p-Index From 2020 - 2025
9.301
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Kontribusi Filsafat Ilmu Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dony Azfirmawarman; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dan kemajuan, baik kemajuan secara bertahap atau kemajuan secara seketika yang tidak jarang membuat manusia tercengang. Kemajuan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini juga dianggap sebagai penyebab utama dari munculnya era modern. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan sumbangan dari filsafat ilmu terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih luas peran filsafat ilmu dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan dengan metode studi literatur. Sumber literatur diambil dari berbagai artikel dari jurnal Indonesia tahun 2018-2022. Adapun hasil penelitian ini adalah teridentifikasinya lima kontribusi atau peran filsafat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu (1) Sebagai lawan bicara yang kritis dan sebagai peneguh nilai dan nilai moral (moral-aksiologis), (2) sebagai pemberi wawasan yang lebih luas, (3) sebagai pengembang ilmu pengetahuan, (4) Sebagai kontrol etis atas perkembangan teknologi modern untuk mencegah berlanjutnya proses degeneratif, dan (5) sebagai dimensi etis dan estetika.Selain peran filfasat terhadap ilmu pengetahuan, penelitian ini juga menemukan tiga implikasi dari filsafat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu, (1) filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, (2) filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuwan, dan (3) filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.
Analisis Paradigma Filsafat Positivisme Citra Rosika; Azmi Fitrisia; Ofianto Ofianto
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 06 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v3i06.1033

Abstract

Filsafat menjadi ilmu pengetahuan yang berusaha mendapatkan kebenaran. Filsafat dalam usahanya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pokok yang diajukan harus memperhatikan hasil-hasil ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam usahanya menemukan rahasia. Bahkan filsafat dalam menyelidiki sesuatu tanpa batas sampai ke akar-akarnya. Dalam dunia filsafat timbul berbagai aliran, seiring zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan pengalaman, salah satunya yaitu yang dikenal dengan filsafat Neo-Positivisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami perbedaan paradigma penelitian, terutama dalam ilmu sosial, dengan fokus pada paradigma positivisme, konstruktivisme, dan kritis. Selain itu untuk mendeskripsikan paradigm positivism, dan tiga asumsi dasarnya yaitu: Ontologi, Epistemologi dan Metodologi.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Sebagai paradigma ilmu pengetahuan, neo positivisme telah memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban manusia. Positivisme adalah bahwa ilmu satu-satunya pengetahuan yang valid, dan fakta-fakta sejarah yang mungkin dapat menjadi obyek pengetahuan. Dengan demikian positivisme menolak keberadaan segala kekuatan atau subyek di belakang fakta, menolak segala penggunaan metode diluar yang digunakan untuk menelaah fakta
Multicultural Education Based on Minangkabau Proverbs to Integrate Democratic Values in History Learning Fini Fajri Mulyani; Gunartati Gunartati; Ofianto Ofianto; Antonia Soriente; Reyhan Ainun Yafi; Fadilla Syahriani; Mhd Asrian Syah; Tri Zahra Ningsih
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 16, No 1 (2024): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v16i1.4989

Abstract

This research aimed to analyze the implementation of the Minangkabau proverbs as a source of democratic values in history learning. The method used in this research used descriptive qualitative research methods with a phenomenological approach. The sample in this study was selected using a purposive sampling technique consisting of 2 teachers of religious subjects and 8 students from each school.  Data collection methods used were interviews, questionnaires and literature studies. The data analysis technique in this research uses Huberman's qualitative analysis technique, which includes stages of data reduction, data presentation, and data verification. The results of this research showed that: 1) Minangkabau proverbs contained deep democratic values and were highly respected by the Minangkabau people; 2) The implementation of multicultural education in instilling democratic values based on Minangkabau proverbial traditions with the stages of moral knowing, moral feeling, and moral action helped students understand, reflect on, and apply democratic values in everyday life.; 3) The implementation of multicultural education in history learning faced several challenges, including students' difficulties in understanding the relationship between the Minangkabau proverb tradition and history, as well as a lack of adequate understanding regarding these proverbs. The implication of this research was that integrating the Minangkabau proverbs tradition as a source of democratic values in history learning could make a significant contribution to the development of students' multicultural education.
Can Primary Source Evidence Skills be Improved by using Virtual Field Trip Learning Resources? Ofianto Ofianto; Erniwati Erniwati; Azmi Fitrisia
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 4 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i4.2620

Abstract

The development of historical thinking skills, one must analyze historical event evidence. A thorough, reliable, and trustworthy grasp of history will be created through a variety of historical sources. In order to construct historical narratives, one has to be able to find, recognize, evaluate, interpret, and generalize information from primary source material. In order to fully fulfill this potential, educators must create effective ways. Due to this, the purpose of this study is to (1) explain the value of using original sources to support historical understanding and (2) find ways to use Virtual Field Trip media to help students use primary sources to support their historical learning. A literature review is employed to obtain the answers to the stated research questions. Literature reviews that were pertinent to the issue under study were used to gather research data. The interactive model developed by Miles and Huberman for data analysis included data gathering, data reduction, data display, and conclusion-making. The study's major results point out that (1) using primary source evidence effectively is crucial for developing historical understanding and (2) using virtual field trip media effectively helps students develop higher-order thinking skills, including the ability to use primary sources effectively. According to the conclusions, this article advises teachers to employ learning resources that provide students with hands-on experience.
Assessing historical thinking skills in high school history education: a Padlet-based approach Ofianto Ofianto; Ulfia Rahmi; Delmira Syafrini; Tri Zahra Ningsih
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 18, No 3: August 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/edulearn.v18i3.21260

Abstract

This research is focused on assessing how the incorporation of Padlet technology affects the evaluation of historical thinking skills in high school history education. The research methodology involved a pretest-posttest approach with a randomly selected group of 70 students. The research tool employed questionnaires aligned with the study’s objectives. Data analysis utilized comparative statistics, specifically the paired sample t-test. The outcomes of the study reveal a significant positive impact resulting from the integration of Padlet technology in assessing historical thinking skills. This is substantiated by the sign value being less than 0.05 for all aspects examined. Consequently, this research provides compelling evidence that this approach can serve as an effective alternative for improving the quality of history education at the high school level. The findings of this study have important implications for educators, learners, and other stakeholders. These results may be used by educators to create more successful teaching strategies that will improve their students' historical thinking and comprehension. As a personal learning tool, Padlet technology can help students comprehend the historical subjects they are studying better. For those involved, this study offers compelling proof that using Padlet technology in high school history curricula may improve its caliber.
The Development of the Module of Educational Semi-Comic Anti-Corruption Integrated in PPKN Learning for Junior High School Students Ningsih, Wella Ayu; Rafni, Al; Dewi, Susi Fitria; Ofianto, Ofianto
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol 5 No 3 (2023): Pendidikan Islam dan Multikulturalisme
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/scaffolding.v5i3.3220

Abstract

The paper aims to develop an Integrated Anti-Corruption Education Comic Module and to find out the effectiveness of the semi-comic integrated anti-corruption education module in Civics learning for class VII students at SMPN 19 Kerinci. This type of research is Research and Development. The population in this study were all students of class VII at SMP Negeri 19 Kerinci. The sampling technique used is non-probability sampling with purposive sampling. The product will be validated by experts and tested on class VII students at SMP Negeri 19 Kerinci. Qualitative data were obtained through observation, written responses, and suggestions, while quantitative data were obtained from questionnaires and tests. The practicality of the module is determined based on the response of the teacher and students. Based on considerations consisting of three students who have high, medium, and low abilities (individual evaluation) and one class of students in class VII SMP Negeri 19 Kerinci (large scale trial). Data collection instruments consisted of observation sheets, questionnaire sheets, and question sheets. The results showed that the results of the validity of media experts were 93%, material experts 91%, and linguists 90%, with very valid categories. As for the practicality test, with an average of 91.5 in the very practical category. For effectiveness, the data source is obtained from the learning outcomes of students before and after using the semi-comic module. The pre-test results obtained an average of 46, and during the post-test, it increased to 94. The results of this research and development can conclude that the use of the module semi-comic anti-corruption education integrated into PPKN learning for class VII students at SMP Negeri 19 Kerinci is appropriate.
Pemikiran Filsafat Islam Indah, Sentia; Fitrisia, Azmi; Ofianto, Ofianto
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11098

Abstract

Pemikiran filsafat terus mengalami perkembangan sesuai peradabannya. Dimana perkembangan filsafat ini dapat dikelompokkan berdasarkan peradabanya masing-masing yang ikut serta dipengaruhi oleh latar belakang kultur, lingkungan, wilayah, kepercayaan, dan lain sebagainnya dimana pemikiran filsafat itu lahir dan berkembang. Filsafat juga berperan besar dalam menciptakan cabang-cabang ilmu baru. Filsafat sendiri memberikan kebebasan sebebas-bebasnya kepada otak manusia untuk berfikir, hal ini bertujuan hanya untuk mengetahui kepastian sesuatu persoalan. Namun, terkait perkembangan filsafat terutama pemikiran filsafat islam, adanya anggapan dari orang-orang barat bahwasanya filsafat islam hanya menjiplak filsafat yunani dan tidak adanya pembaharuan di dalam filsafat islam sehingga perlu dikaji kembali terkait penyebutan filsafat islam itu sendiri. Oleh sebab itu, maka perlu untuk melihat dan memahami terkait perkembangan pemikiran filsafat islam. Adapun penulisan ini menggunakan metode literature review yang selanjutnya dilakukan analisis disintesis terhadap hasil penelitian menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan informasi atau data sesuai dengan tujuan penelitian.
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam Konsep Rasionalisme Empirisme : Perspektif Historis dan Epistemologis Kuswandi, Rudi; Ofianto, Ofianto
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11511

Abstract

Penelitian ini menyelidiki perkembangan ilmu pengetahuan dalam konteks konsep rasionalisme dan empirisme. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan. Data diperoleh dari berbagai literature seperti buku, jurnal,web, makalah skripsi, dan dokumen lainnya dalam bentuk cetak maupun online. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua pendekatan ini telah mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan. Rasionalisme menganggap bahwa pengetahuan berasal dari akal pikiran, sedangkan empirisme menganggap pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. Jika kita melihatnya dari perspektif sejarah, rasionalisme adalah doktrin filosofis yang kuat yang telah ada sejak zaman Yunani Kuno dan mencapai titik tertingginya pada abad ke-17 dan ke-18. Orang-orang hebat seperti Rene Descartes, Baruch Spinoza, dan Gottfried Leibniz berkontribusi banyak pada perkembangan rasionalisme. Sebaliknya, tokoh-tokoh seperti John Locke, George Berkeley, dan David Hume adalah pendahulu empirisme. Keduanya sering kali saling melengkapi dalam proses mengembangkan ilmu pengetahuan. Keduanya sangat penting untuk memperluas tentang pengetahuan dalam memahami tentang dunia di sekitar. Perkembangan ilmu pengetahuan sangat dipengaruhi oleh dua pendekatan filosofis rasionalisme dan empirisme. Pendekatan pertama berfokus pada awal pengetahuan dan cara manusia memperoleh pengetahuan, meskipun ada perbedaan pendapat di antara keduanya.
Fenomena Dinasti Politik dari Persfektif Aksiologis Pratama, Gilang Nugraha; Fitrisia, Azmi; Ofianto, Ofianto
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11975

Abstract

Penelitian ini menbahas mengenai tentang fenomena dinasti politik dari perspektif aksiologis. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Data diperoleh melalui berbagai sumber literatur, seperti buku, jurnal, situs web, makalah skripsi, dan dokumen lainnya dalam format cetak maupun daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena dinasti politik telah terjadi sejak lama dan terus berlangsung hingga saat ini. Dampaknya mencakup penipisan peluang bagi individu lain dalam memimpin, merusak ekonomi masyarakat, ketidakmerataan pembangunan, serta munculnya korupsi dan nepotisme. Dinasti politik tidak hanya terbatas pada tingkat nasional, tetapi juga terjadi di tingkat lokal. Dari perspektif aksiologis, prinsip moral dan etika menjadi kunci dalam kepemimpinan politik. Aksiologi politik menekankan bahwa pemimpin politik harus mempertahankan integritas moral dan etika. Perspektif ini juga menekankan pentingnya mengutamakan hak asasi manusia dalam konteks politik. Dalam hal ini, dianggap bahwa keputusan politik yang melanggar hak asasi manusia tidak sejalan dengan prinsip moral yang mendasari tindakan politik. Oleh karena itu, penting untuk menilai dan mengkaji tindakan politik dari sudut pandang aksiologis guna memastikan keberlanjutan nilai-nilai moral dan etika dalam konteks kepemimpinan politik.
Axiological Approach in Implementing Basic Training for Civil Servant Candidates, Curriculum for State Administration Institution Regulations Number 1 of 2021 Marantika, Jerry; Ofianto, Ofianto; fitrisia, Azmi
ProBisnis : Jurnal Manajemen Vol. 15 No. 1 (2024): February: Management Science
Publisher : Lembaga Riset, Publikasi dan Konsultasi JONHARIONO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62398/probis.v15i1.436

Abstract

In the study of philosophy, the term axiology is usually defined as a field (philosophy) that investigates values, including the purpose of obtaining knowledge. CPNS Basic Training is a process of instilling good values ​​and adapting these values to become a character that civil servants or state civil servants should have. The values taught are contained in the Learning Agenda which consists of nationalism values in Agenda I, Moral values (Service Oriented, Accountable, Competent, Harmonious, Loyal, Adaptive, Collaborative) in Agenda II, cultural and ethical values using digital media in Agenda III. This research was conducted to determine the training implemented so that CPNS are able to behave and act professionally in managing the challenges and problems of socio-cultural diversity using a whole of government or one government perspective which is based on the basic values ​​of Civil Servants based on their position and role in the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI) in every implementation of his/her duties as a public servant as a concrete manifestation of defending the country as a Civil Servant.
Co-Authors Achmad Edwin Sutiawan Ade Lestari Afdhalur Rahmat Agistya Agistya Aisiah Aisiah Aisiah Aisiah, Aisiah Al Rafni Alber Tanjung Aman Aman Amelia Nofrita Amelia Rahman Amri, Amri Suryanto Anjas Muharman Antonia Soriente Arrahmi Nurhafizah Auliani Auliani Avi Dwi Mursi Azfirmawarman, Dony Azmi Fitrisi Azrul, Azrul Chairul Wahyudi Citra Rosika Cyindi Noviani Deki Haryanto Delmira Syafrini Dewi, Susi Fitria Dian Nisa, Fikria Dicky Irawan Dony Azfirmawarman Erniwati Erniwati Fadilla Syahriani Fahmi Afia Fauziah Nur Febiola Vena Anisa Febrian, Wahyuri Fini Fajri Mulyani Fini Fajri Mulyani Fini Fajri Mulyani Fini Fajri Mulyani Fini Fajri Mulyani Finni Fajri Mulyani Fitriatinnisa Fitriatinnisa Fitrisia, Azmi Fitrisia, Azmi Folanda, Gio Gunartati Gunartati Haira Zulfia Haliza Putri Hendra Naldi Ilham Gazali Indah Permata Sari Indah, Sentia Intan Putri Kartikasari Jefrilianto Jefrilianto Jefrilianto, Jefrilianto Julharya Adrika Krisna Marta Bahari Kuswandi, Rudi Lathifah, Hilma Laura Tsurayya Nory M Hidayat Panuntun Muslim Maggara, Tomi Satria Marantika, Jerry Marni Emiar Pratiwi Martaliza, Martaliza Marthaliza Marthaliza Maryanti Maryanti Maryanti Maryanti Mhd Asrian Syah Muhammad Rafi Mulyani, Fini Fajri Mursyid Habib Mutia Kardina Mutiara Gita Paluvi Najmi Najmi Nancy Sofiani Nia Endri Wiranti Nilawati Nilawati Ningsih, Tri Zahra Ningsih, Wella Ayu Nofrialdi Oscar Nofriani Nofriani Novindia Ayu Lestari Nur, Fauziah NURUL AZIZAH Oggie Bima Nugraha Oktavia, Amelia Pradana, Dhimas Wahyu Pratama, Gilang Nugraha Putri Sondang Siregar Putri, Suci Kurnia Rahmi, Ulfia Ranti Pebriani Ray Silva Restika Amanda Reyhan Ainun Yafi Ridho Bayu Yefterson Ridho Bayu Yetferson Riki Firmansah Riska Mardela Rizki Oktavian Rizqa Hamalliya Putri Sajidah Nasution, Anna Salma Yetti Saputra, Nanda Sarjayadi Sarjayadi Sarjayadi, Sarjayadi Setiawan, Johan Sisi Priska Siti Fatimah Sonda Winari Suci Ramadani Suhartono Suhartono SURYA AYMANDA NABABAN Syafril Syafril Syawitri Syawitri Tri Zahra Ningsih Tri Zahra Ningsih Tri Zahra Ningsih Tri Zahra Ningsih Ulfia Rahmi Viny Elvia Wahidul Basri Wildan Yusran Hutabarat Yeni Puspita Sari Yosa Rief Dela Yulanda, Aseng Zafri Zafri Zafri Zafri Zakaria, Nurhijrah Binti Zul Asri