Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS STRUKTUR BIAYA USAHA TANI BAWANG MERAH BERDASARKAN TUJUAN PASAR MENGGUNAKAN METODE COBB-DOUGLAS STOCHASTIC FRONTIER PRODUCTION FUNCTION Kalfin Kalfin; Denny Razzianto; Eti Suminartika; Trisna Insan Noor
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jmst.v22i1.1490.2021

Abstract

Shallots (Allium ascolonicum, L) are high-value horticultural commodities that need to be developed as strategic commodities in addition to rice, red chilies, chicken and beef. In addition, shallots have a high economic value and are a commodity used in the processing of various foods. This causes the consumption or demand for shallots to increase along with the increase in population. Therefore, this study aims to analyze the cost structure of shallot farming with the aim of the market for consumption and for the fried onion industry in Majalengka District, Majalengka Regency. The method used to estimate the Cobb-Douglas production function is the stochastic frontier method, with the sampling technique used in this study, namely proportional random sampling. Based on the results of the analysis, it is found that the cost structure of shallot farming for the purpose of the fried onion industry and consumption is feasible when viewed from the R/C ratio of the average agricultural destination for the fried onion industry with a value of 1.25 and for shallot farming for consumption purposes with a value of 1.30, where R/C > 1. Meanwhile, the production factor that requires the largest cost for shallot farming, the purpose of the fried onion industry, is the cost of seeds / seeds with a value of IDR. 13,548,300 and the largest cost used by shallot farming for consumption purposes is the cost of seeds / seedlings of IDR. 30,870,148.94. This is due to the need for seeds for an area of ​​one hectare, the price of seeds is quite high due to the limited number of seeds / seeds needed so that the price of seeds increases and the factor of chaos also affects the limited number of seeds needed. The results of this study are expected to be a reference for local governments in developing agriculture, especially in the shallot tabi business sector. Bawang merah (Allium ascolonicum, L) merupakan komoditas hortikultura bernilai tinggi yang perlu dikembangkan sebagai komoditas strategis selain beras, cabai merah, daging ayam, dan daging sapi. Selain itu, bawang merah memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan komoditas yang digunakan dalam pengolahan berbagai makanan. Hal tersebut menyebabkan konsumsi atau permintaan bawang merah meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Oleh karena itu, pada penelitian ini bertujuan menganalisis struktur biaya usahatani bawang merah dengan tujuan pasar untuk konsumsi dan untuk industri bawang goreng di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka. Metode yang digunakan untuk menduga fungsi produksi Cobb-Douglas adalah metode stochastic frontier, dengan teknik penarikan sampel yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu proporsional random sampling. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa struktur biaya usahatani bawang merah tujuan industri bawang goreng dan konsumsi layak diusahakan bila dilihat dari R/C rasio rata-rata usahatani tujuan industri bawang goreng dengan nilai 1,25 dan untuk usahatani bawang merah tujuan Konsumsi dengan nilai sebesar 1,30, dengan R/C >1. Sedangkan faktor produksi yang membutuhkan biaya terbesar untuk usaha tani bawang merah tujuan industri bawang goreng yaitu biaya bibit/benih dengan nilai sebesar Rp.13.548.300 dan biaya terbesar yang digunakan usahatani bawang merah tujuan konsumsi yaitu biaya benih/bibit sebesar Rp.30.870.148,94. Hal ini disebabkan kebutuhan bibit untuk luasan satu hektar, harga bibit yang cukup tinggi karena keterbatasaan jumlah bibit/benih yang dibutuhkan sehingga harga bibit meningkat dan faktor kemaurau juga pengaruh terhadap keterbatasan bibit yang dibutuhkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan pertanian khususnya pada sector usaha tabi bawang merah.
Analisis Tingkat Kesejahteraan Petani Kedelai Dengan Menggunakan Pendekatan Nilai Tukar Petani (Ntp) Dan Nilai Tukar Pendapatan Rumah Tangga Petani (Ntprp) Rizkya Adzhura Puteri Setiawan; Trisna Insan Noor; Lies Sulistyowati; Iwan Setiawan
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.512 KB) | DOI: 10.33512/jat.v12i2.6779

Abstract

Soybean is one of food crops in order that become attention from the government because the request of the soybean  as a raw material keep rising throughout the day. Seeing this condition the government introduced a program to increase soybean production. The Jatiwaras Village, Jatiwaras Sub District, Tasikmalaya District become one of the center of soybean development. This study attempts to analyzed levels of prosperity and poverty in soybean farmers at the Village of Jatiwaras. The research uses exchange farmers rate and exchange household income. The results of research to analyses the prosperity of soybean farmers in the Jatiwaras Village using NTP and NTPRP shows that the prosperity of farmers were still low at category value of NTP is 61,18 and value of NTPRP is 0,62 it is because that the income the receive from soybean farming is not able to satisfy the needs of households soybean farmers.
Efektivitas Bantuan Pemerintah Silfia Muhaemin Shaleh; Trisna Insan Noor; Lies Sulistyowati; Iwan Setiawan
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.725 KB) | DOI: 10.33512/jat.v12i2.6786

Abstract

Soybean are national main commodities in legumes, but the production of soybean in the last five years has decreased. Based on the state, the government implemented Assistance Program of Soybean to increase production and income of soybean farmers. This research was conducted at Jatiwaras Village, Jatiwaras Sub-District, Tasikmalaya District, West Java Province. The aim of this research are to analyze effectiveness of Assistance Program of Soybean. This research uses quantitative with survey method. The research sample was taken using Slovin theory and determined simple random sampling, so that was obtained 85 farmers. The data obtained comes from primary and secondary data. Data collection uses observation, interview, literature study and the instrument uses questionnaire techniques. Data analysis was carried out descriptively and using the Likert Scale. This research using Gap Analysis to analyze the effectiviness of the program. The result of GAP Analysis shows value -2,7 > -1, which means Program Upsus Kedelai is in category not good so it is still not effective.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA PANGAN HARAPAN (PPH) DI KABUPATEN BANDUNG Syaeful Argandi; Lucyana Trimo; Trisna Insan Noor
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 11, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.381 KB) | DOI: 10.33512/jat.v11i2.5091

Abstract

One way to know food self-sufficiency through the quality of food consumption diversity as measured by Food Harvest Scale (PPH) scores, hereinafter abbreviated as PPH. PPH can be used as a measure of nutritional balance and food diversity consumed by residents in a region. The maximum PPH score, 100 indicates the diverse food consumption situation and both the composition and quality of nutrition (Baliwati, 2011). In practice, the achievement of food quality and quantity indicator in Bandung Regency has not been achieved. This study aims to determine the size of family, education level, and income level of PPH in Bandung regency. The basic method of this research is the explanatory method (Eksplanatory Research). The determination of Paseh and Pasirjambu sub-districts was conducted by purposive sampling, which is determined by the highest and lowest kecamatan PPH. Furthermore the size of respondents using Slovin techniques. To know the factors that influence the PPH in Bandung regency using multiple regression analysis technique and the test is done by using SPSS 20 program. The result of the research shows that the family size, education level and income level have positive influence on PPH Kabupaten Bandung. This means that the higher the size of the family, the level of education and income level then the higher the PPH in Bandung regency
Struktur Rantai Pasok pada Klaster Sayuran untuk Tujuan Pasar Terstruktur Dias Cakra Supriatna; Tomy Perdana; Trisna Insan Noor
Agrikultura Vol 27, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.6 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v27i2.9990

Abstract

ABSTRAKManajemen logistik produk sayuran membutuhkan perlakuan khusus dikarenakan karakteristik sayuran yang bersifat mudah rusak secara fisik maupun secara biologis. Disisi lain, permintaan pasar pada produk segar terus menuntut agar produk dapat sampai ke konsumen dalam kualitas yang tinggi dan pasar menuntut pasokan yang kontinyu. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan struktur rantai pasok sistem logistik yang optimal pada Klaster Sayuran Bernilai Tinggi yang mengelola 6 komoditas sayuran utama diantaranya tomat tw, paprika merah, kuning, hijau, oranye dan kentang berasal dari petani produsen yang tersebar dalam 8 Desa di Kecamatan Pangalengan untuk tujuan pasar terstruktur. Seluruh komoditas dikirimkan setiap hari, pada kualitas dan kuantitas yang telah ditentukan dengan syarat waktu panen, pengelolaan pasca panen dan pengiriman dalam satu hari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Melalui metode ini, penulis membuat gambaran secara sistematis mengenai permasalahan yang diangkat. Pendekatan kualitatif pada studi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa penelitian memerlukan informasi yang mendalam (eksploratif) dari beberapa sumber. Teknik penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan struktur rantai pasok dalam sistem logistik klaster sayuran. Struktur rantai pasok dikatakan berhasil apabila tercipta sistem yang efektif dan efisien sehingga memberikan manfaat pada seluruh pelaku dalam Klaster Sayuran.Kata Kunci: Struktur rantai pasok, Klaster sayuran, Komoditas sayuran utama klaster, Sistem logistik pertanian
STRUKTUR PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI DESA KARANGPARI KECAMATAN RANCAH KABUPATEN CIAMIS Ivan Sayid Nurahman; Sudrajat Sudrajat; Trisna Insan Noor
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 6, No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v6i2.38259

Abstract

Abstrak Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai peran strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian nasional. Komoditas ini berfungsi multiguna, baik untuk pangan maupun pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani jagung, pendapatan petani jagung dan bagaimana struktur pendapatan petani jagung di Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan mengambil sampel sebanyak 32 petani jagung menggunakan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis usahatani dan analisis struktur pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani jagung rata-rata berumur 43 tahun, pendidikan formal yang ditamatkan sebagian besar hanya sampai SD, lahan usatahatani jagung tergolong luas pada lahan kering, pengalaman usahatani selama 7 tahun, tanggungan keluarga sebanyak 3 orang. Rata-rata pendapatan petani jagung sebesar Rp. 8.493.194,- yang diperoleh dari penerimaan Rp. 14.400.000,- dikurangi biaya total sebesar Rp. 5.906.806,- per musim tanam. Struktur pendapatan petani jagung per tahun di Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis di dominasi oleh pendapatan sektor pertanian sebesar 62,03 persen, sedangkan pendapatan dari sektor non pertanian berkontribusi sebesar 37,97 persen.Kata kunci : struktur, pendapatan, petani, jagung. Abstract Corn is a food commodity that has a strategic role in agricultural development and the national economy. This commodity has a multipurpose function, both for food and feed. This study aims to determine the characteristics of corn farmers, corn farmers' income and how the income structure of corn farmers in Karangpari Village, Rancah District, Ciamis Regency. This research is a quantitative descriptive study by taking a sample of 32 corn farmers using simple random sampling. The data collected includes primary data and secondary data. Data analysis was carried out using farming analysis and income structure analysis. The results showed that the average corn farmer was 43 years old, most of the formal education completed was only up to elementary school, the corn farming area was classified as large on dry land, farming experience for 7 years, family dependents were 3 people. The average income of corn farmers is Rp. 8,493,194, - which is obtained from the receipt of Rp. 14,400,000, - minus the total cost of Rp. 5,906,806, - per growing season. The income structure of corn farmers per year in Karangpari Village, Rancah District, Ciamis Regency is dominated by income from the agricultural sector by 62.03 percent, while income from the non-agricultural sector contributes 37.97 percent.Keywords: structure, income, farmers, corn.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEMANEN KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN Tennisya Febriyanti Suardi; Trisna Insan Noor; Iwan Setiawan
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 4, No 1 (2019): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.23 KB) | DOI: 10.24198/agricore.v4i1.21901

Abstract

AbstrakSektor perkebunan kelapa sawit memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil minyak nabati yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Di perusahaan perkebunan kelapa sawit, aspek tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi adalah pemanen kelapa sawit. Ini membutuhkan peningkatan produktivitas pemanen kelapa sawit untuk menghasilkan tandan buah segar berkualitas yang sesuai dengan tingkat pabrik kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menentukan produktivitas tenaga kerja pemanen kelapa sawit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta pengaruh produktivitas panen terhadap kualitas tandan buah segar kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 82 orang yang berprofesi sebagai pemanen kelapa sawit. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas pemanen kelapa sawit berada dalam kategori sedang di mana ia bisa mendapatkan sebanyak 1700-2300 kilogram hasil per hari kerja. Faktor internal dan eksternal berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pemanen. Faktor internal terbesar adalah motivasi kerja, sedangkan faktor eksternal terbesar adalah peluang untuk mencapainya. Kualitas tandan buah segar kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dipengaruhi oleh produktivitas pemanen kelapa sawit.Kata kunci: produktivitas, kualitas, pemanen, kelapa sawit AbstractThe oil palm plantation sector has a high economic value as a producer of vegetable oil which is most widely used by the community. In an oil palm plantation company, the direct labor aspect involved in the production process is oil palm harvesters. This requires an increase in the productivity of oil palm harvesters to produce quality fresh fruit bunches that are in accordance with the grade of the palm oil mill. This study aims to analyze the determine labor productivity of oil palm harvesters and the factors that influence them and the effect of harvesting productivity on the quality of oil palm fresh fruit bunches. The research method used was descriptive quantitative with the number of respondents as many as 82 people who work as oil palm harvesters. The method of analysis uses descriptive analysis and PLS (Partial Least Square) analysis. The results of the study show that the productivity of oil palm harvesters was in the medium category where it can get as much as 1700-2300 kilograms of yield per working day. Internal and external factors have a significant effect on the productivity of harvesters. The biggest internal factor is work motivation, while the biggest external factor is the opportunity to achieve. The quality of palm oil fresh fruit bunches at PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan was influenced by the productivity of oil palm harvesters.Keywords: productivity, quality, harvesters, oil palm 
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) BAWANG MERAH DI JAWA BARAT Trisna Insan Noor; Pandi Pardian; Adi Nugraha
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 1, No 1 (2016): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.394 KB) | DOI: 10.24198/agricore.v1i1.22684

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kinerja rantai nilai bawang merah di Jawa Barat, yangmenitik beratkan pada proses penambahan nilai dan aspek keadilan dalam pembagian pendapatan disetiap pelaku yang terlibat di dalam rantai. Peta pelaku, sebaran penambahan nilai, dan pembagiankeuntungan dalam rantai nilai bawang merah dijabarkan, dilengkapi oleh formulasi saran kebijakandemi meningkatkan kinerja rantai nilai bawang merah yang dilandasi aspek keadilan. Metode yangditerapkan pada kajian ini adalah pendekatan rantai nilai, yang merupakan suatu kerangka kunci untukmemahami berbagai penggunaan input dan jasa secara bersama yang digunakan untuk menumbuhkan,mengubah, atau menghasilkan suatu produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar nilaitambah dari agribisnis bawang merah dinikmati oleh para pelaku yang terlibat dalam rantai pasokanbawang segar (52,39%-70,23%), sedangkan sisanya dinikmati oleh pelaku yang berasal dari luar rantaipasokan bawang merah segar (29,77%- 47,61%). Hasil analisis juga menunjukan bahwa penerimanilai tambah terbesar di antara para pelaku adalah petani (39,87%), sementara penerima nilai tambahterkecil adalah penebas (10,62%). Namun besar kecilnya nilai tambah yang diperoleh setiap pelakutidak mencerminkan nilai keuntungan yang diterimanya, karena keuntungan lebih dipengaruhi olehfrekuensi transaksi dari setiap pelaku.Kata kunci: bawang merah, rantai nilai, nilai tambah, aspek keadilan, Jawa Barat
Strategi Pengembangan Benih Bawang Putih di Kecamatan Agrapura Kabupaten Majalengka Pandi Pardian; Trisna Insan Noor
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 4, No 1 (2019): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.487 KB) | DOI: 10.24198/agricore.v4i1.22953

Abstract

Abstrak Kabupaten Majalengka telah lama dikenal sebagai salah satu sentra bawang merah, selain bawang merah ternyata produksi bawang putih juga dilakukan di Kabupaten Majalengka. Salah satu kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk mendukung produksi bawang putih di Kabupaten Majalengka adaalh dengan membuat program  mengembangkan sistem produksi perbenihan bawang putih untuk mendukung produksi benih bawang secara kontinu dan berkualitas, sehingga hasil produksi bawang putih lebih baik dan berkembang. Program pengebangan benih bawang putih kerjasama dengan importir dari benih yang didatangkan oleh impotir tenyata memiliki beberapa permasalahan utama diantaranya tidak berumbi. Hal tersebut menarik peneliti untuk melakukan penelitian terkait strategi pengembangan benih bawang putih di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode survey sedangkan untuk mengetahui strategi pengembangan benih bawang putih dengnan alat analisis AHP (Analitycal Hierarchy Process). Sedangkan data yang dipergunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari survey, sedangkan data sekunder diperoleh dari pencatatan/keterangan dari instansi terkait serta laporan hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alternative strategi pengembangan benih bawang putih adalah melakukan kerjasaa dengn petani atau kelompok tani dengan penggunaan dan kesiapan teknologi budidaya serta jaminan pasar hasil produksi benih.Kata Kunci : Bawang Putih, Benih, Analytical Hierarchy Proces , Majalengka.AbstractMajalengka Regency has been known as one of the centers of shallots. Besides shallots, in Majalengka Regency also it turns out garlic production. One of the activities carried out by the government to support garlic production in Majalengka Regency is creating a program to develop a production system for garlic seedlings to support continuous and quality production of onion seeds, so that garlic production is better and growing. The garlic seed development program in cooperation with importers has several main problems including non-tuber. This attracted researchers to conduct research related to the strategy of developing garlic seeds in Majalengka Regency. This study uses a survey method while to determine the strategy of developing garlic seeds with AHP (Analytical Hierarchy Proces). This study uses primary and secondary data. Primary data is obtained from surveys, while secondary data is obtained from recording/ information from relevant agencies and reports on previous research results. The study results indicate that the alternative strategy for developing garlic seeds is to collaborate with farmers or farmer groups with the use cultivation technology and market guaranteed for the seeds production.Keywords: Garlic, Seeds, Analytical Hierarchy Proces,  Majalengka. 
Analisis Keberlanjutan Agribisnis Paprika di Bandung Barat Aji Nursidiq; Trisna Insan Noor; Lucyana Trimo
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 19 No 3 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v19i3.1317

Abstract

Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah sentra produksi paprika. Penurunan kualitas dan kuantitas produksi, ketergantungan benih impor serta sulitnya akses terhadap lembaga keuangan dapat berimplikasi terhadap keberlanjutan agribisnis paprika. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keberlanjuntan agribisnis paprika di Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan pengambilan sampel secara sensus, penelitian ini menggunakan kuesioner dan diskusi dengan pihak terkait dalam pengambilan data. Dimensi ekonomi, sosial, lingkungan, teknologi dan kelembagaan dianalisis dengan menggunakan indeks rata-rata persepsi petani. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja keberlanjutan agribisnis paprika di Kabupaten Bandung Barat secara umum termasuk kategori cukup dengan nilai tertinggi dimensi sosial dan terendah dimensi teknologi. Kinerja keberlanjutan ini dapat meningkat dengan perbaikan setiap dimensi. Oleh karena itu di dalam perencanaan kebijakan untuk pengembangan keberlanjutan agribisnis paprika sebaiknya memprioritaskan pada peningkatan indikator yang berpengaruh besar terhadap dimensinya. 
Co-Authors Aam Rosmiati Abid Ubaidillah Ade Dini Ade Irawan Adi Nugraha Adiyoga, Witono Afriliyendra Putri Bestari Agit Purnama Agriani Hermita Sadeli Agus Hidayah Mulyana Agus Yuniawan Isyanto Agustina, Fiska Ayu Nur Ahmad Choibar Tridakusumah Ai Helmi Aii Anggraenii Aisy, Rifda Rihadatul Aji Nursidiq Aji Nursidiq Akbar, Akhmad Hidayat Nurul Ambawana, Rega Andrean Djanuandra Andrianto, Ridwan Andrie, Benidzar M Andrie, Benidzar Muhammad ANDY MULYANA Ane Novianty Ane Novianty Anggia Adita Mawarsari Aning Srimulyati Anisa Puspitasari, Anisa Anne Charina Anne Herlindawati Annisa Fitriah Anwar, Fahmi Lutfi Apan Apandi Apriandi, Acep Apriantika, Rika Argandi, Syaeful Argandi, Syaeful Argit Surya Mukti Ari Nurcahya ARIF BAHTIAR Artama, Thomas Rizki Asa Alfrida Asep Gun Gun Asep Sunjaya Asep Taopik Asma Hasanah Astari Avisha Audy Dzuhrinia Azis Pamungkas Aziz, Fajar Munawar Aziz, Saepul - Azizah Fitria Wijayanti Belinda Dwi Astuti Beni Gunawan Benidzar M. Andrie Bintang Gentzora Bintang Maulana Gentzora Budi Seta Budi Setia Budi Setia Budi Setia budi setia Choibar Tridakusumah, Ahmad Citra Kurnia Putri D Yadi Heryadi Dani Lukman Hakim Dani Lukman Hakim Darti Ina Dede Kurniawan Dede Sudradjat Dede Sudrajat Dedi Djuliansah, Dedi Deiswika Nurhalisa Demi Ilavy Maudi Denny Razzianto Depi Irawan Desi Aryani desi aryani Desi Dwi Djayanti Deti Ratna Suminar Dewi, Hermala Dhifa Prilia Purnomo Dias Cakra Supriatna Diky Rustandy Dona Setia Umbara Drajat, Luthfi Zakaria Dzulfikar, Rifky Fauzi Eddy Renaldi Eddy Renaldy Eka Purna Yudha Elan Darisman Eliana Wulandari Elis Sulistiana khoerunisa Elly Rasmikayati Elvira Aulia Hasanah Endah Djuwendah Erna Rachmawati Ernah Ernah Ernah, Ernah Erwin Erwin Eti Suminartika Eva Helmy Fadilah, Albar Fahran Al-fajar Fahri, Rizki Muhamad Fakhmi Rahmadi Faujatul Hasanah Febhy Anjani Poetri Febriyanti, Tenisya Fitri Kartikasari Fitri Yani Fitriana Deswika Gema Wibawa Mukti Gina Siti Nurwardani H. Budi Setia Hadi Permana Hasanudin, Raden Fabian Mochamad Hedi Nur Hidayat Hena, Elma Riri Hendar Nuryaman Hepi Hapsari Hesty Nurul Utami Hidayat, Anwar Hikayat, Yayat Hisworo, Haura Daffiah I Putu Sindhu Respati Widhiguna Ida Hadianti Ida Marina, Ida Iis Ratnawati Ikhsani, Fajriati Ikrima Rosmala Ilham Baihaki Indra Lesmana Indrawibawa, Diky Irfan Nasrulloh Isma Zakiatul Huda Ismanto, Rafly Iswara, Riska Girani Ivanka Marayandini Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Jajang Sauman Hamdani Jajat Hidayatulloh Juansah, Hanif Rafly kalfin Kalfin Karica, Karica Karlina, Nanih Kustiwa Adinata Kusuma, Farisha Ardra Latif, Egi Abdul Latif, Totoh Abdul Leo Fatra Nugraha Lia Kirana Lies Sulistoyowati Lies Sulistyowati Lies Sulistyowati Lies Sulistyowati Lies Sulistyowati Lies Sulistyowati Lismawati Lismawati Lucyana Trimo Lucyana Trimo, Lucyana Lutvia Nurul Awwaliyah M Eka Supratman Maharani, Santi - Maharresti Aziziah Mahra Arari Heryanto Mala Nurjanah Maman Haeruman Karmana Martunisa, Prilly Meddy Rachmadi meiza magfira Mela Rahmawati Mia Kurniasih Apriliani Mohamad Arief Setiawan Muhamad Anwar Muhamad Irvan Rachman Maulana Muhamad Nurdin Yusuf Muthiah Syakirotin Muthiah Syakirotin Muthiah Syakirotin Nainggolan, Mai Fernando Nanda Aini Damayanti Nelin Aguslina nelis marlina solihat Nisrina Guzmarani Nita Agresia Sijabat Nizar Fauzi Ramdani Nova Elfrida Manullang Novianty, Ane Nuneng Nuraeni Nur Aziz, Mochammad Feisyal Nur Kholis Majid Nur Syamsiah Nur Syamsiyah Nur Syamsiyah Nuraeni, Suci Nurbillah, Redha Faridah Nurhana Jafaruddin Nurhana Jafaruddin Nurseto, Hardian Eko Nursidiq, Aji Ogi Suprayogi Pandi Pardian Perdana, Tomy Poetro, Adlan Gustav Alviano Popi Puspita prastiyanto, arif Pratiwi, Angkit Prilly Martunisa Priska, Paskalia Riris Putra, Ade Fikri Maulana Putri, Andiani Aulia Putri, Rifa Fajriani R.Sana Aulia Salsabila Rahmat Gunawan Rainasiar, Ana Ramdani, Panji Rana Komala Rani Andriani Budi Kusumo Reza Siti Umaroh Rian Kurnia Rian Kurnia, Rian Rian Supriatna Rima Permatasari Rina Nuryati Rina Nuryati Rina Nuryati, Rina Rini Nuraini Riska Mellyana Aprilia Riski Ramadani Risma Dwijayanti Rizkya Adzhura Puteri Setiawan Roni Fadli Ronnie S. Natawidjaja Ronnie Susman Natawidjaja Salimah, Alya Izzati Samuel Lantip Wicaksono Samuel Lantip Wicaksono Santoso, Putri Pratiwi Dewi Sayid Nurahman, Ivan Septiani, Yeyet - Setia, Budi SETIAWAN, IWAN Sharhana, Nabila Della Nur Sigit Pujar Prayitna Silfia Muhaemin Shaleh Silke Stoeber Siti Nuraeni Solehudin, Cecep Azis Sri Wani Nopiani Sudama, Farhan Shidiq Sudradjat Sudradjat Sudrajat Sudrajat Sugiharti, Eva Ratna Sulistyodewi Nur Wiyono SUPYANDI, DIKA Syaeful Argandi Syaeful Argandi Syahira, Nur Syakirotin, Muthiah Syifa Herliani T. Syaiful Azwar Tennisya Febriyanti Suardi Tiktiek Kurniawati Tomy Perdana Tomy Perdana Tridakusumah, Achmad Choibar Trimo, Lucyana Trimo, Lucyana Tualar Simarmata Tuti Karyani Tuti Karyani Velanda Ahtayary Putri Wahyudin Wahyudin Wawan Hermawan Wella Tessalonika Ambarita Wibawa, Diky Indra Wibowo, Ady Wicaksono, Samuel Lantip Widhiguna, I Putu Sindhu Respati Witono Adiyoga Wiwit Asriani Yosini Deliana Yosini Deliana Yosini Deliana Yuda Yulian Yuliana Ataribaba Yuni Rahmah Nur Aqli Yustty Afifah Nur Aini Zulfikar Zulfikar Zumi Saidah