Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS PENAMBAHAN SUPLEMEN HERBAL PADA PELLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) Ronal Kurniawan; Henni Syawal; Irwan Effendi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.14 KB) | DOI: 10.29406/jr.v8i1.1613

Abstract

Penggunaan tumbuhan sebagai alternatif suplemen pakan memiliki kelebihan, salah satunya bersifat bio-degradable dan ramah lingkungan, serta mudah ditemukan di alam, seperti kunyit, temulawak, dan kencur. Tumbuhan ini bersifat antibakteri dan antimikroba, serta meningkatkan laju pertumbuhan dan sistem imun ikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas dari penambahan suplemen herbal pada pakan buatan dalam meningkatkan laju pertumbuhan dan kelulushidupan ikan patin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni s/d Agustus 2019, di Waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menerapkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu P0 (kontrol), P1 (dosis suplemen 100 mL/kg pakan), P2 (200 mL/kg), P3 (300 mL/kg). Ikan dipelihara dengan padat tebar 75 ekor/m3, panjang 7 cm dan bobot 6 g, serta dipelihara selama 60 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan buatan dengan penambahan suplemen herbal mampu meningkatkan pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan ikan patin. Dosis pemberian suplemen herbal sebesar 200 mL/kg pakan menghasilkan laju pertumbuhan dan tingkat kelulushidupan ikan patin terbaik, menghasilkan pertumbuhan bobot mutlak sebesar 119,08 g, laju pertumbuhan spesifik 4,86%/hari, panjang mutlak 15,45 cm, konversi pakan 1,21, efisiensi pakan 82,93% dan tingkat kelulushidupan 100%. Kualitas air selama penelitian berada dalam kisaran yang mendukung untuk pertumbuhan ikan patin, yaitu suhu berkisar antara 26,9-30,2oC, oksigen terlarut berkisar antara 4,3-6,1 mg/L, dan pH berkisar antara 6,1-6.8.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L) untuk Menghambat Pertumbuhan Bakteri Edwardsiella tarda Ratna Dewi Zebua; Henni Syawal; Iesje Lukistyowati
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.671 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i2.1469

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2018. Penelitian ini bertujuan mengetahui bahan bioaktif yang terkandung di dalam ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L), sensitivitas ekstrak daun kersen menghambat pertumbuhan bakteri Edwardsiella tarda, dosis Minimum Inhibitory Concentration (MIC) ekstrak daun kersen yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. tarda dan  Lethal dosis50ekstrak daun kersen terhadap ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) berukuran 7-9 cm.Daun kersen diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol.Dosis ekstrak daun kersen yang digunakan adalah 10000 ppm, 9000 ppm, 8000 ppm, 7000 ppm, 6000 ppm, 5000 ppm, 4000 ppm, 3000 ppm, 2000 ppm, 1000 ppm dan Novobiocin sebagai kontrol. Hasil uji fitokimia ekstrak daun kersen adalah terpenoid/steroid,flavonoid, fenolik, dan saponin. Hasil uji kromatografi lapis tipis dengan nilai Rf terpenoid/steroid 0,88 cm, flavonoid 0,6 cm, dan fenolik 0,6 cm. Ekstrak daun kersen mampu menghambat pertumbuhan E. tarda hingga dosis 700 ppm dengan rata-rata zona hambat 6,14 mm, Minimum Inhibitory Concentration (MIC) ekstrak daun kersen adalah 700 ppm dengan rerata jumlah koloni 261,66 CFU/mL. Hasil uji toksisitas LD50 ekstrak daun kersen terhadap ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan metode perendaman adalah pada dosis 720,06 ppm.Kata kunci : Ekstrak Daun Kersen, Edwardsiella tarda, antibakteri, LD50
DIFERENSIASI LEUKOSIT IKAN JAMBAL SIAM (PANGASIANODON HYPOPHTHALMUS) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG JAMU FERMENTASI Juwita Lestari; Henni Syawal; Morina Riauwaty
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.997 KB) | DOI: 10.29406/jr.v9i1.2606

Abstract

Bahan alami yang digunakan dalam pembuatan jamu fermentasi, seperti kunyit, kencur, dan temulawak. Bahan-bahan ini bersifat antibakteri dan antimikroba, serta dapat meningkatkan kesehatan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jamu fermentasi pada pakan terhadap diferensiasi leukosit ikan jambal siam (Pangasianodon hypophthalmus) setelah diuji tantang dengan Aeromonas hydrophila. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu pemberian jamu fermentasi pada pakan dengan 5 taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Kn: Kontrol negatif (pemberian pakan tanpa diberi jamu fermentasi dan tidak diuji tantang), Kp: Kontrol positif (pemberian pakan tanpa diberi jamu fermentasi dan diuji tantang), P1: P2; dan P3 (Pakan diberi jamu fermentasi dosis 200, 250, dan 300 ppm dan dilakukan uji tantang). Ikan dipelihara dalam akuarium berukuran 40x30x30cm dengan padat tebar 1 ekor/3 L, pemberian pakan sebanyak 10% dari bobot tubuh ikan dan diberikan tiga kali sehari. Hari ke- 32 dilakukan uji tantang dengan A. hydrophila, secara intramuscular dengan kepadatan bakteri 108 CFU/mL sebanyak 0,1mL/ekor. Pengambilan darah dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pertama sebelum perlakuan, kedua hari ke-30 pemeliharaan dan ketiga 14 hari pascaujitantang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P2 (Pakan yang diberi jamu fermentasi dosis 250 ppm) adalah yang terbaik dengan nilai Total Leukosit 10,26x104 sel/mm3, nilai Limfosit 83,00%, Monosit 8.33%, dan Neutrofil 9,00%. Aktivitas Fagositik 36,33%, kelulushidupan 93,33 % , dan tingkat perlindungan relatif 90% . Dapat disimpulkan bahwa ikan yang diberi pakan mengandung jamu fermentasi dapat meningkatkan respons imun non spesifik ikan jambal siam, dan mencegah terjadinya infeksi A.hydrophila.
PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL BIJI MANGGA HARUMANIS (Mangifera indica L) UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Edwardsiella tarda Destriman Laoi; Iesje Lukstyowati; Henni Syawal
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.73 KB) | DOI: 10.29406/jr.v8i1.1844

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan bioaktif yang terkandung di dalam ekstrak etanol biji mangga harumanis (M.indica L), sensitivitas ekstrak etanol biji mangga harumanis, yang dapatmenghambatpertumbuhanbakteri E. tardadanLethaldosis50 ekstrak etanol biji mangga harumanis terhadap ikanPatin (Pangasius hypopthalmus) berukuran 7-9 cm. Biji mangga di ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol. Dosis ekstrak etanol biji mangga yang digunakan adalah 10000, 9000, 8000, 7000, 6000, 5000, 4000, 3000, 2000, 1000, dan Oxytetracyclin sebagai control. Hasil uji fito kimia ekstrak etanol biji mangga adalah tanin, flavonoid, terpenoid, dan saponin. Hasil Uji kromatografi lapis tipis dengan nilai Rftanin 0,78 cm, flavonoid 0,48 cm., terpenoid 0,56 cm,  dan saponin 0,44 cm. Ekstrak etanol biji mangga mampu menghambat bakteri E. tarda hingga dosis 200 ppm dengan rata-rata zona hambat 6,44 mm, Minimum Inhibitory Concentration (MIC) ekstrak etanol biji mangga harumanis dengan rata-rata 278 CFU/mL. Hasil uji toksisitas LD50 ekstrak etanol biji mangga harumanis terhadap ikan patin (P. hypopthalmus) dengan metode perendaman adalah pada dosis 140,74 ppm.
Effect of Different Salinity on Osmolarity and Survival of Common Carp (Cyprinus carpio) with Fed Fermented Herbs Rizki Putra; Henni Syawal; Morina Riauwaty
Berkala Perikanan Terubuk Vol 51, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.51.1.1742-1751

Abstract

Giving fermented herbs feed can increase appetite, feed digestibility, growth, and fish health. Rearing fish in salinity media aims to find the best salinity levels for osmolarity and survival, so that fresh water fish can also be reared in saline waters. This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD), 5 treatment levels 3 replications, namely P0(0 ppt), P1(3 ppt), P2(6 ppt), P3(9 ppt), and P4(12 ppt). Salinity treatment was made by diluting seawater (35‰) with fresh water. The test fish used were common carp measuring 6-8 cm, kept in an aquarium measuring 60x40x40cm with a stocking density of 1 fish/3 liters of water. The feed given was in the form of commercial pellets plus fermented herbs at a dose of 200 mL/kg of feed dissolved in 500 mL of clean water. This research was conducted for 60 days. The results showed that the osmolarity of carp for 60 days of rearing ranged from 135-332 mOsm/kg H2O The highest absolute weight growth in P2 with a value (10.52 g) and lowest at P4 (8.36 g). The highest survival rate of carp was in the P0, P1 and P2 with a value (100%), while in P3(95%) and P4(75%). Common carp are able to tolerate salinity levels up to 12 ppt.
INTESTINE AND LIVER HISTOPATHOLOGY OF STRIPED CATFISH (Pangasianodon hypophthalmus) FEEDING CONTAINING PAPAYA LEAF FERMENTATION Yoshua Demawan Mangapul Purba; Henni Syawal; Iesje Lukistyowati
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol 6 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ajoas.6.1.50-61

Abstract

Aeromonas hydrophila bacteria often attack internal organs such as the liver and intestines. This research was conducted in June – August 2021 at the Laboratory of Fish Parasites and Diseases, Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau. Histology preparations were made at the Bukittinggi Veterinary Center. This research aimed to obtain the best dose addition of papaya leaf fermented solution which could reduce intestinal and liver tissue damage of striped catfish (P.hypophthalmus) which was challenged with A.hydrophila. The method used is an experimental method with a completely randomized design (CRD) with 4 treatment levels and 3 replications; Kp (Feed not given papaya leaf fermented solution + infected with A.hydrophila), P1 (16 ml/kg feed of papaya leaf fermented solution + infected with A.hydrophila), P2 (16 ml/kg feed of papaya leaf fermented solution) + infected with A.hydrophila), P3 (16 ml/kg of papaya leaf fermented solution feed + infected with A. hydrophila). The fish used was 8-10 cm with a density of 1 fish/3 L totaling 10 fish with a container measuring 40x30x30 cm. Infection by injection in the intramuscular section as much as 0.1 mL/head with a bacterial density of 108 CFU/mL. The parameters observed were clinical symptoms for 72 hours and histopathology of the intestine and liver of striped catfish. The results showed that the intestine saw the presence of hemorrhage, necrosis, and edema. While the liver shows abnormalities, such as hemorrhage, necrosis, hypertrophy, and fatty degeneration.
HEMATOLOGY OF ASIAN REDTAIL CATFISH (Hemibagrus nemurus) REARED IN MEDIA WITH REGULAR ADDITION OF PROBIOTICS Rona Lestari; Henni Syawal; Iesje Lukistyowati
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol 6 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ajoas.6.1.10-20

Abstract

Multi-cell probiotic containing bacteria Nitrosomonas sp., Nitrobacter sp., and Bacillus sp. This research was conducted from March to May 2021 at the Fish Disease and Parasite Laboratory, Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine, Riau University. This study aimed to analyze the hematology of Asian redtail catfish reared in media that was added with probiotics periodically and to obtain the best time interval for giving probiotics to the rearing medium. The method used in this study is an experimental method by applying a Completely Randomized Design (CRD) with five treatment levels and three replications. The treatments used were the administration of probiotics at a dose of 0,01 mL/L of water with different time intervals, P0 (without treatment), P1 (5 days once), P2 (10 days once), P3: (15 days once), and P4 (20 days once). Fish were reared for 50 days. The results show that the Asian redtail catfish reared with the addition of probiotics in the rearing medium had a significant effect (P<0.05) with the best time interval being once every 5 days in the P1 treatment, seen from the total erythrocytes 2.43 x 106 cells/mm3, hematocrit level 28.67%, hemoglobin level 7.40 g/dL, total leukocytes 9.92 x 104 cells/mm3, leukocrit level 1.83%, and glucose 49.67 g /dL. Water quality during the study was still in the normal range that could support the growth of Asian redtail Catfish, namely temperature 26-27.1 C, pH 5.8-6.5, DO 6.0-7.4 mg/L, and ammonia 0.0011-6.5 0.0047 mg/L
PENGARUH PENAMBAHAN Cinnamomum burmanii DALAM PAKAN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI Aeromonas hydrophila PADA IKAN JAMBAL SIAM (Pangasius hypophthalmus) Juniarty Manurung; Henni Syawal; Morina Riauwaty
Jurnal Riset Akuakultur Vol 19, No 2 (2024): Juni (2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.19.2.2024.109-121

Abstract

Motile Aeromonas septicemia (MAS) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila dan sering menyerang ikan jambal siam (Pangasius hypophthalmus). Kayu manis merupakan tanaman yang memiliki senyawa aktif, seperti minyak atsiri yang mengandung cinnamaldehyde dan berperan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas penambahan larutan kayu manis dalam mencegah infeksi A. hydrophila penyebab penyakit MAS pada ikan jambal siam. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL), lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut: Kn (kontrol negatif), Kp (kontrol positif), dan (P1; P2; dan P3 penambahan larutan kulit kayu manis dengan dosis 15; 30; dan 45 mL kg-1 pakan). Ikan (10 ± 2 cm) dipelihara dalam akuarium berukuran 40 x 30 x 30 cm3 dengan kepadatan 10 ekor per akuarium. Pada hari ke-32 pemeliharaan, ikan diuji tantang dengan menginfeksikan A. hydrophila sebanyak 0,1 mL per ekor dengan kepadatan 108 CFU mL-1 yang dilakukan secara intramuskular. Ikan dipelihara selama 14 hari hingga hari ke-46. Parameter yang diamati adalah kadar kalsium, magnesium, dan fosfor dalam serum darah, aktivitas lisozim, tingkat kelulushidupan, dan relative percent survival 91,07 ±7,78%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan larutan kayu manis yang terbaik adalah dosis 30 mL kg-1 pakan yang ditandai dengan angka kelulushidupan pascauji tantang (93,33%) dan profil biokimia darah (kadar kalsium 9,33 mg dL-1, magnesium 3,10 mg dL-1, dan fosfor 3,93 mg dL-1) serta aktivitas lisozim (285 unit mL-1) tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan larutan kulit kayu manis pada pakan efektif untuk mencegah penyakit MAS pada ikan jambal siam.Motile Aeromonas septicemia (MAS) is a disease caused by Aeromonas hydrophila and often attacks Siamese catfish (Pangasius hypophthalmus). Cinnamon is a plant that has active compounds, such as essential oil which contains cinnamaldehyde and acts as an antibacterial. The aim of this study was to determine the effectiveness of cinnamon solution addition in preventing A. hydrophila infection which causes MAS disease in Siamese catfish. The study used an experimental trial consisting of five treatments with three replicates arranged in a completely randomized design (CRD), five treatments and three replications. The treatments applied were as follows: Nc (negative control), Pc (positive control), and (P1; P2; and P3 cinnamon bark solution addition at doses of 15; 30; and 45 mL kg-1 feed). Fish (10 ± 2 cm) were reared in aquariums with a dimension of 40 x 30 x 30 cm3 at a density of 10 fish per aquarium. On the 32nd day of rearing, each fish were challenged with A. hydrophila through the injection of 0.1 mL solution containing A. hydrophila at a density of 108 CFU mL-1 through intramuscular route. The fish were reared for 14 days until the 46th day. The parameters observed were levels of calcium, magnesium and phosphorus in blood serum, lysozyme activity, survival rate, and relative percent survival 91.07 ± 7.78%. The results of the study showed that the best addition of cinnamon solution was a dose of 30 mL kg-1 feed, which was characterized by better post-challenge survival rate (93.33%) and blood biochemical profile (calcium level 9.33 mg dL-1, magnesium 3.10 mg dL-1, and phosphorus 3.93 mg dL-1) and the highest lysozyme activity (285 units mL-1). These findings showed that the addition of cinnamon bark solution to feed was effective in preventing MAS disease in Siamese catfish.
Pengkayaan Pakan dengan Larutan Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) untuk Mencegah Aeromoniosis pada Ikan Jambal Siam (Pangasianodon hypophthalmus) Sagitha Aulya Fanny Tanjung; Henni Syawal; Morina Riauwaty
Jurnal Veteriner Vol 24 No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.3.346

Abstract

Senyawa kimia yang terkandung dalam kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) berfungsi sebagai antibakteri dan imunostimulan yang dapat meningkatkan respons imun non spesifik pada ikan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2023 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui status kesehatan ikan jambal siam (Pangasianodon hypophthalmus) yang diuji tantang dengan Aeromonas hydrophila. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), satu faktor, lima perlakuan, yaitu Kontrol negatif (tanpa pemberian larutan kulit kayu manis dan tanpa diuji tantang A. hydrophila); Kontrol positif (tanpa pemberian larutan kulit kayu manis dan diuji tantang A. hydrophila); P1, P2, dan P3 dosis penambahan larutan kulit kayu manis 15, 30, dan 45 mL/kg pakan dan diuji tantang dengan A.Hydrophila. Masing-masing perlakuan memiliki tiga ulangan. Ikan uji berukuran 8-12 cm dipelihara dalam akuarium berukuran 40x30x30 cm3 dengan padat tebar 1 ekor/3L. Pakan diberikan tiga kali sehari dengan dosis 5% dari bobot biomassa. Ikan diuji tantang pada hari ke-32 secara intramuskuler sebanyak 0,1 mL/ekor dengan kepadatan bakteri 108 CFU/mL. Hasil penelitian diperoleh nilai hematologi ikan pada perlakuan P2 pascauji tantang berada dalam kondisi normal (total eritrosit 2,30 x 106 sel/mm3 , kadar hemoglobin 10,53 g/dL, nilai hematokrit 45,00%, total leukosit 10,85 x 104 sel/mm3, aktivitas fagositosis 32,33%, kelulushidupan 93,33% dan tingkat perlindungan relatif 91.07%). Sebagai simpulan, penambahan kulit kayu manis dengan dosis 30 mL/kg pakan dapat mencegah Aeromoniosis dan meningkatkan kekebalan ikan terhadap infeksi A. hydrophila.
Utilization of Palm Oil Liquid Waste for Media Culture and Analysis of Chemical Composition of Microalga Skeletonema costatum Husna, Hidayatul; Syafriadiman, Syafriadiman; Syawal, Henni
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 28, No 3 (2023): October
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.28.3.394-400

Abstract

This research was conducted in October 2022 at the SUPM Natural Feed Labor/Maritime and Fisheries Polytechnic Pariaman. The purpose of this study was to obtain a suitable dose of palm oil wastewater for culturing Skeletonema costatum microalgae, to analyze the chemical composition of Skeletonema costatum microalgae, to identify the ability of Skeletonema costatum to utilize nitrate and phosphate content in palm oil wastewater, to see the effect of Skeletonema costatum on water quality which has been contaminated with palm oil liquid waste. The method used was an experimental method with a one-factor Completely Randomized Design (CRD) consisting of 6 (six) treatment levels and 3 (three) replications. The treatment given was palm oil wastewater with different concentration treatment levels, namely 0%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% with 3 (three) repetitions so that a total of 18 experimental units, culture carried out for 6 days. The results showed that palm oil wastewater had an effect on the abundance of Skeletonema costatum. The best treatment for Skeletonema costatum culture media was P5 (300 ml/L), cell abundance 329,260 cells/mL, biomass (dry weight) 7.27 g, chlorophyll-a 0.84, nitrate 0.759 mg/L, phosphate 0.301 mg/L, protein 30.70%, fat 0.291% and carbohydrates 21.96%. Meanwhile, a good CO2 is P0 (control), the best dissolved oxygen level is P5 (300 ml/L). Water quality parameters for a temperature of 160C, pH 8.2
Co-Authors Abdul Alif Abdul Alif Addilah, M. Fikri Adelina &#039; Afra Azizah Afrina Putri Afrizal Tanjung Alfian &#039; Alfinda, Rudi Alif, Abdul Amraini Fitri Anang Widarsa Andarini Diharmi Anderson.s, Roi Andesra, Andesra Andi Almer Farrand Noor Andre A Saragih, Andre A Andre Manusun Purba Anggriani, Rara Dewi Angraika Dirta Annisa Dwi Putri Anugrah, Rio Persal Anzila Rizki W Muharram Asmika Harnalin Simarmata Athif Amirah Elza Atika Talitha Erman Atria Martina Azizah, Afra Cerlina, Maya Chandra Chandra Chania Arnata Christin Natalia Cici Adliana Darfia, Novreta Dea Switzelin H Destriman Laoli Devy P Lumban Gaol Dian Fitria M Dian Iriani Dian Puspitowati Dicky Azwar Lubis Dinar Mey Jasika H Dwi Indah Fransiska Elfira Stefani Priska Erikson Sahala Pardamean Etri Nopilita Faira Yovanie Fandi Rahmat Farkhan, Mochammad Farrand Noor, Andi Almer Fatihaturrahma, Annisya Fauzi Ahmad Lubis Faza, Farzana Fakhira Fazira, Meisya Amanda Febi Nabila Feri Julianto Fitria Sufriyani Fransiska, Dwi Indah Fricilia Zissalwa Gaol, Devy P Lumban Ginting, Kiki Dirgantara Gunawan B S Gusriansyah, Dimas H Herdini Hafil Kurnia Tama Hasbullah Zakky Hasugian, Sampang Hotramadi Herianti Rambe Heriyanti Heriyanti, Heriyanti Herparinda Novita Husna, Hidayatul Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukstyowati Iesje Lukystiowati Ilham Fajri Pohan Iman, Khasan Nur Ipa, Adha Irma Yunita Irsya, Habib Irwan Effendi Irwan Irwan Iskandar Putra Isma Mulyani Isna Sudirman Isna Sudirman Isnaini Lidya Rizki Jampil, Tirta Herlis Jan Stepfely Simanjuntak Jaya Maruli Tamba Juniarty Manurung Juniarty Manurung Juwita Lestari Karnila, Rahman Karnila Khairia, Khairia Kiky Dirgantara Ginting Kurniawan, Ahmad Juli Kusai, Kusai Latifah Hannum Lase Lestari, Rona Luksityowati, Iesje Luskityowati, Iesje M Riswan M Zaky Ditiya Putra M. Riswan M. Yanda, M. Yanda Manurung, Juniarty Mariana Lumban Tungkup Mariska, Refi Marwati &#039; Maulina Sawitri Maya Cerlina Maytra Wirdona Meisya Amanda Fazira Melin Siburian Memi Martin Ilmayati Mery Sukmiwati Mesi Susanti Mochammad Farkhan Morina Riauwaty Muhamad Latiful Khobir Muhammad Akram Muhammad Arga Saputra Muhammad Arga Saputra Muhammad Arga Saputra Muhammad Azaldin Muhammad Muhajir Muhammad Muhajir, Muhammad Mutawakkil, M. Mufid Al Mutiara Mutiara Nabellia Nabellia Nabellia, Nabellia Nabila, Febi Nasril Ismail NASTITI KUSUMORINI Nelli Karolina Sitorus Novike Zullanda Selvi, Novike Zullanda Novita, Herparinda Novreta Ersyi Darfia Nur Addini Nur Aini Nur Asiah Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nurfitri, Maya Nurhasan Nurhasan Nurhasan Nurhasan, Nurhasan Oktavianti, Mila Pakpahan, Poltak Pardamean, Erikson Sahala Pertiwi, Zuwini Poltak Pakpahan Poltak Pakpahan Purba, Andre Manusun Purba, Yoshua Dewaman Mangapul Putra, Mutlas Ade Putra, Sanjaya Mandala Putri Noviayu Salsabila Hendri Putri, Annisa Dwi Putri, Atika Putri, Mega Novia Putri, Rianti RA, Sayyidina Abdul Qabidhi Rabil Yusuf Rabil Yusuf Rahmadona, Zikra Rahmat Iman Mainil Ramadhanita, Ramadhanita Rebeka Valensia Rhino Pamungkas Riauwaty , Morina Ridho Aldiokta RIDWAN AFFANDI Rika Sinaga Rinaldi Rinaldi Rini Mastuti Rio Persal Anugrah Risman Ferdiansyah Riswan, M Riva Mutiara Rizka Hasanah Rizki Putra Rizvi, Fharisa Nabila Rona Lestari Ronal Kurniawan Roslina &#039; Rudi Alfinda Saberina Hasibuan Sagitha Aulya Fanny Tanjung Salsabila Hendri, Putri Noviayu Santa, Santa Santikawati, Susi Sarah Pabiola Saragih Siallagan, Romensius Anggi AW Siburian, Melin Simanjuntak, Jan Stepfely Sinaga, Tomuso Angdi Suryani Siregar, Cici YP Siregar, Desty Sahroni Siregar, Morina Riauwaty Sri Wahyuni Suci Wulandari Sudirman, Isna Syafriadiman, Syafriadiman Syafruddin Nasution Syahputra, Mohamad Ardani Syahrul Hidayat Syaieba, Mutiara Tamba, Jaya Maruli Tanjung, Yuliza Virliansyah Telaumbanua, Siti Tia Suherianti Tjipto Leksono Tjipto Leksono Tomuso Angdi Suryani Sinaga Trisla Warningsih Tungkup, Mariana Lumban Ulandari, Ulfa Unggul Fitrah Heriadi Usman M Tang Usman M Tang Usman Muhammad Tang Vekri Ramadhi Wasmen Manalu Widarsa, Anang Wijaya, Rahmat Santosa Windarti Windarti Yetti Elfina Yetti Elfina S Yoshua Demawan Mangapul Purba Yosri Yosri Yovanie, Faira Yuharmen - Yuliati Yuliati Yulyawati Yulyawati Yunita Paramitha Hasibuan Yusni Ikhwan Yusni Ikhwan Siregar Yusuf, Rabil Zebua, Ratna Dewi Zikra Rahmadona Zissalwa, Fricilia Zulaiha &#039; Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain