Claim Missing Document
Check
Articles

Histopathology of the Gill of Pangasianodon hypophthalmus that were Fed with Fermented Red Ginger to Prevent Motile Aeromonas Septiceamia Disease Muhammad Arga Saputra; Morina Riauwaty; Henni Syawal
Jurnal Natur Indonesia Vol. 20 No. 2 (2022): October
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Red ginger is a natural ingredient that contains several antibacterial compounds such as essential oils, flavonoids, terpenoids, phenols, and zingiberene. This research was conducted from June to August 2021. The purpose of this study was to analyze the structure of the gill and liver tissue of jambal siam fish and to obtain the best dose of adding fermented red ginger to the feed before and after being challenged with Aeromonas hydrophila bacteria. The method used is an experimental method using a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with five treatment levels and three replications, namely: Feeding without fermentation of red ginger and without being tested against A. hydrophila (Kn), Feeding without fermentation of red ginger and tested against A. hydrophila (Kp), Feeding with a dose of 150 mL/kg (P1), dose 175 mL/kg feed (P2), dose 200 mL/kg (P3). The results showed that the structure of the gill tissue of Jambal Siam fish showed damage such as hypertrophy, hyperplasia and bent lamellae. The best results were found in the P2 treatment, a dose of 175 mL/kg feed and tested against A.hydrophilla bacteria
Histopatologi Insang Ikan Jambal Siam (Pangasianodon hypophthalmus) yang Terinfeksi Aeromonas hydrophila dan Diobati dengan Larutan Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Devy P Lumban Gaol; Morina Riauwaty; Henni Syawal
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Kayu manis merupakan salah satu bahan alami yang berpotensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s/d Mei 2023 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur insang dan ginjal ikan jambal siam yang diberi pakan pelet yang diperkaya larutan kayu manis dan diinfeksi dengan A. hydrophila. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah Kn (tanpa perlakuan), Kp (tanpa kayu manis dan infeksi A. hydrophila) dan pada P1, P2 dan P3 adalah 15, 30, 45 mL/kg pakan. Untuk melihat efektifitas kayu manis dalam meningkatkan imunitas ikan yang terserang A.hydrophila maka ikan diujitantang pada hari ke-32 dengan A. hydrophila secara intramuskular. Organ insang disampling pada hari ke-14 pascainfeksi dan pembuatan preparat histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kelainan pada struktur insang jambal siam (Kp) seperti lamella bengkok, hyperlasia, hyperthrophy dan nekrosis. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dosis kayu manis 30 mL/kg pakan dapat memperbaiki struktur insang jambal siam yang diinfeksi A. hydrophila.
Respons Fisiologis Ikan Jambal Siam (Pangasianodon hypophthalmus) yang Diberi Pakan Mengandung Larutan Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) untuk Mencegah Penyakit Bakterial Juniarty Manurung; Henni Syawal; Morina Riauwaty
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Kayu manis merupakan bahan alami yang mengandung cinnamaldehyde dan minyak atsiri yang bersifat antibakteri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2023 di Laboratorium Penyakit Ikan dan Parasit Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Tujuan penelitian adalah menganalisis respons fisiologis ikan jambal siam. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 1 faktor, 5 taraf perlakuan, dan 3 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah Kn (tanpa penambahan kulit kayu manis dan tanpa diinfeksi A.hydrophila), Kp (tanpa kayu manis dan terinfeksi A. hydrophila), dan pelet yang diperkaya kayu manis pada P1 (15 mL/kg), P2 (30 mL/kg), dan P3 (45 mL/kg) serta terinfeksi A. hydrophila. Ikan dengan ukruan 8-10 cm dan berat 5-6 g dipelihara dalam akuarium berukuran 40x30x30 cm, dengan padat tebar 1 ekor/3 L dan diberi pakan 3 kali sehari sebanyak 5%. Pada hari ke 32, ikan diujitantang A.hydrophila (108 CFU/mL) secara intramuscular sebanyak 0,1 mL/ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis terbaik adalah P2 (30 mL/kg) dengan glukosa 70,33 mg/dL, pertumbuhan bobot mencapai 18,39 g, dan kelulushidupan mencapai 93,33%. Penambahan kulit kayu manis ke dalam pakan ikan dapat meningkatkan respons fisiologis darah dan kelulushidupan ikan pascaujitantang.
Efektivitas Penggunaan Larutan Daun Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Respons Stres pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dalam Transportasi Nurhasan Nurhasan; Usman M Tang; Henni Syawal
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 11 No. 3 (2023): November
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Budidaya ikan nila mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Salah satu usaha untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap benih ikan nila adalah mengupayakan suatu teknik penanganan yang lebih khusus, agar didapatkan tingkat kematian benih ikan serendah mungkin selama proses transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas larutan daun pepaya dan dosis yang terbaik dalam transportasi. Metode penelitian menggunakan eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah larutan daun pepaya dengan dosis yang berbeda, yaitu 1.25, 2.50 dan 3.75 ml/L dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi 8 L air. Perlakuan kontrol tidak diberi larutan daun pepaya. Benih ikan nila yang dimasukkan ke dalam kantong plastik masing-masing 20 ekor/kantong. Benih ikan nila ditrasportasikan selama lima jam menggunakan alat transportasi darat (mobil). Parameter yang diukur adalah konsentrasi kortisol serum, tingkat kelangsungan hidup dan analisis fitokimia daun pepaya (Carica papaya L.), yaitu alkaloid, saponin dan flavonoid. Kandungan fitokimia dari daun pepaya terdiri atas senyawa alkaloid, saponin dan flavonoid. Penggunaan larutan daun papaya dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap respons stres dan kelangsungan hidup pada benih ikan nila selama transportasi. Dosis larutan daun pepaya 3.75 mL/L air memberikan hasil yang terbaik dengan tingkat kadar kortisol 0.059±0.09 µg/dL dan tingkat kelangsungan hidup 100%. Larutan daun pepaya mampu menekan amonia dalam air dan menentukan tingkah laku ikan selama transportasi.
Diferensiasi Leukosit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang diberi Pakan Mengandung Kunyit (Curcuma domestica Val.) dan Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Kiky Dirgantara Ginting; Morina Riauwaty; Henni Syawal
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2020 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis terbaik pemberian pakan mengandung kunyit (Curcuma domestica Val.) pada ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) untuk mencegah infeksi Aeromonas hydrophila. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor lima taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah Kn (kontrol, tanpa kunyit), Kp (tanpa kunyit dan diuji tantang dengan A. hydrophila), P1 (0,5 g kunyit/kg pelet dan diuji tantang dengan A. hydrophila), P2 (0,7 g/kg), P3 (0,9 g/kg pelet). Ikan dipelihara selama 45 hari dalam akuarium berukuran 40x30x30 cm dengan padat tebar 1 ekor/ 3 L air. Uji tantang dengan A. hydrophila kepadatan 108 CFU/mL sebanyak 0,1 mL/ekor dilakukan pada hari ke-30. Setelah uji tantang ikan kembali dipelihara hingga hari ke- 45. Pada perlakuan Kp dan P1 menunjukkan gejala klinis berupa produksi lendir berlebih, warna pucat, pergerakan tidak normal, mata buram, nafsu makan berkurang, dan sirip geripis. Pemberian pakan mengandung kunyit pada ikan lele dumbo untuk mencegah infeksi A. hydrophila. Dosis terbaik pemberian pakan mengandung kunyit adalah 0,9 g/kg pelet yang ditandai dengan total leukosit 11,29x104 sel/mm3, kadar leukokrit 1,33%, limfosit 79,66%, monosit 12,00%, neutrofil 7,00%, aktivitas fagositosis 34,66%, dan kelulushidupan ikan 80,00%.
Efek Perendaman Ikan Patin Siam (Pangasionodon hypophthalmus) dalam Larutan Vaksin HydroVac terhadap Diferensiasi Leukosit Rabil Yusuf; Morina Riauwaty; Henni Syawal
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan respon imun spesifik ikan terhadap suatu penyakit. Tujuan penelitian adalah mendapatkan lama waktu perendaman ikan dalam larutan vaksin HydroVac yang optimal dalam meningkatkan respons imun spesifik ikan patin siam dilihat dari total leukosit, diferensiasi leukosit dan aktivitas fagositosis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan lima taraf perlakuan, adapun perlakuan pada penelitian adalah: Kn (tanpa perendaman vaksin HydroVac dan tanpa diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila), Kp (tanpa perendaman vaksin HydroVac dan diinfeksi bakteri A. hydrophila), P1 (Perendaman vaksin HydroVac selama 15 menit), P2 (Perendaman selama 30 menit), dan P3 (Perendaman selama 45 menit), serta diujitantang bakteri A. hydrophila). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perendaman dengan vaksin HydroVac dapat meningkatkan respons imun non-spesifik ikan patin siam yang terinfeksi bakteri A.hydrophila. Waktu perendaman selama 30 menit merupakan hasil terbaik untuk meningkatkan respons imunitas ikan patin siam yang terinfeksi bakteri A. hydrophila dilihat dari hasil total leukosit 9,12×104 sel/mm3, kadar leukokrit 1,67%, diferensiasi leukosit (limfosit 82,33%, monosit 8,67% dan neutrofil 9,00%), nilai aktivitas fagositosis 34,67%, dan tingkat perlindungan relatif 83,33%.
Profil Eritrosit Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang Diberi Pakan Mengandung Vaksin Aeromonas hydrophila Isna Sudirman; Henni Syawal; Iesje Lukistyowati
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi. Salah satu penyakit yang biasa menyerang ikan mas adalah Motile Aeromonos Septiceamia yang disebabkan oleh Aeromonas hydrophila. Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang tujuan utnuk meningkatkan kekebalan ikan terhadap bakteri A.hydrophila. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil darah merah ikan mas yang diberi vaksin A. hydrophila pada pakan dengan dosis yang berbeda, dan mendapatkan dosis vaksin A. hydrophila terbaik ditambahkan ke pakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat taraf perlakuan, yaitu adalah Kn (Pemberian pakan tanpa diberi Vaksin A.hydrophila), P1 (Pemberian Vaksin A.hydrophila dengan Dosis 3 mL/Kg pakan), P2 (4 mL/Kg pakan), dan P3 (5 mL/Kg pakan). Ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m sebanyak 12 unit. Ikan yang digunakan berukuran 8-10 cm, dipelihara selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian A.hydrophila pada pakan terhadap profil darah merah ikan mas yang dipelihara di keramba (P<0,05). Dosis terbaik pemberian vaksin A.hydrophila pada pakan yaitu 5 mL/kg pakan (P3), dilihat dari gambaran darah merah seperti rata-rata total eritrosit 2,12×106sel/mm3, hemoglobin 8,67 g/dL, kadar hematokrit 34,33%, tingkat perlindungan relatif 66,67%, dan kelulushidupan 97,33 %.
Histopatologi Hati dan Usus Ikan Jambal Siam (Pangasionodon hypophthalmus) yang Diberi Pakan Mengandung Ekstrak Daun Rhizophora apiculata Abdul Alif; Henni Syawal; Morina Riauwaty
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : LPPM Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Daun bakau R. apiculata memiliki senyawa bioaktif berupa flavonoid, tanin, saponin, dan quinon yang mempunyai daya antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2019 di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis histopatologi hati dan usus ikan jambal siam (P. hypophthalmus) yang diberi pakan mengandung ekstrak daun R. apiculata. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor 4 taraf perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol tanpa penambahan ekstrak daun R. apiculata (P0), dan pemberian pakan dengan tambahan ekstrak daun R. apiculata dosis 1,5 mg/Kg (P1), 1,7 mg/Kg (P2) dan 1,9 mg/Kg (P3) pakan. Ikan yang digunakan berukuran 8-10 cm dan dipelihara di waduk. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 10% dari bobot biomassa ikan dengan frekuensi pemberian sebanyak 3 kali selama 60 hari pemeliharaan. Organ sampel difiksasi menggunakan formalin 10%. Preparat histologi dengan pewarnaan HE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan mengandung ekstrak daun R. apiculata berpengaruh terhadap perubahan histologis hati dan usus ikan jambal siam. Perubahan yang terjadi pada hati ikan yaitu hemoragi, hipertropi dan nekrosis, sedangkan pada usus terjadi perubahan histologis berupa hemoragi, edema, proliferasi sel goblet, degenerasi vakuola dan nekrosis. Dosis terbaik terdapat pada P1 yaitu sebesar 1,5mg/Kg pakan. Parameter kualitas air selama penelitian yaitu suhu 28-29.50C; pH 6,1-6,8; DO 6,4-6,9ppm; dan NH3 0,04-0,08ppm.
KARAKTERISTIK BAKTERI ASAM LAKTAT PADA USUS IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) YANG DIBERIKAN PAKAN FERMENTASI Mastuti, Rini; Henni Syawal; Iesje Lukistyowati; Amraini Fitri
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapiannauli.v6i2.262

Abstract

Bakteri Asam Laktat (BAL) dikenal memiliki senyawa asam laktat dan asam asetat yang dapat digunakan dalam pelet, untuk meningkatkan kualitas pakan dan efisiensi pakan. BAL diketahui mampu meningatkan daya cerna dan sering ditemui pada saluran pencernan ikan. Pengujian dilakukan pada ikan patin yang diberi pakan pelet komersil yang dicampurkan jamu fermentasi. Dosis yang digunakan antaralain; 100 mL/Kg pakan, 200 mL/Kg pakan, 300 mL/Kg pakan. Padat tebar yang digunakan adalah 50 ekor/m3 dan 75 ekor/m3, selanjutnya dilakukan pengamatan selama 60 hari. Isolasi dan pemurnian BAL dari usus masing-masing ikan uji dilakukan dengan meggunakan metode penggoresan (streak kuadan), kemudian dilakukan uji karakterisasi bateri antaralain; uji morfologi, uji biokimia, dan uji Gram. Hasil isolasi dan karakterisasi bakteri menunjukkan bakteri teruji termasuk dalam Gram positif, morfologi koloni berbentuk bulat (circular), tepi rata licin (entire), permukaan cembung (conveks), dan berwarna putih susu. Karakteristik ini menunjukkan bahwa bakteri asam laktat yang ada pada usus ikan patin adalah jenis Lactobacillus sp.
Prevention of Motile Aeromonas Septicemia Disease with (Muntingia calabura L) to Striped Catfish (Pangasianodon hypophthalmus) Hafil Kurnia Tama; Iesje Lukistyowati; Henni Syawal
Jurnal Akuakultur SEBATIN Vol. 5 No. 1 (2024): May
Publisher : Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jas.5.1.78-83

Abstract

This research was held from December 2020 – February 2021 at the Laboratory of Fish Parasites and Diseases, Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Riau. The purpose of this study was to analyze and obtain the best dose of cherry leaf solution to prevent Motile Aeromonas Septicemia from total erythrocytes, hematocrit and hemoglobin levels of striped catfish (Pangasianodon hypophthalmus) fish. The method used to experiment with Completely Randomized Design (CRD) is one factor of five treatment levels. The doses used were negative control without soaking the cherry leaf solution and not tested against Aeromonas hydrophila, positive control without soaking the cherry leaf solution and tested against A. hydrophila, soaking the cherry leaf solution with a dose of 2800 ppm (P1), 3,200 ppm (P2), and 3,600 ppm (P3). Immersion was performed five times for 5 minutes with an interval of 7 days. The results showed that soaking with cherry leaf solution at a dose of 3,600 ppm (P3) was the best dose (P<0.05) with a total value of erythrocytes after the challenge test of 209,66 x 104 cells/mm3, hematocrit level of 37%, hemoglobin 11.86 g/dL, and the survival rate of the test fish was 86,67%.
Co-Authors Abdul Alif Abdul Alif Addilah, M. Fikri Adelina &#039; Afra Azizah Afrina Putri Afrizal Tanjung Alfian &#039; Alfinda, Rudi Alif, Abdul Amraini Fitri Anang Widarsa Andarini Diharmi Anderson.s, Roi Andesra, Andesra Andi Almer Farrand Noor Andre A Saragih, Andre A Andre Manusun Purba Anggriani, Rara Dewi Angraika Dirta Annisa Dwi Putri Anugrah, Rio Persal Anzila Rizki W Muharram Asmika Harnalin Simarmata Athif Amirah Elza Atika Talitha Erman Atria Martina Azizah, Afra Cerlina, Maya Chandra Chandra Chania Arnata Christin Natalia Cici Adliana Darfia, Novreta Dea Switzelin H Destriman Laoli Devy P Lumban Gaol Dian Fitria M Dian Iriani Dian Puspitowati Dicky Azwar Lubis Dinar Mey Jasika H Diva, Farhah Dwi Indah Fransiska Elfira Stefani Priska Erikson Sahala Pardamean Etri Nopilita Faira Yovanie Fandi Rahmat Farkhan, Mochammad Farrand Noor, Andi Almer Fatihaturrahma, Annisya Fauzi Ahmad Lubis Faza, Farzana Fakhira Fazira, Meisya Amanda Febi Nabila Feri Julianto Fitria Sufriyani Fransiska, Dwi Indah Fricilia Zissalwa Gaol, Devy P Lumban Ginting, Kiki Dirgantara Gunawan B S Gusriansyah, Dimas Hafil Kurnia Tama Hasbullah Zakky Hasugian, Sampang Hotramadi Herdini , Herdini Herianti Rambe Heriyanti Heriyanti, Heriyanti Herparinda Novita Husna, Hidayatul Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukistyowati Iesje Lukstyowati Iesje Lukystiowati Ilham Fajri Pohan Iman, Khasan Nur Ipa, Adha Irma Yunita Irsya, Habib Irwan Effendi Iskandar Putra Isma Mulyani Isna Sudirman Isna Sudirman Isnaini Lidya Rizki Jampil, Tirta Herlis Jan Stepfely Simanjuntak Jaya Maruli Tamba Juniarty Manurung Juwita Lestari Karnila, Rahman Karnila Khairia, Khairia Kiky Dirgantara Ginting Kurniawan, Ahmad Juli Kusai, Kusai Latifah Hannum Lase Lestari, Rona Luksityowati, Iesje Luskityowati, Iesje M Riswan M Zaky Ditiya Putra M. Riswan M. Yanda, M. Yanda Manurung, Juniarty Mariana Lumban Tungkup Mariska, Refi Marwati &#039; Maulina Sawitri Maya Cerlina Maytra Wirdona Meisya Amanda Fazira Melin Siburian Memi Martin Ilmayati Mery Sukmiwati Mesi Susanti Mochammad Farkhan Morina Riauwaty Muhamad Latiful Khobir Muhammad Akram Muhammad Arga Saputra Muhammad Arga Saputra Muhammad Arga Saputra Muhammad Azaldin Muhammad Muhajir Muhammad Muhajir, Muhammad Mutawakkil, M. Mufid Al Mutiara Mutiara Nabellia Nabellia Nabellia, Nabellia Nabila, Febi Nasril Ismail NASTITI KUSUMORINI Nelli Karolina Sitorus Novike Zullanda Selvi, Novike Zullanda Novita, Herparinda Novreta Ersyi Darfia Nur Addini Nur Aini Nur Asiah Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nurfitri, Maya Nurhasan Nurhasan Nurhasan Nurhasan, Nurhasan Oktavianti, Mila Pakpahan, Poltak Pardamean, Erikson Sahala Pertiwi, Zuwini Poltak Pakpahan Poltak Pakpahan Purba, Andre Manusun Purba, Yoshua Dewaman Mangapul Putra, Mutlas Ade Putra, Sanjaya Mandala Putri Noviayu Salsabila Hendri Putri, Annisa Dwi Putri, Atika Putri, Mega Novia Putri, Rianti RA, Sayyidina Abdul Qabidhi Rabil Yusuf Rabil Yusuf Rahmadona, Zikra Rahmat Iman Mainil Ramadhanita, Ramadhanita Rebeka Valensia Rhino Pamungkas Riauwaty , Morina Ridho Aldiokta RIDWAN AFFANDI Rika Sinaga Rinaldi Rinaldi Rini Mastuti Rio Persal Anugrah Risman Ferdiansyah Riswan, M Riva Mutiara Rizka Hasanah Rizki Putra Rizvi, Fharisa Nabila Rona Lestari Ronal Kurniawan Roslina &#039; Rudi Alfinda Saberina Hasibuan Sagitha Aulya Fanny Tanjung Salsabila Hendri, Putri Noviayu Santa, Santa Santikawati, Susi Sarah Pabiola Saragih Siallagan, Romensius Anggi AW Siburian, Melin Simanjuntak, Jan Stepfely Sinaga, Tomuso Angdi Suryani Siregar, Cici YP Siregar, Desty Sahroni Siregar, Morina Riauwaty Sri Wahyuni Suci Wulandari Sudirman, Isna Syafriadiman, Syafriadiman Syafruddin Nasution Syahputra, Mohamad Ardani Syahrul Hidayat Syaieba, Mutiara Tamba, Jaya Maruli Tanjung, Yuliza Virliansyah Telaumbanua, Siti Tia Suherianti Tjipto Leksono Tjipto Leksono Tomuso Angdi Suryani Sinaga Trisla Warningsih Tungkup, Mariana Lumban Ulandari, Ulfa Unggul Fitrah Heriadi Usman M Tang Usman M Tang Usman Muhammad Tang Vekri Ramadhi Wasmen Manalu Widarsa, Anang Wijaya, Rahmat Santosa Windarti Windarti Yetti Elfina Yetti Elfina S Yoshua Demawan Mangapul Purba Yosri Yosri Yovanie, Faira Yuharmen - Yuliati Yuliati Yulyawati Yulyawati Yunita Paramitha Hasibuan Yusni Ikhwan Yusni Ikhwan Siregar Yusuf, Rabil Zebua, Ratna Dewi Zikra Rahmadona Zissalwa, Fricilia Zulaiha &#039; Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain