Abstrak Islamisasi ilmu pengetahuan merupakan upaya integratif yang bertujuan menghapus dikotomi antara ilmu agama dan ilmu sekuler dalam sistem pendidikan Islam. Latar belakang penelitian ini berasal dari kesadaran bahwa pemisahan dua jenis ilmu tersebut telah menyebabkan ketimpangan dalam penguasaan keilmuan dan penurunan kualitas moral di kalangan umat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model-model Islamisasi ilmu yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam kontemporer. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan dengan menelaah buku, artikel ilmiah, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga model utama Islamisasi ilmu: (1) model purifikasi, yang menekankan penyucian ilmu dari nilai non-Islami; (2) model modernisasi, yang mendorong pembaruan pemikiran dan integrasi nilai-nilai Islam dalam kemajuan ilmu; dan (3) model neo-modernisme, yang menggabungkan warisan intelektual klasik dengan pendekatan ilmiah kontemporer. Ketiga model ini dapat menjadi kerangka kerja dalam reformasi kurikulum dan metode pembelajaran di madrasah dan pesantren, guna mencetak generasi Muslim yang religius, berpengetahuan luas, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Kata kunci: ilmu pengetahuan; Islamisasi; modernisasi; neo-modernisme; pendidikan Islam Abstract The Islamization of knowledge is an integrative effort aimed at eliminating the dichotomy between religious and secular sciences in Islamic education systems. The background of this idea stems from the awareness that the separation of these two fields has led to a lack of scientific competence and a decline in moral quality among Muslims. This study aims to identify applicable models of Islamization of knowledge within contemporary Islamic education. The method employed is a qualitative descriptive approach through library research, analyzing relevant books, scientific articles, and previous studies. The findings reveal three main models of Islamization: (1) purification model, which emphasizes cleansing knowledge from non-Islamic values; (2) modernization model, which encourages renewal of thought and integration of Islamic values into scientific advancement; and (3) neo-modernism model, which combines classical Islamic intellectual heritage with modern scientific approaches. These models offer a strategic framework for curriculum reform and learning methods in Islamic institutions such as madrasahs and pesantrens, aiming to produce Muslim generations who are religiously devout, intellectually competent, and responsive to contemporary developments.