Claim Missing Document
Check
Articles

Implementation of Problem Based Learning Model to Improve Student Learning Outcomes in Islamic Education Learning at Tunas Harapan Private Vocational School Mulyani; Marlina; Ririanti
Indonesian Journal of Education and Social Humanities Vol. 1 No. 4 (2024): DECEMBER 2024
Publisher : MANDAILING GLOBAL EDUKASIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to improve student outcomes in Islamic religious education learning with the Problem Based Learning Learning model. This study is a classroom action research that uses four steps, namely planning, action, observation and reflection. The subjects of this study were vocational high school students. The data for this study were obtained by test and observation techniques. Tests are used to measure learning and observations are used to analyze teacher and student learning activities. The data analysis technique used in this study is descriptive statistics by comparing the results obtained with indicators of research success. The results of the study indicate that the Problem Based Learning Learning model can improve student outcomes in Islamic religious education learning. This can be seen from the increase in the percentage of student learning completion in each cycle with details of the pre-cycle 40.89%, the first cycle 68.87% and in the second cycle increased to 90.32%. Thus, the Problem Based Learning Learning model can be used as an alternative to improve student outcomes in Islamic religious education learning.
PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN PERPAJAKAN DAN SIKAP RELIGIUSITAS DENGAN MODERASI TINGKAT KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Patricia Santoso; Mulyani
AKUNTANSI 45 Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/akuntansi45.v4i1.894

Abstract

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa. Sektor pajak adalah sumber utama penerimaan negara Indonesia. Pada tahun 2022 tax ratio di Indonesia hanya sebesar 10,1% dan di Asia Pasifik sebesar 19%. Besaran tax ratio di Indonesia membuktikan bahwa masih rendah tingkat kepatuhan dari wajib pajak. Untuk itu perlu wajib pajak memiliki pemahaman tentang perpajakan, sikap religiusitas, dan kesadaran yang tinggi dari wajib pajak dalam meningkatkan penerimaan negara. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh tingkat pemahaman perpajakan dan sikap religiusitas dengan moderasi tingkat kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan pajak. Populasi penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak orang pribadi usahawan UMKM di Kecamatan Medan Satria, Kota Harapan Indah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling. Dan teknik analisis data melalui kuesioner, dan diolah dengan SPSS 25 untuk melakukan pengujian. Kesimpulan penelitian yang didapat adalah Terdapat cukup bukti bahwa tingkat pemahaman perpajakan berpengaruh positif. tidak terdapat cukup bukti sikap religiusitas berpengaruh negatif, dan tidak terdapat cukup bukti tingkat kesadaran wajib pajak memoderasi tingkat pemahaman perpajakan dan sikap religiusitas terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
PELATIHAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH INKLUSIF : PELATIHAN MODUL AJAR BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH INKLUSIF Wicaksono, Vicky Dwi; Muhimmah, Hitta Alfi; Sukartiningsih, Wahyu; Julianto; Mulyani; Dellarosa, Maretha
Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Volume 5, Nomor 1, Januari 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpm.v5n1.p24-31

Abstract

The differentiated instruction approach is one of the strategies aimed at creating inclusive learning. This training for creating differentiated teaching modules is designed for elementary school teachers as an effort to create innovative and relevant inclusive schools in the era of the Industrial Revolution 4.0. Differentiated teaching modules are collections of learning modules developed to accommodate students' diverse learning needs. Therefore, it is crucial for teachers to understand how to design these modules to achieve effective and enjoyable learning for students. This training explores the use of differentiated teaching modules as an effective teaching tool, enabling teachers to create engaging, interactive, and student-centered learning materials. The methods used in this training include lectures, Q&A sessions, discussions, assignments, and independent practice. The results of this training indicate that 98% of teachers feel supported by the training in creating differentiated teaching modules, which aids in the growth and development of students. Keywords:Teaching Modules, Differentiation, Inclusive School
Analisis Kebutuhan Media Digital Pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Maisarah; Ayudia, Inge; Prasetya, Cyndi; Mulyani
Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengajaran Sekolah Dasar
Publisher : EDUPEDIA PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jpsd.v2i1.314

Abstract

Artikel ini membahas tentang kebutuhan media digital pada pembelajaran IPA di sekolah dasar. Penelitian pada artikel ini berjenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu kuesioner yang disebarkan menggunakan google form. Responden pada penelitian ini yaitu 100 orang guru di sekolah dasar kota Langsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) semua responden berpendapat bahwa guru sangat membutuhkan media digital; (b) kendala dalam menggunakan media digital yaitu: guru belum terbiasa dan tidak percaya diri menggunakan teknologi untuk menyampaikan materi IPA, guru tidak mengetahui adanya media digital berbasis website, guru dan kepala sekolah fokus pada kurikulum merdeka yang akan diterapkan pada tahun ajaran mendatang; (c) saran untuk mengatasi kendala, yaitu: guru mengikuti workshop atau pelatihan, kepala sekolah menerima mahasiswa Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan meminta bantuan mereka untuk menggunakan media digital, dan kepala sekolah menerima kerja sama dengan dosen di kota Langsa dalam bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait media digital. Artikel ini merekomendasikan para guru untuk menggunakan media digital pada pembelajaran IPA, seperti powtoon, PhET simulation, maupun scratch. Artikel ini dapat dijadikan sebagai referensi tambahan atau dasar penelitian lanjutan terkait pengembangan atau penerapan media digital, khususnya pada pembelajaran IPA di sekolah dasar.
Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Kalimas Kharisma Toyibah, Toyibah; Mulyani; Komalasari, Shanty
Jurnal Al-Husna Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v5i1.6745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan PT. Kalimas Kharisma Banjarmasin. Sampel berjumlah 62 orang karyawan PT. Kalimas Kharisma Banjarmasin dengan teknik purposive sampling. Peneliti mengadaptasi  alat ukur dari Tata Saefullah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang terdiri dari skala Turnover Intention Mobley dan Kepuasan Kerja Spector dan teknik confirmatory factor analysis (CFA) menjadi teknik yang digunkan untuk menguji validitas. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian bahwa ada pengaruh yang signifikan positif antara kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan sebesar 0,084. Adapun aspek  yang signifikan mempengaruhi turnover intention adalah aspek rekan kerja, dan komunikasi paling besar pengaruh ada pada sifat pekerjaan. Sedangkan gaji, promosi, atasan, tunjangan, penghargaan dan prosedur kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention karyawan.
Pengaruh Attachment terhadap Daya Juang Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi di Fakultas Ushuluddin Dan Humaniora Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin Akbar Rena Islamiati; Mulyani; Musfichin
Jurnal Al-Husna Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v5i2.12814

Abstract

Sebagian besar mahasiswa mengalami kesulitan ketika menyusun skripsi. Diantaranya adalah kesulitan mengatur waktu, mencari sumber referensi, perasaan malas dan kurang bersemangat karena tidak mendapat bantuan dan dukungan. Dengan adanya kesulitan-kesulitan tersebut diperlukan dukungan dari orang terdekat agar bisa menyelesaikan skripsi.. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh attachment terhadap daya juang pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Universitas Islam Antasari Banjarmasin dengan jumlah populasi sebanyak 337 mahasiswa dan sampel sebanyak 77 orang. Hasil penelitian menemukan bahwa hasil uji korelasi sebesar 0,680 dan termasuk dalam kategori kuat dan hubungan antar variabel adalah positif.
Strategi Komunikasi Efektif Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Guru Marcha Juliadrianti; Mulyani; Ermita; Fifin Wildanah
Jurnal Ilmu Manajemen dan Pendidikan | E-ISSN : 3062-7788 Vol. 2 No. 1 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The principal's ability to build effective communication has a major contribution in generating teacher morale. The purpose of this study is to find out the various communication strategies carried out by principals to improve teacher morale. This research uses a qualitative approach through literature study, by reviewing various references that discuss the effectiveness of principal communication and its relation to teacher work motivation. The results showed that open and systematizing communication patterns from principals have a positive influence on teachers' work motivation. Consistent and empathetic communication can create mutual trust and strengthen synergy between individuals in the school environment. In addition, providing positive feedback and appreciation for teachers' performance also plays a role in increasing their productivity. Thus, the principal's ability to establish good communication plays an important role in shaping a supportive and cooperative work culture, which in turn contributes to the growth of teachers' work motivation and the improvement of the quality of education in the school environment.
Analisis Keterasingan Siswa dalam Pembelajaran Suwar, Arizul; Mulyani; Athal, Tuhfatul
Arini: Jurnal Ilmiah dan Karya Inovasi Guru Vol. 2 No. 1 (2025): ARINI: Jurnal Ilmiah dan Karya Inovasi Guru
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/arini.v2i1.189

Abstract

Pembelajaran semestinya menjadi sarana bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dan menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang. Namun, dalam realitanya, siswa sering kali merasa terasing dalam pembelajaran. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dan dampak yang ditimbulkan dari keterasingan siswa dalam pembelajaran, untuk selanjutnya menawarkan beberapa alternatif meminimalisir rasa keterasingan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi pustaka sebagai metode pengumpulan data. Data diperoleh dari sumber sekunder berupa buku, artikel ilmiah, pemberitaan di media online, dan laporan ilmiah yang relevan dengan judul penelitian. Analisis isi (content analysis) digunakan sebagai teknik analisis data. Artikel ini menemukan bahwa terdapat empat faktor yang menyebabkan keterasingan pada siswa yaitu kurilukum yang tidak relevan, metode pengajaran satu arah, kurangnya hubungan emosional guru dengan siswa, dan tekanan sosial. Faktor-faktor tersebut memunculkan beberapa dampak keterasingan yaitu menurunnya motivasi belajar, terganggunya kesehatan mental, minimnya keterlibatan siswa dalam kelas, dan resistensi terhadap otoritas. Alternatif tawaran dalam artikel ini meliputi kontekstualisasi pembelajaran, meningkatkan hubungan positif guru dengan siswa, dan menciptakan lingkungan kelas yang inklusif.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERNALAR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS V MELALUI MODEL INQUIRY LEARNING BERBASIS MEDIA EDUCAPLAY PADA MATA PELAJARAN IPAS Mulyani; Badarudin; Indar Purbatin
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.27259

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bernalar kritis peserta didik kelas V SDN 2 Pliken melalui penerapan model pembelajaran Inquiry Learning berbasis media Educaplay pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Latar belakang penelitian ini berangkat dari temuan rendahnya keterampilan peserta didik dalam menyaring informasi, menganalisis data, dan menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil observasi dan asesmen diagnostik. Melalui dua siklus tindakan kelas, pembelajaran dilakukan dengan sintaks inquiry yang dikombinasikan dengan media interaktif Educaplay untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan bermakna. Teknik pengambilan data dilakukan menggunakan non test yaitu observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2019. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan pada keterampilan bernalar kritis maupun hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan, dari rata-rata 56% pada pertemuan pertama siklus I menjadi 81,2% pada akhir siklus II. Meskipun sempat mengalami penurunan pada awal siklus II (72,4%), hasil belajar tetap berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal dan menunjukkan tren peningkatan. Keterampilan bernalar kritis peserta didik juga mengalami perkembangan dari 8% kategori tinggi pada awal siklus I menjadi 76% pada akhir siklus II. Temuan ini menunjukkan bahwa model Inquiry Learning yang dipadukan dengan media digital interaktif efektif dalam membangun keterampilan berpikir kritis dan mendukung penguatan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini merekomendasikan penerapan model serupa dalam pembelajaran IPAS dan mata pelajaran lainnya sebagai strategi inovatif pembelajaran abad ke-21. Kata kunci: keterampilan bernalar kritis, Inquiry Learning, Educaplay, IPAS, pembelajaran abad ke-21.
Rasa Bersalah Pada Ibu Dengan Anak Penyandang Intellectual Disability Sulistia; Fadhila, Mahdia; Mulyani
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 01 (2025): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v12n01.p81-88

Abstract

Intellectual disability merupakan anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan pikir dan nalar lemah dan berdampak pada kemampuan adaptasi sosial dan belajar anak berada di bawah rata-rata. Berdasarkan data Kemenkes RI pada tahun 2022 terdapat ada 5,2 juta jiwa anak Indonesia yang mengalami intellectual disability. Saat mengetahui anak merupakan penyandang intellectual disability akan muncul berbagai reaksi dari ibu, seperti reaksi emosional yang berupa sedih, marah, dan rasa bersalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rasa bersalah yang dialami oleh ibu yang mempunyai anak penyandang intellectual disability serta mengetahui faktor yang mempengaruhi rasa bersalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa rasa bersalah yang dialami oleh ibu yang mempunyai anak penyandang intellectual disability ialah berupa penyesalan yang mendalam dan kritik diri ibu, rasa bersalah juga mempengaruhi pola pikir ibu yang berpikir bahwa hambatan yang terjadi akibat kesalahan yang telah dilakukan selama kehamilan dan pola asuh saat perkembangan anak. Selain itu, dalam perilakunya ibu berusaha untuk bertanggung jawab akan keadaan yang dialami oleh anak, dengan menyekolahkan anak di SLB, terapi psikolog, dan konsultasi dengan guru yang paham kondisi anak. Faktor lain yang mempengaruhi rasa bersalah ibu ialah kurangnya dukungan keluarga dalam perkembangan anak, serta pandangan buruk dari keluarga dan lingkungan akan keadaan yang terjadi. Abstract Intellectual disability refers to children with special needs who have weak cognitive and reasoning abilities, which affect their social adaptation and learning skills, putting them below the average level. Based on data from the Kemenkes RI in 2022, there are 5,2 million Indonesian children with intellectual disabilities Upon learning that a child has an intellectual disability, various reactions can arise from the mother, such as emotional responses including sadness, anger, and guilt. The aim of this research is to understand the guilt experienced by mothers who have children with intellectual disabilities and to identify the factors influencing this guilt. This study uses a qualitative research method with a case study approach. Based on the research results, it was found that the guilt experienced by mothers of children with intellectual disabilities includes deep regret and self-criticism. The guilt also affects the mother's mindset, leading her to believe that the challenges faced by the child are due to mistakes made during pregnancy and in the parenting approach during the child's development. Additionally, in their behavior, mothers try to take responsibility for their child's condition by sending them to special education schools (SLB), seeking psychological therapy, and consulting with teachers who understand the child's condition. Other factors influencing the mother's guilt include a lack of family support in the child's development, as well as negative perceptions from family and the community regarding the child's condition.