p-Index From 2020 - 2025
8.502
P-Index
This Author published in this journals
All Journal IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences METANA JURNAL KIMIA SAINS DAN APLIKASI Prosiding Seminar Nasional MIPA Prosiding Seminar Biologi Management of Aquatic Resources Journal (Maquares) Journal of Marine Research Jurnal Pengajaran MIPA Jurnal Buana Informatika Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Jurnal Teknik Kimia Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam PAWIYATAN Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA Indonesian Journal of Cancer Jurnal Kelautan Tropis Unnes Science Education Journal JIKO (Jurnal Informatika dan Komputer) Journal Of Vocational Health Studies Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Bawal : Widya Riset Perikanan Tangkap Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) G-Tech : Jurnal Teknologi Terapan Jurnal Ilmiah Wijaya Emphaty Cons : Journal of Guidance and Counseling Proceeding Biology Education Conference Journal of Tourism Economics and Policy Golden Ratio of Marketing and Applied Psychology of Business AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Pawiyatan Edubiologica Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi Jurnal Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan (J-BIKES) Education Journal: Journal Educational Research and Development Journal Of Artificial Intelligence And Software Engineering MANGGALI Ekobisman : Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen Journal Innovations Computer Science Journal of Midwifery Tiara Bunda BAABU AL-ILMI: Ekonomi dan Perbankan Syariah
Claim Missing Document
Check
Articles

MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA KONSEP FERMENTASI Fatmawati, Baiq; Y. Rustaman, Nuryani; Redjeki, Sri
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.164 KB)

Abstract

AbstrakStudi tentang perbaikan pembelajaran dilakukan dengan mengubah strategi pengajaran dan lingkungan belajar, sekaligus melatih keterampilan berpikir kreatif mahasiswa. Penelitian kali ini difokuskan pada proses merancang proyek untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa pada konsep fermentasi. Penelitian dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Lombok pada mahasiswa pendidikan biologi semester V dengan jumlah mahasiswa sebanyak 28 orang. Data dijaring dengan mengisi format lembar kegiatan merancang mahasiswa (LKMM) dengan mengisi komponen-komponen rancangan yang ada di dalam soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan berpikir kreatif dalam menjawab soa-soal yang diberikan dengan Gain sebesar 0,33. Kemampuan berpikir kreatif mahasiswa di kategorikan ke dalam tiga kategori yaitu rendah 35,7%sedang 57,2%, dan tinggi 7,1%. Kata kunci: berpikir kreatif, pembelajaran berbasis proyek, fermentasi
IMPLEMENTASI TAKSONOMI BARU MARZANO UNTUK PEMBERDAYAAN MAHASISWA ASISTEN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DALAM PROGRAM PEER ASSISTED LEARNING (PAL) Diana, Sariwulan; Rustaman, Nuryani; Redjeki, Sri; Iriawati, Iriawati
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.842 KB)

Abstract

ABSTRAK   Sifat praktikum Fisiologi Tumbuhan yang sarat dengan eksperimen, menuntut para mahasiswa asisten praktikum agar mampu mengelolanya dengan baik, termasuk menyiapkan alat evaluasi yang berragam, yang terrangkum dalam program Peer Assisted Learning (PAL). Untuk itu para asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan perlu dibekali keterampilan terkait taksonomi baru Marzano sebagai bentuk pemberdayaan asisten praktikum dalam rangka penyempurnaan program PAL yang telah dilakukan sebelumnya. Metode yang digunakan adalah bagian dari Research & Development (R & D), terutama pada tahap perbaikan pengembangan program PAL dan implementasinya.  Penelitian dimulai dengan mengelompokkan soal dan hasil seleksi penerimaan asisten ke dalam matriks taksonomi baru Marzano sampai asisten dapat menyusun soal/pertanyaan takson baru tersebut bagi para praktikan serta memeriksa hasilnya.  Data dihitung rata-ratanya dan dipersentasikan.  Instrumen yang digunakan meliputi soal seleksi asisten, lembar observasi, soal/pertanyaan praktikum yang bermuatan taksonomi baru Marzano.  Hasil studi pemberdayaan asisten untuk menyiapkan alat evaluasi praktikum Fisiologi Tumbuhan (sebagai bentuk pengembangan program PAL), menunjukkan bahwa kemampuan para asisten praktikum Fisiologi Tumbuhan dapat dikembangkan dengan sangat baik pada berbagai level pemrosesan, domain pengetahuan informasi dan prosedur mental. Secara keseluruhan jawaban praktikan terhadap pertanyaan/soal yang telah disusun asisten tentang hampir semua muatan takson baru Marzano cukup baik, meski beberapa hal perlu dibelajarkan terlebih dahulu seperti  perhitungan dalam pembuatan larutan dengan satuan ppm dan cara memprediksi data dari suatu grafik.   Kata Kunci : Peer Assisted Learning (PAL), Fisiologi Tumbuhan, asisten praktikum, Taksonomi Baru Marzano.
KOMPOSISI JENIS HIU DAN DISTRIBUSI TITIK PENANGKAPANNYA DI PERAIRAN PESISIR CILACAP, JAWA TENGAH Arrum, Sheila Puspa; Ghofar, Abdul; Redjeki, Sri
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 4, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.036 KB)

Abstract

ABSTRAK Ikan hiu merupakan predator tertinggi serta merupakan penjaga dan pembersih pada rantai makanan.Indonesia merupakan salah satu negara yang melakukan penangkapan hiu terbesar di dunia.Penangkapan hiu di Indonesia selama kurun waktu tahun 2000-2010 rata-rata sebesar 106.288 ton/tahun. Sebagai tindak lanjut dan menjaga keseimbangan ekosistem, maka diperlukan monitoring. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, produksi hasil tangkapan ikan hiu, serta titik koordinat penangkapan.Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016 di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Dari hasil penelitian terdapat 9 jenis ikan hiu yang didaratkan yaitu Tikusan (Alopias pelagicus), Paitan (Alopias superciliosus), Lanjaman (Carcharinus falciformis), Selendang (Prionace glauca), Cakilan Air (Isurus paucus), Cakilan (Isurus oxyrinchus), Buas (Galeocerdo cuvier), Pasiran (Carcharhius plumbeus), dan Caping (Sphyrna lewini). Produksi terbanyak didominasi oleh jenis Paitan dengan jumlah produksi sebesar 11.257 kg. Selendang dan Tikusan total berat mencapai 6.625 kg dan 7.055 kg sedangkan Caping memiliki total berat 392 kg. Tren produksi tangkap temporal cenderung mengalami kenaikan dari tahun 2012-2015. Sebaran titik koordinat penangkapan berada pada kisaran lintang 7048’58,0” sampai 8005’42,9” dan bujur 109005’07,1” sampai 109045’03,5” untuk alat tangkap longline. Untuk alat tangkap gillnet berada pada kisaran koordinat lintang 7044’51,8” sampai 7049’09,0” dan bujur 109005’12,1” sampai 109011’20,4”. Daerah sebaran keseluruhan dari kedua jenis alat tangkap berada antara lintang 7049’27,0” sampai 8002’43,1” dan bujur 109007’06,4” sampai 109045’03,5” yang merupakan bagian dari perairan di bagian selatan Cilacap. Kata kunci: jenis hiu; distribusi titik penangkapan; perairan Cilacap. ABSTRACT Shark is the top predator that is guards and cleaners in the food chain. Indonesia is one of country that does highest shark fishing in the world. Shark fishing in Indonesia for the period 2000-2010 produced an average of 106.288 tonnes / year. As a follow up of this and maintain the balance of the ecosystem, it is necessary monitoring. The study was aimed to determine the species composition, production of shark catches, and the coordinates of the fish catching. The study was conducted in April-May 2016 at the Cilacap Oceans Fishing Port, Central Java. This research used descriptive method and sampling was done by a purposive sampling. There were 9 species of shark were landed, there are pelagic thresher (Alopias pelagicus), big-eyed thresher (Alopias superciliosus), silky shark (Carcharinus falciformis), blue shark (Prionace glauca), longfin mako (Isurus paucus), shortfin mako (Isurus oxyrinchus), tiger shark (Galeocerdo cuvier), sandbar shark (Carcharhius plumbeus), and scalloped hammerhead shark (Sphyrna lewini). The highest production was big-eyed thresher with total production of 11.257 kg. Blue shark and pelagic thresher total weight reached 6.625 kg and 7.055 kg, while the scalloped hammerhead shark has a total weight of 392 kg. Temporally capture production trends tended to increase from year 2012 to 2015. Distribution of fishing coordinate point was in the range of latitude 7048'58,0"until 8005'42,9" and the longitude 109005'07,1"until 109045'03,5" for longline fishing gear. For gillnet fishing gear was in the range of latitude 7044'51,8"until 7049'09,0" and longitude 109005'12,1"until 109011'20,4". Overall distribution of both types of fishing gear were between latitude 7049'27,0"until 8002'43,1" and longitude 109007'06,4"until 109045'03,5" which is part of the southern part of Cilacap  waters.  Keywords :Shark species; catch distribution; Cilacap waters. 
Tutupan Terumbu Karang di Pulau Lirang Kabupaten Maluku Barat Daya Nusaputro, Kurnia Adi; Redjeki, Sri; Susilo, Endang Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.11 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i3.25267

Abstract

Penelitian mengenai persentase tutupan substrat pada perairan terumbu karang ini dilakukan di Pulau Lirang Kabupaten Maluku Barat Daya. Penelitian yang dilakukan di perairan Pulau Lirang bertujuan untuk mengetahui persentase tutupan substrat di perairan tersebut. Pengumpulan data dilakukan bulan April 2016 pada enam lokasi dengan transek sepanjang 100 meter. Data dihimpun dengan menggunakan metode Point Intersept Transect (PIT) menggunakan peralatan SCUBA. Hasil penelitian menunjukkan rerata tutupan karang hidup di Pulau Lirang, Maluku Barat Daya adalah 33,75%, dengan tutupan tertinggi pada stasiun VI (54%). Kematian karang yang mencapai 48% di stasiun V diduga disebabkan oleh persaingan dengan soft coral atau biota bentik lainnya, arus dan sedimentasi. Dominasi karang Acropora, foliose dan massive di perairan Pulau Lirang dapat diartikan masih terjadinya kesetimbangan ekosistem terumbu karang di perairan tersebut, dimana Acropora sebagai indikator percepatan pertumbuhan dan pemulihan, karang foliose menandakan ketahanan akan kerusakan fisik seperti arus dan gelombang dan karang massive sebagai indikator ketahanan perubahan iklim global. Research on the percentage of substrate cover on coral reef waters was conducted in Lirang island, Southwest Maluku Regency. The aim of this research was to determine the percentage of substrate cover in the waters. Data collection was conducted in April 2016, in six locations with 100 m long transect for each location. The data was collected using Point Intercept Transect (PIT) method using SCUBA equipment. The result showed that average live coral cover in Lirang Island waters, Southwest Maluku is 33,75%, with the highest coral cover at Station VI (54%). The exsisting coral mortality at Station V (48%) was assumed because of competition with soft corals or other benthic biota, and sedimentation. The domination of the coral life form Acropora, Foliose, and Massive in Lirang island waters indicated that the ecosystem balance in these area was still maintained. The existence of Acropora life form is an indicator of accelerated growth and recovery, while foliose life form is an indicator of durability and physical damage from current and wave. Lastly, massive coral life form is an indicator of resistance to climate change.
Biologi Ikan Kembung Rastrelliger spp, (Actinopterygii : Scombridae) : Ditinjau dari aspek Panjang Berat dan Indeks Kematangan Gonad Di Perairan Semarang Pratama, Candrika; Hartati, Retno; Redjeki, Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.272 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i2.25102

Abstract

Ikan kembung (Rastrelliger spp) merupakan salah satu ikan pelagis yang hidup di perairan bersalinitas tinggi dan suka hidup bergerombol. Semakin meningkatnya permintaan akan ikan membuat semakin tinggi penangkapan ikan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kematangan gonad ikan kembung (Rastrelliger spp) dan mengetahui hubungan antara panjang dengan berat, hubungan antara berat dengan fekunditas, dan hubungan antara berat gonad dengan IKG (Indeks Kematangan Gonad) dari ikan kembung (Rastrelliger spp).Sebanyak 80 ekor Ikan Kembung yang didapatkan dari pasar kobong diukur panjang total dan ditimbang beratnya. Kemudian dilakukan pembedahan untuk diamati jenis kelamin dan tingkat kematangan gonadnya. Penelitian ini meliputi: Indeks Kematangan Gonad, Tingkat Kematangan Gonad, fekunditas dan rasio kelamin. Pengamatan tingkat kematangan gonad dilakukan untuk menentukan indeks kematangan gonad (IKG). Tingkat kematangan gonad ikan kembung (Rastrelliger spp) terdiri dari TKG I sampai TKG V. Nilai IKG yang didapatkan untuk ikan jantan berkisar 0,14-6,42% dan betina berkisar 0,64-7,25%, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tersebut bervariasi antara ikan jantan dan betina. Hasil penelitian dengan 80 sampel ikan kembung menunjukkan rasio kelaminnya tidak seimbang yaitu 42,5:57,5 dimana angka jantan lebih tinggi. Pertambahan ukuran panjang memberikan pengaruh yang nyata terhadap fekunditas, pertambahan ukuran panjang ikan kembung betina memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat, pertambahan ukuran panjang ikan kembung jantan memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat. Sedangkan berat ikan betina tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap IKG dan berat ikan jantan memberikan pengaruh yang nyata terhadap IKG Rastrelliger spp is one of the pelagic fish that live in high salinity and like to live in groups. The increasing demand for this fish, makes the catching activity of this fish grow higher. The aim of the research is to know the Gonad Maturation Stage (GMS) of  Rastrelliger spp to know the relationship between length and weight, the relationship between weight with fecundity, and relationship between gonad weight and Gonad Maturation Index from Rastrelliger spp. 80 samples of Rastrelliger spp that were obtained from the market were measured, the measurement included were length and weight. And then a surgery was performed to examine their sex and their Gonad Maturation Stage. In the end to obtain the results of its fecundity, its gonad were taken and the weight was measured. GMI. Gonad maturation stage of Rastrelliger spp fish was I-V. the range of GMI for male fish was 0,14-6,42% and female 0,64-7,25%. That were indicated a various values of GMI male and female fishes. The result of research with 80 samples of Rastrelliger spp showed unbalanced sex ratio 42,5: 57,5 where male number was higher. The addition of length measure gave a real effect to fecundity, the increase of length of female gave a significant effect on the weight, the increase of length of  male gives a real effect on the weight. While the weight of female fish did not give a real effect on GMI and the weight of male fish gives a real effect on GMI
Komposisi Dan Kelimpahan Plankton Di Perairan Kayome Kepulauan Togean Sulawesi Tengah Hutabarat, Philipus Uli Basa; Redjeki, Sri; Hartati, Retno
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.698 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.8366

Abstract

Plankton merupakan sekelompok organisme yang menyusun rantai dasar ekosistem perairan. Plankton dapat dibagi menjadi fitoplankton dan zooplankton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi fitoplankton dan zooplankton di Perairan Kayome, Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 5-7 Oktober 2013 pada 5 stasiun yang berbeda yang merupakan kawasan penangkapan ikan karang. Sampel fitoplankton diambil dengan cara pasif dengan menyaring 100 L air laut. Sampel zooplankton diambil menggunakan metode aktif dengan menyaring air laut secara horisontal dan di tarik perahu 100 m. Hasil penelitian menunjukkan fitoplankton ditemukan 2 kelas, yaitu Bacillariophyceae (6 genera) dan Dinophyceae (1 genus). Kelimpahan berkisar 8.000-22.000 sel/l, genus yang sering ditemukan antara lain Chaetoceros, Pleurosigma, dan Ceratium. Indeks keanekaragaman 0,377-1,386 (rendah-sedang), indeks keseragaman 0,544-1 (sedang-tinggi) dan indeks dominansi 0-0,456 (tidak ada dominansi). Zooplankton ditemukan 5 fila, yaitu Annelida (2 genera dari 1 kelas), Arthropoda (12 genera dari 2 kelas), Chaetoagnatha (1 genus dari 1 kelas), Chordata (1 kelas), Mollusca (4 genera dari 2 kelas). Kelimpahan berkisar antara 309-796 ind./l, genus yang paling sering ditemukan, yaitu Acartia dan Calanus. Indeks keanekaragaman 0,467-1,04 (rendah-sedang), indeks keseragaman 0,337-0,541 (rendah-sedang) dan indeks dominansi 0,459-0,663 (ada dominansi).
Studi Kebiasaan Makanan Ikan Layur (Trichiurus lepturus) di Perairan Pantai Bandengan Kabupaten Jepara dan di Perairan Tawang Weleri Kabupaten Kendal Abidin, Zaenal; Redjeki, Sri; Ambariyanto, Ambariyanto
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.485 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i3.3137

Abstract

Ribbonfish as demersal fish which is one of export commodity and can be found in Java coasts and estuaries in Sumatra. This research aims to determine the food habits of ribbonfish (Trichiurus lepturus) by analyzing the types of food found in the stomach of the fish collected from coastal area of Bandengan, Jepara Regency and the waters of Tawang, Kendal, both in Central Java Province. Food habits of fish was determined by stomach content analysis. The result indicates that food type of ribbonfish (T. lepturus) from Bandengan, Jepara, mostly were anchovies, long-jawed mackarel and white snappers. While food type of fish from Tawang, Kendal, mostly were ponyfish, followed by longjawed mackarel, and anchovies. The difference of food habits probably due to biotic condition environmental differences and like temperature, light, space and surface area.
Identifikasi Jamur pada Tukik Lepidochelys olivacea, Eschscholtz, 1829 (Reptilia : Cheloniidae) Di Turtle Conservation And Education Center Bali Ayuningtyas, Ika; Kushartono, Edi Wibowo; Redjeki, Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.568 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i2.25096

Abstract

Penyu merupakan vertebrata laut yang termasuk kedalam kategori Appendix 1 yang artinya dilarang diperdagangkan secara internasional. Selain itu penyu salah satu hewan yang paling terancam populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Kematian tukik penyu disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya kerusakan habitat alami, pencemaran laut, serangan predator dan perburuan daging maupun telurnya untuk kepentingan komersial. Selain itu, menurunnya jumlah populasi penyu juga disebabkan dari infeksi jamur. Adanya jamur juga menjadi masalah di TCEC (Turtle Conservation and Education Center) yang menyebabkan tingginya tingkat kematian tukik dari penyu lekang (Lepidochelys olivacea). Maka dari itu dengan mengetahui jenis jamur yang ditemukan dapat dilakukan pengobatan serta pencegahan sesuai jamur yang menginfeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jamur yang ditemukan pada bagian tubuh penyu lekang (L. olivacea) dan cangkang telur penyu gagal menetas. Sampel tukik dari penyu lekang berumur 10 – 14 hari didapatkan dari penangkaran penyu TCEC Bali. Sampel yang sudah diambil kemudian diswab pada media PDA dan diinkubasi selama 7 hari. Setelah itu dilakukan purifikasi hingga didapatkan koloni murni. Tahap selanjutnya yaitu dilakukannya identifikasi genus secara makroskopis dan mikroskopis pada perbesaran 40x dan 100x. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 10 sampel jamur yang diambil dari beberapa bagian tubuh penyu seperti pada mata, kaki, leher dan karapas dan cangkang telur gagal menetas saat sampling, didapatkan 15 isolat koloni jamur. Dari 15 isolat tersebut, ditemukan 5 genus Aspergillus sp, 5 genus Fusarium sp, 3 genus Pytophthora sp dan 1 isolat Trichoderma sp. Pada bagian tubuh jamur yang paling banyak ditemukan yaitu pada bagian leher  sebanyak 4 koloni dan masing-masing jenis jamur bisa ditemukan pada bagian leher. Jenis jamur yang paling banyak ditemukan pada cangkang telur penyu lekang yang gagal menetas yaitu jamur Aspergillus sp yang masing – masing memiliki bercak kuning pada cangkang telur. Selain dari cangkang telur yang memiliki bercak kuning didapatkan juga dari cangkang telur yang melunak.  Turtle is a marine vertebrata that belongs to Appendix 1 category which means it is prohibited to be traded internationally. In addition there is a sea turtle one of animals that are most under threat its population is set directly or indirectly. The death of hatchlings sea turtle was caused by various factors, including natural habitat destruction, marine pollution, predatory attacks and the hunting of meat and eggs for commercial purposes. In addition, the declining number of turtle populations is also caused by fungal infections. The presence of fungi is also a problem in TCEC which causes high mortality rates of turtles (Lepidochelys olivacea). Therefore, by knowing the type of fungus that can be found to be treated as well as prevention of appropriate fungi that infect. The purpose of this study was to identify the fungus found in the turtle body part (L. olivacea) and the turtle eggshell failed to hatch. The turtle samples from turtles aged 10-14 days were obtained from TCEC Bali turtle breeding. Samples were taken later in swabbing on PDA media and incubated for 7 days. After that purification to get a pure colony. The next stage is the identification of the genus in macroscopic and microscopic at 40x and 100x magnification. The results showed that from 10 samples of fungus taken from some parts of sea turtle body such as on eyes, feet, neck and carapace, and eggshell failed to hatch during sampling, 15 isolates of fungal colonies were found. Of the 15 isolates, found 5 genera of Aspergillus sp, 5 genus of Fusarium sp, 3 genus of Pytophthora sp and 1 isolate of Trichoderma sp. In the body of the fungus is most commonly found in the neck as much as 4 colonies and each type of fungus can be found on the neck. The most common types of fungus found in eggshell shells that fail to hatch are the Aspergillus sp fungus, each of which has yellow spots on the eggshell. Apart from the eggshell that has yellow spots it is also obtained from the softened eggshell.
Analisis Sebaran Lebar Karapas dan Proporsi Rajungan Betina Bertelur yang Tertangkap di Perairan Demak Pradana, Henrian Rizki; Nuraini, Ria Azizah Tri; Redjeki, Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.584 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i4.24720

Abstract

ABSTRAK : Rajungan merupakan komoditas perikanan bernilai ekonomis penting dan memiliki nilai komersial yang cukup tinggi. Salah satu desa yang memproduksi rajungan adalah Desa Betahwalang. Sebagian besar rajungan hasil tangkapan di perairan Betahwalang dikirim untuk di ekspor ke luar negeri. Tingginya permintaan pasar terhadap komoditas perikanan rajungan memicu eksploitasi yang berlebihan sehingga dapat berdampak terhadap kelestarian sumber daya rajungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sebaran lebar karapas dan proporsi EBF (egg berried female) rajungan di Desa Betahwalang, Demak terkait dengan upaya pengelolaan rajungan secara berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no. 1 tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2019 di Desa Betahwalang, Demak menggunakan metode random sampling. Pengukuran rajungan dilakukan di bakul yang ada di Desa Betahwalang, Demak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1003 ekor rajungan (83%) yang tertangkap berukuran >10 cm dari total 1203 rajungan tertangkap. Nisbah kelamin di Desa Betahwalang menunjukkan bahwa antara jantan dan betina seimbang (1:1,06). Sedangkan untuk betina bertelur yang tertangkap (EBF) berjumlah 81 ekor rajungan (13%). ABSTRACT : Blue Swimming Crab is one of fisheries commodity with highly important economical and commerce value. One of the village that produce blue crab is Betahwalang. Most of the crabs are exported. With high demand of blue crab resulting in over exploitation that affects the population of blue crab. The purpose of this research is to analyze the spread of carapace width and the proportion of EBF (Egg Berried Female of the blue swimming crab in Desa Betahwalang, Demak that are related with the continuous management effort of blue crab consistent with Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 1 Tahun 2015. This research was conducted on February – March 2019 at Desa Betahwalang, Demak using random sampling method. The measurement of blue crab was done on the buyer at Desa Betahwalang, Demak. The results show that 1003 blue crab (83%) that were caught had carapace width more than 10 cm from 1203 blue crab caught. The ratio of male and female crab show that male and female were equal (1:1,06). For the egg berried female (EBF) that were caught shows 81 blue crab caught (13%). 
Studi Reproduksi dan Morfometri Ikan Sembilang (Plotosus canius) Betina yang Didaratkan di Pengepul Wilayah Krobokan Semarang Dewanti, Yustin Ragil; Irwani, Irwani; Redjeki, Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.864 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2030

Abstract

One of the fish part of family Plotosidae are Sembilang. This marine fish are usually consumed by the peoples as smoked fish. Peoples know well this fish became of their good teste and has quite nutritious. Although Sembilang not been many studied, but research on aspects of reproduction and morphometry of Sembilang is necessary to prevent the decline in this fish populations. The research was conducted in October 2011 and was continued in April 2012. The samples of the fish taken in the fish landing base in Krobokan, Semarang region. The total number of the fish samples taken as many as 30 fish, with the length between 35 cm to 70 cm and total weight ranged from 250 grams to 1600 grams. The results of the data analysis for the GSI values in both periods (October 2011 and April 2012) obtained between 5,583 % to 33,417 %. The values of Lm in the study period of October 2011 was 36,808 cm and in period of April 2012 was 26,927 cm. Diameter of fish eggs obtained from the both periods (October 2011 and April 2012) between 0,1 cm to 0,8 cm. Length and weight regression of fish in the October 2011 showed W=(0,0171)L2,691 and in the April 2012 showed W=(0,0234)L2,621. The values of condition factor in the October 2011 between 0,843 to 1,111 and in the April 2012 between 0,812 to 1,324.
Co-Authors ., Iriani Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Ghofar Achmad Edi Subiyanto Achmad Munandar Achyani Achyani, Achyani Adanisa, Difa Ade Hari Siswanto Adi Rahmat Afandi, Yusuf Agus Indarjo Agus, Elsa Lusia Ahdiansyah, M Hafidz Alburhana, Lathifatusy Syifa Ali Djunaedi Almagribi, Ahmad Bilal Ambariyanto , Anam, Aufa Anandita, Assifa Yusan Angga Dewi, Widya Novi Anggara, Muhammad Alyfansyah Rizky Anggaraeni, Chaterine Oktavia Anggraheny -, Anggraheny Anna Fitri Hindriana Anna Triningsih, Anna Ari Widodo Ariesta Artamevia, Nazwa Aris Ismanto Azizah T.N., Ria Badik, Muhammad Bagus Eko Hardiono Baidhowie, Lutfil Hakim Bambang Yulianto Banun Sri Haksasi Baskoro Rochaddi Bayong Tjasyono Bustomi Cahyono, Arie Eko Chrisna Adhi Suryono Delianis Pringgenies Desyandri Desyandri Devi Nandita Choesin, Devi Nandita Dewi Novitasari Diah Permata Wijayanti Dodon Turianto Nugrahadi Duduh Abdul Bara Dwi Jatmiko, Dwi Edi Wibowo Edi Wibowo Kushartono Edy Supriyadi Elfi Rimayati Endang Sri Susilo Endang Supriyantini Eny Inayati, Eny Erliyanti, Nove Kartika Fajar, Surya FIRDAUSI, Ifrohatul Dini Fitria Olivia franisa, anggi Fuad Ashari Gerhani, Febrina Gita, Irma Hadi Endrawati Haksan Darwangsa Handayani, Dwi Asih Kumala Hapsara, Hudanu Hariadi Hariadi Harry Firman Hartadi, I Gede Haryono, Yoyo Haula Robbi, M. Kautsar Hutagaol, Inggrid Debora I Nyoman P Aryantha Ika Ayuningtyas Indarwati, YM Iqbal Maulana Iriawati Iriawati Irwani Irwani Ismawati Ismawati Ita Riniatsih Jihadi, Muhammad Shulhan Jusup Suprijanto K. Susilo, David Käll, Sofia Khaerul Umam, Khaerul Khasanah Khasanah Khonsa Rezkania, Gita khusnul khotimah Krisiyanto, Krisiyanto Kunarso Kunarso Kusdarjanti, Endang Kusumadiani, Tazkia Aulia Laksmi Lita Rosa, Mia Lelono, Satrio Kusumo Lies Mardiyana, Lies Lilik Maslukah Luky Adrianto Luluk Edahwati Maharani, Galung Dhiva Marini . Marselino, Frendy Mayunar Milasari, Listiana Dewi Mimin Nurjhani K Mr Kusnadi Mrs Sariwulan Diana Muchamad Fajar Alamsyah Muh Yusuf Muhajirin, Al Muhammad Reza Faisal, Muhammad Reza Muhammad Zainuri Mujayatun, Siti Musthofa, Danis Nurul Mustofa, Diah Ayu Mutiara Nurul Fajar Utami Mutiari Nurul Syam Utami Naufal, Nabil Neviyani Neviyani, Neviyani Ningrum, Marsella Ivon Citra Novi, Widya Nugroho, Aditya Dwi Nur Halimah, Anisa Nur Taurif Syamsudin Putra Jaya Nurasyah Dewi Napitupulu Nuryani Rustaman Nusaputro, Kurnia Adi Panatar, Jakfar Shodiq Philipus Uli Basa Hutabarat Pradana, Henrian Rizki Prameswari, Devi Diyah Ayu Praressha Wizurai Prasetiyorini, Pudhak Pratama, Candrika Prayoga Nugraha Taunay Prihandoko, Tri Leksono Pudhak Prasetiyorini Purba, Sariaman Purwati K. Suprapto Putri Novianingrum, Milka putri, Ferninda Rahardiyana Raden Ario Radityo Adi Nugroho Rahayu, Fenny Winda Rakhmawan, Aditya Ramadhani, Aulia Dessy Rasid, Harun Al Raudina, Anggit Sapta Retno Hartati Retno, Yosy Ria Azizah Tri Nuraini Ria, Intan Ade Riandi Riandi Ristanti, Rahmadita Aulya Rizkina, Nurnazmilaila rojanah, rojanah rojanah Rudhi Pribadi S Tapilouw, Fransisca. Sagara, Bangkit Putra sanjaya, deki dwi Santi, Shinta Soraya Santi, Sintha Soraya Satori, Djam'an Satriani, Bayu SD Sumbogo Murti Setiyadi, Agus Setyowati, Okti Sheila Puspa Arrum, Sheila Puspa Sianiwati Goenharto Sihite, Mombang Siti Kotijah Siti Munawaroh Sri Mulyani Sri Redjeki Sri Sayekti Sri Turni Hartati Sri Wahjuni Sujati Sujayanty, Sri Sunarto, Sandy Ryan Hendrawanto Sunaryo Sunaryo Tania, Sara TATI NURHAYATI Taufiq-Spj, Nur Tony Hadibarata, Tony Tri Mulyati, Tri Trianna, Nurul Widji Ubay, Jufri Ucu Rahayu Wafi, Azmi Sabilakisbatul Wahyu, Rindika Widhorini, Widhorini Widi Purwianingsih Wilis Ari Setyati Wishnuputri, Parameswari Iccha Nirmalabuddhi Yagus Cahyadi Yenny Anwar Yudhatama, Bayu Khrisna Yunika Ayu Setya W Ayu Setya W. Yunita Yunita Yustin Ragil Dewanti Yusuf Hilmi Adisendjaja Zihni Ihkamuddin