Claim Missing Document
Check
Articles

Urgensi Pendidikan Hukum Humaniter Bagi Anggota Militer dalam Meningkatkan Kepatuhan terhadap Norma Kemanusiaan di Medan Perang Mahmudi, Ali; Raharjo, Kanang Budi; Susilo, Tarsisius; Simanjuntak, Arifin; Tapayasa, Gusti Bagus Oka
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i5.32193

Abstract

Pendidikan hukum humaniter bagi anggota militer memiliki peran strategis dalam membangun kepatuhan terhadap norma-norma kemanusiaan di medan perang. Dinamika perang modern menuntut pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter untuk meminimalisir pelanggaran yang dapat merusak citra institusi militer dan mengancam legitimasi operasi. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis urgensi pendidikan hukum humaniter, mengkaji praktik pelatihan di Swiss, Norwegia, dan Indonesia, serta mengevaluasi tantangan implementasi yang dihadapi. Melalui metode kajian literatur, analisis kebijakan, dan wawancara terbatas, penelitian ini menemukan bahwa integrasi hukum humaniter dalam kurikulum militer, pelatihan berbasis skenario, serta pembinaan oleh komando satuan menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kepatuhan prajurit. Diperlukan pendekatan pendidikan yang adaptif, berkelanjutan, dan berbasis praktik nyata untuk membangun budaya militer yang profesional dan menghormati hukum. Temuan ini menjadi landasan penting untuk perumusan kebijakan pendidikan militer di masa depan dalam memperkuat perlindungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan di tengah kompleksitas konflik kontemporer.
Konflik Rusia-Ukraina: Telaah Kritis Atas Pelanggaran Hukum Humaniter Dan Implikasinya Terhadap Hak Sipil Widodo, Roni Agus; Setiyawan, Danang Ary; Hanla, Hanla; Susilo, Tarsisius; Yadi, Rahman; Prasetyo, Joko
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i6.32257

Abstract

Pemodelan matematika menjadi jembatan antara matematika dan masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan siswa. Pengenalan pemodelan matematika menjadi agenda penting yang harus diberikan kepada siswa level SMA untuk mengoptimalkan literasi matematis dan terbiasa memecahkan masalah dengan permasalahan kontekstual. Pemilihan konteks materi dan permasalahan dunia nyata yang relevan adalah kunci awal dalam mengajarkan pemodelan. Pemilihan materi matriks dalam pengaplikasian menentukan kriteria universitas menjadi pertimbangan penting dalam mengenalkan pemodelan matematika dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan sampel 31 siswa kelas 11, MAN 1 Kota Bandung, Jawa Barat. Berlandaskan kerangka kerja Galbraith & Holton, penelitian ini mengevaluasi tujuh tahap pemodelan dan menemukan bahwa siswa mampu memahami dan merumuskan masalah dengan baik, mencapai skor rata-rata 77,8%, namun mengalami kesulitan pada tahap interpretasi dan evaluasi model dengan skor menurun hingga sekitar 60%. Penggunaan matriks pengambilan keputusan menunjukkan kemampuan siswa yang cukup baik dalam menerapkan konsep matematika pada konteks dunia nyata, meskipun masih diperlukan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan pemodelan.  
Efektivitas Hukum Humaniter Dalam Menghadapi Taktik Perang Asimetris Kontemporer Putra, Deki Rayusyah; Negara, Agung Perwira; Susilo, Tarsisius; Adriono, Rudi; Setyoko, Budi
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i6.32268

Abstract

The transformation of global conflict architecture over the past decade reflects a significant shift toward non-conventional or asymmetric warfare, characterized by the involvement of non-state actors, guerrilla tactics, cyber infiltration, and the deployment of autonomous weapon systems. This type of warfare has blurred the distinction between combatants and civilians, thereby complicating the application of core principles of International Humanitarian Law (IHL), such as distinction, proportionality, and precaution. This study aims to evaluate the effectiveness and adaptive capacity of IHL in addressing the challenges posed by contemporary asymmetric warfare. The research employs a normative juridical approach using an evaluative-reflective model based on normative gap analysis, complemented by case studies of conflicts in Syria and Yemen. The findings reveal a structural disparity between universal legal norms and operational practices in the field, where violations of IHL principles frequently occur in the absence of effective accountability mechanisms. This study recommends reforming international legal instruments through the integration of adaptive legal principles, the inclusion of non-state actors, and the development of technology-based legal monitoring systems. Such an approach is essential to reinforce IHL systems to be more contextual, dynamic, and responsive to evolving forms of armed violence in the contemporary era.
Pertanggungjawaban Komando Dalam Hukum Humaniter Nasional : Studi Tentang Kewajiban Pemimpin Militer Atas Tindakan Pasukannya Setyawan, Edy Setyawan; Parinussa, Johanis; Susilo, Tarsisius; Sultan Alimudin, Andi; Amperawan, Cahyadi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanggungjawaban komando merupakan prinsip penting dalam hukum humaniter yang menekankan bahwa pemimpin militer dapat dimintai tanggung jawab hukum atas pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan di bawah kendalinya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis konsep pertanggungjawaban komando dalam kerangka hukum humaniter nasional, serta mengkaji sejauh mana kewajiban pemimpin militer dalam mencegah, menghentikan, dan menindak pelanggaran hukum yang dilakukan oleh bawahannya. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif dengan analisis terhadap peraturan perundang – undangan nasional, yurisprudensi internasional, serta studi kasus yang relevan. Hasil penulisan jurnal menunjukkan bahwa hukum nasional Indonesia belum sepenuhnya mengakomodasi prinsip pertanggungjawaban komando secara eksplisit, meskipun telah meratifikasi instrumen hukum humaniter internasional. Oleh karena itu, diperlukan harmonisasi hukum yang lebih kuat serta penegakan yang tegas terhadap pemimpin militer yang lalai dalam menjalankan kewajibannya. Penulisan jurnal ini menegaskan pentingnya pembaruan regulasi dan peningkatan pemahaman di lingkungan militer guna mencegah impunitas dan menjamin akuntabilitas dalam konteks konflik bersenjata.
Antara Etika Dan Efektivitas : Dilema Moral Militer Dalam Penerapan Hukum Humaniter Internasional Di Era Perang Modern Made Mertha Yasa, I; Auliadi Santoso, Anugrah; Susilo, Tarsisius; Sultan Alimudin, Andi; Amperawan, Cahyadi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hukum humaniter internasional (HHI) hadir sebagai pedoman etis dan hukum yang mengatur batasan penggunaan kekuatan dalam konflik, dengan tujuan utama melindungi individu non-kombatan dan menjamin perlakuan manusiawi terhadap korban perang. Kemampuan TNI dalam menyeimbangkan fungsi tempur dan perlindungan terhadap hak asasi manusia menjadi faktor penting dalam keberhasilan misi-misi tersebut. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan (library research), yang bertujuan menggali secara mendalam persoalan etika militer dalam konteks penerapan Hukum Humaniter Internasional (HHI) pada dinamika perang modern. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menelusuri pemikiran teoritis, prinsip-prinsip normatif, serta praktik aktual melalui sumber-sumber ilmiah yang telah diakui, termasuk buku akademik, jurnal internasional, dokumen hukum, dan laporan lembaga kemanusiaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa etika harus menjadi bagian integral dari pendidikan dan kebijakan militer, karena nilai-nilai moral berperan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan taktis. Penguatan pemahaman hukum serta pelatihan berlandaskan prinsip kemanusiaan akan mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan tugas. Dengan begitu, pasukan tidak hanya efektif secara militer, tetapi juga dapat menjaga legitimasi di mata publik dan dunia internasional. Ukuran keberhasilan operasi militer harus memperhitungkan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip hukum dan etika. Hal ini penting demi menjaga citra institusi militer dan kepercayaan masyarakat luas.
Tantangan Etika dan Hukum dalam Perang Informasi dan Propaganda Digital Milyardin, Ian Rizkian; Malinton, Yoki; Susilo, Tarsisius; Arismunandar, Setiawan; Sarana, Arinto Beny
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perang informasi kini menjadi elemen tak terpisahkan dari konflik-konflik global, memanfaatkan teknologi digital dan media sosial sebagai alat untuk memengaruhi opini publik, menyebarkan disinformasi, dan membentuk narasi yang berperan dalam dinamika geopolitik. Dalam jurnal ini, saya menggali bagaimana fenomena perang informasi ini menantang prinsip-prinsip dasar Hukum Humaniter Internasional (IHL), seperti diskriminasi, proporsionalitas, dan perlindungan terhadap warga sipil, yang telah menjadi dasar dalam mengatur peperangan tradisional. Meski IHL dirancang untuk menangani konflik fisik, perkembangan teknologi digital menuntut adanya pemikiran baru tentang bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan pada perang yang tak terlihat di medan pertempuran, namun dampaknya dapat merusak stabilitas sosial dan politik. Di sisi lain, teori perang yang benar (Just War Theory) juga memberikan sudut pandang etis mengenai apakah disinformasi dan propaganda digital dapat dibenarkan dalam konteks perang. Dengan menggali tantangan-tantangan ini, tulisan ini juga memberikan rekomendasi terkait bagaimana hukum humaniter dapat beradaptasi dengan cepatnya perubahan dalam peperangan modern, serta pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh perang informasi.
Adaptasi Hukum Humaniter terhadap Konflik yang Dipicu oleh Perubahan Iklim: Studi Kasus Global Hamel, Boy Yopi; Setiawan, Gede; Susilo, Tarsisius; Arismunandar, Setiawan; Sarana, Arinto Beny
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji adaptasi hukum humaniter internasional dalam menghadapi konflik yang dipicu oleh perubahan iklim. Tujuan penelitian adalah menganalisis bagaimana hukum humaniter dapat merespons dinamika konflik yang semakin kompleks akibat dampak perubahan iklim. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, mengumpulkan data dari dokumen hukum internasional, laporan organisasi kemanusiaan, dan artikel akademik terkini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum humaniter saat ini masih kurang responsif terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim dalam konteks konflik bersenjata. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan regulasi dan mekanisme implementasi yang lebih adaptif. Kesimpulannya, adaptasi hukum humaniter harus memperhatikan aspek lingkungan untuk meningkatkan perlindungan korban dan mencegah eskalasi konflik.
Inkoherensi Hukum Humaniter dengan Filosofis Perang Kontemporer Wijaya, Hilman; T. Wijaya, Xanthoniar; Susilo, Tarsisius; Apandi, M. Asep; Broto, S. Dhani
Jurnal Ilmu Multidisiplin Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu Multidisplin (Juni–Juli 2025)
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jim.v4i2.909

Abstract

Dinamika peperangan kontemporer melalui perubahan pola-pola peperangan, perkembangan senjata berteknologi otonom, serta pergeseran aktor negara menjadi aktor non-negara menjadikan kondisi hukum humaniter saat ini inkoheren. Dimana aspek-aspek penentu seperti asas pembatasan, proporsionalitas dan penentuan kombatan sebagai inti dari hukum humaniter menjadi bias pada perkembangan peperangan kontemporer saat ini. Tujuan penulisan esai ini untuk memberikan gambaran terkait kondisi peperangan kontemporer dihadapkan pada hukum humaniter internasional serta solusi yang harus dikembangkan untuk mengatasi anarkisme kondisi peperangan kontemporer saat ini. Metode yang dilaksanakan dalam penulisan esai ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, sebagai upaya penggambaran kondisi sosial yang bersifat universal mengarahkan pada sifat-sifat khusus yang terjadi pada fenomena sosial manusia. Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya degradasi nilai hukum humaniter dihadapkan pada kondisi peperangan kontemporer saat ini, dengan kesimpulan yang diperoleh pentingnya reformulasi hukum humaniter mencakup redefinisi kombatan, penguatan mekanisme penegakan hukum terhadap aktor non-negara, serta adaptasi norma hukum terhadap perkembangan teknologi militer.
Conflict and Global Security: An Integrated Approach to Addressing The Impact of Violations of Humanitarian Law Romas, Humaidi Syarif; Noya, Mario Christian; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Sinaga, Thomas HK.
Interdisciplinary Social Studies Vol. 4 No. 3 (2025): Regular Issue: April-June 2025
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/iss.v4i3.838

Abstract

Conflicts that take place in various regions of the world have a wide impact on global security, especially in terms of terrorism and mass migration. Violations of humanitarian law that occur in these conflicts often exacerbate the situation, with long-lasting implications for regional and international stability. This article aims to analyze how conflict-areas contribute to these global security problems, as well as how violations of humanitarian law can exacerbate humanitarian and political crises. Focusing on the interconnectedness between conflict, humanitarian law, and global security, this article emphasizes the need for a more integrated and holistic approach to maintaining and maintaining global security stability in the era of globalization. The findings of this article are expected to provide useful insights for policymakers in formulating more effective security strategies at the international level.
Humanitarian Crisis on The Dynamics of The Russia-Ukraine Conflict (Analysis of Humanitarian Law and Proposals for the Strengthening of the International Court) Ratu, Yudi Rianto; Brahmana, Ernesta A.; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Sinaga, Thomas HK.
Interdisciplinary Social Studies Vol. 4 No. 3 (2025): Regular Issue: April-June 2025
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/iss.v4i3.847

Abstract

This study examines international humanitarian law in the dynamics of the Russia-Ukraine conflict, which has had a significant impact on the humanitarian crisis in Ukraine. The background of this study focuses on the existing fact that the Russian military invasion since February 2022 has caused the largest humanitarian crisis on the European continent. The Russia-Ukraine conflict has resulted in casualties, war injuries, infrastructure damage, and the absence of basic rights such as health care and access to basic necessities. Millions of Ukrainians have fled, both to neighboring countries and within Ukraine to safer locations. The purpose of this study is to analyze the application of international humanitarian law in responding to the Russia-Ukraine conflict and to provide recommendations for the development of more relevant policies in this context. The method used in this study is a qualitative approach through the analysis of legal documents and case studies, with a focus on the humanitarian crisis caused by the dynamics of the Russia-Ukraine conflict since February 2022. This analysis reveals that the principles of international humanitarian law are not fully applied in the context of the Russia-Ukraine conflict. The research findings show that the humanitarian crisis in this conflict is quite concerning and requires UN intervention. Based on these findings, this study recommends that the UN urge Russia to implement a ceasefire with Ukraine and to ensure the realization of international humanitarian law protection in humanitarian corridors based on international agreements and supervised by the UN, in order to evacuate civilians and distribute humanitarian aid.
Co-Authors Abadi, Andi Nur Achyar, Mohammad Adam Darmawan, Marino Adriono, Rudi Agung, Erwin Akad, Andy Mustafa Alam, Saiful Ali Mahmudi ali, yusuf Alif, Akhmad Amperawan, Cahyadi Andriono , Rudi Antono, Kukuh Dwi Apandi, Asep Apandi, M. Asep Arief Hidayat Arismunandar, Setiawan Aritonang, Rudi Hasiholan Arvianto, Tomy Aryaka, Marvien Atmojo, Dwi Atmoko, Andriyan Wahyu Dwi Auliadi Santoso, Anugrah Bambang Wijonarko Basuki, Tedy Bawanto, Arief Tri Brahmana, Ernesta A. Broto, S. Dhani Budi, I Ketut Setia Budiman Budiman Cahyono, Agung Nur Dewanto, Roli Dhani Broto Nugroho, Sidik Dhani, Sidik Effendi, M. Erlangga , Aqsa Golkariansyah, Golkariansyah Gunawan, Roma Hamel, Boy Yopi Hanla, Hanla Hartono, Rudi Hendrayana, Dadang Hermawan, Herlan Budi Hertanto, Arief Kurniawan Ibrohim, Nur Rochmad Imasfy, M. Irawan, Yudha Iskandar, Yulian Istiawan, Istiawan Iwan Setiawan Jaya, Dedy Kusuma Johor, Wan Saiful Bahari Bin Wan Joko Prasetyo Kartono, Mandri Kismanto, Totok Prio Komaruddin, Kamarulzaman bin Komarudin, Dedi Limbong, Benny Limbong, Beny Leonard Littlejohn, Andrew Lubis, M. Sati Lubis, Zulhamidi Made Mertha Yasa, I Malinton, Yoki Marpaung, Budiman Marpaung, Irfan Satya Prasad Mattanete, Takdir Milyardin, Ian Rizkian Muhammad Halkis Mustamin Mustamin Napitupulu, Faisal Florance Negara, Agung Perwira Nijo, Jamet Noya, Mario Christian Nugroho, Ig Widi Nugroho, Ig. Widi Nugroho, Ignatius Widi Nugroho, Yogi Nur Wahyudi Nurcahyo, Yulianto Nurhidayat Nurhidayat Nursanto, Ukik Ari Nurtono, Adietya Yuni Panggabean, Andar Dodianto Panggabean, Ranto Ucok Parinussa, Johanis Prasetyo W., Danang Prasetyo, Nurulloh Zemy Priyanto Priyanto Purwanto, Dudik Purwanto, Farid Yudis Putra, Bastian Setya Laksana Putra, Deki Rayusyah Raharja, Raden Yoga Raharjo, Kanang Budi Ramadhanus, Wahyu Ratu, Yudi Rianto Ridwan, Yohanas Risandi, Anton Bimo Romas, Humaidi Syarif Rozi, Roy Fakhrul Saerodin, Rahmad Santosa, Wahyudi Dwi Santoso, Antonius Adi Sarana, Arinto Beny Saroso, Budi Setiawan, Gede Setiyawan, Danang Ary Setyawan, Edy Setyawan Setyoko , Budi Setyoko, Budi Sihombing, Rooy Candra Simangunsong, Rudy Simanjuntak, Arifin Sinaga, Thomas Sinaga, Thomas H.K Sinaga, Thomas HK. Sirait, Dinand Tumpak Sitompul, Ely Asyer Soeprianto, Agus Solikhin Solikhin Sudrajat, Mochamad Andri Wahyu Sugir, Sugir Sujiwo, Aji Sultan Alimudin, Andi Sunadi, Sunadi Sunarko Sunarko Supriyo, Sarwo Sutopo, Joko Syakur, Nanang Mahfudi T. Wijaya, Xanthoniar Tadung, Rapy Tapayasa, Gusti Bagus Oka Taufik Nur Cahyanto, Taufik Nur Timur, Afrilian Sukarno Triambodo, Reno Triandoko, Febi Triyono Triyono Utomo, Bambang Prasetyo Wahyu RS, Wahyu RS Wahyudi, Edi Wahyudi, Joko Warli, Lili Wibowo , Anggit Budi Wibowo, Imam Wibowo, Medi Hariyo Widodo, Eko Slamet Widodo, Roni Agus Wijaya, Hilman Winarno, Irwan Aditya Wiseso, Gatot Wiyono, Sidik Yadi, Rahman Zaman, Komaruz Zega , Taufik Zega, Muhammad Taufiq ‘Alimi, Nur