Claim Missing Document
Check
Articles

Moral Dilemmas in The War of Ethical Analysis Against Violations of Humanitarian Law by State and Non-State Actors Irawan, Yudha; Komaruddin, Kamarulzaman bin; Susilo, Tarsisius; Hermawan, Herlan Budi; Wibowo , Anggit Budi
Interdisciplinary Social Studies Vol. 4 No. 3 (2025): Regular Issue: April-June 2025
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/iss.v4i3.857

Abstract

International Humanitarian Law (IHL) exists as a normative guide aimed at limiting suffering during armed conflict, especially by establishing rules on the protection of individuals who do not take part in combat, such as civilians, medical personnel, and prisoners of war. The purpose of this study is to identify the positive legal provisions that govern the legal issues under review, the legal principles or juridical principles that are relevant in analyzing the legal issues under study, and to determine the juridical interpretation of laws and regulations related to these legal issues. Normative legal research methods are used. The results of this study indicate that, with proper and consistent interpretation, humanitarian law can be internalized into the national legal system and become the basis for enforcing justice against offenders, as well as protecting victims from abuse of power and violence.
Perang Asimetris dan Tantangan Penegakan Hukum Humaniter Internasional: Studi Kasus Konflik Afghanistan Arvianto, Tomy; Littlejohn, Andrew; Susilo, Tarsisius; Santosa, Wahyudi Dwi; Nurhidayat, Nurhidayat
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tantangan penerapan hukum humaniter internasional (HHI) dalam konteks perang asimetris, dengan studi kasus khusus pada konflik berkepanjangan di Afghanistan. Melalui pendekatan kualitatif dan studi pustaka, penelitian ini mengeksplorasi kompleksitas implementasi prinsip-prinsip dasar HHI, seperti pembedaan, proporsionalitas, dan keharusan militer, yang dihadapkan pada ketidakjelasan status aktor non-negara serta penggunaan metode perang tidak konvensional. Studi ini menemukan bahwa konflik Afghanistan menggambarkan secara jelas tantangan global dalam penerapan HHI, yang juga terjadi pada konflik serupa seperti di Irak dan Suriah. Pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip hukum humaniter internasional, seperti yang terlihat dalam kasus serangan terhadap fasilitas medis oleh pasukan internasional dan penggunaan drone yang mengakibatkan korban sipil, menegaskan urgensi penguatan mekanisme akuntabilitas internasional dan adaptasi hukum humaniter internasional secara global. Penelitian ini merekomendasikan perlunya revisi dan adaptasi kerangka hukum internasional, peningkatan transparansi dan akuntabilitas internasional, penguatan kapasitas lokal, serta diplomasi internasional yang kuat untuk menciptakan efek jera terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan kebijakan internasional yang lebih adaptif dan efektif dalam melindungi hak asasi manusia dalam konflik bersenjata asimetris.
Analisis Prinsip Etika Berinteraksi dengan Hukum Humaniter dalam Konteks Perang Sutopo, Joko; Zaman, Komaruz; Susilo, Tarsisius; Supriyo, Sarwo; Sinaga, Thomas
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3109

Abstract

Penelitian ini membahas interaksi antara prinsip etika dan hukum humaniter internasional (HHI) dalam konteks konflik bersenjata modern. Dengan berkembangnya teknologi militer seperti drone dan senjata otonom, muncul dilema etika yang menantang efektivitas prinsip HHI, khususnya terkait perlindungan terhadap warga sipil. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip etika dapat memperkuat penerapan hukum humaniter dalam pengambilan keputusan militer. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan para ahli hukum dan etika militer, kemudian dianalisis secara tematik. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun prinsip pembedaan dan proporsionalitas masih menjadi dasar HHI, implementasinya menghadapi tantangan serius dalam perang asimetris dan urban. Selain itu, dilema moral di tingkat taktis menegaskan pentingnya pelatihan etika bagi prajurit. Penelitian ini juga mengusulkan integrasi etika ke dalam kebijakan militer secara holistik, termasuk pembentukan unit penasihat etika dan pendekatan komunitas untuk konflik non-konvensional. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa reformulasi HHI yang adaptif terhadap dinamika teknologi dan sosial diperlukan untuk memperkuat legitimasi dan efektivitas perlindungan sipil dalam konflik modern.
Optimalisasi Pendidikan Hukum Humaniter dalam Menunjang Tugas Operasional TNI di Daerah Konflik Raharja, Raden Yoga; Hendrayana, Dadang; Susilo, Tarsisius; Santosa, Wahyudi Dwi; Nurhidayat, Nurhidayat
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3112

Abstract

Penerapan Hukum Humaniter Internasional (HHI) dalam operasi militer merupakan elemen kunci untuk menjamin keseimbangan antara efektivitas tugas pertahanan dan perlindungan terhadap warga sipil serta tawanan perang. Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi optimalisasi pendidikan HHI bagi prajurit TNI dalam menghadapi tantangan konflik modern. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan normatif-yuridis serta studi literatur terhadap dokumen hukum dan kebijakan militer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan militer saat ini belum sepenuhnya adaptif terhadap dinamika perang kontemporer seperti perang asimetris dan operasi non-konvensional. Rendahnya pemahaman HHI di kalangan prajurit, seperti terlihat dari kasus mutilasi Brigif 20/IJK, mencerminkan lemahnya internalisasi nilai-nilai HHI, pengawasan komando, serta belum efektifnya metode pelatihan yang ada. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kurikulum berbasis studi kasus aktual, pelatihan simulatif, serta kolaborasi dengan lembaga internasional seperti ICRC. Implikasinya, pendidikan HHI yang adaptif dan aplikatif tidak hanya meningkatkan profesionalisme prajurit tetapi juga mencegah pelanggaran HAM, memperkuat akuntabilitas militer, dan mendukung posisi Indonesia dalam pemenuhan kewajiban hukum internasional. Penelitian ini menjadi dasar penting dalam merumuskan arah reformasi pendidikan militer berbasis hukum humaniter di Indonesia.
Ketika Fakta Bertemu Framing: Tantangan dan Etika Media dalam Menyuarakan Pelanggaran Hukum Humaniter Istiawan, Istiawan; Nugroho, Yogi; Susilo, Tarsisius; Budi, I Ketut Setia; Iskandar, Yulian
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3121

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi dampak framing media terhadap pemahaman publik mengenai pelanggaran hukum humaniter, serta tantangan dan etika yang dihadapi media dalam pelaporan isu tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang meliputi analisis konten berita, wawancara dengan jurnalis dan pakar hukum humaniter, serta studi kasus insiden pelanggaran hukum humaniter, penelitian ini menemukan bahwa framing yang digunakan dalam pemberitaan dapat secara signifikan memengaruhi persepsi dan respons publik terhadap krisis kemanusiaan. Temuan menunjukkan bahwa framing positif yang menyoroti konteks sosial dan kemanusiaan dapat mendorong empati dan dukungan, sedangkan framing negatif yang lebih sensational sering kali memperburuk stigma dan mengaburkan tanggung jawab hukum yang seharusnya diambil. Signifikansi temuan ini sangat relevan dalam konteks kesehatan, mengingat pelanggaran hukum humaniter sering kali berdampak langsung pada akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan. Implikasi dari penelitian ini menyoroti perlunya penguatan etika jurnalistik dan kesadaran akan tanggung jawab media dalam melaporkan isu-isu kritis, serta pentingnya pendidikan publik mengenai hukum humaniter untuk membangun pemahaman yang lebih akurat dan empatik terhadap pelanggaran yang terjadi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi media, akademisi, dan pembuat kebijakan dalam menciptakan lingkungan pemberitaan yang lebih etis dan informatif.
Adaptasi Hukum Humaniter terhadap Perang Asimetris: Alternatif Normatif dan Strategi Implementasi Wibowo, Medi Hariyo; Abadi, Andi Nur; Susilo, Tarsisius; Budi, I Ketut Setia; Iskandar, Yulian
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3124

Abstract

Konflik bersenjata modern yang bersifat asimetris, terutama dengan keterlibatan aktor non-negara dan penggunaan teknologi canggih seperti AI dan serangan siber, telah menantang relevansi dan efektivitas Hukum Humaniter Internasional (HHI) konvensional. Prinsip dasar seperti pembedaan antara kombatan dan warga sipil menjadi semakin sulit diterapkan di medan konflik yang kompleks dan cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterbatasan norma-norma HHI saat ini serta merumuskan alternatif normatif dan strategi implementasi yang adaptif terhadap dinamika konflik kontemporer. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis yuridis-kritis terhadap dokumen hukum, studi kasus, serta literatur akademik internasional terkait konflik dan HHI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma HHI yang berlaku sering kali tidak memadai dalam memberikan perlindungan efektif, terutama di wilayah yang mengalami perang hibrida dan keterlibatan teknologi. Oleh karena itu, dibutuhkan kerangka hukum yang lebih inklusif, progresif, dan responsif terhadap ancaman baru serta kondisi lokal yang berubah-ubah. Implikasi dari studi ini adalah urgensi pembaruan hukum humaniter global dan pentingnya koordinasi antara pembuat kebijakan internasional dan nasional dalam menjawab tantangan hukum di era konflik modern.
Konflik Israel–Palestina dan Kerapuhan Penegakan Hukum Humaniter: Peran Hak Veto dalam Skema Keadilan Global Sunadi, Sunadi; Achyar, Mohammad; Susilo, Tarsisius; Basuki, Tedy; Akad, Andy Mustafa
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3126

Abstract

Penelitian ini menganalisis efektivitas hukum internasional dalam mengatur konflik bersenjata, dengan mengambil konflik Israel–Palestina sebagai studi kasus utama. Melalui pendekatan normatif dan empiris, kajian ini menyoroti bagaimana instrumen hukum internasional—terutama International Court of Justice (ICJ) dan International Criminal Court (ICC)—belum mampu memberikan respons yang efektif terhadap pelanggaran hukum perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Analisis diperkuat dengan data survei terhadap 40 responden dari kalangan strategis dan akademis, yang menunjukkan tingkat kepercayaan yang rendah terhadap daya pengaruh hukum internasional dalam meredam konflik. Temuan mengindikasikan bahwa hak veto di Dewan Keamanan PBB, lemahnya mekanisme enforcement, serta dominasi kepentingan politik dan ekonomi negara besar merupakan faktor utama yang menghambat implementasi hukum humaniter secara optimal. Melalui pendekatan analisis SWOT dan Diagram Kartesius, jurnal ini menunjukkan bahwa sistem hukum internasional saat ini berada dalam posisi defensif, yang menandakan perlunya reformasi struktural di tingkat global. Selain itu, jurnal ini menekankan pentingnya peran negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam mendorong pembaruan sistem hukum internasional, membatasi penggunaan hak veto, serta memperkuat kapasitas nasional dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip hukum humaniter ke dalam doktrin militer. Kesimpulan utama dari kajian ini menegaskan bahwa tanpa reformasi yang menyeluruh, hukum internasional akan terus digunakan secara selektif dan berpotensi gagal menegakkan keadilan dalam konflik bersenjata kontemporer.
Konflik Berkepanjangan Antara Israel Dan Palestina Dan Tantangan Implementasi Hukum Humaniter Dalam Resolusi Internasional Napitupulu, Faisal Florance; Triandoko, Febi; Susilo, Tarsisius; Apandi, Asep; Dhani Broto Nugroho, Sidik
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v5i1.3152

Abstract

The prolonged conflict between Israel and Palestine, particularly in the Gaza Strip, has resulted in severe humanitarian consequences and drawn widespread international concern. This study aims to analyze violations of International Humanitarian Law (IHL) committed by parties involved in the conflict, focusing on the protection of civilians, access to humanitarian aid, and legal accountability for those responsible. Using a qualitative approach and literature review from reports issued by the United Nations, non-governmental organizations such as Human Rights Watch, the International Committee of the Red Cross (ICRC), and international legal bodies such as the International Criminal Court (ICC), the study finds strong indications of collective punishment, disproportionate attacks, and restrictions on essential aid—all of which contradict fundamental principles of IHL. Furthermore, this research highlights the failure of international mechanisms to enforce justice effectively for victims, particularly children and other vulnerable groups in Gaza. Upholding accountability, non-discrimination, and legal protections for civilians are critical components in preventing future violations and building a sustainable foundation for peace in the region.
Paradoks Hukum Humaniter di Era Perang Siber dan Drone: Antara Kepatuhan Normatif dan Realitas Operasional Mattanete, Takdir; Wahyudi, Joko; Susilo, Tarsisius; Sirait, Dinand Tumpak; Wahyu RS, Wahyu RS
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 5 No. 5 (2025): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v5i5.4919

Abstract

Perkembangan teknologi militer seperti drone dan operasi siber telah menciptakan lanskap baru dalam peperangan modern. Artikel ini menganalisis paradoks yang muncul antara kepatuhan normatif terhadap hukum humaniter internasional khususnya prinsip distinction, proportionality, dan precaution dengan realitas operasional di medan perang digital dan nirawak. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis kajian dokumen dan studi kasus serangan drone di Yaman serta serangan siber terhadap fasilitas kesehatan di Ukraina. Hasil analisis menunjukkan adanya ketimpangan serius antara doktrin hukum yang berlaku dan praktik di lapangan, terutama dalam hal akuntabilitas, atribusi, dan perlindungan sipil. Artikel ini merekomendasikan penguatan instrumen hukum internasional melalui revisi Protokol Tambahan I Konvensi Jenewa dan adopsi norma baru untuk konflik berbasis teknologi.
Penguatan Peran Dewan Keamanan PBB dan Efektivitas Intervensi Dalam Penegakan Hukum Humaniter Mustamin, Mustamin; Susilo, Tarsisius; Setiawan, Iwan; Erlangga , Aqsa
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 7 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i7.32388

Abstract

The United Nations Security Council (UNSC) holds the primary mandate to maintain international peace and security; however, the effectiveness of its interventions in responding to serious violations of international humanitarian law (IHL)—including genocide, war crimes, and crimes against humanity continues to exhibit significant shortcomings. This study aims to evaluate the politico-legal determinants that affect the effectiveness of the UNSC and to formulate a transformative and adaptive institutional policy approach in response to the dynamics of contemporary conflicts. Employing a qualitative methodology, the research utilizes document analysis, normative review, and institutional evaluation based on case studies such as Syria, Libya, and Darfur. The findings reveal that the dominance of the veto power, weak institutional interoperability, and the absence of evidence-based compliance mechanisms are among the main factors contributing to the Council’s ineffectiveness in enforcing IHL. A normative-operational interoperability model is proposed as a new conceptual approach to integrate legal, technical, and responsive aspects within intervention mandates. It is recommended that institutional reform of the UNSC include limiting veto use in cases of mass atrocities, establishing a humanitarian law verification unit, and integrating predictive digital systems as part of mandate strengthening. Such reforms are essential to ensure the continued relevance and credibility of the UNSC within the future architecture of global security governance.
Co-Authors Abadi, Andi Nur Achyar, Mohammad Adam Darmawan, Marino Adriono, Rudi Agung, Erwin Akad, Andy Mustafa Alam, Saiful Ali Mahmudi ali, yusuf Alif, Akhmad Amperawan, Cahyadi Andriono , Rudi Antono, Kukuh Dwi Apandi, Asep Apandi, M. Asep Arief Hidayat Arismunandar, Setiawan Aritonang, Rudi Hasiholan Arvianto, Tomy Aryaka, Marvien Atmojo, Dwi Atmoko, Andriyan Wahyu Dwi Auliadi Santoso, Anugrah Bambang Wijonarko Basuki, Tedy Bawanto, Arief Tri Brahmana, Ernesta A. Broto, S. Dhani Budi, I Ketut Setia Budiman Budiman Cahyono, Agung Nur Dewanto, Roli Dhani Broto Nugroho, Sidik Dhani, Sidik Effendi, M. Erlangga , Aqsa Golkariansyah, Golkariansyah Gunawan, Roma Hamel, Boy Yopi Hanla, Hanla Hartono, Rudi Hendrayana, Dadang Hermawan, Herlan Budi Hertanto, Arief Kurniawan Ibrohim, Nur Rochmad Imasfy, M. Irawan, Yudha Iskandar, Yulian Istiawan, Istiawan Iwan Setiawan Jaya, Dedy Kusuma Johor, Wan Saiful Bahari Bin Wan Joko Prasetyo Kartono, Mandri Kismanto, Totok Prio Komaruddin, Kamarulzaman bin Komarudin, Dedi Limbong, Benny Limbong, Beny Leonard Littlejohn, Andrew Lubis, M. Sati Lubis, Zulhamidi Made Mertha Yasa, I Malinton, Yoki Marpaung, Budiman Marpaung, Irfan Satya Prasad Mattanete, Takdir Milyardin, Ian Rizkian Muhammad Halkis Mustamin Mustamin Napitupulu, Faisal Florance Negara, Agung Perwira Nijo, Jamet Noya, Mario Christian Nugroho, Ig Widi Nugroho, Ig. Widi Nugroho, Ignatius Widi Nugroho, Yogi Nur Wahyudi Nurcahyo, Yulianto Nurhidayat Nurhidayat Nursanto, Ukik Ari Nurtono, Adietya Yuni Panggabean, Andar Dodianto Panggabean, Ranto Ucok Parinussa, Johanis Prasetyo W., Danang Prasetyo, Nurulloh Zemy Priyanto Priyanto Purwanto, Dudik Purwanto, Farid Yudis Putra, Bastian Setya Laksana Putra, Deki Rayusyah Raharja, Raden Yoga Raharjo, Kanang Budi Ramadhanus, Wahyu Ratu, Yudi Rianto Ridwan, Yohanas Risandi, Anton Bimo Romas, Humaidi Syarif Rozi, Roy Fakhrul Saerodin, Rahmad Santosa, Wahyudi Dwi Santoso, Antonius Adi Sarana, Arinto Beny Saroso, Budi Setiawan, Gede Setiyawan, Danang Ary Setyawan, Edy Setyawan Setyoko , Budi Setyoko, Budi Sihombing, Rooy Candra Simangunsong, Rudy Simanjuntak, Arifin Sinaga, Thomas Sinaga, Thomas H.K Sinaga, Thomas HK. Sirait, Dinand Tumpak Sitompul, Ely Asyer Soeprianto, Agus Solikhin Solikhin Sudrajat, Mochamad Andri Wahyu Sugir, Sugir Sujiwo, Aji Sultan Alimudin, Andi Sunadi, Sunadi Sunarko Sunarko Supriyo, Sarwo Sutopo, Joko Syakur, Nanang Mahfudi T. Wijaya, Xanthoniar Tadung, Rapy Tapayasa, Gusti Bagus Oka Taufik Nur Cahyanto, Taufik Nur Timur, Afrilian Sukarno Triambodo, Reno Triandoko, Febi Triyono Triyono Utomo, Bambang Prasetyo Wahyu RS, Wahyu RS Wahyudi, Edi Wahyudi, Joko Warli, Lili Wibowo , Anggit Budi Wibowo, Imam Wibowo, Medi Hariyo Widodo, Eko Slamet Widodo, Roni Agus Wijaya, Hilman Winarno, Irwan Aditya Wiseso, Gatot Wiyono, Sidik Yadi, Rahman Zaman, Komaruz Zega , Taufik Zega, Muhammad Taufiq ‘Alimi, Nur