Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Polip Serviks dengan Ancaman Abortus pada Kehamilan Muda Ratna Dewi Puspitasari; Putu Ristyaning Ayu; Nurul Utami; Risti Graharti
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2018): Jk Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i2.1954

Abstract

Polip merupakan lesi atau tumor padat jinak berupa adenoma maupun fibroadenoma yang tumbuh menonjol dan bertangkai, tumbuh di permukaan mukosa serviks (bagian endoserviks atau intramukosal serviks) dengan variasi eksternal atau regio vaginal serviks. Polip serviks paling banyak terjadi pada wanita usia reproduksi, namun yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah perempuan usia 40 sampai 50 tahun. Polip serviks dapat ditemukan pada insiden yang memicu produksi hormon seperti pada wanita hamil.1Kelainan ginekologi yang sering diderita oleh wanita hamil dengan usia kehamilan muda adalah ancaman keguguran. Penegakan diagnosis ancaman abortus didapatkan dari anamnesis, seperti keluhan keluar darah dari kemaluan disertai nyeri perut ringan atau tidak sama sekali, dan usia kehamilan pasien < 20 minggu. Pada pemeriksaan inspekulo biasanya OUE tertutup, perdarahan dapat terlihat dari ostium, dan tidak ada kelainan pada serviks. Pada pemeriksaan dalam, OUE tertutup, tidak terdapat nyeri goyang serviks. Pada pemeriksaan tes kehamilan positif, dan pada pemeriksaan USG tampak janin masih hidup. 2 Infeksi vagina pada kehamilan berhubungan dengan terjadinya abortus atau partus sebelum waktunya sebanyak 2%. Namun untuk etiologi infeksi pada genitalia pasien harus dicari lebih lanjut dengan swab vagina dan pemeriksaan mikroskopis untuk mengetahui apakah infeksi ini disebabkan oleh bakteri, parasit ataukah jamur. Dugaan lain diakibatkan perubahan serviks akibat infeksi seperti polip serviks.Kata kunci: polip serviks, wanita hamil, abortus
Hubungan Riwayat Abortus dengan Kejadian Mola Hidatidosa pada Wanita Usia Reproduktif di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Ratna Dewi Puspita Sari; Intanri Kurniati; Nurul Utami; Arif Yudho Prabowo; Risti Graharti
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2196

Abstract

Kematian ibu dapat disebabkan karena adanya komplikasi kehamilan dan persalinan. Hal ini disebabkan karena adanya perdarahan. Hal yang dapat menyebabkan perdarahan, di antaranya adalah abortus dan mola hidatidosa. Riwayat pernah abortus, disebut sebagai salah satu penyebab terjadinya mola hidatidosa. Oleh karena itu, perlu diketahui dan dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap hubungan antara keduanya untuk menekan angka kematian ibu di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek di bagian Obstetri dan Ginekologi dari bulan April sampai Juni 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian mola hidatidosa pada wanita usia reproduktif di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Populasi penelitian ini adalah wanita dengan kehamilan muda yang terdiagnosa mola hidatidosa dan sampelnya dipilih dengan cara consecutive sampling. Metode penelitian menggunakan studi observasional retrospektif. Besar sampel minimal per kelompok yang dibutuhkan adalah 27 orang, dengan perkiraan faktor drop out sebesar 20%, maka diperoleh besar sampel minimal yang dibutuhkan adalah 33 orang. Data yang diperoleh dianalisis secara bivariat pada tingkat kemaknaan p<0,05 dengan confidence interval (CI) 95%.Kata kunci: angka kematian ibu, mola hidatidosa, riwayat abortus
Hubungan Beban Kerja Mental terhadap kejadian Abortus pada Pekerja Bruruh Pabrik di PT. Great Giant Pineapple Ratna Dewi Puspita Sari; Soraya Rahmanisa; Evriana Citra
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2214

Abstract

Abortus merupakan salah satu penyebab kematian ibu, Komplikasi abortus berupa perdarahan atau infeksi dapat menyebabkan kematian. Abortus didefinisikan sebagai ancaman pengeluaran janin sebelum janin bisa hidup di luar kandungan dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu serta berat janin 500 gram. Salah satu faktor penyebab abortus adalah aktifitas yaitu aktifitas fisik dan mental, aktifitas mental dapat menimbulkan beban kerja yaitu beban kerja mental. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan beban kerja mental terhadap kejadian abortus. Beban kerja mental dapat menimbulkan stress kerja, Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan endokrin dengan secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin hingga menyebabkan abortus. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan ranncangan cross sectional, Instrumen penelitian adalah kuisioner beban kerja mental NASA tlx. Hasil penelitian berdasarkan uji chi square menunjukkan bahwa p=0,000. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan resiko untuk terjadi abortus pada pekerja dengan beban kerja mental yang berat. Disimpulkan bahwa Terdapat hubungan antara beban kerja mental terhadap kejadian abortus pada pekerja buruh pabrik di PT. Grat Giant Pineapple.Kata kunci : Abortion, Mental workload.
The Ethanolic Extract of Annonaceous sp. to Inhibit Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) as Anticancer Modalities Muhartono Muhartono; Asep Sukohar; Khairun Nisa; Ratna Dewi Puspita Sari; Suharyani; Arli Suryawinata
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 5 No. 7 (2021): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine & Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bsm.v5i7.331

Abstract

Introduction: Cancer has become a major public health problem worldwide, with breast cancer is the most common cancer among women and one of the most important causes of death among them. Management of breast cancer have some adverse effects, with many factorx=s shiouln be considered to ordered the therapy. Use of chemotherapy will suppress cell proliferation and trigger apoptosis, but it cannot just focus on cancer cells only, but also would affected on other cells and cause. Objective: This study aim to analyze the inhibition effect of the Annonanceous sp. ethanolic extract to Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) on MCF-7 cells line Material and Methods: This study is an analytic experimental study used Randomized Complete Block Design (RCBD) with three repetitions. The extract was dissolved in 1 ml of DMSO with a concentration of 0.1%. Furthermore, dilution was made with a dose of 0 µg / ml (K); 25 µg / ml (P1); 50 µg / ml (P2); 100 µg / ml (P3); 200 µg / ml (P4). MCF-7 cells line were cultured used RPMI 1640 Medium with 80 – 90% confluent. The ethanolic extract of Annonaceous sp. were exposed to MCF-7 cells for 48 hours. Analyze of VEGF level use ELISA Methods with λ=405 nm. Results: The results of ELISA analyze shows that the ethanolic extract of Annonaceous sp. have potential effect to decreased of VEGF expression on sample with treatment on some concentration (p< 0,05). Conclusion: The ethanolic extract of Annonaceous sp. has shows the potential effect to decreased of VEGF level on MCF-7 cells line
MANAJEMEN DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II PADA ANGGOTA PROLANIS DI BANDAR LAMPUNG TA Larasati; Ratna Dewi Puspitasari; Fitriani Antika Dhamayanti
Essence of Scientific Medical Journal Vol 18 No 1 (2020): Volume 18 No. 1 (Januari - Juni 2020) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ESTL.2020.v18.i01.p05

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Besarnya kelompok penderita DM tipe II beresiko tinggi terhadap terjadinya komplikasi DM. Komplikasi pada pasien DM tipe II akan menurunkan kualitas hidup penderita DM. Dalam pengendalian penyakit DM diperlukan adanya manajemen diri diabetes. Manajemen diri diabetes akan menurunkan terjadinya resiko komplikasi pada penderita DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan manajemen diri diabetes dengan kontrol gula darah pasien DM tipe II pada peserta Prolanis di Bandar Lampung. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling alat ukur berupa Accu Check Blood Glucose Meter dan kuesioner . Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Penelitian dilakukan terhadap 97 responden pasien DM tipe II pada peserta Prolanis di Bandar Lampung. Hasil: Tingkat manajemen diri diabetes sebesar 80,41% tinggi dan 19,58% rendah. Kontrol gula darah sebesar 54,63% terkontrol dan 45,36% tidak terkontrol. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p yaitu 0,034. Pembahasan: Penelitian ini memiliki hubungan yang bermakna antara manajemen diri diabetes dengan kontrol gula darah pasien DM tipe II pada peserta prolanis di Bandar Lampung Simpulan: Terdapat hubungan antara manajemen diri diabetes dengan kontrol gula darah Kata kunci: Kontrol gula darah, manajemen diri diabetes, pasien DM tipe II, peserta prolanis
PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA SINDROM HELLP Fakhri Wisa Amrulloh; Ratna Dewi Puspita Sari
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1363

Abstract

Background: Hypertension in pregnancy is one of the main causes of maternal morbidity and mortality. HELLP syndrome is potentially life-threatening to the mother. Currently the main treatment for HELLP syndrome is symptomatic. Corticosteroids can be used to treat the patient's condition and promote fetal lung maturation. Methods: The research method used is a literature review, namely literature collected from various sources related to the use of corticosteroids in the HELLP syndrome. Results: The typical clinical symptoms of HELLP syndrome were right upper quadrant abdominal pain, nausea, and vomiting. At less than 27 weeks of gestation, conservative therapy is considered. Corticosteroids are important therapeutic agents used to treat allergic and inflammatory disorders or to suppress unwanted immune systems. Steroid molecules diffuse across cell membranes and bind to glucocorticoid receptors, causing a conformational change in the receptor thereby inhibiting transcription factors that control the synthesis of proinflammatory mediators. Another important effect is the inhibition of phospholipase A2, which is responsible for the production of many inflammatory mediators. Several studies showed that there was no difference in outcome between the treatment group and the control group. Other references say the use of corticosteroids in preterm pregnancy has shown beneficial results. Conclusion: The use of corticosteroids in the HELLP syndrome of preterm pregnancy has been shown to be beneficial.Keyword: Corticosteroid, HELLP syndrome, Pregnancy
PEMBUATAN PRODUK MINUMAN HERBAL KELUARGA DARI JAHE DI DESA DWI WARGA TUNGGAL JAYA KABUPAEN TULANG BAWANG Sutarto Sutarto; Ratna Dewi Puspita Sari; Winda Trijayanthi Utama; Reni Indriyani
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.186 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v2n2.1067

Abstract

Minuman herbal merupakan minuman berbahan dasar bagian tumbuhan yang berkhasiat bagi tubuh. Salah satu tumbuhan berkhasiat yang dapat diolah menjadi minuman herbal yaitu jahe merah. Pengabdian kepada ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan mengembangkan produk minuman herbal berbahan jahe merah. Beberapa senyawa kimia aktif dalam rimpang jahe yang berefek farmakologis terhadap kesehatan, antara lain minyak atsiri dengan kandungan zat aktif zingiberin, kamfena, lemonin, borneol, shogaol, sineol, fellandren, zingiberol, gingerol, dan zingeron. Sebagai bahan obat tradisional, jahe memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti impoten, batuk, pegal-pegal, kepala pusing, rematik, sakit pinggang, masuk angin, bronchitis, nyeri lambung, nyeri otot, vertigo, mual saat hamil, osteoarthritis, gangguan sistem pencernaan, rasa sakit saat menstruasi, kadar kolesterol jahat dan trigliserida darah tinggi, kanker, sakit jantung, fungsi otak terganggu, Alzheimer, penyakit infeksi, asma, produksi air susu ibu terganggu, gairah seksual rendah, dan stamina tubuh rendah. Proporsi pada minuman herbal jahe dan gula batu.
Perilaku ibu rumah tangga yang mempunyai balita dan sanitasi dasar rumah dengan kejadian diare pada balita Retno Arienta Sari; Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani; Ratna Dewi Puspita Sari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 13, No 4 (2019)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.138 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v13i4.2301

Abstract

Mothers' personal and domestic hygiene and diarrhoea incidence in toddlers in Bandar Lampung, IndonesiaBackground: Diarrhea is still the second highest cause of child mortality in the world after pneumonia. Diarrhea is related to various factors. Maternal behavior and environmental sanitation are factors that are highly associated with the occurrence of diarrhea in infants.Purpose: To determine of the relationship between mother behavior and sanitation with the incident of diarrhea on toddlers in Kangkung Village Bumi Waras District Bandar Lampung City.Methods: This study was an observational analytic study with cross sectional approach, conducted in Kangkung Village, Bumi Waras District, Bandar Lampung City in October and November 2019. The sample were all toddlers  and their mothers and taken with proportional random sampling technique. The research data were collected using the observation checklist method and questionnaire filling, then the data were analyzed using the chi square test.Results: Finding the proportion of diarrhea incidence was of 29.4% and without-diarrhea was of 70.6%. The results showed that the mother's hand washing behavior (p = 0.035), boiling drinking water (p = 0.036) and the availability of clean water (p = 0.049) were related to the incidence of diarrhea in toddlers. While the availability of feces disposal (p = 0.078), availability of waste disposal (p = 0.068) and waste water disposal facilities (p = 1,000) are not related to diarrhea.Conclusion: Obtaining several factors that are closely related to the incidence of diarrhea, with the behavior of the mother such as handwashing habits, provision of drinking water, and the availability of clean water that meets the requirements. While other factors such as the disposal of feces, garbage disposal, and waste water disposal, there have no relationship with the incidence of diarrhea among toddlers.Suggestion: The need for activities that involve the community from the family level, neighborhood groups to local government supported by the health department, health centers, schools with the aim of changing the behavior of community .Keywords: Mothers' Personal; Domestic Hygiene; Diarrhoea Incidence; ToddlersPendahuluan: Diare masih menjadi penyebab kematian balita tertinggi kedua di seluruh dunia setelah pneumonia. Penyakit diare berkaitan dengan berbagai faktor. Perilaku ibu dan sanitasi lingkungan menjadi faktor yang sangat terkait dengan kejadia diare pada balita.Tujuan: Mengetahui hubungan antara perilaku ibu dan sanitasi dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung.Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung pada bulan Oktober dan November 2019. Sampelnya seluruh balita dan ibunya, diambil dengan Teknik proportional random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan metode checklist observasi dan pengisian lembar angket, kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji chi kuadrat.Hasil: Didapatkan proporsi kejadian diare sebanyak 29,4% dan yang tidak diare 70,6%. Adapun hubungan faktor-faktor terkaitnya didapatkan; perilaku cuci tangan ibu (p = 0,035), memasak air minum (p= 0,036) dan ketersediaan air bersih (p= 0,049) berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Sedangkan ketersediaan pembuangan tinja (p= 0,078), ketersediaan pembuangan sampah (p= 0,068) dan sarana pembuangan air limbah (p= 1,000) tidak berhubungan dengan diare.Simpulan: Didapatkan beberapa faktor yang berhubungan erat antara kejadian diare pada balita, dengan perilaku ibunya seperti kebiasaan cuci tangan, penyediaan air minum, dan ketersediaan air bersih yang memenuhi syarat. Sedangkan faktor lainnya seperti pembuangan tinja, pembuangan sampah, dan pembuangan air limbah, tidak didapatkan hubungan dengan kejadian diare pada balita.SARAN: Perlunya kegiatan yang melibatkan masyarakat dari tingkat keluarga, rukun tetangga sampai pemerintahan desa yang didukung oleh dinas kesehatan, puskesmas, sekolah dengan tujuan merubah perilaku PHBS masyarakat.
Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan Sutarto Sutarto; Tiara Cornela Azqinar; Ratna Dewi Puspita Sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i2.2380

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek pada usianya. Faktor penyebab stunting terdiri dari faktor dasar seperti faktor ekonomi dan pendidikan ibu, kemudian faktor intermediet seperti jumlah anggota keluarga, tinggi badan ibu, usia ibu, dan jumlah anak ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian analitik observasional dengan desain penelitian case control. Pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan jenis proportional sampling dan alat ukur berupa kuesioner. Analisis data dengan uji chi square. Penelitian dilakukan terhadap 98 responden ibu dengan tingkat pendidikan rendah sejumlah 67,3% dan tingkat pendapatan keluarga rendah sebesar 55,1%. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dan pendaatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan (p=0,008 dan p=0,018). Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di wiayah kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan.
Hubungan Kebersihan diri, Sanitasi, dan Riwayat Penyakit Infeksi Enterik (diare) dengan Kejadian Stunting pada balita usia 24-60 bulan Sutarto Sutarto; Reni Indriyani; Ratna Dewi Puspita Sari; Jeffrey Surya; Rasmi Zakiah Oktarlina
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v10i1.3415

Abstract

Stunting pada anak adalah sebuah dampak kronis dari rendahnya asupan gizi jangka panjang yang dapat disertai dengan penyakit infeksi dan masalah kesehatan lingkungan. Perilaku hygiene dan sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan penyakit infeksi enterik (diare) yang bisa membuat anak-anak kehilangan nutrisi untuk tumbuh kembang. Tujuan penelitian ini menentukan hubungan antara kebersihan diri, sanitasi, dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain case-control. Jumlah dari sampel dari penelitian ini 88 balita berusia 24-60 bulan yang terdiri dari 44 kelompok kasus dan 44 kelompok kontrol. Variabel terikat dari penelitian ini adalah kejadian stunting dengan variabel bebas kebersihan diri, sanitasi, dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare). Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Odd Ratio. Kebersihan diri (p=0.003; OR=4.179), sanitasi (p=0.019; OR=3.095), dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare) (p=0.004; OR=4.259) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting.  
Co-Authors Alghani, Sulthan Rafi Alvira Balqis Soraya Aminuyati Amir, Anzela Ananda, Amallia Ari Irawan Romulya Ari Irawan Romulya Arif Yudho Prabowo Arli Suryawinata Arwin, Leonardo Asep Sukohar Bajuri, Annisa Nur Oktavia Bakrie, Samsul Balqis, Gasela Zalianti Bawono, Aloysius Krishartadi Damar Budiman, Dicky Citra Yuliyanda Pardilawati Daulay, Suryani Agustina Dedy Miswar Desta Stallaza Alifka Dewi Nur Fiana Dian Isti Angraini Dian Novita Dian Pratiwi Diana Mayasari Dinda Annisa Fitria Dwi Rani Sukma Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Efriyan Imantika Ety Apriliana Ety Apriliana Evi Kurniawati, Evi Evriana Citra Fakhri Wisa Amrulloh Fatahillah, Fatahillah Fauzia, Nikma Syalsabiela Febrina Halimatunisa nisa Ferdian, Ruben Fiana Deswita Fitriani Antika Dhamayanti Hafizh, Ahmad Fauzan Hafshah, Hafshah Happy, Terza Aflika Haq, Rais Amaral Hardiyanti, Rahma Helmi Ismunandar Hisbul Waton Indah Salsabila Indriyani, Reni Intanri Kurniati Islamy, Suryadi Jeffrey Surya jefri irawan Jezmy, Beby Kelidia JM Seno Adjie Karina Azlia Amanda Karunia Santi Khairun Nisa Kurniati, Intan Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng Maulana Irfan Hazairin Siregar Meilisa Hidayah Putri Muchtiar, Mulyadi Muhammad Hasbi Sahbani Muhartono Muhartono Muslikh Muslikh Napitupulu, Cindy Cecilia Anasthasya Natasha, Messya Naza Tsasbita Hayuning Adila Nirfandi, Haikal Nurul Islamy Nurul Islamy Nurul Utami Oktadoni Saputra Prayogi, Norbertus Marcell Prianti, Vreyza Putri, Tiara Triwansa Putu Ristyaning Ayu Rachmi Lestari Rukmono Rafa Habiba Sono Rahmatullah, Muhammad Rayza Rani Himayani Rasmi Zakiah Oktarlina Ratna, Maya Ganda Ratu Nirmala Wahyunindita Regina Pingkan Reni Indriyani Reni Indriyani Reni Indriyani Reni Indriyani Reni Zuraida Retno Arienta Sari Rika Lisiswanti Rika Lisiswanti Ringgi Tantra Setiawan Risti Graharti Rizki Hanriko Rodiani Rodiani, Rodiani Romulya, Ari Irawan Sabila, Ghina Sabrina, Michelle Sahputra, Rahmat Tridhandy Samsul Bakri Samsul Bakrie Sangging, Putu Ristyaning Ayu Saragih, Reynhard Saragih, Reynhard Theodorus Septia Eva Lusina Septiani, Linda Sirait, Naomi Elfriede Situmorang, Cindy Miranda Sofyan Musabiq Wijaya Sofyan Musyabiq Wijaya Sono, Rafa Habiba Soraya Rahmanisa Suharyani Susan Yulia Laura Howay Sutarto Sutarto Sutarto Sutarto Sutyarso TA Larasati Taufiqurrahman Rahim Tesya Agustin Tiara Cornela Azqinar Tri Lamtiur Pakpahan Tri Umiana Soleha Trijayanthi Utama, Winda Utama, Winda Winda Trijayanthi Widjaja, Jovan Winda Trijayanthi Utama, Winda Trijayanthi Winda Trijjayanthi Utama Wulansari, Rifda Zahra Dewi Difa