Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan dan dampak majelis taklim sebagai program pembinaan spiritual bagi lansia di Satuan Pelayanan Griya Lansia Garut, Jawa Barat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan pekerja sosial, penghuni lansia, dan anggota Ikatan Penyuluh Agama Islam (IPAI) Tarogong Kidul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan majelis taklim memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan spiritual, kestabilan emosi, dan interaksi sosial lansia. Program ini terstruktur dan didukung oleh kolaborasi antarlembaga, fasilitas yang memadai, dan pendekatan empati dari pengasuh dan penyuluh agama. Kendala yang ditemui seperti keterbatasan fisik, resistensi psikologis, dan latar belakang lansia yang beragam dapat diatasi melalui komunikasi persuasif, konseling spiritual individual, dan strategi pembelajaran adaptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa majelis taklim berfungsi sebagai media yang efektif untuk pendidikan agama dan penyembuhan emosional di antara penghuni lansia terlantar dan terisolasi secara sosial di lingkungan perawatan institusional.