Claim Missing Document
Check
Articles

APLIKASI IRIGASI TETES BERTINGKAT DENGAN PERTANIAN TANAMAN HORTI KULTURA DI PERUMAHAN PADAT PENDUDUK KOTA MATARAM HULU I DEWA GEDE JAYA NEGARA; BAMBANG HARIYANTO; ANID SUPRIYADI
GANEC SWARA Vol 17, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i1.373

Abstract

This study aims to determine the effect of the use of 12 mm Netafim (NTF) pipe and ” pvc on a multilevel drip irrigation network, on the ability of irrigation uniformity and irrigation distribution on polybag land. The test was carried out on variations in tower water heights of 220 cm, 120 cm and 30 cm on the lateral drip pipe, data analysis was carried out on irrigation uniformity (CU), and the distribution of irrigation water volume at each network level. The research was conducted on a land area of 1.5 m x 4 m x 2 m, the distance between the irrigation level is 1 m and the tower height is 2.5 m. Based on the results of the analysis, irrigation uniformity was obtained about 95%, with a difference in irrigation volume between levels of about 2 ml – 3 ml in the combination of PVC and NTF, whereas if the drip pipe with NTF alone there was a difference in volume of about 20 ml. With the use of PVC with dripers on the 2nd and 3rd floors, and the use of NTF pipes on the 1st floor, it can improve the shortcomings of the multilevel irrigation system
Analisis Karakteristik Aliran Irigasi Perforasi Pada Lahan Datar: Analysis of Perforated Irrigation Flow Characteristics on Flat Land I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Supriyadi; Agus Suroso; Humairo Saidah; Heri Sulistiyono; Abdi Fadillah
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i1.424

Abstract

Perforation irrigation is a unidirectional beam irrigation system that can be used for crop irrigation on dry land, due to the efficient use of water and the ability to wet land with a limited area. Therefore, the perforation irrigation system needs to be studied further in relation to the area of land that can be irrigated and the distribution of discharge to each perforated pipe. By testing several variations of the water level, the perforation irrigation emission capability will be obtained in the form of irrigation distribution, uniformity, emission capability and discharge amount used in irrigation on flat land. This study aims to determine the perforation irrigation capacity on flat land, the distribution of irrigation and the amount of discharge required. The test was carried out on three perforated pipes made of ½” PVC as lateral pipes, three transmission pipe length variations, such as 0.8m, 1m, and 1.2m with a distance between the perforations of 60 cm. The source of irrigation water comes from a 3 m tall tower with a capacity of ± 200 ????????????????????. The test uses three variations of head height, namely h1 350 cm, h2 360 cm, h3 370 cm and h4 380 cm. The results showed that the perforation irrigation jet length was around 100cm -120 cm, the uniformity of CU irrigation was above 97% with a total discharge on h1 QT = 0.689 lt/s, h2 QT = 0.690 lt/s , h3 QT = 0.695 lt/s and on h4 QT = 0.701 lt/s. While the range of flow rates for perforation 1 pipe Q1 (0.42 lt/s – 0.429 lt/s), perforation 2, Q2 (0.13 -0.145 lt/s) and perforation 3, Q3 (0.129 - 0.135 lt/s)
PELATIHAN PEMBUATAN LAHAN PERTANIAN PEPAYA CALIFORNIA DENGAN IRIGASI TETES DI DESA SELENGEN KABUPATEN LOMBOK UTARA I Dewa Gede Jaya Negara; Kadek Wiratama; I Wayan Yasa; Humairo Saidah; Anid Supriyadi; Suparjo Suparjo
Jurnal Pepadu Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v4i2.2645

Abstract

Pengembangan pertanian di lahan kering,sangat menjanjikan jika masyarakat mau tekun melakukan pertanian dengan lebih intensif, dan untuk mendorong kepekaan masyarakat tentang potensi lahannya perlu diberikan pelatihan-pelatihan terkait dengan pemanfaatan lahannya. Dusun Tampes merupakan wilayah desa Selengan yang memiliki potensi lahan kering yang perlu dikembangkan, dengan adanya lahan yang banyak tidak tergarap perlu dimotivasi untuk mau melakukan usahatani pada lahan tersebut. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan lahan untuk penanaman papaya California pada masyarakat dusun Tampes yang berdomisili di sekitar sungai. Dengan harapan lahan tanam yang dibuat nantinya dapat dilanjutkan dengan penanaman bibit papaya, untuk membantu ekonomi masyarakat setempat, karena tanaman ini mempunyai masa panen cukup panjang dan harga jual buanya cukup bangus. Untuk itu karena lahan ini berpasiran sehingga sangat boros air maka perlu diinisiasi penggunaan air irigasi yang efisien seperti sistem tetes. Untuk hal tersebut maka pelatihan oleh tim Unram dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu yang mencakup survey lapangan, persiapan pelatihan, pelaksanaan pelatihan dan evaluasi. Pelatihan terdiri dari pembersihan lahan, pembuatan petak lahan dan bedengan, dan pembuatan lubang tanam. Berdasarkan hasil pelatihan diketahui bahwa warga telah mampu membuat lahan tanam papaya. Sedangkan evaluasinya adalah keberhasilan dari masing-masing peserta alam membuat lahan tanam. Berdasarkan hasil pelatihan bahwa peserta telah berhasil melakukan pembuatan lahan papaya dengan luasan seluas sekitar 2 ha dengan jumlah warga berpartisipasi sebanyak 26 orang. Dengan fakta ini peserta telah berhasil dilatih untuk membuat lahan awal untuk penanaman papaya California, yang akan dilakukan lebih lanjut. Dengan berhasilnya kegiatan ini, maka tim memberi arahan agar nantinya dapat dilanjutkan dengan pengisian pupuk kompos masing-masing sehingga bisa dilakukan penanamn bibit papaya di lahan masing-masing
Penyuluhan Pembuatan Irigasi Tetes Bertingkat Pada Anak Sekolah Pesraman Dan Masyarakat Di Sekitar Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya Kota Mataram I Dewa Gede Jaya Negara; I Dewa Made Alit Karyawan; I Kade Wiratama; Made Mahendra; I Wayan Joniarta; I Nyoman Merdana; Agus Suroso; Hasyim; I Wayan Yasa; Yusron Saadi; Heri Sulistiyono; Hartana; Atas Pracoyo
Portal ABDIMAS Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v1i2.3539

Abstract

Anak Pesraman di Kecamantan Sandubaya Kota Mataram perlu diberikan penyuluhan irigasi modern seperti system tetes, agar memiliki pengetahuan irigasi dalam rangka melakukan usahatani di pekarangan. Hal ini menjadi penting karena dilingkungan perumahan anak-anak pesraman rata-rata memiliki lahan pekarangan yang luas tetapi tidak dimanfaatkan, sehingga perlu disentuhkan dengan irigasi tanaman pada lahan pekarangan yang sempit agar nantinya dapat memberikan manfaat pada keluarga. Untuk mendukung hal tersebut maka penyuluhan cara pembuatan irigasi tetes perlu diberikan sebagai media pembelajaran non formal dan untuk meningkatkan wawasan anak-anak Pesraman tersebut.Memperhatikan potensi anak-anak yang umurnya sangat dini, maka Pengabdian dilakukan dengan tahapan survey lokasi, penyuluhan, diskusi dan tanya jawab serta evaluasi dengan cara iteraktif dimana materi suluh disampaikan dan juga dengan cara bermain.Penyuluhan diawali dengan pembukaa, sosialisasi tim penyuluh, materi suluh tediri dari teori irigasi irigasi dan irigasi tetes, teori lahan irigasi dan lahan bertingkat, serta materi contoh-contoh system irigasi tetes dan aplikasinya. Diskusi dan tanyajawab dilakukan secara berurutan pada tiap sesi penyuluhan termasuk sebagai evaluasi kegiatan.Pengabdian ini telah menyuluhkan 15 anak-anak pesraman, penyuluhan telah memberi wawasan irigasi tetes dan cara pembuatan irigasi tetes bertingkat dengan iteraktif. Anak-anak Pesraman sangat antosias mengikuti pengabdian ini sampai selesai. Dimasa mendatang diharapkan ada contoh aplikasi irigasi tetes untuk media pembelajaran anak -anak di Pesraman ini, agar dapat dipraktikan langsung.
ANALISIS KEMAMPUAN PERESAPAN LIMPASAN AIR HUJAN PADA MODEL EMBUNG LAHAN DIAGONAL (ELD) TERHADAP GRADASI LAPISAN TANAH DI LAHAN KRITIS: Infiltration Capability Analysis of Embung Lahan Diagonal Model to Runoff at Gradation Layer Soil in Critical Land I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Supriyadi; Salehudin Salehudin
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis air sangat sering terjadi pada daerah aliran sungai (DAS) yang kritis dan ditunjukkan oleh adanya permukaan lahan yang gundul dan tandus, aliran air sungai kritis, air sumur dangkal sekitar yang kering dan terjadi banjir pada musim hujan. Kasus tersebut sering kali terjadi sebagai indikasi rusaknya DAS hulu yang merupakan daerah tangkapan hujan. Uji embung lahan di Laboratorium untuk meningkatkan resapan air ke dalam tanah telah dilakukan (Jaya Negara,dkk, 2014), dengan hasil bahwa pada formasi embung lahan (EL) secara diagonal diperoleh resapan air paling banyak, akan tetapi pengaruh gradasi belum ditinjau sama sekali.Mengingat permasalahan lahan kritis sangatlah kompleks, maka pengaruh gradasi terhadap limpasan dan kemampuan infiltrasi lahan pada uji formasi EL,perku diketahui agar dapat membantu memprediksi resapan hujan yang terjadi pada lahan dalam perbaikan cadangan air dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gradasi lahan terhadap potensi penampungan oleh embung lahan diagonal dengan eksperimental di Laboratorium. EL uji berukuran: 5cm x 10cm x 5cm pada intensitas hujan I2 =187,69 mm/jam. Dimensi lahan uji terdiri dari ukuran: 100cm x 100cm x 30 cm untuk tanah kasar dan uji lapisan gradasi berukuran 100cm x 100cm x 10 cm. Data analisis yang diperlukan mencakup, keseragaman gradasi lapisan, lama waktu infiltrasi, karakteristik limpasan dan lama pencapaian infiltrasi pada tebal lapisan tertentu. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk tabel dan gambar, dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada tanah pasir lanauan dengan keseragaman baik sampai sangat baik dan koefisien gradasi buruk tidak terjadi limpasan hujan pada intensitas I2. Jadi dari penelitian ini, tingkat keseragaman lapisan dan gradasinya tidak menunjukan trend terjadinya limpasan permukaan.Pada tanah pasir lanauan dengan 46% kandungan lanau, limpasan hujan yang terjadi masih sangat rendah.Sedangkan pada tanah pasir lanauan dengan kandungan lanau 60 %, limpasan hujan dipermukaan tanah terjadi sangat potensial. Sehingga penggunaan Embung lahan yang diagonal lebih cocok pada tanah dengan kandungan lanau 60% ke atas.
ANALISIS MODEL PENAMPUNGAN LIMPASAN HUJAN DENGAN EMBUNG LAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRITIS TERASERING: Run off Recharge Embung Lahan Model Analysis at Critical Watershed I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Supriyadi; Salehudin Salehudin; Nurun Ainudin
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rusaknya daerah aliran sungai (DAS), sering kali ditunjukkan oleh adanya penurunan sumber air di sungai, aliran air sungai keruh di musim hujan dan hilangnya sumber-sumber air permukaan. Pemanfaatan DAS hulu untuk pertanian dapat menjadi penyebab terjadinya kerusakan resapan DAS tersebut. Perbaikan kondisi sumber air di DAS dengan peningkatan resapan air hujan perlu dilakukan pada petak lahan, agar limpasan hujan selesai diresapkan di petak lahan. Untuk itu uji embung lahan sebagai media peresapan limpasan hujan dipetak lahan perlu dilakukan agar limpasan tidak terbuang ke sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menguji embung lahan (EL) di petak lahan terasering dan pengaruhnya terhadap variasi intensitas hujan, luas lahan dan kemiringan terhadap potensi limpasan yang terjadi. Uji dilakukan dengan media uji lahan terasering berukuran A1= 150 cm x 100 cm, A2=150 cm x 80 cm, A3=150cm x 60 cm dan A4= 150 cm x 40 cm dengan kadar air 20%, pada intensitas hujan yang uji I1= 64,38 mm/jam, I2=30,69mm/jam dan I3=12,35 mm/jam. Pengujian dilakukan selama 1-2 jam sampai limpasan dipetak lahan terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,limpasan hujan akan semakin besar terjadi pada intensitas hujan yang semakin besar dan pada kemiringan terasering yang semakin besar. Pada intensitas I2 dan I1, limpasan hujan terjadi dan pada intensitas I3, limpasan belum terjadi sigifikan. Selain itu pada luas terasering yang semakin besar, limpasan yang dihasilkan juga semakin besar. Dengan ukuran panjang dan lebar EL yang diperlukan masing-masing lahan 1/10 dari panjang lahan dan 1/20 dari lebar lahan. Jumlah EL terpasang dilahan disesuaikan dengan potensi limpasan yang akan ditampung.
PENGARUH VARIASI EMITTER PADA JARINGAN IRIGASI TETES PIPA PVC BERTINGKAT TERHADAP DISTRIBUSI DAN KESERAGAMANAN IRIGASI I DEWA GEDE JAYA NEGARA; ANID SUPRIYADI; EKO PRADJOKO; ATAS PRACOYO; YUSRON SAADI; I WAYAN YASA
GANEC SWARA Vol 18, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v18i1.791

Abstract

Test efforts to find alternatives to increase the even distribution of irrigation water on service land. The results of previous research conducted by researchers show that drip irrigation which is designed in stages with a water source from a drip irrigation tank using two types of emitters in a multi-stage drip irrigation system provides different irrigation water distribution results, so it is necessary to find a solution. so that irrigation can occur evenly. To get an alternative that might be tested is to use several types of emitters in the PVC pipe drip point holes, because these tools already exist on the market. This research aims to determine the effect of using two types of emitters, namely 2 lt/min and 4 lt/min emitters on distribution of irrigation water in a 4-tiered drip irrigation network. The test data analyzed includes irrigation distribution data, flow discharge data and irrigation uniformity (Cu), and the results of the analysis are presented in the form of tables and graphs and discussed before conclusions are drawn. The analysis results show that the average Cu for the two types of emitters is above 97%, which is very good and the two emitters have a very even distribution. The difference in distribution volume for each emitter, for a 2ml/min emitter is around 1ml -2 ml and for a 4 ml/min emitter it is 1ml -2 ml, with an irrigation network flow rate of around 84ml/min – 99.7 ml/min.
PELATIHAN PERSIAPAN LAHAN TANAM DAN TEKNIK PEMASANGAN JARINGAN IRIGASI TETES PABRIKASI DI DESA SALUT KABUPATEN LOMBOK UTARA: land I Dewa Gede Jaya Negara; Anid Spriyadi; I Dewa Made Alit Karyawan; Muh Bagus Budianto; Bambang Hari Kusumo; Kisman Kisman; Lolita Endang Susilawati; Bambang Budi Santoso; Joko Priyono; Tajidan Tajidan
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1616

Abstract

In general, the potential for dry land in North Lombok Regency is very broad with low river water potential, including in Salut Village. This village is a fairly large area of ​​dry land and is a hilly area that has the potential to be used as agricultural land for horticultural crops. There is no surface water potential in this area and the only existing water source is groundwater, namely from deep groundwater wells. So the existing land has the potential to be used for farming seasonal crops such as chilies, tomatoes and others. However, because of the people's habit of carrying out agricultural activities in the rainy season, the land in the dry season is left idle. To increase land use in the dry season, it is necessary to encourage the creation of horticultural planting land so that in the dry season people can cultivate these crops. The aim of this service is knowledge and improving residents' skills in creating horticultural agricultural land for farming in the dry season using drip irrigation. This service stage consists of field inspection and outreach, land preparation practices and planting areas, preparation and installation of drip irrigation, discussions and questions and answers as well as evaluation. Finally, the community service has succeeded in training 7 community representatives in creating horticultural planting areas, such as clearing land, plowing, making plots and making beds. Participants were able to make planting beds because the plots of planting land were smaller and knew how to make and install drip irrigation in raised beds, and knew how to obtain and maintain it. The activity evaluation was carried out by the service team, when they saw the results of the land preparation during the implementation process by looking at their seriousness, the participants understood and gained additional knowledge in preparing planting land and installing drip irrigation networks on the land.
Analisis Optimasi Aplikasi Sistem Irigasi Tetes PVC Ber-Amiter pada Variasi Lahan Bertingkat Untuk Mendukung Kegiatan Pertanian di Permukiman Perkotaan: Optimization Analysis of the Application of Emitter PVC Drip Irrigation Systems on Variations of Multistorey Land to Support Agricultural Activities in Urban Settlements I Dewa Gede Jaya Negara; Lilik Hanifah; Anid Supriyadi; Eko Pradjoko; Atas Pracoyo
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 9 No. 3 (2023): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v9i3.490

Abstract

Multilevel drip irrigation with PVC pipes is an efficient irrigation method that has the potential to be applied in urban settlements. Even though the land used is not very large, farming can be done effectively because it uses polybag land. This study aims to determine the effect of variations in PVC pipe drip irrigation networks with amiter on irrigation distribution, irrigation uniformity, and soil moisture levels with variations in irrigation duration. The test was carried out on four variations of tower water level and four variations of PVC drip irrigation networks in a multi-level system, with four variations of irrigation duration t1=5 minutes, t2=10 minutes, t3=15 minutes and t4=20 minutes. The test data analyzed includes irrigation distribution data and irrigation uniformity (Cu) and soil moisture recharge (Wt). The analysis results show that the best distribution of drip irrigation is obtained in network variation 3 with an average of 69 ml. The average uniformity obtained for Cu is above 97%, which is considered very good. Soil moisture Wt in variation 3 drip irrigation networks for a depth of 20 cm ranges from 0.69% - 21.65% at L1, at L2 around 2.16% - 21.65%, at L3 is 2.19% -21.68 % and at L4 it is 10.41% - 28.66%, so the higher the level position, the greater the soil moisture addition provided by irrigation.
Penyuluhan Pengenalan Irigasi Tetes Bertingkat Pada Masyarakat Kelompok Tani Beriuk Maju Di Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat I Dewa Gede Jaya Negara; Eko Pradjoko; Atas Pracoyo; Akmaluddin; Hasyim; I Dewa Made Alit Karyawan; Humairo Saidah; Suparjo; Yusron Saadi; Heri Sulistiyono; I Wayan Yasa; I Nyoman Merdana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.5778

Abstract

Masyarakat Poktan Beriuk Maju Desa Jagaraga sebagian besar memiliki lahan pekarangan dengan luasan rata-rata sekitar 2- 4 are dan banyak lahan yang kosong. Sumber air dari sumur dangkal dan air saluran irigasi sering dimanfaatkan masyarakat, dan dengan adanya kemarau panjang kondisi sumber air semuanya menurun dan kritis. Memperhatikan potensi lahan pekarangan yang ada, maka warga perlu dibantu untuk meningkatkan manfaat pekarangan untuk usahatani disekitar rumah agar dapat merurunkan dampak ekonomi akibat kekeringan ini. Masyarakat peri diberi penyuluhan tentang irigasi yang efisien agar dapat mendukung usahatani di lingkungan perumahan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan irigasi yang efisien yaitu irigasi tetes untuk kegiatan pertanian di pekarangan rumah. Pengabdian dilakukan dengan tahapan survey lokasi, penyuluhan, diskusi dan tanya jawab serta evaluasi. Pengabdian ini telah menyuluhkan18 perwakilan Poktan Beriuk Maju, penyuluhan telah memberi wawasan penggunaan irigasi tetes dan cara irigasinya,memberikan contoh-contoh irigasi tetes dan bahan yang digunakan.Dengan demikian diharapkan Masyarakat nantinya dapat memilih system irigasi yang diperlukan dengan pertimbangan sumber air yang tersdia.
Co-Authors , Kisman Abdi Fadillah Adhitya Halim .P Agastya, Dewandha Mas Agus Soroso Agus Suroso Agus Suroso Agus Suroso Agus Suroso Agus Suroso Agustono Setiawan Akbar, Tabrani Anid Spriyadi Anid Supriadi Anid Supriyadi Anid Supriyadi ANID SUPRIYADI Anid Supriyadi Anid Supriyadi Anid Supriyadi ATAS PRACOYO Atas Pracoyo Atas Pracoyo Bakti, Lalu Arifin Aria Bambang Budi Santoso Bambang Budi Santoso Bambang Hari Kusumo Bambang Hariyanto Bambang Hariyanto Budianto, M Bagus BUDIANTO, M. BAGUS Desi Widianty Desi Widiyanti Dewa Made Alit Karyawan Dewandha Mas Agastya DEWANDHA MAS AGASTYA Dewi, Kurnia Didi Supriyadi Agustawijaya EKO PRADJOKO Eko Pradjoko Eniarti, Miko Ery setiawan ERY SETIAWAN Ery Setiawan Fera Fitri Salsabila GUNAWAN, ADRI Hartana Hartana HARTANA HARTANA Hartana, Hartana Hasim Hasyim Hasyim, Hasyim hasyim, hasyim Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono Heri Sulistiyono, Heri HERI SULISTYONO Hidayat, Syamsul Humairoh Saidah I B Giri Putra I Gusti Made Kusnarta I Kade Wiratama I Nyoman Merdana I Nyoman Merdana I W Sugiartha I Wayan Joniarta I Wayan Suteja I Wayan Yasa I Wayan Yasa I Wayan Yasa I Wayan Yasa I Wayan Yasa I Wayan Yasa, I Wayan I.B. Giri Putra IAO Suwati Sideman Ida Ayu Oka Suwati Sideman Ida Bagus Giri Putra IDewa MadeAlitKaryawan Isnaniar Isnaniar Rahmatul Azizah IWayan Suteja Joko Priyono Julio, Ryan Bagus Jurnal Pepadu Karyawan, I Dewa Made Alit Kisman Lalu Arifin Aria Bakti Lalu Wirahman Wiradarma Lalu Wirahman Wiradarma Lalu Wirahman Wiradharma Lilik Hanifah Lilik Hanifah Lolita Endang Susilawati Lolita Endang Susilowati M Bagus Budianto M R. Sepriadi Made Anggitha Dewi Made Mahendra Made Mahendra MadeMahendra Mahendra, Made Merdana, I Nyoman Miko Eniarti Muh Bagus Budianto Muh. Bagus Budianto Muhajirah Ngudiono Ngudiono Ni Luh Ayu Aprilianti Ni Made Seniari Ni Putu Ira Sintia Kurnianti Nufalia Hidayati Nurrachman Nurun Ainudin Pathurahman PRACOYO, ATAS Purwangsa, Herdi PUTRA, IDA BAGUS GIRI Ratna Yuniarti Ratna Yuniarti Rohani Rohani Rohani Rohani SAIDA, HUMAIRO Saiful Anwar Saleh, Ramdan Salehuddin Salehuddin, Salehuddin Salehudin Salehudin Salehudin Salehudin Salehudin Sideman, IAO Suwati Sukartono Suparjo Suparjo Suparjo SUPRIYADI, ANID Suwardji Tajidan, Tajidan Veithzal Rivai Zainal WIRADARMA, LALU WIRAHMAN YUSRON SAADI Yusron Saadi Yusron Saadi Yusron Saadi Yusron Saadi