PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINDAKAN PEROKOK Anggun Wulandari; Fauzie Rahman; Lenie Marlinae; Syamsul Arifin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 1: MARET 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.526 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i1.548

Abstract

Kota Banjarbaru khususnya Kelurahan Sungai Besar mempunyai prevalensi perokok terbesar pada tahun 2013 dan 2014 yaitu 90,47% dan 80,96%. Pemerintah mengeluarkan Permenkes Nomor 28 Tahun 2013 mewajibkan setiap produsen rokok untuk mencantumkan peringatan bergambar pada setiap kemasan rokok untuk meningkatkan pengetahuan perokok dan mengurangi angka perokok. Harapan tersebut sangat dipengaruhi oleh persepsi dan tingkat pendidikan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi tentang peringatan bergambar pada kemasan rokok dengan fokus gambar nomor 2 dan 4 dan tingkat pendidikan dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan perokok. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan observasional analitik melalui pendekatancross sectional. Populasi penelitian berjumlah 19.465 jiwa. Perhitungansampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel 100 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 80% responden mempunyai persepsi positif, 48% responden mempunyai tingkat pendidikan tinggi, dan 68% responden mempunyai tindakan yang baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi dengan tindakan (p-value=0,000) dan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tindakan perokok (p value=0,071). Disarankan kepada pemerintah agar tetap memertahankan promosi kesehatan melalui kemasan rokok dan adanyapenelitian lain mengenai persepsi tentang peringatan bergambar pada kemasan rokok dengan fokus gambar nomor 1, 3, dan 5.
PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG UPAYA PENCEGAHAN TUBERKULOSIS Fauzie Rahman; Adenan Adenan; Fahrini Yulidasari; Nur Laily; Dian Rosadi; Aulia Noor Azmi
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 2: JUNI 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.669 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i2.1993

Abstract

Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 1/3 penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis. Pada tahun 2012 kasus penderita tuberkulosis baru di Kalimantan Selatan dilaporkan 96 per 100.000penduduk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Bawahan Selan tahun 2015. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian sebanyak 24.410 orang, teknikpengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling, kemudian jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus slovin dan didapat sampel sebanyak 100 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,000), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan tuberkulosis.
Analisis Unit Penanganan Keluhan terhadap Keberhasilan Program JKN di Puskesmas Banjarbaru Tahun 2015 Lenie Marlinae; Fauzie Rahman; Maman Saputra; Vina Yulia Anhar
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.932 KB) | DOI: 10.22146/jkki.v5i1.36081

Abstract

Background: Public health center (Puskesmas) aims to provide health services for the society overall. Efforts are being made to achieve the health service overall is with the implementation of the program JKN. Problems encountered in the implementation of JKN by BPJS health is not optimal socialization. This research aims to analyze and provide solutions in solving problems of public complaints against the implementation of JKN in Puskesmas of Banjarbaru. Methods: The study design used qualitative approach with descriptive design. The research subject is the people who have an important role in the supply unit handling complaints against the implementation of the program JKN Banjarbaru, its the Head of Puskesmas Banjarbaru, doctors, midwives, and health promotion staff at the health center Banjarbaru, and one patient at the health center. Results: Patients still have difficulties in complaints related health services provided by health centers Banjarbaru. Patients can only file a complaint in one direction through the suggestion box. Conclusion: Complaint handling should be done quickly and accurately. It also requires two-way communication in determining the solution of health care problems. Therefore we need a unit for handling complaints against the implementation of the program at the health center JKN Banjarbaru. Complaints handling unit is expected to be the link between health care providers with users of health care services. It is instrumental in improving the quality of health care provided Banjarbaru health center. Latar belakang: Puskesmas bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh. Upaya yang dilakukan untuk mencapai pelayanan kesehatan secara menyeluruh adalah dengan pelaksanaan program JKN. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan adalah sosialisasi yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan solusi pemecahan permasalahan keluhan masyarakat terhadap pelaksanaan JKN di Puskesmas Banjarbaru. Metode: Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Subjek penelitian adalah orang-orang yang memiliki peranan penting dalam penyediaan unit penanganan keluhan terhadap pelaksanaan program JKN di Puskesmas Banjarbaru, yaitu Kepala Puskesmas Banjarbaru, dokter, bidan, dan staff promosi kesehatan di Puskesmas Banjarbaru, serta salah seorang pasien di Puskesmas Banjarbaru. Hasil: Diketahui pasien masih kesulitan dalam menyampaikan pengaduan atau keluhan terkait pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Banjarbaru. Pasien hanya bisa menyampaikan keluhan secara satu arah melalui kotak saran. Kesimpulan: Penanganan keluhan seharusnya dilakukan dengan cepat dan akurat. Selain itu juga memerlukan komunikasi dua arah dalam penentuan solusi masalah pelayanan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan unit penanganan keluhan terhadap pelaksanaan program JKN di Puskesmas Banjarbaru. Unit penanganan keluhan ini diharapkan mampu menjadi penghubung antara pemberi pelayanan kesehatan dengan pengguna jasa pelayanan kesehatan. Hal ini berperan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas Banjarbaru.
Hubungan Karakteristik Individu dengan Pengetahuan tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada Masyarakat di Kalimantan Selatan Anggun Wulandari; Fauzie Rahman; Nita Pujianti; Ayu Riana Sari; Nur Laily; Lia Anggraini; Farid Ilham Muddin; Agus Muhammad Ridwan; Vina Yulia Anhar; Muhammad Azmiyannoor; Diki Bima Prasetio
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 1. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.138 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.15.1.2020.42-46

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya. Tujuan: Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kalimantan Selatan tentang pencegahan Covid-19 beserta faktor karakteristik individu. Metode: Desain cross sectional dengan sampel berjumlah 1190 orang yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner google form. Hasil: Dari 1190 masyarakat yang menjadi responden merupakan masyarakat dengan kategori umur remaja yaitu sebesar 93,7%, status pekerjaan tidak bekerja sebesar 77,2%, berjenis  kelamin perempuan sebesar 66,3%, posisi dalam keluarga sebagai anggota rumah tangga yaitu sebesar 97,8%, dan mempunyai pengetahuan yang baik tentang pencegahan Covid-19 sebesar 69,2%. Hasil uji chi square menunjukan nilai p antara umur, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19  adalah 0,386, 0,013, 0,428, 0,515, dan 0,999. Kesimpulan: Umur, pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19. Namun, jenis kelamin memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang pencegahan Covid-19.
The Impact of Physical and Psychological Health of Early Married Behaviors in Adolescents Meitria Syahadatina Noor; Husnul Fatimah; Fauzie Rahman; Nur Laily; Fahrini Yulidasari
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v7i1.9618

Abstract

Early marriage is a marriage performed by women under the age of 16. Aluh-Aluh Subdistrict obtained 69 early marriages in 2017 at the highest number in Banjar Regency. Early marriage is one of the causes of perinatal death, abortion, obstetric fistula, cervical cancer, high-risk pregnancy, stress, anxiety, and household harmony. The purpose of this study is to explain the relationship between early marriage with abortion, risky pregnancy, anxiety, and domestic harmony on early marriages in Aluh-Aluh Sub-District, Banjar Regency. This study used an observational analytic design with a cross sectional research design. The study population was 211 married mothers in 2017. The sampling technique in this study was using a purposive sampling with a minimum sample size of 50 people. The results showed that there was no relationship between early marriage and the incidence of abortion (p-value = 1,000) and risky pregnancy (p-value = 0.229) from a physical impact. Furthermore, early marriage also has no relationship with anxiety (p-value = 0.133) as a psychological impact. Meanwhile, domestic harmony has a homogeneous result so statistical tests cannot be carried out. The conclusion of this research is that there is no relationship between early marriage with the incidence of abortion, risky pregnancy, and anxiety in women in Aluh-Aluh Sub-District, Banjar District.
RELATIONSHIP BETWEEN PSYCHOLOGICAL, INCENTIVES AND AVAILABILITY OF FACILITIES WITH PERFORMANCE OF THE TUBERCULOSIS CONTROL PROGRAMME Dian Rosadi; Fauzie Rahman; Sasikarani Sasikarani
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.853 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v3i2.5073

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. The achievement of Pulmonary TB CDR in the working area of Banjarmasin City Health Office is still 49% in 2015 and increased by 52% in 2016. The low achievement of pulmonary TB CDR in Banjarmasin became a health problem related to the performance of P2TB officers in the Health Service Working Area City of Banjarmasin. This study aims to explain factors related to the performance of Proram Control Officers Tuberculosis in the Work Area of Banjarmasin City Health Office. This research is a quantitative research using cross sectional design. The population is all officers of P2TB in the working area of Banjarmasin City Health Office. The sample taken is a population of 57 people using total sampling technique. The results showed that the availability factor of the facility was related to the performance of the Proram Control Officer Tuberculosis (ρ-value = 0.049). While factors unrelated to officer performance are psychological factor (ρ-value = 1.000) and incentive (ρ-value = 0.260). The Conclusion of this study is the relationship between the availability of facilities with the performance of Proram Control Officers Tuberculosis, but there is no relationship between the psychological and incentives with the Proram Control Officer Tuberculosis in the Work Area of Banjarmasin City Health Office.
Co-Authors Adenan Adenan, Adenan Adi Nugroho Adi Nugroho Adi Nugroho Adila, Nor Azizah Agung Biworo Agus Muhammad Ridwan Alfanie, Iwan Alfitri Chellyadiza Andini Octaviana Putri Andini Octaviana Putri Andini Octaviana Putri, Andini Octaviana Angelia Ivana Palindangan Tambing Anggun Wulandari Anjani, Ratna Ari Yunanto Ari Yunanto Arifa, Salsabila Arifin Syamsul Arjan Arkasi Atikah Rahayu Aulia Noor Azmi Ayu Riana Sari Azmiyannoor, Muhammad Bahrul Ilmi Cahyani, Sulis Chairul Ramadhan Dhiya Alfi Azizah Dian Rosadi Dian Rosadi Dian Rosadi Dian Rosadi, Dian Diauddin Edi Setiawan Ekawati, Norliana Eko Suharton Eko Suhartono Fahrini Yulidasari Fahrini Yulidasari Fahrini Yulidasari Fahrini Yulidasari Farid Ilham Muddin Fatimah Azzahra Fawwaz, Nur Aisha Firdha Yuserina Fitriani, Nur Nadya Fitriyani Fitriyani Grace Siama Juwita, Grace Siama Hamdanah Hamdanah Hayyana, Nawwara Helena Puteri Anggrainy Heppy Dwiyana Afika Husaini Husaini Husnul Fatimah Istiana Iwan Aflanie Jayadi, Yusef Dwi Jinan, Raudatul Khadafi, Muhammad Zainal Lenie Marlinae Lenie Marlinae Lenny Octavianty, Lenny Lia Anggraini Lisa Fitriani Luh Putu Ratna Sundari Maman Saputra Maman Saputra, Maman Marhal, Ridwan Meitria Syahadatina Meitria Syahadatina Noor Meitria Syahadatina Noor Melati Noormaulidya Putri Minasari, Minasari Mirhansyah Mirhansyah, Mirhansyah Mohammad Bakhriansyah Mohammad Bakhriansyah Mohammad Dede Rahmatullah Muddin, Farid Ilham Muhamad Muslim Muhammad Abdan Shadiqi Muhammad Abdus Salam Assyaida Muhammad Azmiyannoor Muhammad Syarif Musafaah Musafaah Navijay, Ahmad Nayla, Nurul Alifa Neka Erlyani Nina Ulfatin Khaira Nita Pujianti Noor Ahda Fadillah Nor Annisa Nur Laily Nur Laily Nur Laily Nur, Aprilia Artati Nuraida Keisya Filsahani Nuralpisah, Nuralpisah NURUL HIDAYAH Oktaviani Lativa Rahmadani Prasetio, Diki Bima Prastya, Septyan Eka Puspa Rani Putria, Evita Panca Rahayu Rahayu Rahma, Amelia Rahmat Nur Fadilah Raisya, Raisya Rakhmy Aprillisya Riana Riana Ridwan, Agus Muhammad rizhariaqi, Mahwa Rosihan Adhani, Rosihan RR. Ella Evrita Hestiandari Sai'dah, Habibah Sari, Ayu Riana Sasikarani Sasikarani Seambaga, Alvian Aditya Selviana, Rizka Elma Sepdavayatie, Chossy Setiawan, Muhammad Irwan Shafarina, Helmaria Siti Rahmi Soesanto, Bayu Syamsul Arifin Syamsul Arifin Syamsul Arifin Tamtama, Tatang Triawanti Triawanti Tuti Noryani Vina Yulia Anhar Wati, Ratna Mulia Wetha Exavarani Susanto Wijaya, Vivin Ary Yoga Putra Wibowo Yusef Dwi Jayadi Yustin Ari Prihandini Zairin Noor Zuhrufa Wanna Yolanda Zuhrufa Wanna Yolanda