Era digital menghadirkan tantangan kompleks dalam pembentukan karakter anak usia dini, memerlukan pendekatan yang mengintegrasikan nilai tradisional dengan konteks teknologi modern. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mensintesis pemikiran Muhammad Naquib Al-Attas dan Thomas Lickona untuk mengembangkan kerangka teoritis pembentukan karakter anak usia dini di era digital. Menggunakan metode kualitatif systematic literature review dengan framework PRISMA, penelitian ini mengkaji relevansi dan komplementaritas kedua pemikiran tersebut. Hasil penelitian mengidentifikasi keunggulan unik masing-masing pendekatan: konsep adab Al-Attas memberikan fondasi spiritual-metafisik yang mendalam, sementara model Lickona menawarkan operasionalisasi praktis melalui trilogi moral knowing, feeling, dan action. Novelty penelitian terletak pada pengembangan model integratif "Adab-Digital Character Framework" yang menggabungkan dimensi transendental adab dengan pendekatan empiris Lickona, dilengkapi strategi implementasi khusus untuk konteks digital. Model ini memberikan kontribusi teoretis berupa kerangka konseptual baru yang menjembatani pendekatan Timur dan Barat, serta kontribusi praktis berupa panduan implementasi yang dapat diterapkan di lembaga pendidikan anak usia dini untuk menghadapi tantangan era digital secara efektif.