Articles
OPTIMALISASI PENGKADERAN AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN BAGI CALON KEPALA SEKOLAH MUHAMMADIYAH DI PONOROGO
Wahyudi Wahyudi;
Sumaji Sumaji;
Intan Sari Rufiana
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (304.622 KB)
|
DOI: 10.46306/jabb.v3i1.188
An organization must have an understanding that is truly agreed upon by all members. One of the spread Islamic organizations in Indonesia is Muhammadiyah. This organization is very influential and contributes in upholding and fighting for integrity in Indonesia. In this case, the branch level Muhammadiyah organization, especially in Ponorogo, in education there is a regeneration of Muhammadiyah school principals. In this case, to become the head of a Muhammadiyah school in Ponorogo, the prospective headmaster of Muhammadiyah must have the same understanding in this organization, namely Muhammadiyah. In addition, prospective headmasters of Muhammadiyah schools must understand and understand the true ideas and thoughts of Muhammadiyah. So that later, the prospective headmaster of Muhammadiyah in carrying out this mandate, can continue and maintain the values of Al-Islam and Kemuhammadiyahan which are embedded in the Muhammadiyah organization. This matter was conveyed by the dikdasmen assembly to one of the cadres at universities, namely Muhammadiyah University of Ponorogo to conduct a briefing and cadre for prospective Muhammadiyah school principals in Ponorogo. Thus, this rehearsal activity was formed and will be carried out with the aim of conducting cadre for prospective Muhammadiyah school principals in Ponorogo. This is done to provide provision for them, so that they have the same understanding, intention and determination when later in carrying out this mandate they can implement the values of Al-Islam and Muhammadiyah correctly
THE INFLUENCE OF PAIR CHECKS AND LEARNING CYCLE MODELS TOWARDS COMPREHENSION OF CONCEPT VIEWED FROM LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS
Danang Tria Wibowo;
Intan Sari Rufiana
EDUPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (503.647 KB)
|
DOI: 10.24269/ed.v1i1.170
This study aims to know: (1) Do pair checks and learning cycle models influence to students’ mathematics comprehension of concept. (2) Do high-motivated students have better comprehension of concept than less-motivated and low-motivated students. (3) Do category of students’ motivation of learning cycle model ensue better comprehension of concept than category of students’ motivation of pair checks model. (4) Do high-motivated students’ learning models (pair checks and learning cycle) have better comprehension of concept than less-motivated and low-motivated students. This study is categorized as a quasi-experimental study with factorial design. The population of the study is all seventh grade students of SMPN 1 Balong. Purposive sampling is used to take the sample of study. Data analysis technique applied includes normality test using Liliefors method. Homogeneity test applies Bartlett test. Balance test utilizes T-test. In addition, hypothesis test uses analysis of two-way variance with unequal cells. Thus, it continues with double comparison test with Scheffe method. The result of the study show that (1) pair checks and learning cycle models influence to the students’ comprehension of concepts; (2) high-motivated students have the same comprehension of concept as less-motivated and low-motivated students; (3) those high-motivated students who use learning cycle model have better comprehension of concept that those high-motivated students who use pair checks model. Meanwhile, those less and low-motivated students who use pair checks model have the same comprehension of concept than those less and low-motivated students who use learning cycle models; (4) in each model category (pair checks and learning cycle), high, less, and low-motivated student have no different comprehensionof concept.
HE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL AND PROBLEM POSING TO STUDENT PROBLEM SOLVING OF MATHEMATICS ABILITY
Astri Wuryani;
Intan Sari Rufiana
EDUPEDIA Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (476.249 KB)
|
DOI: 10.24269/ed.v2i1.84
his research aims to: (1) find out whether is there the influence of problem based learning toward the student problem solving of mathematics ability at seventh grade of SMP N 1 Balong, (2) find out whether is there the influence of problem posing toward the student problem solving of mathematics ability at seventh grade of SMP N 1 Balong, and (3) find out whether the difference of problem solving ability between the students get problem based learning with the students get problem posing learning. The research design was pre-experimental with the population covering all seventh grade students of SMP N I Balong consisting of eight classes. Classes VII G and VII H were selected as the sample. The selection of sample class used purposive sampling technique. From eigth classes, Class VII G was treated problem based learning and class VII H was treated problem posing. Data collection technique was test ability to solve mathematical problems. Data analysis technique was used paired sample t-test and t sample independent test.The results on 0.05 significant level showed that the problem based learning has an influence to the students’ mathematics problem solving ability. Similarly, problem posing learning has an effect to the students’ problem solving ability of mathematics. When reviewed from the both of problem solving ability of mathematics model, problem based learning isn’t different with problem posing.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR KOLB
Daimaturrohmatin Daimaturrohmatin;
Intan Sari Rufiana
EDUPEDIA Vol 3, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (358.723 KB)
|
DOI: 10.24269/ed.v3i1.232
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar Kolb. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitiatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jetis. Subjek penelitian berjumlah 38 siswa yang terdiri dari siswa kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2. Dari 38 subjek penelitian dipilih 2 subjek pada masing-masing kelompok tipe gaya belajar Kolb. Pengambilan 2 subjek pada setiap gaya belajar dimaksudkan untuk memperkuat hasil penelitian dan membandingkan antara subjek satu dengan yang lainnya. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket, tes uraian, dan wawancara. Angket digunakan untuk mengelompokkan subjek menjadi 4 kelompok tipe gaya belajar, tes uraian digunakan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis, dan wawancara digunakan untuk memperkuat hasil jawaban tes uraian subjek. Selanjutnya, model interaktif digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis yang dikuasai oleh masing-masing tipe gaya belajar berbeda. Siswa dengan tipe gaya belajar konverger lebih dominan menguasai seluruh indikator kemampuan komunikasi matematis yang telah ditentukan. Sedangkan tiga tipe gaya belajar yang lain dominan dalam menguasai satu atau dua indikator kemampuan komunikasi matematis, yaitu (i) kemampuan menyatakan permasalahan dalam model atau simbol matematika dominan dikuasai oleh siswa dengan tipe gaya belajar diverger dan assimilator, (ii) kemampuan menjelaskan ide matematika dalam menyelesaikan permasalahan sesuai dengan kaidah matematika yang berlaku dominan dikuasai oleh siswa dengan tipe gaya belajar asimilator dan akomodator, sedangkan (iii) kemampuan dalam menyimpulkan hasil penyelesaian secara jelas dominan dikuasai dengan baik oleh siswa dengan tipe gaya belajar akomodator.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN STRATEGI MENYUSUN SOAL CERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA
Denis Indria Tarelluan;
Intan Sari Rufiana
EDUPEDIA Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (466.636 KB)
|
DOI: 10.24269/ed.v1i1.167
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran CIRC dengan strategi menyusun soal cerita lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kauman. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasi mencakup seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 kauman terdiri dari delapan kelas. Dalam pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan kelas VIII C. Kelas VIII C sebagai kelas eksperimen diterapkan model CIRC dengan strategi menyusun soal cerita sedangkan kelas VIII A sebagai kelas kontrol diterapkan model konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan tes kemampuan menyelesaikan soal cerita. Teknik analisis data untuk melihat perbedaan model CIRC dengan strategi menyusun soal cerita dan model konvensional terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika adalah uji-t. Hasil penelitian pada taraf signifikan 0,05 dengan nilai yaitu 0,001 0,025 sehingga menolak dan menerima . Dari hasil analisis, nilai rata-rata kelas eksperimen kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC dengan strategi menyusun soal cerita berpengaruh terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita.
Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Pada Soal Cerita Materi Bangun Datar Ditinjau Dari Minat Belajar
Reginta Syafira Anggari;
Intan Sari Rufiana
EDUPEDIA Vol 4, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24269/ed.v4i2.540
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan kesulitan memecahkan masalah soal cerita, (2) mendeskripsikan minat belajar, dan (3) mendeskripsikan perbandingan siswa minat belajar tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan 6 subjek kelas V. Cara pemilihan subjek yaitu pertama diberikan angket kepada 15 siswa kemudian digolongkan sesuai dengan kategori minat belajar masing-masing. Setelah itu dipilih 2 siswa dari masing-masing minat belajar yang memenuhi kriteria dengan memiliki komunikasi yang baik. Dari keenam siswa tersebut kemudian diberikan soal tes berupa soal cerita materi bangun datar. Setelah diberikan soal, kemudian hasil jawaban siswa dianalisis dan dilakukan wawancara untuk menggali informasi lebih dalam terkait hasil jawaban siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan minat belajar tinggi dapat memahami soal, mengoperasikan pecahan, dan merefleksikan proses.Namun masih sulit untuk menerapkan berbagai strategi. Untuk subjek dengan minat belajar sedang siswa sulit memahami soal, sulit mengoperasikan pecahan. Namun dapat mefleksikan proses memecahkan masalah meskipun sulit menerapkan berbagai strategi. Untuk subjek dengan minat belajar rendah siswa sulit memahami soal, sulit mengoperasikan pecahan, siswa juga sulit menerapkan berbagai strategi serta merefleksikan proses dalam memecahkan masalah.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
Firsa Damayanti;
Intan Sari Rufiana
EDUPEDIA Vol 4, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24269/ed.v4i2.555
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep siswa terhadap mata pelajaran matematika terkait materi bangun ruang apabila kita lihat dari motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu menerjemahkan data dengan kata-kata berdasarkan fakta-fakta yang terjadi. Subjek penelitian ini adalah sebagian siswa kelas 6 SD yang bertempat tinggal di salah satu desa di Kabupaten Ponorogo. Pengumpulan data dari pemberian angket motivasi belajar, tes pemahaman konsep dan wawancara terhadap subjek serta dokumentasi secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara pemahaman konsep matematika pada materi bangun ruang dengan motivasi belajar siswa. siswa yang memiliki tingkat motivasi rendah memiliki kemampuan pemahaman konsep matematika yang rendah. Siswa dengan tingkat motivasi belajar sedang, kemampuan pemahaman matematika yang dimiliki lebih tinggi daripada siswa dengan motivasi rendah. Siswa dengan tingkat motivasi yang tinggi maka kemampuan pemahaman konsep yang dimiliki semakin tinggi pula.
LEVEL KOGNITIF SOAL PADA BUKU TEKS MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VII UNTUK PENDIDIKAN MENENGAH
Intan Sari Rufiana
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 2, No 2 (2014): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (421.348 KB)
|
DOI: 10.24269/dpp.v2i2.153
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kognitif soal yang ada pada buku siswa kurikulum 2013 kelas VII SMP mata pelajaran matematika dalam rangka mengevaluasi implementasi kurikulum 2013 dari segi dokumen yang digunakan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian evaluatif dengan menggunakan pendekatan studi dokumentasi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan dokumentasi, sebab penelitian ini ditujukan untuk menganalisis soal-soal yang ada pada sebuah dokumen kurikulum 2013, yaitu buku siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan identifikasi soal-soalyang ada di buku teks kurikulum 2013. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi yaitu dengan cara mengklasifikasikan soal-soal berdasarkan tingkat kognitif siswa, yaitu pemahaman, penyajian dan penafsiran, penalaran dan pembuktian.Hasil analisis terhadap soal-soal yang ada pada buku siswa kurikulum 2013 mata pelajaran matematika kelas VII menyimpulkan bahwa soal-soal yang ada pada buku siswa kurikulum 2013 kelas VII untuk mata pelajaran matematika sebagian besar adalah soal pemahaman yaitu sebanyak 68.01%. Proporsi soal penyajian dan penafsiran (23.67%)lebih besar dibandingkan soal penalaran dan pembuktian (1.45%). Prosentase yang kecil pada soal bentuk penalaran dan pembuktian menyebabkan siswa tidak terbiasa untuk menyelesaikan soal-soal dalam bentuk ini. Hal itu dapat berdampak pada rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal bentuk ini. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi praktisi dan pemangku kepentingan pendidikan untuk dapat mengkoreksi pelaksanaan kurikulum 2013.
PENGUATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MADRASAH PADA KURIKULUM MERDEKA: BIMTEK PELATIHAN TINDAK LANJUT HASIL AKMI TINGKAT MADRASAH
Intan Sari Rufiana;
Agus Harianto;
Slamet Arifin
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 02 (2023): APRIL 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Program Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) dirancang oleh Kementerian Agama ditujukan untuk mendiagnosis perkembangan hasil pembelajaran siswa melalui pengujian. Dalam rangka memberikan tindak lanjut pembacaan hasil AKMI dan untuk meningkatkan wawasan, pemahaman serta ketrampilan diperlukan kegiatan BIMTEK kepada guru. Kegiatan BIMTEK Pelatihan Tindak Lanjut Hasil AKMI ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk guru agar dapat mengetahui sejauh mana kompetensi siswanya dan mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan tindak lanjut hasil AKMI. Adapun metode yang digunakan adalah Community Based Research (CBR). Mitra yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini adalah kelompok guru yang ada di Kabupaten Cirebon. Pengumpulan data dilakukan dengan penugasan, observasi, angket dan dokumentasi. Hasil analisis angket didapat bahwa kegiatan BIMTEK Tindak Lanjut Hasil AKMI bermanfaat bagi penguatan kompetensi pedadogik guru Madrasah khususnya pada implementasi kurikulum merdeka.Peserta menyatakan bahwa waktu yang digunakan efisien, instruktur sangat membantu, instruktur menunjukkan pengetahuan yang memadai, instruktur merespon pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah dipahami, materi yang disajikan sesuai dengan tujuan/tema, tema/tujuan disampaikan dengan jelas dengan rata-rata nilai 4.58 dari rentang nilai 1-5. Rata-rata nilai tugas peserta BIMTEK adalah 80. Peserta juga konsisten hadir dimana persentase kehadiran setiap sesi lebih dari 90%. Hal ini juga diperkuat dengan keaktifan peserta BIMTEK dimana nilai keaktifan peserta BIMTEK adalah 88.4. Terdapat masukan dan komentar dari guru diantaranya adalah terkait dengan waktu pelaksanaannya yang sebaiknya tidak bersamaan dengan agenda kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pihak penyelenggara agar ke depannya memformat kegiatan BIMTEK Tindak Lajut Hasil AKMI ini melalui kegiatan luring agar pelaksanaannya dapat lebih maksimal.
Pengaruh Learning Cycle dengan Pendekatan Contextual Teaching Learning terhadap Keterampilan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Sains
Ratna Ekawati;
Widiasih Widiasih;
Aynin Mashfufah;
Intan Sari Rufiana
Jurnal Simki Pedagogia Vol 7 No 1 (2024): Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29407/jsp.v7i1.568
Science learning aims to study natural phenomena systematically, involving high-level manipulative thinking processes to give physical meaning to natural phenomena around us. The main problem in science learning is students memorize science concepts, they need to be trained to solve problems and interpret natural phenomena in everyday life. One learning approach to solving problems is the Contextual Teaching and Learning (CTL) approach with the Learning Cycle strategy. The research objective is to determine the effect of the Learning Cycle with the Contextual Teaching and Learning Approach on critical thinking skills in science learning. This research uses a quasi-research method with two experimental classes. The sampling technique is cluster random sampling. The research sample was two classes in a state school in Yogyakarta. Data analysis includes the data description stage, analysis prerequisite testing stage, and hypothesis testing stage. The research results show differences in the average critical thinking skills of the Learning Cycle strategy with the CTL approach and laboratory work..