p-Index From 2020 - 2025
8.846
P-Index
This Author published in this journals
All Journal VALENSI Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan JURNAL HUTAN LESTARI AL KAUNIYAH Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Biota JURNAL ISTEK Elkawnie Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) BIOMA BAGIMU NEGERI : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi Jurnal Biologi Tropis Jurnal Nusa Sylva Journal of Biology Education Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Journal of Halal Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Jurnal Surya Masyarakat TEKNOLOGI PANGAN : Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan JPM PAMBUDI EKOLOGIA : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Jurnal Kajian Peradaban Islam Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia Scripta Biologica BIOSFER : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Indonesian Journal of Halal Research Bio-Inoved : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Journal of Tropical Ethnobiology Edunesia : jurnal Ilmiah Pendidikan BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Jurnal Surya Masyarakat Didaktika: Jurnal Kependidikan JIPB (Jurnal Inovasi Pembelajaran Biologi) Jurnal Kajian Peradaban Islam Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan (JPSP) Journal of Educational Sciences Journal of Halal Science and Research UNESA Journal of Chemical Education BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi Jurnal Akuntan Publik Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia JPM Pambudi Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi ISTEK
Claim Missing Document
Check
Articles

PERBEDAAN KEANEKARAGAMAN DAN KOMPOSISI DARI SERANGGA PERMUKAAN TANAH PADA BEBERAPA ZONASI DI HUTAN GUNUNG GEULIS SUMEDANG Ida Kinasih; Tri Cahyanto; Zhia Rizki Ardian
JURNAL ISTEK Vol 10, No 2 (2017): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keanekaragaman merupakan salah satu indikator kestabilan suatu komunitas. Salah satu sumber daya yang berperan dalam komunitas adalah serangga permukaan tanah. Serangga sebagai salah satu komponen keanekaragaman hayati memiliki peranan penting dalam jaring makanan yaitu, sebagai herbivor, karnivor, dan detrivor. Hutan Gunung Geulis yang sebagian dikelola masyarakat berpengaruh pada kelimpahan, distribusi dan keanekaragaman jenis biota penghuni Hutan termasuk serangga permukaan tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman, kelimpahan dan distribusi serangga permukaan tanah pada dua zonasi di Hutan Gunung Geulis yang berbatasan dengan desa Jatiroke. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari hingga Februari 2014 dengan menggunakan metode survei yaitu pengambilan sampel serangga secara langsung dengan menggunakan pitfall trap. Setiap zonasi dipasang 30 pitfall trap. Jebakan dipasang selama 24 jam dan dilakukan sampling setiap satu minggu sekali selama 5 minggu. Selain itu juga mencatat faktor lingkungan seperti kelembaban tanah, pH tanah, dan ketebalan seresah. Hasil penelitian didapat pada zona 2 (600 mdpl) terdapat jumlah individu serangga yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan zona 1 (400 mdpl), dengan komposisi serangga 7 ordo dengan 14 famili dari (1001 individu) pada zona 1, sedangkan pada zona 2 didapatkan 6 ordo dengan 13 famili dari (1077 individu). Adanya perbedaan pH tanah, ketebalan serasah, serta vegetasi pada kedua zona tersebut memungkinkan adanya perbedaan keanekaragaman dan komposisi serangga tanah.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN INFUSUM CACING TANAH (LUMBRICUS RUBELLUS) DENGAN TAMBAHAN KITOSAN UDANG PADA SALMONELLA THYPI Yani Suryani; Listia Wati Sophia; Tri Cahyanto; Ida Kinasih
JURNAL ISTEK Vol 9, No 2 (2015): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan senyawa lumbricin dan bioaktif lainnya dari cacing tanah (Lumbricus rubellus) untuk obat tradisional, memiliki keterbatasan yaitu mudah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan, pengolahan dan pada saat penyimpanan. Untuk itu diperlukan bahan pendukung agar senyawa bioaktif (lumbricin) yang terkandung dalam cacing tanah (L. rubellus) yaitu dengan menggunakan kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tambahan kitosan terhadap aktivitas antibakteri ekstrak cacing tanah pada S. thypi dengan melakukan pengujian antibakteri dilakukan dengan metode sumur (difusi agar), serta juga dilakukan uji antioksidan dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil). Hasil penelitian ini yaitu konsentrasi optimum pemberian kitosan pada infusum cacing tanah dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. thypi adalah 1% dengan diameter zona hambat sebesar 1,09 mm. perlakuan kombinasi kitosan dengan infusum cacing tanah memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 antara 31,51 – 93,44 ppm.
INOVASI PRODUK OLAHAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK AMPAS KELAPA UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT Aep Saepulah; Ucu Julita; Teddy Yusuf; Tri Cahyanto
JURNAL ISTEK Vol 10, No 2 (2017): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah organik ampas kelapa memiliki kandungan serat yang tinggi yang dapat bermanfaat bagi tubuh apabila dikonsumsi. Selama ini, pemanfaatannya masih sebatas dijadikan pakan ternak. Dengan jumlah serat yang tinggi dan potensi protein dan lemak, memberi peluang untuk dikembangkan menjadi produk olahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mendiseminasikan pemanfaatan limbah organik ampas kelapa melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa efektif pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui pemanfaatan limbah organik ampas kelapa. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Untuk memperoleh data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat menunjukan bahwa peserta yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema pemanfaatan limbah organik ampas kelapa diikuti oleh 50 peserta, sebagian besar peserta menilai kegiatan tergolong baik. Kehadiran peserta saat monitoring pasca pelatihan mengalami penuruan dengan presentase pada tahap 1 76%, tahap 2 64% dan tahap 3 46%. Adanya penilaian kurang dari peserta untuk beberapa parameter, diduga karena perbedaan usia para peserta dengan rentang yang sangat berbeda jauh memberikan dampak terhadap respon kegiatan. Selain dari itu, kurang optimalnya penyelenggara kegiatan pengabdian masyarakat juga diduga menjadi faktor penyebab kurang optimalnya kegiatan pengabdian masyarakat.
STRUKTUR VEGETASI MANGROVE DI PANTAI MUARA MARUNDA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA PROVONSI DKI JAKARTA Tri Cahyanto; Rosmayanti Kuraesin
JURNAL ISTEK Vol 7, No 2 (2013): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vegetasi mangrove merupakan tipe vegetasi khas yang terdapat di daerah pantai tropis, tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan struktur vegetasi mangrove di Pantai Muara Marunda Kota Administrasi Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta. Parameter yang diukur berupa 3 strata pertumbuhan (pohon, pancang, semai) dan parameter lingkungan disetiap stasiun yang diamati. Hasil penelitian menemukan struktur vegetasi mangrove di Pantai Muara Marunda terdiri dari 3 jenis mangrove yaitu Avicennia alba, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata. Di kawasan pemukiman yang mendominasi adalah Avicennia alba ditingkat strata pohon. Untuk tingkat pancang yang mendominasi adalah Rhizophora mucronata. Untuk tingkat semai didominasi oleh Avicennia alba. Di lokasi II yaitu diwilayah tambak didominasi oleh Avicennia alba ditingkat pohon. Jenis vegetasi untuk tingkat pertumbuhan pancang didominasi oleh jenis Rhizophora mucronata. Untuk tingkat pertumbuhan semai yang paling mendominasi adalah Rhizophora mucronata. Indeks kenakeragaman jenis vegetasi mangrove berdasarkan shanon-wiener di Pantai Muara Marunda berkisar 0 – 0,43 termasuk ke dalam kategori rendah. Suhu udara di kawasan Pantai Muara Marunda berkisar 27 – 29ºC, kadar salinitas berkisar antara 29 – 300/00. Tingkat kelembaban antara 72 – 75ºC. Kecepatan angin berkisar antara 20,6 – 28,8 km/h dan memiliki keadaan substrat berlumpur. Secara keseluruhan yang mendominasi di kawasan Muara marunda tersebut adalah Avicennia alba dan Rhizophora mucronata.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN BELUNTAS ( Pluchea indica (L.) LESS. ) TERHADAP Propionibacterium acnes PENYEBAB JERAWAT Anggita Rahmi Hafsari; Tri Cahyanto; Toni Sujarwo; Rahayu Indri Lestari
JURNAL ISTEK Vol 9, No 1 (2015): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) merupakan salah satu tanaman yang terdapat di Indonesia yang pemanfaatannya belum digali secara maksimal. Daun beluntas diketahui dapat digunakan sebagai obat berbagai penyakit karena senyawa fitokimia yang ada di dalamnya. Jerawat merupakan penyakit permukaan kulit yang muncul pada saat kelenjar minyak kulit terlalu aktif sehingga pori-pori kulit akan tersumbat oleh timbunan lemak yang berlebihan sehingga bakteri penyebab jerawat tumbuh didalamnya dan memacu inflamasi. Bakteri tersebut adalah Propionibacterium acnes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak daun beluntas dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes serta pada konsentrasi berapakah yang lebih efisien dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan berbagai macam konsentrasi dari 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%, serta digunakan tetrasiklin sebagai pembanding dan aquadest sebagai kontrol. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun beluntas yang dimaserasi dengan pelarut etanol 96% dihasilkan ekstrak kental yang kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri pada bakteri Propionibacterium acnes. Parameter yang diamati adalah diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Analisis data menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Hasilnya diketahui bahwa ekstrak daun beluntas memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes terlihat dengan adanya zona hambat yang dibentuk. Diameter zona hambat pada konsentrasi 1% sebesar 9 mm, konsentrasi 2% sebesar 7,67 mm, konsentrasi 3% sebesar 8,67 mm, konsentrasi 4% sebesar 8,83 mm, dan konsentrasi 5% sebesar 9 mm.
ANALISIS VEGETASI POHON HUTAN ALAM GUNUNG MANGLAYANG KABUPATEN BANDUNG Tri Cahyanto; Destiana Chairunnisa; Tony Sudjarwo
JURNAL ISTEK Vol 8, No 2 (2014): ISTEK
Publisher : JURNAL ISTEK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Forest is one of the natural resources on which there is vegetation community dominated by trees and has a very close relationship with the natural world. The purpose of this examination was to examine the composition and structure of natural forest vegetation, including species, stratification and patterns of distribution of natural forest vegetation of Mount Manglayang. In addition to known picture of the distribution of species populations and the influence of environmental factors. The examination was conducted using the method of least squares with purposive sampling, which is done by determining the plot is based on the height above sea level (asl) by 4 plot. Then each plot measuring 10 × 10 m 2 (≥ 10 cm diameter) and subplot size of 5 × 5 m2 (2 ─ rod diameter 9.9 cm). The data obtained for the calculation of the density analysis (K) and relative density (KR), frequency (F) and relative frequency (FR), dominance (D) and relative dominance (DR) and Important Value Index (IVI), in addition to the also calculated species diversity and uniformity. The results indicate there are 11 types of saplings and trees were found. Vegetation sapling that has a value (IVI) a maximum of 70.11% is kind Pinanga coronata. Amounted to 56.21% while the tree is Ficus procera. To dominate the diameter distribution diameter about 2 ─ 60 cm. While the height of the trees that dominate the distribution is in stratum C (4 ─ 20 m). Distribution patterns and tree saplings are regular. Calculation of diversity indices for saplings obtained a value of 1.64 (medium category) and uniformity index value of 0.48 obtained (lower category) and for tree diversity index obtained values of 2.00 (medium category) and obtained a value of the uniformity index 0.53 (lower category).
Black Cumin (Nigella sativa) Against Mycobacterium tuberculosis Strain H37RV And MDR-TB Mashuri Masri; Cut Muthiadin; Masita Masita; Tri Cahyanto; Lianah Lianah; Rusny Rusny; Siska Tridesianti
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v7i1.9335

Abstract

Abstract: Tuberculosis (TB) is a contagious infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. 10 million people suffer from TB Every year. Although TB is a preventable and treatable disease, 1.5 million people die every year due to TB. Alternative treatments continue to be pursued, and treatment with the latest TB drugs that are continuously being encouraged. Black cumin (Nigella sativa) seed contains essential oils with active compounds such as thymohydroquinone, Oleoresins, flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, and terpenoids that act as antibacterial drugs. This study aims to determine the sensitivity of  N. sativa seed extract in inhibiting the growth of  M. tuberculosis strain H37RV and MDR-TB (Multidrug Resistance-TB). This research using Microscopic-Observation and Drug-Susceptibility Assay (MODS) method. Extraction of N. sativa was carried out by the maceration method using 70% methanol as a solvent. The results showed that the M. tuberculosis strain H37RV and MDR-TB were sensitive to N. sativa extract at concentrations of 5 and 10% but resistant to N. sativa extract at concentrations of 1 and 3%.Abstrak: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menimbulkan dampak kematian yang cukup mengkhawatirkan.  Penyakit tersebut dapat dicegah dan diobati. Salah satu sumber pengobatannya menggunakan biji jintan hitam (Nigella sativa) yang mengandung minyak atsiri dengan senyawa aktif seperti timohidrokuinon, oleoresin, flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan terpenoid yang berfungsi sebagai obat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas ekstrak biji N. sativa dalam menghambat pertumbuhan M. tuberculosis strain H37RV and MDR-TB (Multidrug-Resistance-TB). Penelitian ini menggunakan metode Microscopic-Observation and Drug-Susceptibility Assay (MODS). Ekstraksi N. sativa dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 70%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bakteri M. tuberculosis strain H37RV dan TB-MDR, kedua  strain tsb sensitif terhadap ekstrak N. sativa konsentrasi 5 dan 10%,  tetapi resisten terhadap  ekstrak N. sativa konsentrasi 1 dan 3%.
Zonation Drives The Abundance of Understory Exotic Plant Species in Ir. Djuanda Forest Park, West Java Tri Cahyanto; Billy Nabil Yuni; Muhammad Efendi
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v7i1.6950

Abstract

Abstract: The understory is an important component in the tropical forests, particularly to contribute to ecosystem services function and playing on succession. However, the study on their existence related to the zonation effect in an ex-situ conservation is still lacking. This study aimed to compare the structure and composition of the understory in the two blocks of Ir. Djuanda Forest Park, Bandung. Data collection was carried out through vegetation analysis using plot methods (sampling plots). A total of 40 sampling plots of 5m x 5m were made in two observation blocks. The Importance Value Index (IVI) for each species was calculated based on their relative density and relative frequency. Seventy-three species of understory from 38 families were found in the observation plots, dominated by Araceae and Moraceae families. The composition of the protected block has higher species richness than the utilization block due to the differences in microclimates conditions. Calliandra calothyrsus, known as an invasive species, has the highest IVI indicating high adaptability to open habitats in the utilization block, while two native species, Plectranthus sp. and Chlorathus elatior, dominate in the protection block. Based on these findings, we showed that forest zonation drives exotic and native species abundance in the ex situ conservation area.Abstrak: Tumbuhan bawah merupakan salah satu komponen penting dalam vegetasi hutan tropis, terutama dalam pelayanan ekosistem dan berperan dalam proses suksesi. Namun, penelitian mengenai keberadaannya dikaitkan dengan pengaruh zonasi di kawasan konservasi secara ex situ masih jarang. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan struktur dan komposisi tumbuhan bawah pada dua blok yang berbeda di kawasan Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Bandung. Pengambilan sampel menggunakan analisis vegetasi dengan metode plot (petak contoh). Sebanyak 40 plot kecil berukuran 5mx5m di kedua blok pengamatan. Indeks nilai penting (INP) setiap jenis dihitung berdasarkan kerapatan relatif dan frekuensi relatifnya. Sebanyak 73 jenis dalam 38 suku tumbuhan didata di dalam pengamatan, yang didominasi dari suku Araceae dan Moraceae. Berdasarkan jumlah jenis tumbuhan penyusunnya, blok perlindungan memiliki jenis yang lebih banyak dibandingkan dengan blok pemanfaatan berkaitan dengan berkaitan dengan perbedaan kondisi iklim mikro di kedua blok tersebut. Jenis Calliandra calothyrsus, dikenal sebagai tumbuhan invasif, memiliki nilai INP tertinggi menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi pada habitat terbuka di blok pemanfaatan, sedangkan tumbuhan asli pegunungan jawa, Plectranthus sp. dan Chloranthus elatior mendominasi pada blok perlindungan. Berdasarkan hasil temuan ini, kita menyarankan bahwa zonasi mempengaruhi kelimpahan tumbuhan eksotik dan asli di kawasan konservasi tumbuhan secara eksitu.
The Isolation and Identification Bacteria on Jallalah Animal (Study on the Feeding Tilapia (Oreochromis niloticus) with Chicken Manure As Foods) Opik Taupik Kurahman; Astri Yuliawati; Lusi Haerunnisa; Ateng Supriyatna; Tri Cahyanto; Yani Suryani; Asep Supriadin; Cecep Hidayat; Mashuri Masri
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v6i2.7770

Abstract

Abstract: In the hadith, Rasulullah SAW prohibit human to consume meat and milk from manure-eating animal (Jallalah animal). In this study, tilapia fishes were fed chicken manure (being Jallalah). Then, it was analyzed based on the microbe in their intestine. The purposes of this study are to isolate and to identify the types of bacteria, and to determine the pathogenic and non-pathogenic bacteria in the intestines of fish that have been fed chicken manure. Bacteria samples were isolated from the intestine of fish with chicken manure and the commercial fish food as a control. Bacteria identification was done by using morphological characterization, macroscopic and microscopic identification, and biochemical test. The results show that 21 isolated bacteria in the fish intestine that was fed chicken manure and six of the bacteria are pathogenic. Based on this study, it can be concluded that tilapia fish by feeding with chicken manure contains many types of pathogens bacteria. Briefly, tilapia fish is not good for being consumption.Abstrak: Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar,  Rasulullah SAW. Melarang memakan daging dan meminum susu hewan pemakan kotoran (hewan Jallalah). Pada penelitian ini, ikan nila diberi pakan kotoran ayam (menjadi Jallalah). Selanjutnya ikan tersebut dianalisis kandungan mikroba yang terkandung didalam saluran pencernaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi dan mengidentifikasi bentuk bakteri dan mendeterminasi bakteri patogen dan non-patogen yang terdapat didalam saluran pencernaan ikan ynag telah diberi pakan kotoran ayam. Sampel bakteri diisolasi dari saluran pencernaan ikan setelah diberi kotoran ayam dan ikan yang diberi pakan komersil (kontrol). Identifikasi bakteri dilakukan secara makroskopik, mikroskopik, dan uji biokimia. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 21 isolat bakteri dalam usus ikan yang diberi korotan ayam yang tergolong ke dalam genus Listeria, Staphylococcus, Alcaligenes, Cromobacterium, Edwardisiella, Micrococcus, Bacillus, dan Kurthia. Dari 21 jenis tersebut terdapat 6 jenis bakteri pathogen yaitu Edwarsiella sp, Micrococcus sp, Staphylococcus sp, Alcaligenes sp, Listeria sp dan Chromobacterium. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa hewan ikan yang memakan kotoran ayam mengandung banyak jenis bakteri patogen sehingga tidak baik untuk di konsumsi.
Kadar Mangiferin Pada Lima Kultivar Pucuk Daun Mangga (Mangifera indica L.) Tri Cahyanto; Afriansyah Fadillah; Risda Arba Ulfa; Rizal Maulana Hasby; Ida Kinasih
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 13, No 2 (2020): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v13i1.14810

Abstract

AbstrakPemanfaatan pucuk daun mangga (Mangifera indica L.) oleh masyarakat menjadi lalapan dan dipercaya berkhasiat sebagai obat tradisional. Hal ini merupakan suatu proses kearifan lokal berdasarkan pengalaman empiris orang-orang terdahulu yang kemudian dijadikan kajian studi ilmiah, yaitu etnobotani. Kajian studi etnobotani termasuk pemanfaatan pucuk daun mangga sebagai lalapan masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif termasuk mangiferin yang terkandung dalam lima kultivar mangga. Sampel kultivar mangga yang digunakan dalam penelitian antara lain Manalagi, Arum manis, Cengkir, Gedong apel dan Golek. Metode penelitian yang digunakan yaitu skrining fitokimia dan pengukuran kadar senyawa mangiferin dengan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan sampel positif mengandung senyawa bioaktif alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Kadar senyawa mangiferin paling tinggi secara berurutan terdapat pada kultivar Arum manis (20,83%), Manalagi (20,56%), Gedong apel (18,54%), Cengkir (15,10%), dan Golek (5,05%). Kultivar mangga Arum manis memiliki kadar mangiferin paling tinggi, untuk selanjutnya dapat dikaji pemanfaatannya sebagai obat herbal tradisional. Abstract Utilization young leaf of mango (Mangifera indica L.) by the community as lalapan and it is believed to be efficacious as traditional medicines. This process through of local wisdom based on empirical experience of conservative people used as a scientific study, namely ethnobotany. Ethnobotany studies include the use of mango leaf shoots as fresh vegetables are still rarely performed.This study aims to determine bioactive compounds including mangiferin contained in five cultivars of mango. Mango cultivar samples used in this study include Manalagi, Arum manis, Cengkir, Gedong apel and Golek. The research method used was phytochemical screening and measurement of mangiferin compounds by HPLC. The results showed a positive sample containing bioactive compounds, alkaloids, flavonoids, saponins and tannins. The highest levels of mangiferin compounds were found in Arum manis (20.83%), Manalagi (20.56%), Gedong apel (18.54%), Cengkir (15.10%) and Golek (5.05%). Arum manis cultivars has highest value of mangiferin levels, which can be explored for their use as traditional herbal medicines.
Co-Authors Adam Malik Adawiyah, Ayuni Ade Yeti Nuryantini Adiba, Farah Aini Adisty Virakawugi Darniwa Aep Saepulah Aep Saepuloh Afriansyah Fadillah Agustina, Tri Wahyu Ahmad Sopian, Ahmad Akbar, Ivan Maulana Akbar, Rahmat Taufiq Mustahiq Al Zahro, Rd Indah Rofi'ah Ali, Sri Herawati Amalia, Risqi Ana Widiana Ana Widiana Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anggita Rahmi Hafsari, Anggita Rahmi Anisa Fadhila Anwar, Dede Miftahul Apriani Krisdianti Ardianti, Tiara Asep Supriadin, Asep Ateng Supriatna Ateng Supriatna Ateng Supriatna Ateng Supriyatna Ateng Supriyatna Ateng Supriyatna, Ateng Aulia, Sekar Rahma Ayuni Adawiah Balqis Tri Oktaria Billy Nabil Yuni Cahyani, Hilda Wulan Cecep Hidayat Cucu Zenab Subarkah, Cucu Zenab Cut Muthiadin Darniwa, Adisty Virakawugi Deasy Rahmawati Dede Fajar Destiana Chairunnisa Dhyni Arigustin Dian Muhamad Ramdan Dian Muhamad Ramdan Diana Vici Panjaitan, Diana Vici Dicky Dicky Elazmanawati Lembong Epa Paujiah Epa Paujiah, Epa Fadillah, Afriansyah Fajar, Dede Fitriyyah, Ita Hadiansah, Hadiansah Haryono Haryono Hilda Ayu Emalia Ida Farida Ida Kinasih Ida Yayu Nurul Hizqiyah Ikeu Winda Larasati Iman Aulia Rahman Indah Rofi'ah Al Zahro Ira Rahayu Jalaludin Juniawati, Mutmainah Komaruddin Kulsum, Yuni Kurahman, Opik Taupik Kurniawan, Isma Dwi Kurrahman, Opik Taufik Lianah Lianah, Lianah Lina Yulianti Listia Wati Sophia Lusi Haerunnisa Lutfhi Dewi Utami M. Agus Salim Madani, Pameila Qaulan Tsaqila Maratus Solikha Mar’atus Shalikha Mashuri Masri Mashuri Masri Masita Masita Mas’ud, Asrianty Meldania, Rindi Miladanta, Algi Nurahman Mohamad Agus Salim Mohamad Agus Salim Mohamad Jaenudin, Mohamad Muhammad - Efendi Muhammad Efendi Muhammad Efendi Muhammad Efendi Muhammad Efendi Muhammad Efendi, Muhammad Musa'adah Musa'adah Musa’adah Musa’adah Musa’adah, Musa’adah Nandi Sukri Navilah, Nahla Nida Hidayaturrohmah Nisrina Khairun Nisa Nisrina Khairun Nisa Nurdin, Muhamad Ali Nurmina Arofah Nursyifa Tiara Dwiputri Nurunnajib, Ahfazh Fauzy pramadi, ading Prilia, Sintia R. Ajeng Syahar Syahar Rachmat, Musabbih Najil Hakim Rafmanuha Putri Mulyawan Rahayu Indri Lestari Rahayu, Bintang Puja Rahmat Taufik MA Rahmat Taufiq Mustahiq Akbar Restu Anugrah Restu Anugrah Rida Widayanti Risda Arba Ulfa Risda Arba Ulfa Risda Arba Ulfa Rizal Maulana Hasby Rizna Akmaliyah Rochman, Chaerul Rofi'ah Al-Zahro, Rd Indah Rohanda Rosmayanti Kuraesin Rusny Rusny Sa'diah, Fitri Yati Salma Salsabila Salsabila Qonita Kamelia Sebrina, Cut Nadia Shinta Putri Larasati Sholikha, Mar’atus Siti Fatiah, Tifani Siti Nurbaeni Siti Nurhalimah Souvia Rahimah Sumiati, Iis Susi Nurul Fadillah Syahbudin Syahril Jamil, Syahril Syifa Ripatul Aliyah Teddy Yusuf, Teddy Tedi Priatna Tisnawati, Sophia Eka Toni Sudjarwo, Toni Toni Sujarwo Tony Sudjarwo Tony Sudjarwo Tony Sudjarwo Sudjarwo Tridesianti, Siska Triska Rosma Triska Rosma Ucu Julita, Ucu Ulfa, Risda Arba Vania Ulfa Ramdhanawati Vina Yuliandiana Wardah Wardah Wildan Arsyad Fadly Wilma Mulyana, Fani Windayani, Neneng Yana Maolana Syah Yani Suryani Yani Suryani Yaya Rukayadi Yulia Sukmawardani, Yulia Yuliawati, Astri Yuliawati, Astri Yuna Islamiati Yuna Islamiati Yuni Kulsum Yuni Kulsum Yuni Kulsum Yuni Kulsum Yuni Setiyowati Zamani, Fadli Emsa Zashika Meidita Eka Putri Zhia Rizki Ardian Zulfahmi Alwi