Penyakit arteri perifer (PAP) dan hipertensi memiliki beberapa kesamaan faktor risiko dan patofisiologi sehingga keduanya dapat terjadi bersamaan. Ankle-brachial index (ABI) dapat digunakan sebagai tes skrining PAP, dimana nilai ABI abnormal (£0,90) mengindikasikan PAP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran ABI pada pasien hipertensi di Puskesmas Lempake Samarinda. Metode: Penelitian cross-sectional ini melibatkan 37 sampel penelitian yang merupakan pasien hipertensi di Puskesmas Lempake Samarinda. Data hipertensi diperoleh dari rekam medis. Data ABI diperoleh dari pengukuran menggunakan sfingmomanometer dan doppler vaskular. Pengelompokan usia dan ABI berdasarkan Pedoman Manajemen PAP Ekstremitas Bawah 2024 oleh ACC/AHA/AACVPR/APMA/ABC/SCAI/SVM/SVN/SVS/SIR/VESS. Hasil: Rerata nilai ABI adalah 1,03 ± SD 0,133. Sebaran kategori ABI yaitu 64,9% normal, 18,9% abnormal, dan 16,2% borderline. ABI abnormal pada laki-laki yaitu 22,2% dan perempuan yaitu 17,85%. ABI abnormal pada usia ³65 tahun yaitu 33,3%, usia 50-64 tahun yaitu 12,5%, dan usia 50 tahun yaitu 11,1%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan 64,9% ABI normal, 18,9% ABI abnormal, dan 16,2% ABI borderline. Persentase ABI abnormal ditemukan lebih tinggi pada laki-laki. Usia ³65 tahun merupakan kelompok usia dengan ABI abnormal tertinggi.Kata kunci: ankle-brachial index, hipertensi, penyakit arteri perifer