Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN ANGKET RESPON MODEL ARCS Santiani, Santiani
EDU SAINS Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 Nomor 1 juni 2013
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.875 KB)

Abstract

AbstrakPentingnya mengetahui minat dan motivasi mahasiswa dalam belajar dan cara menganalisisnya mendorong peneliti melakukan penelitian dengan tujuan menganalisis minat dan motivasi belajar mahasiswa dengan model ARCS. Instrumen yang digunakan adalah angket respon mahasiswa model ARCS yang dikembangkan oleh Keller. Data respon diambil sebanyak dua kali yaitu pada bulan Februari dan Mei 2009 pada dua kelas reguler pedidikan fisika Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya. Data di analisa untuk mengetahui minat dan motivasi mahasiswa dalam belajar. Peneliti menyimpulkan bahwa minat dan motivasi mahasiswa dalam belajar berkategori baik dan peneliti berpendapat hal ini menjadi salah satu penyebab hasil belajar mahasiswa yang menurut dosen pengajar cukup baik.Kata-kata kunci : Analisa, minat, motivasi, model ARCS
KORELASI HASIL BELAJAR KOGNITIF DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA FISIKA STAIN PALANGKA RAYA PADA MATAKULIAH FISIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2013//2014 Santiani, Santiani
EDU SAINS Vol 2, No 1 (2014): Volume 2 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.823 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi atau hubungan antara hasil belajar kognitif dengan keterampilan proses sains mahasiswa setelah pembelajaraan fisika dasar 1 dengan pendekatan keterampilan proses sains. Untuk mencapai tujuan ini maka dirumuskan beberapa rumusan masalah yaitu : 1)Bagaimana hasil belajar kognitif mahasiswa setelah pembelajaran fisika dasar 1?, 2)Bagaimana keterampilan proses sains mahasiswa setelah pembelajaran fisika dasar 1?, dan 3) Bagaimana korelasi hasil belajar kognitif dengan keterampilan proses sains mahasiswa setelah pembelajaran fisika dasar 1?. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa : 1) Hasil belajar kognitif dari hasil tes dengan tingkat kelulusan mahasiswa 83,3%. 2) Keterampilan proses sains terintegrasi mahasiswa berkategori sangat baik. 3) Hasil belajar kognitif dan ketermpilan proses sains mahasiswa fisika STAIN Palangka Raya signifikan berkorelasi namun korelasi rendah dengan kontribusi hasil belajar kognitif terhadap keterampilan proses sains 0,1 %.Kata kunci: Korelasi, hasil belajar kognitif, keterampilan proses sains, fisika dasar1
KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA FISIKA STAIN PALANGKA RAYA PADA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I Santiani, Santiani
EDU SAINS Vol 1, No 2 (2013): Volume 1 Nomor 2 Desember 2013
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.971 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan kemampuan Fisika Dasar I proses sains keterampilan pada Mahasiswa Fisika STAIN Palangka Raya melalui analisis laboratorium panduan kerja dan tes esai keterampilan proses sains. (2) Untuk mengetahui minat dan motivasi siswa terhadap pekerjaan laboratorium fisika di laboratorium Fisika Dasar I STAIN Palangka Raya. Siswa dalam kelompok selama beberapa pertemuan akan mendapatkan bahan praktikum yang mengandung konsep dasar dan keterampilan dasar praktikum Fisika Dasar I sesuai dengan prosedur yang dilakukan di laboratorium Fisika STAIN Palangka Raya. Setelah melakukan praktikum beberapa topik, siswa diberikan tes kemampuan keterampilan proses sains untuk melihat apakah keterampilan yang telah terbentuk setelah kegiatan praktikum. Praktikum bimbingan digunakan untuk menganalisis untuk melihat keterampilan proses sains yang telah dirancang untuk siswa terlatih. Mahasiswa minat dan motivasi pada kegiatan praktikum digali oleh kuesioner yang diselesaikan setelah kegiatan praktikum menjalankan beberapa topik. Selain itu, keterampilan proses data, hasil tes tertulis dan minat siswa dan kuesioner motivasi diolah dan dianalisis. Berdasarkan hasil analisis diperoleh profil kemampuan ketrampilan mahasiswa ilmu Fisika STAIN Palangka Raya masih sangat rendah meskipun terlatih pada kegiatan laboratorium, sedangkan minat dan motivasi mahasiswa Fisika STAIN Palangka Raya menuju kegiatan praktikum Fisika Dasar I sangat baik. Hasil ini menunjukkan bahwa perlu diadakan perbaikan mekanisme untuk berlatih keterampilan proses sains sebagai bentuk keterampilan ilmiah pada siswa sehingga pemahaman tentang fisika dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Kata kunci : Kemampuan , Keterampilan Proses Sains , praktikum Fisika Dasar I
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GETARAN HARMONIS Nismalasari, Nismalasari; Santiani, Santiani; Rohmadi, Mukhlis
EDU SAINS Vol 4, No 2 (2016): VOLUME 4 NOMOR 2 DESEMBER 2016
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.199 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada atau tidak ada perbedaan signifikan keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran learning cycle pada pokok bahasan getaran harmonis, (2) ada atau tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran learning cycle pada pokok bahasan getaran harmonis, (3) ada atau tidak ada hubungan signifikan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar kognitif siswa setelah penerapan model pembelajaran learning cycle pada pokok bahasan getaran harmonis, (4) bagaimana pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran learning cycle pada pokok bahasan getaran harmonis.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan jenis penilitiannya menggunakan pre-eksperimental design. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan proses sains, tes hasil belajar kognitif siswa dan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. Hasil analisis reliabelitas butir soal uji coba instrumen tes keterampilan proses sains diperoleh sebesar 0,784 dengan kategori tinggi dan tes hasil belajar kognitif diperoleh sebesar 0,515 dengan kategori cukup. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI semester I MA Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017, dengan sampel penelitian adalah kelas XI IPA berjumlah 30 orang. Analisis data menggunakan program SPSS for Windows Versi 17.0.Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) ada perbedaan signifikan keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran learning cycle pada taraf signifikansi 0,05 dengan nilai sig* 0,000 < 0,05 (2)ada perbedaan signifikan hasil belajar kognitif siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran learning cycle, berdasarkan nilai sig* 0,000 < 0,05 (3)ada hubungan signifikan antara keterampilan proses sains siswa terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hal ini terlihat dari nilai sig* 0,01 < 0,733 untuk pretest dan untuk posttest diperoleh sig* 0,01 < 0,006, (4) pengelolaan pembelajaran fisika diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,25 dengan kategori cukup baik.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Uswatunnisa, Uswatunnisa; Santiani, Santiani
EDU SAINS Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.247 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji masalah-masalah yang mendasar, yaitu: Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran? Bagaimana pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berpikir induktif pada pokok bahasan zat dan wujudnya? Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan model pembelajaran berpikir induktif? Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan populasi penelitian kelas VII semester 2MTsN I Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 dan sebagai sampel penelitian kelas VII-6 dengan jumlah siswa 33 orang.Instrumen yang digunakan adalahtes hasil belajar kognitif siswa, lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, dan lembar pengamatan aktivitas siswa Hasil analisis data menunjukkan bahwa setelah pembelajaran selama 4 kali pertemuan, (1)Hasil analisis soal uji coba instrumen, dari 50 soal yang diteskan didapatkan 30 soal yang memenuhi kriteria untuk dijadikan soal THB. Terdapat 18 siswa tuntas (54,5%), dan 15 siswa tidak tuntas (45,5%). Hasil ketuntasan TPK dari 13 TPK terdapat 8 TPK tuntas (61,5%) dan 5 tidak tuntas (38,5%). (2) Pengelolaan pembelajaran dengan nilai rata-rata RPP I mendapatkan nilai rata-rata (3,53) kategori baik, RPP II mendapatkan nilai rata-rata (3,54) kategori baik, RPP III mendapatkan nilai rata-rata (3,53) kategori baik dan RPP IV mendapatkannilai rata-rata (3,53) kategori baik. (3) Aktivitas siswa pada pertemuan I mendapatkan nilai (3,70) kategori baik, pertemuan II mendapatkan nilai (3,62),kategori baik pertemuan III mendapatkan nilai (3,69) kategori baik dan pada RPP IV mendaptkan nilai (3,70) kategori baik.
KORELASI HASIL BELAJAR KOGNITIF DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA FISIKA STAIN PALANGKA RAYA PADA MATAKULIAH FISIKA DASAR I TAHUN AKADEMIK 2013//2014 Santiani Santiani
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 2, No 1 (2014): Volume 2 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.823 KB) | DOI: 10.23971/eds.v2i1.18

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi atau hubungan antara hasil belajar kognitif dengan keterampilan proses sains mahasiswa setelah pembelajaraan fisika dasar 1 dengan pendekatan keterampilan proses sains. Untuk mencapai tujuan ini maka dirumuskan beberapa rumusan masalah yaitu : 1)Bagaimana hasil belajar kognitif mahasiswa setelah pembelajaran fisika dasar 1?, 2)Bagaimana keterampilan proses sains mahasiswa setelah pembelajaran fisika dasar 1?, dan 3) Bagaimana korelasi hasil belajar kognitif dengan keterampilan proses sains mahasiswa setelah pembelajaran fisika dasar 1?. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa : 1) Hasil belajar kognitif dari hasil tes dengan tingkat kelulusan mahasiswa 83,3%. 2) Keterampilan proses sains terintegrasi mahasiswa berkategori sangat baik. 3) Hasil belajar kognitif dan ketermpilan proses sains mahasiswa fisika STAIN Palangka Raya signifikan berkorelasi namun korelasi rendah dengan kontribusi hasil belajar kognitif terhadap keterampilan proses sains 0,1 %.Kata kunci: Korelasi, hasil belajar kognitif, keterampilan proses sains, fisika dasar1
KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA FISIKA STAIN PALANGKA RAYA PADA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I Santiani Santiani
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 1, No 2 (2013): Volume 1 Nomor 2 Desember 2013
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.971 KB) | DOI: 10.23971/eds.v1i2.9

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan kemampuan Fisika Dasar I proses sains keterampilan pada Mahasiswa Fisika STAIN Palangka Raya melalui analisis laboratorium panduan kerja dan tes esai keterampilan proses sains. (2) Untuk mengetahui minat dan motivasi siswa terhadap pekerjaan laboratorium fisika di laboratorium Fisika Dasar I STAIN Palangka Raya. Siswa dalam kelompok selama beberapa pertemuan akan mendapatkan bahan praktikum yang mengandung konsep dasar dan keterampilan dasar praktikum Fisika Dasar I sesuai dengan prosedur yang dilakukan di laboratorium Fisika STAIN Palangka Raya. Setelah melakukan praktikum beberapa topik, siswa diberikan tes kemampuan keterampilan proses sains untuk melihat apakah keterampilan yang telah terbentuk setelah kegiatan praktikum. Praktikum bimbingan digunakan untuk menganalisis untuk melihat keterampilan proses sains yang telah dirancang untuk siswa terlatih. Mahasiswa minat dan motivasi pada kegiatan praktikum digali oleh kuesioner yang diselesaikan setelah kegiatan praktikum menjalankan beberapa topik. Selain itu, keterampilan proses data, hasil tes tertulis dan minat siswa dan kuesioner motivasi diolah dan dianalisis. Berdasarkan hasil analisis diperoleh profil kemampuan ketrampilan mahasiswa ilmu Fisika STAIN Palangka Raya masih sangat rendah meskipun terlatih pada kegiatan laboratorium, sedangkan minat dan motivasi mahasiswa Fisika STAIN Palangka Raya menuju kegiatan praktikum Fisika Dasar I sangat baik. Hasil ini menunjukkan bahwa perlu diadakan perbaikan mekanisme untuk berlatih keterampilan proses sains sebagai bentuk keterampilan ilmiah pada siswa sehingga pemahaman tentang fisika dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Kata kunci : Kemampuan , Keterampilan Proses Sains , praktikum Fisika Dasar I
ANALISA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN ANGKET RESPON MODEL ARCS Santiani Santiani
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 1, No 1 (2013): Volume 1 Nomor 1 juni 2013
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.875 KB) | DOI: 10.23971/eds.v1i1.25

Abstract

AbstrakPentingnya mengetahui minat dan motivasi mahasiswa dalam belajar dan cara menganalisisnya mendorong peneliti melakukan penelitian dengan tujuan menganalisis minat dan motivasi belajar mahasiswa dengan model ARCS. Instrumen yang digunakan adalah angket respon mahasiswa model ARCS yang dikembangkan oleh Keller. Data respon diambil sebanyak dua kali yaitu pada bulan Februari dan Mei 2009 pada dua kelas reguler pedidikan fisika Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya. Data di analisa untuk mengetahui minat dan motivasi mahasiswa dalam belajar. Peneliti menyimpulkan bahwa minat dan motivasi mahasiswa dalam belajar berkategori baik dan peneliti berpendapat hal ini menjadi salah satu penyebab hasil belajar mahasiswa yang menurut dosen pengajar cukup baik.Kata-kata kunci : Analisa, minat, motivasi, model ARCS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GETARAN HARMONIS Nismalasari Nismalasari; Santiani Santiani; Mukhlis Rohmadi
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 4, No 2 (2016): VOLUME 4 NOMOR 2 DESEMBER 2016
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.199 KB) | DOI: 10.23971/eds.v4i2.511

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada atau tidak ada perbedaan signifikan keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran learning cycle pada pokok bahasan getaran harmonis, (2) ada atau tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran learning cycle pada pokok bahasan getaran harmonis, (3) ada atau tidak ada hubungan signifikan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar kognitif siswa setelah penerapan model pembelajaran learning cycle pada pokok bahasan getaran harmonis, (4) bagaimana pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran learning cycle pada pokok bahasan getaran harmonis.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan jenis penilitiannya menggunakan pre-eksperimental design. Instrumen yang digunakan adalah tes keterampilan proses sains, tes hasil belajar kognitif siswa dan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. Hasil analisis reliabelitas butir soal uji coba instrumen tes keterampilan proses sains diperoleh sebesar 0,784 dengan kategori tinggi dan tes hasil belajar kognitif diperoleh sebesar 0,515 dengan kategori cukup. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI semester I MA Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2016/2017, dengan sampel penelitian adalah kelas XI IPA berjumlah 30 orang. Analisis data menggunakan program SPSS for Windows Versi 17.0.Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) ada perbedaan signifikan keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran learning cycle pada taraf signifikansi 0,05 dengan nilai sig* 0,000 < 0,05 (2)ada perbedaan signifikan hasil belajar kognitif siswa sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran learning cycle, berdasarkan nilai sig* 0,000 < 0,05 (3)ada hubungan signifikan antara keterampilan proses sains siswa terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hal ini terlihat dari nilai sig* 0,01 < 0,733 untuk pretest dan untuk posttest diperoleh sig* 0,01 < 0,006, (4) pengelolaan pembelajaran fisika diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,25 dengan kategori cukup baik.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Uswatunnisa Uswatunnisa; Santiani Santiani
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.247 KB) | DOI: 10.23971/eds.v3i1.255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji masalah-masalah yang mendasar, yaitu: Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran? Bagaimana pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berpikir induktif pada pokok bahasan zat dan wujudnya? Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan model pembelajaran berpikir induktif? Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan populasi penelitian kelas VII semester 2MTsN I Palangka Raya Tahun Ajaran 2012/2013 dan sebagai sampel penelitian kelas VII-6 dengan jumlah siswa 33 orang.Instrumen yang digunakan adalahtes hasil belajar kognitif siswa, lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran, dan lembar pengamatan aktivitas siswa Hasil analisis data menunjukkan bahwa setelah pembelajaran selama 4 kali pertemuan, (1)Hasil analisis soal uji coba instrumen, dari 50 soal yang diteskan didapatkan 30 soal yang memenuhi kriteria untuk dijadikan soal THB. Terdapat 18 siswa tuntas (54,5%), dan 15 siswa tidak tuntas (45,5%). Hasil ketuntasan TPK dari 13 TPK terdapat 8 TPK tuntas (61,5%) dan 5 tidak tuntas (38,5%). (2) Pengelolaan pembelajaran dengan nilai rata-rata RPP I mendapatkan nilai rata-rata (3,53) kategori baik, RPP II mendapatkan nilai rata-rata (3,54) kategori baik, RPP III mendapatkan nilai rata-rata (3,53) kategori baik dan RPP IV mendapatkannilai rata-rata (3,53) kategori baik. (3) Aktivitas siswa pada pertemuan I mendapatkan nilai (3,70) kategori baik, pertemuan II mendapatkan nilai (3,62),kategori baik pertemuan III mendapatkan nilai (3,69) kategori baik dan pada RPP IV mendaptkan nilai (3,70) kategori baik.
Co-Authors Abdul Kadir, Nosy Restia Adhari, Desi Adilla, Raisa AFRIANDI Agisna Fadilawati AGUS HARYONO Ali Iskandar Zulkarnain, Ali Iskandar Alya Fitriani Ani Rusilowati Anisa Anisa Atiah Atiah Atin Supriatin Atin Supriatin, Atin Aulia Putri, Rizka Aulia Putri, Yuni Awaliah, Nur Israh Azizah Nur Kumala Azizah, Nadia Bismillah, Alfi Dedy Suhada Delia Putri Pramudita Efendi, Riski Nugroho Eka Dwi Ningsih Endah Peniati Enggal Permana, Wahyu Evalia Nasidah Fine Reffiane Fitriyani Fitriyani Ghina Sabrina, Haura Hadma Yuliani Hamdi Hamdi Hendra Sucipto Hidayat, Yusran Hudaeri Husain, Aghnaita Jasiah Jasiah Jayawarsa, A.A. Ketut JHELANG ANNOVASHO Khofifah Khofifah Maliana Julia Saputri Mardaya, Mardaya Mardiyandi Masitah Masitah Meliny Meliny Melisa Melisa Mochammad Imron Awalludin Mualimin Mualimin Muhammad Fuad Ikhwansyah Muhammad Nasir Muhammad Raj Ulhaq Muhtadin Mukhlis Rohmadi Mukhlis Rohmadi Mupadiah, Ana Nadia Azizah Nadrah, Yatim Md Nasiruddin Sidqi Nismalasari Nismalasari Nismalasari Nismalasari, Nismalasari Noorhalida, Noorhalida Nor Aida Nur Aisah Rahmah Nur Asyifa Ananda Nur Indah Sari Putri, Vera Norfianti Ramadhan, Muh Faiz Raudiyah, Noni Retno Wulandari Rianty, Rini Ridho Akbar Rienendra Sari, Desni Rini Rianty Rizki, Kurnia SAIFUL ANWAR Saufi, Ahmad Sayid Ahmad Ramadhan SRI FATMAWATI Sri Jumini Sudrajat, Adisti Aulia Sulaimiah Sulfi Syi'bul Huda, Ali Anhar Taufikurahman Titania Amilia Putri Trisna Levia Triwid Syafarotun Najah Uswatunnisa Uswatunnisa Winarto Winarto Winarto Winarto Winda Winda