Desa wisata berbasis partisipasi masyarakat menawarkan potensi besar dalam mengintegrasikan aspek kesehatan melalui pelibatan aktif komunitas lokal. Integrasi ini penting untuk mengatasi tantangan kesehatan yang sering muncul di destinasi wisata, seperti sanitasi buruk, penyebaran penyakit, dan dampak kesehatan mental akibat interaksi intens antara wisatawan dan penduduk lokal. Namun, penelitian tentang integrasi kesehatan dalam pengelolaan desa wisata masih terbatas, terutama dalam konteks Indonesia. Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis yang dilakukan berdasarkan pedoman PRISMA untuk mengevaluasi literatur yang relevan. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi adalah studi observasional dan intervensi yang membahas integrasi kesehatan dalam desa wisata berbasis partisipasi masyarakat, diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Pencarian dilakukan di basis data elektronik, seperti PubMed, Scopus, dan Google Scholar, menggunakan kata kunci seperti "community-based tourism," "health integration," dan "CHSE implementation." Sebanyak 19 studi dianalisis, terdiri dari 10 studi observasional dan 9 studi intervensi berbasis community trial. Studi observasional menunjukkan hubungan positif antara wellness tourism dengan peningkatan kesehatan psikologis, fisik, dan sosial wisatawan. Studi intervensi menyoroti keberhasilan penggunaan teknologi, seperti sistem cloud dan platform digital, dalam meningkatkan efisiensi layanan kesehatan di komunitas rural. Partisipasi aktif masyarakat lokal terbukti meningkatkan kesadaran kesehatan dan keberlanjutan desa wisata. Integrasi kesehatan dalam desa wisata berbasis partisipasi masyarakat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan wisatawan dan komunitas lokal. Pendekatan berbasis kolaborasi, pelestarian budaya lokal, dan inovasi teknologi menjadi kunci keberhasilan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dan potensi replikasi di berbagai konteks lokal.