Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolik kronik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah atau hiperglikemia, World Health Organization (WHO) melaporkan terdapat 422 juta orang secara global menderita DM hingga Mei 2020. DM dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti komplikasi nefropati, kardiovaskular, neulrologi, dan okular, dengan retinopati diabetikum (RD) sebagai komplikasi okular mikrovaskuler yang paling sering terjadi pada DM.Retinopati diabetik didefinisikan sebagai gangguan pada sirkulasi retina yang mengganggu pengiriman oksigen dan nutrisi ke retina, oleh karena itu, kerusakan pada sirkulasi retina dapat mempengaruhi penglihatan normal. Prevalensi RD secara global pada pasien diabetes dewasa dilaporkan sebesar 27% dan 4,8% dari seluruh kasus kebutaan. Tingkat pengetahuan tentang RD sebagai komplikasi pada mata di antara pasien diabetes merupakan faktor penting untuk diagnosis dini dan manajemen RD, Hal ini membantu pasien diabetes untuk melihat faktor risiko dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan sikap positif untuk melakukan skrining dini dan pengobatan tepat waktu. Selain itu, pengetahuan pasien terhadap RD juga dapat mencegah kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan akibat penyakit ini. Kesadaran pasien akan RD akan menjadi kunci untuk perbaikan lebih lanjut dalam manajemen dan pencegahan RD.