p-Index From 2020 - 2025
4.713
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut Indonesian Journal of Geography Buletin Peternakan Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) Bumi Lestari Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Tunas Geografi Prosiding Seminar Biologi Media Komunikasi Geografi Jurnal Sosiologi Reflektif Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE Forum Ilmu Sosial Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Jurnal Kawistara : Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Geoplanning : Journal of Geomatics and Planning Majalah Geografi Indonesia Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Jurnal Tata Kota dan Daerah ASEAN Journal on Hospitality and Tourism Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Jurnal Populasi Forum Geografi The Indonesian Journal of Planning and Development Jurnal Wilayah dan Lingkungan Jurnal Tataloka JURNAL SPASIAL Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktik dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Animal Production : Indonesian Journal of Animal Production Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Jurnal Geografi Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review J SIG (Jurnal Sains Informasi Geografi) Jurnal Permukiman Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian dan Pengembangan Jurnal Legal Reasoning Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Jurnal Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Jurnal Kependudukan Indonesia Proceeding Biology Education Conference ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua JURNAL BIOLOGI PAPUA Jurnal Manusia dan Lingkungan Journal of World Trade Studies Jurnal Kawistara
Claim Missing Document
Check
Articles

RUANG DAN TEMPAT DALAM STUDI PEMEKARAN PERSPEKTIF TEORI DAN PENGALAMAN EMPIRIK KABUPATEN KUTAI R. Rijanta
Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8978.517 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13302

Abstract

ABSTRAK Sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemekaran wilayah telah menjadi bagian dari upaya percepatan pembangunan. Meskipun detnikian, pemekaran wilayah terkadang menipakan ambisi kelompok untuk tnemperoleh konsesi sumberdaya atau cerminan kekecewaan atas hasil pembangunan sebelumnya. Penelitian ini bennaksud menilai kontribusi petnikiran dan analisis geografipentekaran wilayah. Kontribusi pemikiran geografi dibahas melalui pemahaman teoretik tentang ruang dan tempat untuk dihadapkan dengan pengalaman empirik pemekaran Kabupaten Kutai. Ruang dalant pengertian geografi adalah serangkaian tempat-tempat yang merniliki signifikansi subyektif. Pemikiran dan analisis geografi dapat menjadi dasar pengelolaan wilayah secara efisien. Analisis geografi merniliki sumbangan penting dalatn studi pemekaran wilayah, terutatna dalant delineasi tapal batas yang mengoptimalkan penienuhan kebutuhan tempat dan ruang bagi masyarakat. Delineasi batas wilayah dengan analisis geografi dapat membantu mengurangi risiko konflik horizontal akibat pemekaran wilayah.
PERBANDINGAN PREFERENSI PELAYANAN EKONOMI PENDUDUK RURAL DAN URBAN DI KABUPATEN SLEMAN Iis Herliany; R. Rijanta; Rini Rachmawati
Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1359.881 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13327

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik fasilitas ritel, demografi, sosial ekonomi, dan preferensi fasilitas ritel antara rumah tangga di daerah pedesaan dan perkotaan, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan preferensi mereka. Penelitian yang dilakukan di Cangkringan dan Kecamatan Depok sebagai daerah pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Sleman. Penelitian ini mengungkapkan bahwa karakteristik fasilitas ritel, sosial-ekonomi rumah tangga dan perilaku dalam pemanfaatan pasar tradisional dan supermarket antara daerah-daerah yang berbeda. Preferensi pasar tradisional berbeda berdasarkan orientasi lokasi pemanfaatan. Preferensi mereka terhadap supermarket juga berbeda berdasarkan tingkat frekuensi pemanfaatan, orientasi lokasi pemanfaatan, dan preferensi faktor daya tarik. Perbedaan-perbedaan terkait dengan karakteristik perilaku sosial-ekonomi, demografi, dan belanja rumah tangga.ABSTRACT This paper is aimed at comparing the characteristic of retail facilities, demographic, socio-economic, and the preference of retail facilities between the households in the rural and urban areas, as well as the factors that correlate with those preferences. The research carried out in Cangkringan and Depok District as the rural and urban area in Sleman Regency. The research reveals thatthe characteristic of retail facilities, household’s socio-economics and behavior in the utilization of traditional market and supermarket between those areas are different. The preference of traditional market is different based on the orientation of the utilization location. Their preferences towards supermarket are also different based on the level of the utilization frequency, the orientation of utilization location, and the preference of attractiveness factors. Those differences are related with the socio-economic, demographic, and shopping behavior characteristic of the households.ABSTRACT This paper is aimed at comparing the characteristic of retail facilities, demographic, socio-economic, and the preference of retail facilities between the households in the rural and urban areas, as well as the factors that correlate with those preferences. The research carried out in Cangkringan and Depok District as the rural and urban area in Sleman Regency. The research reveals thatthe characteristic of retail facilities, household’s socio-economics and behavior in the utilization of traditional market and supermarket between those areas are different. The preference of traditional market is different based on the orientation of the utilization location. Their preferences towards supermarket are also different based on the level of the utilization frequency, the orientation of utilization location, and the preference of attractiveness factors. Those differences are related with the socio-economic, demographic, and shopping behavior characteristic of the households.
Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Masyarakat dalam Menghadapi Risiko Banjir di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta Jaswadi Jaswadi; R. Rijanta; Mohammad Pramono Hadi
Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3383.479 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13420

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pasarkliwon di Kota Surakarta bertujuan untuk mengetahui kerentanan penduduk, pemukiman dan infrastruktur dan kapasitas penduduk. Measuremants kerentanan yang menggunakan skala lokal yang melibatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Metode yang digunakan untuk determinine kerentanan sosial yang mencetak dan pembobotan faktor yang berpengaruh. Analisis kerentanan fisik bangunan menggunakan ketinggian banjir dan bahan bangunan. Kapasitas diidentifikasi dari populasi beresiko berdasarkan kesiapan banjir, adaptasi, kerjasama antar kelompok masyarakat ketika banjir terjadi. Tingkat kapasitas populasi yang terdiri dari pernyataan kapasitas dan persepsi diukur menggunakan Skala Likert. Hasil analisis berdasarkan 113 rumah tangga menunjukkan bahwa rumah tangga dengan tingkat rendah kerentanan sosial adalah 17%, kerentanan moderat 66% dan kerentanan yang tinggi 17%. Berdasarkan kerentanan fisik bangunan, bangunan tipe 6, semen-berlantai berdinding kayu lapis, adalah jenis bangunan yang paling rentan. Sedangkan, bangunan ketik 4 dan 5, semen berdinding ubin berlantai semen dan, yang jenis bangunan yang tidak rentan. Tingkat kapasitas dan persepsi penduduk kelas menengah, baik yang terletak di daerah rawan bencana tinggi, sedang, rendah dan tidak rentan, tidak memiliki perbedaan.ABSTRACT This research was conducted in Pasarkliwon sub district in Surakarta City aimed to determine the vulnerability of population, settlements and infrastructure and the capacity of the population.  Vulnerability measuremants were using local scale  involving people living in flood prone areas. Methods used to determinine  social vulnerability were scoring and weighting of the influential factors. Analysis of the physical vulnerability of buildings using the height of  floodwaters and the building materials. Capacity identified from population at risk based on flood preparedness, adaptation, cooperation among community groups when floods occured. Population capacity level consisting of  statement of capacity and the perception was measured using Likert Scale. The result of  analysis based on 113 households shows that household with low level of social vulnerability was 17%, moderate vulnerability 66% and high vulnerability 17%. Based on physical vulnerability of buildings, building type 6, cement-floored walled plywood, is the most vulnerable building types. Whereas, buildings type 4 and 5, cement-walled tile-floored and cement, were types of building that were not vulnerable. Capacity and perception levels of middle-class inhabitants, either located in disaster prone areas of high, medium, low and not prone, have  no difference. 
Aplikasi Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh untuk Estimasi Kerusakan Pemukiman Akibat Banjir Lahar di Kecamatan Ngluwar Magelang rosalina kumalawati; Ahmad Syukron Prasaja; Rijanta -; Seftiawan Samsu Rijal; Junun Sartohadi; Rimawan Pradiptyo
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2013
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunungapi Merapi merupakan salah satu gunungapi paling aktif di dunia. Secara administratif, lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah  Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada pada Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh erupsi Gunungapi Merapi salah satunya bencana banjir lahar yang dapat menyebabkan beberapa kerusakan, diantaranya kerusakan pemukiman. Magelang merupakan salah satu Kabupaten yang terkena dampak bencana banjir lahar dimana salah satunya Kecamatan Ngluwar yang berbatasan dengan Kecamatan Salam dan Tempel di sebelah timur, dengan Kecamatan Muntilan dan Borobudur di sebelah utara, dengan Kecamatan Kalibawang di sebelah barat dan berbatasan dengan Kecamatan Minggir di sebelah selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh untuk memetakan estimasi kerusakan pemukiman akibat banjir lahar di Kecamatan Ngluwar dengan menggunakan citra Ikonos dan beberapa peta pendukungnya. Penelitian ini tidak mengangkat aktivitas tanggap bencana, akan tetapi lebih fokus pada teknis pemetaan.Daerah yang tidak rusak jauh lebih luas dibandingkan daerah yang rusak. Hal ini mengindikasikan metode ini cukup berhasil dalam menggambarkan kondisi bencana daerah penelitian. Aplikasi SIG dalam menentukan lokasi risiko ini dapat dilakukan pada sungai-sungai yang berhulu di Gunungapi, guna mengurangi dampak akibat dari bencana banjir lahar di masa yang akan datang. Perlunya pengelolaan secara komprehensif antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi dalam hal mengurangi risiko bencana.
PENGELOLAAN BERBASIS GENDER PADA HUTAN KEMASYARAKATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Ari Caesar Pratama; R. Rijanta
Jurnal Legal Reasoning Vol 3 No 2 (2021): Juni
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jlr.v3i2.2408

Abstract

Kecamatan Batukliang Utara merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah yang mengelola kawasan hutannya dengan program Hutan Kemasyarakatan. Hutan Kemasyarakatan dikelola dengan melibatkan semua kalangan masyarakat sekitar kawasan hutan tidak terkecuali dengan pelibatan dan partisipasi gender di dalamnya. Penelitian ini menganalisa pada skala gender yang bertujuan untuk mengetahui upaya pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan terkait dengan keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam bagaimana meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat melalui pengelolaan kawasan hutan serta mengarahkan pada konteks akses dan kontrol laki-laki serta perempuan pada khususnya dalam pelaksanaan gerakan hutan kemasyarakatan. Di samping itu, analisis gender juga menyoroti akses dan kontrol atas manfaat yang dirasakan baik laki-laki maupun perempuan pada khususnya. Metode penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengelolaan hutan kemasyarakatan berbasis gender serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam pengelolaannya. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelaksanaan pengelolaan Hutan Kemasyarakatan pada basis gender sudah berjalan dengan baik meskipun masih kurang optimal karena masih ada stereotipe dan subordinasi terhadap perempuan yang membatasi akses perempuan untuk memimpin pada sebuah forum dan beban kerja yang lebih berat diterima oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Lakilaki memegang kendali penuh atas pengambilan keputusan menanam pada lahan. Meluasnya tutupan hijau hutan, adanya perbaikan dalam pengelolaan kelembagaan khususnya kelompok tani, adanya tata kelola hutan (kawasan), dan yang terakhir adalah adanya tata kelola usaha (bisnis) menjadi tolak ukur keberhasilan pengelolaan Hutan Kemasyarakatan berbasis gender pada penelitian ini.
MOTIVATIONS OF RURAL TOURISM ACTORS PRESENTING LOCAL FOOD AS THEIR SPECIAL ATTRACTION IN SLEMAN REGENCY Dodi Widiyanto; Ari Susanto; Yoga Pranata; R. Rijanta
ASEAN Journal on Hospitality and Tourism Vol. 14 No. 2 (2015)
Publisher : Centre For Tourism Planning and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/ajht.2015.14.2.3

Abstract

Rural tourism is developing due to its unique attractions. One of attractions that can be found in rural tourism is local food. Local food are presented by meals and/or snacks. This paper aims to describe the motivations of rural tourism actors, its obstacles and prospects on how to offer local food in tourism villages. A qualitative approach is employed in this research. The data for this paper were collected from in-depth interview and field notes. There are various motivations why rural tourism actors presenting local food, such as environmentally-friendly, economy, diversification, shows the own products to the tourists, offers local food as an attraction to the tourists in order to show the local wisdom, cultural restoration, uniqueness, offers rural nuance, introducing cultural and rural lifestyle, and empowering surrounding areas. The obstacles on presenting local food in tourism villages: the availability of original ingredients of local food products, availability of the cookers, professionallism on preparing local food, willingness of the skillfull inhabitants to teach others how to produce local food, tourists appetizing, and tourism awareness. Finally, local food still have prospects to be developed in tourism villages with supported on the effort to solve jealousy, the spirit when they sell local food as their tourism village products, environmentally friendly practices, innovation, collaboration with other agencies, and cultural philosophy
RURAL-URBAN LINKAGES, NON-FARM SECTORS AND FARMING PRACTICES IN YOGYAKARTA SPECIAL REGION (DIY) R Rijanta
Populasi Vol 17, No 1 (2006): Juni
Publisher : Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.614 KB) | DOI: 10.22146/jp.11935

Abstract

Tulisan ini bertujuan menilai hubungan pertanian dan nonpertanian di tingkat rumah tangga di DIY, mengingat petani dengan lahan kecil mendominasi penguasaan lahan di perdesaan. Sampel rumah tangga dipilih secara random untuk mewakili empat tipe zona agro ekologikal di DIY dan mewakili perdesaan urban. Analisisnya menggunakan pengukuran statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan rumah tangga perdesaan yang mempunyai aktivitas terkait dengan nonpertanian cenderung memakai alat pertanian modern dan membayar buruh. Akan tetapi, beberapa petani pemilik lahan kecil di daerah perdesaan DIY yang tersisa terpaksa menggunakan pendapatan dari nonpertanian yang didapatnya dari daerah urban untuk meningkatkan hasil pertaniannya.
The spatial patterns of Korean investments and their effects on regional development in Indonesia until 1998 R. Rijanta
Indonesian Journal of Geography Vol 37, No 2 (2005): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.2226

Abstract

Korean investment in the ASEAN Region has grown tremendously during the last three decades, following the importance of Japanese investment in the same region. This is partly due to a favorable domestic growth in the Korean economy as stimulated by a successful agricultural reform and rural development on which industrialization takes place. Korea transformed itself from an underdeveloped, agricultural-based economy, into an industrialized country in Asia only within a very short span of time.This paper is aimed at assessing the spatial patterns and effects of Korean investment in Indonesian regional development before to the crisis. To achieve this general objective, an account on the general pattern of Korean investment is discussed from global level, Asia, ASEAN and Indonesia. Finally, an account for the spatial patterns and effects of Korean investment on regional development in Indonesia is presented.The paper is based on secondary data analysis. Data are gathered from various websites related to foreign investment in Indonesia as well as publications of various government organization for the spatial patterns and impacts of Korean investment. Data are analyzed using a simple descriptive statistics and thematic mapping.The research reveals that Korean investments in the world are mainly directed to USA, Europe and Southeast Asia. Southeast Asian Region has been the most important destination of Korean investment in the last three decades due to the availability of cheaper labor force, abundant natural resources, and favorable climate for investment and with little exception political stability. Recent investments are also directed to more capital intensive and more advance technology, thus facilitating the transfer of technology_ The distribution of Korean investment in Indonesia as any other foreign investments tends to be clustering in the surrounding areas of Jakarta, known as the Bogor, Tangerang; Bekasi (BOTABEK) Region where some 65 percent of foreign investment is located.. The effects of Korean investment on regional development at national level in Indonesia are very limited, but there is a substantial effect on the regional production structure, economic growth and employment generation at local-regional level, more especially in the main industrial agglomeration of the BOTABEK Region.
MODEL FOR LOCATION DEVELOPMENT OF ATM BANKING SERVICE IN URBAN AREA Rini Rachmawati; Nur Mohammad Farda; R. Rijanta; Sara Dwi Kumiarto
Indonesian Journal of Geography Vol 41, No 2 (2009): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.2268

Abstract

The research aims to (iesign a determination modelfor the locations of ICTbased economic service particularly the ATM (Automatic Teller Machine) service.The initial step of this research was to compile a database of the ATM service useby respondents in JjJekasiCity. The data base covered the locations of the ATMsthe respondents visited and their reasons for choosing those locations. The nextstep was to perform the network and spatial analysis by using Arc View GIS 3.x todetermine the optimal service locations. The research result shows that: 1) Thelocations of ATM placement were mostly found in areas of trade and service,industry and regular residence, 2) The orientation of ATM location developmentrequired by the people was on regular and irregular residence considering theshort distance, 3) In determining optimal ATM locations attention must be paid tothe parameter of distance between the location and trade and service areas as wellas the regular residence. The use of network analysis is indeed helpful indeveloping model of the service location in the determination of optimal servicearea.
Livelihood Srategies and the Welfare of Transmigrants Yanmesli Yanmesli; R Rijanta; Sutikno Sutikno; Nasruddin Harahap
Indonesian Journal of Geography Vol 46, No 1 (2014): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.313 KB) | DOI: 10.22146/ijg.4989

Abstract

Transmigration is one of the manifestations of artificial human community that is expected to increase thenatural resource utilization activities for welfare in a transmigration location. This paper is to find out the livelihoodstrategies and their effect on transmigrants’ welfare. Results of the study indicates at Stage I (the first 1.5 years), transmigrantsgenerally applied a survival strategy by relying on the living allotment of government. At Stage II (the second1.5 years), a part of them sougth other source of income for establishing their livelihood. At Stage III (the third 2 yearsand afterward), a part of them left the transmigration location, while others have able to survive until the primary commodityof rubber can be productive after the sixth year of cultivation. Welfare is achieved by those that could to applythe livelihood strategies to have the established sources of income outside the transmigrants’ primary commodity, particularlyfrom Pasuruan, East Java Province.
Co-Authors A. J. Suharjo A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abubakar, Kamaru Aditya Krishar Karim Adji Saiddinullah Agung Satriyo Nugroho Agung Satriyo Nugroho Agus Heruanto Hadna, Agus Heruanto Agus Joko Pitoyo Agus Joko Pitoyo Agus Joko Pitoyo Agustian, Endy Ahmad Syukron Prasaja Ali Agus Alia Fajarwati Ambar Pertiwiningrum Ari Caesar Pratama Ari Susanti Ari Susanto ARI SUSANTO Arief Wicaksono, Arief Ariyani Indrayati Ariyani Indrayati Artiningsih, Artiningsih Astinana Yuliarti Astri Hanjarwati Azis Musthofa Bakti Setiawan Bakti Setiawan Bakti Setiawan Bakti Setiawan Bakti Setiawan Bambang Sri Eko Prakoso Bambang Sriyanto Eko Prakoso Budi Prasetyo Samadikun Budi Prasetyo Samadikun Budi Setiawan Budi Setiawan Cahyaningsih, Ayu Chairunnisa, Indira Choirul Amin Choirul Amin Daniel Lantang Dhia Fauzia Rahman Dian Wijayati Didik Sri Wahyudi Doddy Aditya Iskandar Dodi Widiyanto Dyah Rahmawati Hizbaron Endy Agustian Endy Agustian Erlis Saputra Estuning Tyas Wulan Mei Fabianus Batlery Fitriadi Fitriadi Fitriadi Fitriadi Fitrianingrum, Miftahul Hanifah Gabriela O.K Hamidah, Noor Hanny Hafiar Hasanati, Surani Herlando Sinaga Hizbaron, Dyah Rahmawati I Gusti Bagus Wiksuana Idea Wening Nurani Ign. Joko Suyono Iis Herliany Imam Mishbach Indira Chairunnisa Indriyani, Ervina Jangkung Handoyo Mulyo Jany Tri Raharjo Jaswadi Jaswadi Joko Christanto Junun Sartohadi Kamaru Abubakari Leksono Probo Subanu Lisye I. Zebua LISYE IRIANA ZEBUA Lolita Tuhumena Lucky V. Waworuntu Lutfi Mutaali Luthfi Muta'ali M. Baiquni M. Pramono Hadi Marthen L.R. Bartholomeus, Marthen L.R. Mathen L.R. Bartholomeus Mohammad Pramono Hadi Muh Aris Marfai Muh Aris Marfai Muh. Aris Marfai Muh. Aris Marfai Muh. Aris Marfai Muh. Aris Marfai Muh. Aris Marfai Muh. Aris Rifai Muhadjir Darwin Muhammad Baiquni Muhammad Baiquni Muhammad Baiquni Muhammad Baiquni Muhammad Baiquni Muhammad Galang Ramadhan Al Tumus Mulyani, Wiwik Puji Musthofa, Azis Muta’ali, Luthfi Nabillah, Ratu Nama Penulis Nasruddin Harahap Niki Stenly Kondo Noor Hamidah Nugroho, Agung Satriyo Numberi, Yulindra M. Nur Mohammad Farda Nurrokhmah Rizqihandari Pitoyo, AJ Puji Hardati Puji Hardati Puput Wahyu Budiman Purwo Santoso Purwo Santoso Purwoko, Agus R Agung Pangarso R Widiati, R R. Suharyadi Rachmawati, Rini Rahman, Dhia Fauzia Ratu Nabillah Reni Haryani Rika Harini Rika Harini Rika Harini Rimawan Pradiptyo Rini Rachmawati Rini Rachmawati Rini Rachmawati Rini Rachmawati Rini S. Kelanit, Rini S. Rini Widiati Riza Fadholi Pasha Rizki Adriadi Ghiffari Rizky Nurita Anggraini Rosalina Kumalawati Rosye H.R. Tanjung S Andarwati, S S. Djalal Tandjung S. Djalal Tandjung S. Djalal Tandjung Sara Dwi Kumiarto Saratri Wilonoyudho Seftiawan Samsu Rijal Seftiawan Samsu Rijal Sendi Permana Setiadi, Hafid Sheily Widyaningsih Sigit Raharjo Simamora, May Tree Siti Andarwati Sri Ngabekti Sri Ngabekti Sri Rum Giyarsih Su Rito Hardoyo Su Ritohardoyo Su Ritohardoyo Sudibyakto Sudibyakto Sudibyakto Sudibyakto Sudrajat Sudrajat Suharno Suharno Sukamdi Sulistianingsih Sulistianingsih Sulistyo, Ari Supriadi Supriadi Suratman Worosuprojo Sutikno Sutikno Syamani D. Ali Toekidjo Toekidjo Toekidjo Toekidjo, Toekidjo Totok Gunawan Totok Gunawan Tri Gunaedi Umi Listyaningsih Wambrauw, Daniel Z. K. Wuryadi Wuryadi Wuryadi Wuryadi Wuryadi Wuryadi Y Opatpatanakit, Y Yanin Opatpatanakit Yanmesli Yanmesli Yeremias T. Keban Yeremias Torontuan Keban Yoga Pranata Yoga Pranata Yoseph Stefianus Hironimus Yundari, Yundari Yunus P. Paulungan Yusak Maryunianta Yusuf Amri