Claim Missing Document
Check
Articles

Blood Pressure Control Efforts in Hypertension Patients: An Exploratory Study Rasmi, Rika Irma; Aramico, Basri; Maidar, Maidar; Abdullah, Asnawi; Ichwansyah, Fahmi
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 5 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i5.6929

Abstract

Non-communicable diseases (NCDs), especially hypertension, are the leading cause of premature death worldwide, with a high prevalence in low- and middle-income countries. In Indonesia, hypertension poses a major health challenge, particularly in coastal areas where diets are high in sodium. This study aims to explore the efforts made by individuals with hypertension in managing their blood pressure. A qualitative study with a case study approach was conducted in Kluet Selatan, South Aceh, in November 2024. Data were collected through in-depth interviews and focus group discussions (FGDs) involving 12 participants, including hypertension patients, family members, health workers, and community leaders. Data were recorded, transcribed verbatim, and analyzed using thematic analysis to identify patterns and key themes related to hypertension management. The results revealed that patients had initiated dietary changes, increased physical activity, and practiced stress management. However, they encountered challenges such as financial limitations, ingrained eating habits, and restricted access to health facilities. Family involvement and the use of traditional remedies were found to support hypertension control. Despite these efforts, persistent social, cultural, and economic barriers hinder sustainable behavior change. Limited health education and lack of access to specialized care also affect long-term hypertension management in this setting.
Pengaruh adverse childhood experiences terhadap kecemasan pada siswa SMA di Kota Banda Aceh Novita, Novita; Abdullah, Asnawi; Marthoenis, Marthoenis
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 5 (2025): Volume 19 Nomor 5
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i5.1154

Abstract

Background: Adolescent mental health is a strategic issue in public health development in Indonesia. One factor proven to have a strong association with anxiety disorders is adverse childhood experiences (ACEs). ACEs are negative experiences experienced by someone in childhood before the age of 18. This issue is important to address in educational settings because it can impact students' mental and academic well-being. Purpose: To analyze the influence of adverse childhood experiences on anxiety in high school students. Method: This quantitative study, with a cross-sectional design, was conducted from January to February 2025 in Banda Aceh City, with high school students as subjects. The sample was selected using stratified random sampling, resulting in 310 respondents. Data were analyzed using univariate and bivariate Chi-square tests. Results: Statistical analysis showed that ACEs had the most dominant influence on student anxiety (OR=52.16; 95% CI=9.22–295.24; p=0.0001). Other related factors were school environment (OR=4.28; p=0.0001), academic load (OR=2.24; p=0.012), and coping strategies (OR=2.22; p=0.0001). Multivariate analysis showed that individuals with high-risk adverse childhood experiences (ACEs) and family adaptation had a 35-fold higher risk of experiencing panic-level anxiety (pseudo-R2=0.1544), while individuals with a moderately supportive school environment had a 21-fold higher risk of experiencing panic-level anxiety (pseudo-R2=0.2191). Conclusion: Adverse childhood experiences (ACEs) were significantly associated with anxiety levels in high school students. The most dominant factor associated with student anxiety was high-risk ACEs, followed by a less supportive school environment and ineffective coping strategies. Suggestion: The results of this study are expected to be the basis for formulating promotive and preventive policies for adolescent mental health in the school environment, as well as being a reference for local governments and educational institutions in developing school-based counseling and psychosocial intervention programs.   Keywords: Adverse Childhood Experiences; Anxiety; High School Students; Mental Health.   Pendahuluan: Kesehatan mental remaja merupakan salah satu isu strategis dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satu faktor yang terbukti memiliki hubungan kuat dengan gangguan kecemasan adalah adverse childhood experiences (ACEs). ACEs merupakan pengalaman negatif yang dialami seseorang di masa kanak-kanak sebelum usia 18 tahun. Masalah ini penting ditangani di lingkungan pendidikan karena dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan akademik siswa. Tujuan:  Untuk menganalisis pengaruh adverse childhood experiences terhadap kecemasan pada siswa SMA. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, dilakukan pada bulan Januari-Februari 2025 di wilayah Kota Banda Aceh dengan subjek penelitian siswa SMA. Sampel dipilih dengan stratified random sampling dan mendapatkan 310 responden. Analisis data menggunakan univariate dan bivariat Chi-square. Hasil: Analisis statistik menunjukkan bahwa ACEs memiliki pengaruh paling dominan terhadap kecemasan siswa (OR=52.16; 95% CI=9.22–295.24; p=0.0001). Faktor lain yang berhubungan adalah lingkungan sekolah (OR=4.28; p=0.0001), beban akademik (OR=2.24; p=0.012), dan strategi coping (OR=2.22; p=0.0001). Berdasarkan analisis multivariat menunjukkan bahwa pada adaptasi diri dan keluarga adverse childhood experiences (ACEs) risiko tinggi berpeluang 35 kali mengalami kecemasan tingkat panik (nilai pseudo R2=0.1544), sedangkan adaptasi lingkungan sekolah yang cukup mendukung berpeluang 21 kali mengalami kecemasan tingkat panik (nilai pseudo R2=0.2191). Simpulan: Adverse Childhood Experiences (ACEs) memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kecemasan pada siswa SMA. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kecemasan siswa adalah ACEs risiko tinggi, diikuti oleh lingkungan sekolah yang kurang mendukung serta strategi coping yang tidak efektif. Saran: Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam penyusunan kebijakan promotif dan preventif kesehatan mental remaja di lingkungan sekolah, serta menjadi rujukan bagi pemerintah daerah dan instansi pendidikan dalam mengembangkan program konseling dan intervensi psikososial berbasis sekolah.   Kata Kunci: Adverse Childhood Experiences; Kecemasan; Kesehatan Mental; Siswa.
EVALUASI DAN INTERVENSI PROGRAM PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITURRAHMANNN KOTA BANDA ACEH Sulfira Mulia, Syarifah; Nauval, M. Dharma; Sugisni, Susi; Baharuddin, Dharina; Abdullah, Asnawi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47936

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pengendalian hipertensi di Puskesmas Baiturrahmannn untuk perbaikan berkelanjutan. Penelitian evaluasi formatif dengan pendekatan deskriptif ini dilakukan pada 07-21 Mei 2025 di Puskesmas Baiturrahmann, Kota Banda Aceh. Data kuantitatif program hipertensi dikumpulkan dari dokumen internal puskesmas menggunakan lembar permintaan data baku. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 1 Kepala Puskesmas dan 2 petugas poli PTM (hipertensi). Data dianalisis secara deskriptif (kuantitatif) dan tematik (kualitatif), kemudian diinterpretasikan secara terintegrasi untuk menilai aspek input, proses, output, outcome, dan impact program. Evaluasi input program pengendalian hipertensi di Puskesmas Baiturrahmann menunjukkan sumber daya manusia dan anggaran yang relatif stabil namun dengan keterbatasan dukungan fasilitas dan sosialisasi regulasi. Aspek proses memperlihatkan cakupan layanan yang cenderung menurun dan edukasi individual tanpa data terstruktur, meskipun kolaborasi dengan kader cukup baik. Dari segi output, terjadi peningkatan signifikan pada jumlah pasien yang dilayani, frekuensi pemeriksaan tekanan darah, pasien teredukasi, dan rujukan. Namun, tantangan utama teridentifikasi pada kepatuhan terapi dan perubahan gaya hidup pasien yang masih rendah, serta keterbatasan data kuantitatif untuk mengukur secara pasti penurunan prevalensi, komplikasi, dan beban biaya kesehatan sebagai dampak jangka panjang program. Program pengendalian hipertensi di Puskesmas Baiturrahmann menunjukkan peningkatan layanan namun masih menghadapi tantangan pada sumber daya, cakupan, dan kepatuhan pasien.
Analysis of the Relationship Between Environmental Health Factors and Stunting Incidence in Indonesia Ismardiani, Yossi; Ichwansyah, Fahmi; Ahmad, Aripin; Abdullah, Asnawi; Zakaria, Radhiah
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.48960

Abstract

Indonesia ranks fifth globally in stunting prevalence, with approximately 30.8% or 23 million children affected. Stunting can impair physical growth, brain development, metabolism, and intelligence, thereby reducing the quality of Indonesia’s human resources. One of the key contributing factors is poor nutrition, which is closely linked to inadequate access to safe drinking water and poor sanitation. This study aimed to analyze the relationship between environmental health factors and stunting in Indonesia using secondary data from the Indonesian Health Profile (2015–2020), covering all 34 provinces. The research applied a descriptive-analytic approach with a cross-sectional design and quantitative analysis using linear regression. The analysis included three models: (1) unadjusted, (2) adjusted for year and province, and (3) adjusted for year, province, poverty, and HDI. The findings showed that the national stunting rate declined from 22.76% in 2015 to 12.70% in 2020, with East Nusa Tenggara (NTT) consistently reporting the highest rates. Bivariate analysis revealed that access to safe drinking water, proper sanitation, community-based sanitation (STBM), TPM compliance, poverty, adequate housing, and HDI were significantly associated with stunting (p < 0.05). After adjusting for confounders, the most influential variables were access to safe drinking water, TPM compliance, and adequate housing. Among these, access to safe drinking water explained the highest variation in stunting rates (21.08%). These results suggest that environmental health—particularly clean water access, food hygiene, and proper housing—plays a crucial role in addressing stunting. Therefore, strengthening basic infrastructure and promoting clean and healthy living behavior (PHBS) are essential for stunting prevention in Indonesia.Keywords: Stunting, Safe Drinking Water, Sanitation, Environmental Health, Linear Regression.
The Phenomenon of E-Cigarette Use Among the Young Generation in Banda Aceh, Indonesia Syelvita, Cut Yayang; Fadhlullah, Fadhlullah; Abdullah, Asnawi; Zahara, Meutia; Adamy, Aulina
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.48964

Abstract

The increasing use of electronic cigarettes (e-cigarettes) among young adults in Indonesia has emerged as a growing public health concern. This qualitative study investigates the phenomenon of e-cigarette use among young people aged 18–25 in Banda Aceh by exploring the underlying motivations, knowledge levels, perceptions of health risks, and the influence of social and environmental factors. Data were collected through in-depth interviews with informants who actively use e-cigarettes. Thematic analysis revealed four major interrelated themes: reasons for use, knowledge about e-cigarettes, perceived health effects, and social support and accessibility. The findings show that many users are motivated by curiosity, a desire to follow modern trends, or as an attempt to switch from conventional cigarettes due to the perceived lower health risks. However, participants demonstrated varying levels of knowledge—while some were aware of basic components like nicotine and flavoring agents, few had an accurate understanding of long-term health impacts. Most informants believed that e-cigarettes are a “safer” alternative, despite acknowledging that their safety is not guaranteed. Social factors, such as peer influence and the presence of family members who also smoke, play a major role in normalizing the behavior. Additionally, easy access to vape products, aggressive marketing through social media, and appealing flavors further contribute to the habit’s popularity among youth. This study underscores that e-cigarette use in Banda Aceh is a socially and culturally embedded behavior, calling for comprehensive public education, regulatory enforcement, and targeted interventions to mitigate future health risks.
Implementation of village fund allocation in reducing stunting in children Noviyanti, Rini; Abdullah, Asnawi; Ali, Marlizar
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 7 (2025): Volume 8 Number 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i7.982

Abstract

Background: The effective allocation of village funds has become a strategic approach to addressing stunting in rural communities. By investing in health, nutrition, sanitation, and educational programs, villages aim to improve maternal and child health outcomes, increase community awareness, and reduce the prevalence of stunting among children. Purpose: To analyze the implementation of village fund allocation in reducing stunting rates Method: A descriptive qualitative approach, specifically focusing on exploratory study. The study took place December 2024 - January 2025, in Peudada District, Aceh. Using total sampling 2 participants were selected, contributor informant inquired head of the stunting locus and head stunting reduction acceleration team. Data collection was carried out using in-depth interviews. The data were analysed using thematic analysis technique. Results: Village Funds have been instrumental in reducing stunting through programs targeting sanitation, supplementary food (PMT), Posyandu activities, direct cash assistance (BLT), and early childhood education (PAUD). Monitoring and evaluation by cadres and village midwives through home visits have improved children’s nutritional status and access to sanitation. Village cadres and officials, supported by the Stunting Committee (Komting), coordinate planning, budgeting, supervision, and community collaboration. Despite challenges such as budget constraints, uneven facility access, and low participation, strengthening coordination, diversifying programs, and applying innovative education methods are essential for sustainable stunting reduction, emphasizing the synergy between health and education sectors. Conclusion: Village officials contribute through budget planning, supervising cadres, and forming stunting committees to increase participation. Programs such as supplementary feeding, sanitation improvements, house rehabilitation, and PAUD have effectively reduced stunting and improved community quality of life.
Analisis faktor tentang psychological distress pada tenaga kesehatan Novianti, Hernia; Ichwansyah, Fahmi; Marthoenis, Marthoenis; Abdullah, Asnawi; Zakaria, Radiah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 7 (2025): Volume 19 Nomor 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i7.1115

Abstract

Background: Healthcare workers face various challenges in carrying out their duties, which can impact their psychological condition. Work pressure, demands for professionalism, and situations in the healthcare service environment can affect their mental well-being. This condition requires attention, as it may influence the quality of care provided. Purpose: To analyze the factors associated with psychological distress among healthcare workers. Method: This quantitative study employed a cross-sectional design. The research was conducted in January in Central Aceh District. A total of 300 healthcare workers—including nurses, midwives, environmental health workers, and epidemiologists—participated in this study. The sampling technique used was cluster random sampling. Data were collected using a questionnaire distributed via Google Form. Data analysis was carried out using univariate, bivariate, and multivariate approaches through logistic regression and multiple logistic regression test. Results: Statistical analysis showed that low social support (OR = 10.07; p = 0.037), heavy workload (OR = 30.16; p = 0.0001), severe work fatigue (OR = 159.5; p = 0.0001), shorter duration of work (OR = 10.69; p = 0.0001), and the midwife profession (OR = 3.38; p = 0.007) were significantly associated with psychological distress. The most influential factors were severe work fatigue (AOR = 51.84; p = 0.040), longer duration of work (AOR = 59.83; p = 0.0001), and the profession of nurse (AOR = 8.12; p = 0.031) and midwife (AOR = 9.43; p = 0.031). Conclusion: The variables of social support, workload, work fatigue, length of service, and profession were significantly associated with psychological distress among healthcare workers.   Keywords: Healthcare Workers; Psychological Distress; Workload.   Pendahuluan: Tenaga kesehatan menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugasnya yang dapat berdampak pada kondisi psikologis tenaga kesehatan. Tekanan kerja, tuntutan profesionalisme, dan situasi di lingkungan pelayanan kesehatan dapat memengaruhi kesejahteraan mental tenaga kesehatan. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian, karena dapat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Tujuan: Untuk menganailis faktor yang berhubungan dengan psychological distress pada tenaga kesehatan. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari di Kabupaten Aceh Tengah. Sebanyak 300 tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat, bidan, tenaga kesehatan lingkungan, dan epidemiologi menjadi partisipan dalam penelitian ini. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Alat pengumpulan data menggunakan angket yang disebarkan melalui Google Form. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik dan regresi logistik berganda. Hasil: Analisis statistik menunjukkan bahwa dukungan sosial rendah (OR = 10,07; p = 0,037), beban kerja berat (OR = 30,16; p = 0,0001), kelelahan kerja berat (OR = 159,5; p = 0,0001), masa kerja baru (OR = 10,69; p = 0,0001), dan profesi bidan (OR = 3,38; p = 0,007) memiliki hubungan yang signifikan dengan psychological distress. Faktor yang paling berpengaruh adalah kelelahan kerja berat (AOR = 51,84; p = 0,040), masa kerja lama (AOR = 59,83; p = 0,0001), serta profesi perawat (AOR = 8,12; p = 0,031) dan bidan (AOR = 9,43; p = 0,031). Simpulan: Variabel dukungan sosial, beban kerja, kelelahan kerja, masa kerja, dan profesi memiliki hubungan yang signifikan dengan psychological distress pada tenaga kesehatan.   Kata Kunci: Beban Kerja; Psychological Distress; Tenaga Kesehatan.
Transformasi Sistem Kesehatan Nasional: Narasumber 1- Ketua Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) Abdullah, Asnawi
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.271

Abstract

Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan, mendapatkan pelindungan dari risiko kesehatan dan berkewajiban menghormati hak orang lain untuk hidup sehat. Patut disayangkan, energi dan fokus perdebatan UU Kesehatan digiring pada isu-isu curative orang sakit, melupakan 75% orang sehat. Perdebatan strategi menjaga orang sehat tetap sehat seharusnya lebih produktif. Jangan sampai masyarakat yang sehat jatuh sakit. Kelompok masyarakat yang sehat masih kurang mendapatkan liputan dan diskusi-diskusi.
Analisis Keefektifan Penyuluhan Promosi Kesehatan Melalui Media sosial (WhatsApp) Terhadap Perubahan Body Mass Index (BMI) dan Lingkar Perut Pegawai Kantor Bupati Aceh Besar Putri, Anisha Sahfira; Abdullah, Asnawi; Arifin, Vera Nazhira
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 2 (2024): April 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i2.1232

Abstract

Pegawai kantoran merupakan orang yang termasuk jarang memiliki waktu untuk menjaga kesehatan secara optimal sehingga banyak yang mengalami obesitas. Untuk menangani masalah ini maka perlu diberikan penyuluhan promosi kesehatan salah satunya melalui sosial media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penyuluhan promosi kesehatan melalui media sosial (WhatsApp) terhadap perubahan BMI dan lingkar perut pada pegawai Kantor Bupati Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan desain one group pretest-postest. Adapun populasi yaitu seluruh pegawai Kantor Bupati Aceh Besar sebanyak 543 orang. Sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 55 orang. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,45% pegawai memiliki BMI Overweight, 87,27% memiliki lingkar perut tidak normal, 50,91% berumur 26-45 tahun, 78,18% berjenis kelamin laki-laki. Hasil uji Chi-Square didapatkan bahwa ada hubungan perilaku merokok (P=0,021) dengan Body Mass Index, ada hubungan umur (P=0,009), perilaku merokok (P=0,031) dengan lingkar perut pada pegawai di Kantor Bupati Aceh Besar. Hasil uji paired t-test, tidak ada perubahan antara BMI Baseline dengan BMI bulan ke-3 (P=0,410), Lingkar perut Baseline dengan Lingkar perut bulan ke-3 (P=0,763), BMI bulan baseline dengan bulan ke-6 (P 0,165) dan lingkar perut baseline dengan bulan ke-6 (P=0,783) pada pegawai di Kantor Bupati Aceh Besar.
Analisis Faktor Kejadian Obesitas pada Pelajar Tata Boga di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Banda Aceh Wulandari, Gusti; Abdullah, Asnawi; Arifin, Vera Nazhira
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 1 (2025): Februari 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i1.1572

Abstract

Secara global angka Obesitas pada orang dewasa sekitar 650 juta dan di Indonesia di tahun 2018 terdapat 22% atau 625.000 orang dewasa mengalami obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Obesitas Pada Pelajar. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain Cross sectional study dengan. populasi seluruh siswi Tata Boga di SMKN 3 Kota Banda Aceh. Sampel penelitian sebanyak 68 siswi. Teknik pengambilan sampel secara Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 16-25 Mei 2024. Analisis data dengan statistik chi-square. Hasil penelitian diperoleh obesitas 35,3%, pengetahuan tidak baik 23,5%, konsumsi makanan cepat saji (fast food) 57,4%, pengaruh peran teman sebaya 58,5%, uang saku sedikit 55,9%, aktivitas fisik rendah 51,5%, dan penggunaan gadget sering sebesar 61,8%. Kesimpulan penelitian ada hubungan pengetahuan (P-value = 0,001), makanan cepat saji (fastfood) (P-value = 0,001), peran teman sebaya (P-value = 0.012), uang saku (P-value = 0,001), aktifitas fisik (P-value = 0,007), dan pengunaan gadget (P-value= 0.001 dengan obesitas. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Aceh agar memberikan pelatihan dan pemahaman kepada siswi untuk memperhatikan pola makan, dan aktivitas fisik agar dapat mengatasi masalah obesitas.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdi, Naufal Abdul Majid Abdullah Lawang, Karimuddin Adamy, Aulina Adilla, Zahara Afrida, Maina Agustina Aletta, Alma Alfian Alfian Ali, Marlizar Amin Haris, Amin Amin Harris Amiruddin Amiruddin Ananda, Nurul Arifin, Vera Nazhira Aripin Ahmad, Aripin Ariscasari, Putri Ariska, Tasya Arizin, Vera Nazira Arlianti, Nopa Aryandi Darwis Aslam Nur Asrar, Qatratul Aulia, Nia Aulina Adami Aulina Adamy Azqia, Azqia Baharuddin, Dharina Bakhtiar Bakhtiar Basri Aramico, Basri Cahyani, Amelia Regita Cholila, Cholila Desi Desi, Desi Dharina, Dharina Dian Rahayu Dorista, Eva Ede Surya Darmawan Ellyani Ellyani, Ellyani Emiliani, Emiliani Erwiyanti, Serly Nurfajri Fadhlullah, Fadhlullah Fadlina, Amelia Fahmi Ichwansyah Faisal Abdurahman Faisal Faisal Fajriana, Eulisa Farrah Fahdhienie Fauza, Riska Fitri, Rahmi Ayu Fitrini, Tria Anggita Fonna, Zahara Hafnidar A. Rani Hafnidar, Hafnidar Hanis, Nonong Haryati, Wiwin Hasnur, Hanifah Hayatun Nufus Henni Fitriani Heramuliati, Heramuliati Hermansyah Hermansyah Hermansyah Hermansyah Hermasnyah, Hermasnyah Hidayat, Melania Ichwansyah, Fachmi Iin Fitraniar Ira Puspita Sari Irwan Saputra Ismail, Nizam Ismardiani, Yossi Isnaini Isnaini Isnani, Ayu Jauhari, Julianti Kacandra, Wahyu Kamila, Saufa Tasyaul Khairunnisa Khairunnisa Kusma, Nila Lahmudinur, Lahmudinur Liana, Leni Lisnayana, Lisnayana M. Erfin Febrian M. Marthoenis Maghfirah Maghfirah Maidar Maidar Maidar Maidar, Maidar Maidar, Maidar Maifrizal, Maifrizal Marlina Maulidayani, Maulidayani Maulidya, Rizki Maulinasari, Maulinasari Mawaddah, Husnul Melfira, Roza Meutia Zahara Miftahul Jannah Milana, Shintya Mudar, Andi Nadir Muhammad Fadhil Muhammad Nasir Muhammad Saleh Muhammad Yasir Munandar Munandar Munandar, Arief Murida, Eva Mursalin . Mushaddiq, Muhammad Mustafa Kamal N. Nurjanah Naimah Naimah Nauval, M. Dharma Nelli Harisah Nisa, Nurul Hafizatun Novianti, Hernia Novita Novita Novita, Riska Noviyanti, Rini Nur Kholis Nurhayati Nurhayati Nurjannah Nurjannah Nurjannah Nurjannah Nurjannah Nurjannah Pamaila, Sri Reski Putri Pulungan, Indah Rizky Putri, Anggre Paramitha Putri, Anisha Sahfira Radhiah, Radhiah Rahma, Viyola Rahmadiana, Rahmadiana Raihan, Siti Luluk Ramadhani, Gadis Amaniar Ramadhaniah, Ramadhaniah Rani, Hafnidar Ar Rasmi, Rika Irma Ridwan Amiruddin Rita Mutia Rony, Zahara Tussoleha Rostina Rostina Safriadi Safriadi, Safriadi Saputra, Irwan Sari, Shinta Maya Siti Fatimah Sugisni, Susi Suhermawan, Suhermawan Sulfira Mulia, Syarifah Syaharasyi, Rayyan Syahputri, Evy Syahrul, Fatahillah Syelvita, Cut Yayang Tahara Dilla Santi Tari, Nadalia Indah Toguan, Zulfikri Tri Tarwiyani Usalma, Usfiandinata Usman, Said Utama, Imam Utari, Widya Nada Wulandari, Gusti Yanti, Cut Aini Fauzi Yulia, Cut Yusuf, Nazira Yusuf, Wardiati Zahara, Amelia Zakaria, Radhiah Zakaria, Radiah