p-Index From 2020 - 2025
8.502
P-Index
This Author published in this journals
All Journal IJCCS (Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems) ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences METANA JURNAL KIMIA SAINS DAN APLIKASI Prosiding Seminar Nasional MIPA Prosiding Seminar Biologi Management of Aquatic Resources Journal (Maquares) Journal of Marine Research Jurnal Pengajaran MIPA Jurnal Buana Informatika Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Jurnal Teknik Kimia Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam PAWIYATAN Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA Indonesian Journal of Cancer Jurnal Kelautan Tropis Unnes Science Education Journal JIKO (Jurnal Informatika dan Komputer) Journal Of Vocational Health Studies Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Bawal : Widya Riset Perikanan Tangkap Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik dan Agama JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) G-Tech : Jurnal Teknologi Terapan Jurnal Ilmiah Wijaya Emphaty Cons : Journal of Guidance and Counseling Proceeding Biology Education Conference Journal of Tourism Economics and Policy Golden Ratio of Marketing and Applied Psychology of Business AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Pawiyatan Edubiologica Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi Jurnal Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan (J-BIKES) Education Journal: Journal Educational Research and Development Journal Of Artificial Intelligence And Software Engineering MANGGALI Ekobisman : Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen Journal Innovations Computer Science Journal of Midwifery Tiara Bunda BAABU AL-ILMI: Ekonomi dan Perbankan Syariah
Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Biologi Ikan Pari (Dasyatis sp) di TPI Tasik Agung Rembang Syam Utami, Mutiari Nurul; Redjeki, Sri; Putra Jaya, Nur Taurif Syamsudin
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.911 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i2.4967

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia yang memiliki lebih dari 17,000 pulau, teridentifikasi ada 9,634 pulau yang belum memiliki nama. Negara ini beriklim tropis dan memiliki lima buah pulau besar yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Irian. Indonesia juga tercatat sebagai salah satu negara yang memanfaatkan sumber daya ikan bertulang rawan (hiu dan pari) terbesar di dunia. Ikan hiu dan pari yang tertangkap bisa sebagai hasil tangkap sampingan maupun sebagai tangkapan utama. Sampai saat ini informasi tentang biologi ikan pari di perairan Jawa dan wilayah lain yang diperoleh masih sedikit, sehingga hal ini menimbulkan kesulitan dalam pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biologi ikan pari dengan menghitung panjang berat dan mengetahui isi lambung ikan pari yang didaratkan di TPI Tasik Agung Rembang. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif, dimana pengambilan data dengan menggunakan sample survey method. Penelitian dilaksanakan bulan April – Mei 2013 di TPI Tasik Agung Rembang. Materi yang digunakan adalah 88 sampel Ikan Pari (Dasyatis sp). Sampling Ikan Pari (Dasyatis sp) dilakukan sebanyak 4 kali yaitu tanggal 13 April, 27 April, 11 Mei dan 25 Mei 2013. Analisis data berupa analisis hubungan panjang dan berat, analisis makanan dan mengetahui jenis makanan. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan ikan pari pada bulan April – Mei 2013 bersifat allometrik negatif yang memiliki nilai slope (b) sebesar 2,835. Komposisi isi lambung ikan pari didominasi dengan jenis makan udang yang lebih banyak, sedangkan jenis anak ikan lebih sedikit.
Morfometri Penyu Yang Tertangkap Secara Bycatch Di Perairan Sambas, Kalimantan Barat Fajar, Surya; Kushartono, Edi Wibowo; Redjeki, Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.537 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i2.25901

Abstract

ABSTRAK : Di dunia ada 7 jenis penyu dan 6 diantaranya terdapat di Indonesia. Penyu telah mengalami penurunan yang drastis jumlah populasinya dalam jangka waktu terakhir ini. Berkurangnya populasi penyu itu antara lain dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah penyu yang tertangkap secara bycatch oleh jaring nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi dan morfometri penyu yang tertangkap secara bycatch di perairan Sambas. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Maret - 31 Mei 2016 di Perairan Sambas, Kalimantan Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan yaitu lokasi, jumlah dan morfometri yang meliputi panjang karapas dan lebar karapas penyu yang tertangkap secara bycatch serta pengambilan data parameter perairan yaitu suhu, pH, salinitas, kecerahan, dan kedalaman. Data yang telah didapat dianalisis menggunakan grafik dan analisis regresi korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah laut Selimpai merupakan lokasi tertangkapnya penyu secara bycatch paling banyak dengan jumlah 4 ekor Penyu hijau dan 3 ekor Penyu Lekang tertangkap secara bycatch diberbagai lokasi di perairan Sambas. Morfometri penyu yang tertangkap secara bycatchmemiliki ukuran panjang karapas berkisar 38 - 68 cm dan lebar karapas berkisar 35 - 65 cm. Penambahan ukuran panjang karapas diikuti dengan penambahan ukuran lebar karapas yang dibuktikan dengan nilai determinasi (R²) sebesar 0,991 atau 99,1 %. Parameter lingkungan memiliki nilai suhu rata - rata adalah 28,95°C, nilai pH adalah 7, nilai salinitas rata - rata adalah 28,27 ‰, nilai kecerahan rata - rata adalah 2,26 m dan nilai kedalaman rata - rata adalah 12,86 m.ABSTRACT : In the world there are 7 species of sea turtles and 6 of which are found in Indonesia. The sea turtles has undergrone a drastic decline in the number of population in this last periode of time. The decline in the population of sea turtles that, among others, is influence by several factors and one of them was captured bycatch by fishermen nets. This research aims to know the location and morphometrics of sea turtles are caught in bycatch in the waters of Sambas, West Kalimantan. This research wa conducted on 10th march – 31st may 2016 in the waters of Sambas, West Kalimantan. The methods use in this research is descriptive method. The data collected that is the location, number and morphometrics which includes carapace length and carapace width of sea turtles caught in bycatch and data retrieval parameters water is temperature, pH, salinity, brightness and depth. Data obtaines were analyzed using graph and correlation regression analysis. The results showed that in sea Selimpai was the location of the capture of sea turtles in most heavily by the number of 4 green turtles and 3 olive ridley are caught in bycatch has a size of carapace length range in 38 - 68 cm and carapace width range in 35 - 65 cm. The additions of the carapace length size affects the size of the addition of the carapace width as evidence by value determination (R²) of 0,991 atau 99,1 %. Environmental parameters has a value of average temperature is 28,95°C, a value of pH is 7, the value of the average salinity is 28,27 ‰, average brightness value is 2,26 m and an average depth is 12,86 m.
Distribusi Horizontal Zooplankton Berdasarkan Salinitas Di Perairan Bonang Kabupaten Demak Indonesia Yudhatama, Bayu Khrisna; Redjeki, Sri; Suryono, Chrisna Adhi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.937 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i3.24988

Abstract

ABSTRAK: Zooplankton merupakan salah satu biota yang sensitif akan perubahan karakteristik perairan. Zooplankton sering dijadikan indikator terhadap kondisi ekologis suatu perairan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Distribusi zooplankton dan pengaruh perbedaan salinitas pada distribusi zooplankton di Perairan Bonang Kabupaten Demak. Lokasi penelitian dibagi menjadi tiga stasiun yaitu Stasiun A (Sungai), Stasiun B (Muara), Stasiun C (Laut). Sampel diambil dengan plankton net di ketiga stasiun tersebut dengan tiga kali pengulangan dan tiga waktu pengulangan di setiap stasiunnya. Hasil penelitian ini ditemukan 20 genus zooplankton yaitu Corycaeus sp, Muggiaea sp, Mysis sp, Penaeus sp, Macrobrachium sp, Anisomysis sp, Pleuromamma sp, Thysanopoda sp, Euterpina sp, Undinula sp, Acartia sp, Arcella sp, Acrocalanus sp, Centropages sp, Candacia sp, Halopthilus sp, Paracalanus sp, Metridia sp, Pseudocalanus sp, Emplectonema sp yang termasuk ke dalam 6 Kelas, Keenam kelas tersebut terdiri dari Hydrozoa, Malascostraca, Maxillopoda, Tubulinea, dan Hexanaulipa.  Hasilnya nilai P yaitu 0,00008 < 0,5 yang berarti salinitas memberi dampak pada distribusi horizontal zooplankton berdasarkan Uji Anova. ABSTRACT: Zooplankton is one of the sensitive biota to respond environmental aquatic of changes. Zooplankton is frequently used as an indicator of the ecological conditions of waters. The purpose of this study is to determine the distribution of zooplankton and the effect of differences in salinity on zooplankton distribution in the coastal waters of Bonang Demak Regency. The research location is divided into three stations namely Station A (River), Station B (Estuary), Station C (Marine). Samples were taken with a plankton net at the three stations with three repetitions and three repetitions at each station. The results of this study found 20 genera zooplankton namely Corycaeus sp, Muggiaea sp, Mysis sp, Penaeus sp, Macrobrachium sp, Anisomysis sp, Pleuromamma sp, Thysanopoda sp, Euterpina sp, Undinula sp, Acartia sp, Arcella sp, Acrocalanus sp, Centropages sp, Candacia sp, Halopthilus sp, Paracalanus sp, Metridia sp, Pseudocalanus sp, Emplectonema sp included in 6 Classes, The six classes consist of Hydrozoa, Malascostraca, Maxillopoda, Tubulinea, and Hexanaulipa. The result is P value P = 0,00008 < 0,5 that meansthe zooplankton distribution is influenced by salinity based on the Anova Test  
Studi Karakteristik Sarang Semi Alami Terhadap Daya Tetas Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Paloh Kalimantan Barat Nugroho, Aditya Dwi; Redjeki, Sri; Taufiq-SPJ, Nur
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.322 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i1.25886

Abstract

ABSTRAK : Populasi penyu hijau (Chelonia mydas) saat ini mulai berkurang bahkan sudah masuk kedalam hewan terancam punah dan semakin menyempitnya habitat bertelur akibat rusaknya vegetasi pantai diduga salah satu penyebab turunnya populasi penyu hijau. Keberhasilan penetasan telur penyu hijau ditentukan oleh kondisi lingkungan dan posisi sarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sarang semi alami. Sampel sarang secara dipilih secara rata setiap lahan, penelitian ini menggunakan tiga lahan yaitu lahan terbuka, lahan semak, dan lahan bawah pohon. Jumlah sarang yang digunakan sebanyak 13 sarang. Persentase penetasan penyu hijau di Pantai Paloh yang bervariasi dari 47,78-93,74%. 75% yang berhasil menetas dari sarang yang berada di lahan semak. Sarang teduh menunjukkan angka penetasan yang paling tinggi. Suhu substrat pada inkubasi bervariasi dari 28,87–33,30°C. Komposisi substrat sarang dominan pasir. Lahan semi alami semak yang mendukung untuk penetasan telur penyu hijau di kawasan Pantai Paloh.  ABSTRACT : Green Sea Turtle (Chelonia mydas) population is shrinking even been entered into the endangered animals and the narrowing nesting habitat due to damage to coastal vegetation allegedly of the causes of the decline of the green turtle population. Green turtle egg hatching success is determined by the environmental conditions and the position of the nest. This study aims to investigate the characteristics of the semi-natural nest. Samples nests have been evenly every land, this study uses three fields, namely open land, bushland, and land under the trees. The number of nests that are used as many as 13 nests. The percentage of green turtles hatching on the beach Paloh varied from 47,78% - 93,74%. 75% were successfully hatched from nests located in bushland. Shady nest showed the highest hatching. A substrate temperature of incubation time varies from 28.87 ° C - 33.30 ° C. The dominant nest is sand substrate composition. Semi-natural shrublands that support the green turtle eggs hatching in the Paloh Coast region.
Sebaran Ukuran Lebar Karapas Dan Berat Rajungan (Portunus pelagicus) Di Perairan Betahwalang Demak Anam, Aufa; Redjeki, Sri; Hartati, Retno
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.087 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i4.25922

Abstract

ABSTRAK : Rajungan (Portunidae) merupakan salah satu famili kepiting (Brachyura) Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan komoditas perikanan yang bernilai ekonomis penting di Indonesia, karena berfungsi sebagai komoditas ekspor yang permintaannya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Faktor harga komoditi yang tinggi dan pasar yang jelas tersebut mendorong peningkatan eksploitasi rajungan dari alam (wild catch) di wilayah perairan Pantai Utara Jawa. Perairan Betahwalang merupakan salah satu daerah penangkapan rajungan di Indonesia Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Betahwalang serta mengetahui hubungan lebar dan berat rajungan di daerah perairan Betahwalang Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2016 di perairan Betahwalang, Demak. Pengumpulan data dilakukan dengan ikut melaut bersama nelayan rajungan Betahwalang. Pengambilan data penelitian meliputi data lebar dan panjang rajungan, serta data parameter lingkungan. Hasil analisa memperlihatkan bahwa pertumbuhan rajungan memiliki nilai b 2,518 yang menunjukkan sifat pertumbuhan allometrik negatif dengan sex rasio 1:1,4. Ukuran rajungan pertama kali tertangkap adalah 109 mm. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, 62,4% rajungan pada Zona 1 tidak termasuk kedalam Minimum Legal Size, sedangkan pada Zona 2, 90,5% rajungan tergolong kedalam Minimum Legal Size. ABSTRACT : Blue swimming crab (Portunidae) is one of the crab family (brachyura) and swimming crab (Portunus pelagicus) is an economic value commodity that is important in Indonesia, because it serves as an export commodity that the demand increased year to year. High commodity prices and the clear market crab encourage increased natural exploitation (wild catch) in the territorial waters of the North Coast of Java. Betahwalang waters is one small fishing crab area in Indonesia. The purpose of this study is to know the distribution of blue swimming crab (Portunus pelagicus) in the Betahwalang waters and to determine the relationship of the carapace width and weight of crab. This research was conducted from September to October 2016 in the Betahwalang waters, Demak. The data collection was done by contributing to the sea with the Betahwalang crab fishermen. Retrieval of research data includes width and length, as well as the data of the environmental parameters. Results of the analysis showed that the growth of crab, value b was 2.518 which exhibits a allometric negative growth with the sex ratio was 1: 1.4. First caught crab size was 109 mm. The results showed that, 62.4% of crab in zone 1 was not included into the Minimum Legal Size, whereas in zone 2, 90.5% rajungan classified into the Minimum Legal Size.
KETERKAITAN JUMLAH TANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL DENGAN DISTRIBUSI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA MODIS DI LAUT JAWA DAN SELAT MAKASSAR Ashari, Fuad; Redjeki, Sri; Kunarso, Kunarso
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.801 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.6009

Abstract

Laut Indonesia sangat kaya akan sumberdaya perikanan, terutama ikan pelagis yang menjadi hasil tangkapan utama nelayan. Peramalan daerah tangkapan ikan bisa menggunakan indikator suhu permukaan laut dan kadar klorofil-a. Hasil peramalan daerah tangkapan ikan belum digunakan oleh nelayan dari Kecamatan Juwana Kabupaten Pati karena belum yakin adanya keterkaitan kadar klorofil-a dan SPL dengan hasil tangkapan.Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan tingkat keterkaitan jumlah tangkapan ikan pelagis kecil dengan sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut di Laut Jawa dan Selat Makassar.Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli 2013. Daerah pengambilan data berada di Laut Jawa sampai Selat Makassar, berada pada Lintang 2 - 7⁰ LS dan Bujur 112 – 118⁰ BT. Data penelitian yang digunakan berupa hasil tangkapan, arah dan kecepatan arus, serta koordinat titik tangkapan, juga data sebaran klorofil-a dan SPL yang diperoleh dari citra satelit MODIS level-3 periode 8-harian dan data angin dari website www.ecmwf.int. Kadar klorofil-a yang ditentukan secara detail per lokasi tangkapan berkaitan sangat lemah dengan hasil tangkapan ikan layang, tongkol, semar dan banyar yang ditangkap menggunakan alat tangkap purse seine. Kadar klorofil-a yang ditentukan secara rerata keseluruhan di area penangkapan berkaitan kuat dengan hasil tangkapan ikan layang, tongkol, semar dan banyar yang ditangkap menggunakan alat tangkap jaring purse seine dengan nilai koefesien korelasi (r) 0,638. Suhu permukaan laut baik yang ditentukan detail per lokasi tangkapan maupun secara rerata keseluruhan area tangkapan mempunyai tingkat keterkaitan sedang dengan hasil tangkapan ikan layang, tongkol, semar dan banyar yang ditangkap menggunakan alat tangkap jaring purse seine dengan nilai kisaran koefesien korelasi (r) –(0,502 – 0,534). Faktor yang mempengaruhi keberhasilan nelayan  purse seine dalam melakukan proses penangkapan disamping kadar klorofil-a dan SPL juga arah arus permukaan dan arus dalam serta arah angin.
Morfometri Octopus vulgaris Cuvier, 1797 (Cephalopoda : Octopodidae) dari Perairan Popisi, Pulau Banggai Laut, Sulawesi Tengah Hutagaol, Inggrid Debora; Redjeki, Sri; Susilo, Endang Sri
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.182 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i2.25095

Abstract

Penting adanya informasi dasar tentang gurita dari perairan Indonesia untuk memperbesar pengelolahan dan pelestarian potensi laut Indonesia. Secara historis dibeberapa negara telah mengalami penurunan hasil tangkap gurita dalam beberapa tahun. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk melihat morfometri pada gurita vulgaris (Octopus vulgaris) dari Perairan Desa Popisi, Pulau Banggai Laut, Sulawesi Tengah dengan parameter panjang mantel, panjang lengan, berat, dan jenis kelamin. Sampel ditangkap oleh nelayan dengan alat pancing sederhana pada kedalaman 10-30 m dari perairan Banggai Laut. Gurita dibagi kedalam 4 kategori berdasarkan berat yang digunakan pengepul, yaitu kategori A, B, C, D. Gurita dari Desa Popisi pada bulan Maret 2018 dalam ukuran yang baik untuk di jual dan di ekspor, yaitu 87% gurita hasil tangkapan berukuran besar dengan kategori A, B, dan C. Pulau Banggai Laut menjadi salah satu wilayah yang masih baik dalam penangkapan gurita karena penangkapan yang konservatif. It is important to have basic information about octopus from Indonesian waters to enlarge the management and preservation of Indonesia's marine potential. Historically, in some countries, there has been a decline in octopus capture results in several years. The purpose of this study was to look at morphometry in octopus vulgaris (Octopus vulgaris) from the waters of Popisi Village, Banggai Laut Island, Central Sulawesi with parameters of mantle length, arm length, weight, and sex. The sample was captured by fishermen with a simple fishing rod at a depth of 10-30 m from the waters of Banggai Laut. Octopus is divided into 4 categories based on the weight used by collectors, namely categories A, B, C, D. Octopus from Popisi Village in March 2018 in a good size to sell and export, namely 87% large-sized octopus with categories A, B, and C. Banggai Laut Island is one of the areas that is still good in capturing octopuses due to conservative arrests.
Identifikasi Penyakit dengan Gejala Awal Demam Menggunakan K-Nearest Neighbor (K-NN) Redjeki, Sri
Jurnal Buana Informatika Vol 4, No 1 (2013): Jurnal Buana Informatika Volume 4 Nomor 1 Januari 2013
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jbi.v4i1.329

Abstract

Abstract. K-Nearest Neighbor (K-NN) is a method that uses a supervised algorithm where the results from the new sample test are classified based on the majority of the category on K-NN. K-Nearest Neighbor method (K-NN) is one of the clinical decision making method known as Clinical Decision Support System (CDSS). This Research employs the data of patients who have fever symptoms, in order to be classified into 10 possible diseases. The Research  objects are 82 data and 72 data are used for training while 10 data are used for testing. Value K=3, will be used for the best results in the disease grouping, with the accuracy value result of classification  is 97,2%. It is shown that the K-NN method is part of the CDSS because the value of accuracy that can be tolerated for grouping diseases reaches more than 97%.Keywords: Classification of disease, fever symptoms, K-NN. Abstrak. K-Nearest Neighbor (K-NN) adalah suatu metode yang menggunakan algoritma supervised dimana hasil dari sampel uji yang baru diklasifikasikan berdasarkan mayoritas dari kategori pada K-NN. Metode K-NN merupakan salah satu dari metode pengambilan keputusan klinik atau Clinical Decision Support System (CDSS). Penelitian ini menggunakan data pasien dengan gejala awal demam untuk mengelompokkan penyakit yang terdiri dari 10 penyakit. Obyek penelitian menggunakan data sebanyak 82 dengan 72 data digunakan untuk training dan 10 data digunakan untuk testing. Hasil terbaik pengelompokan penyakit menggunakan nilai K=3 dengan nilai akurasi hasil pengelompokkan sebesar 97,2%. Hal ini menunjukkan bahwa metode K-NN merupakan bagian dari CDSS karena nilai akurasi yang dapat ditoleransi untuk pengelompokan penyakit harus mempunyai nilai akurasi diatas 97%. Kata kunci: Gejala awal demam, K-NN, penyakit.
DESAIN PROGRAM DIKLAT PARTISIPATIF UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU BIOLOGI SMA Darwangsa, Haksan; Widodo, Ari; Redjeki, Sri
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2011
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Desain program diklat partisipatif ini bertujuan untuk mengembangkan program diklat yang telah ada dalam upaya mencapai hasil yang efektif. Dari hasil  identifikasi kebutuhan guru biologi SMA  maka program diklat didesain dengan melibatkan calon peserta diklat secara bersama-sama untuk merumuskan tujuan dan cara pencapaian tujuan program tersebut. Dengan mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh guru-guru dan melibatkan secara aktif sejak perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi program diklat guru-guru dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan akan termotivasi dan memiliki keinginan yang kuat untuk lebih berpartifasi aktif dalam mencapai tujuan progaram diklat tersebut. Untuk mendesain program ini diperlukan data-data awal mengenai pola-pola pelaksanaan diklat yang telah dilakukan oleh instansi terkait, seperti LPMP atau Dinas Pendidikan serta mengidentifikasi secara akurat kebutuhan guru-guru di lapangan. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut melalui instrumen, wawacara, dan analisis program diklat yang telah dilaksanakan di LPMP. Hasil analisis program diklat yang ada di salah satu LPMP di Indonesia mulai dari tahun 2007 sampai 2011 menunjukkan bahwa pola pelaksanaan diklat masih bersifa top down. Beradasarkan hasil survei terhadap guru-guru yang pernah mengikuti diklat menunjukkan bahwa 70% guru tidak dilibatkan dalam perencanaan program diklat. Lebih lanjut hasil studi tersebut menunjukkan sekitar 94.7% menyatakan setuju dan sangat setuju kalau para peserta diklat terlibat/dikutsertakan sejak perencanaan program diklat. Hasil analisis data dari responden yang tersebar pada 3 lokasi yaitu Kota Samarinda, Kab Kuningan dan Kab Subang didapatkan bahwa subjek materi/materi akademik yang diperlukan berdasarkan urutan kebutuhannya yaitu; Bioteknologi, Metabolisme, Genetika Sel dan Sistem Regulasi Manusia sedangkan untuk materi pedagogi/kependidikan urutan kebutuhannya yaitu; Media pembelajaran, Pengelolaan Laboratorium Biologi dan Model-model pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut maka model diklat yang dapat diharapkan untuk dapat peningkatan profesionalisme guru yaitu melalui pendekatan partisipatif.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA DENGAN MENURUNKAN BEBAN KOGNITIF MELALUI INTEGRASI STRUKTUR PADA FUNGSI TUMBUHAN MENGGUNAKAN MODEL NESTED Hindriana, Anna Fitri; Rahmat, Adi; Redjeki, Sri; Riandi, Riandi
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v2n1.p158-163

Abstract

Integration of teaching subject of plant structure into plant function using nested model aimed to improve student thinking skills when they are receiving information with high interconnection causing cognitive load. To facilitate the thinking skills especially on either inductive or deductive are  required a learning model that can decrease cognitive load  when the students receiving information caused by the teaching method  (extranous load). This research using pre-experimental method with One Group Pre test ? Post Test design. Participants of this study were 22 students have took Plant Anatomy Course in previous semester. There are two main data collected in this study, qualitative and quantitative data. Qualitative data were gathered using documents collected from student tasks. Quantitative data were collected using paper and pencil test containing 30 items test measuring students? reasoning skills about plant physiology comprehensively. The result shows that after learning using nested type student  thinking  skills  were  increased  especially in inductive  reasoning.  Most  students  had  thinking  skill  and analysis information skill categorized by good criteria. The reasoning skills of 68 % students had categorized by good criteria and only 32% of students had reasoning skills belong to sufficient criteria.  The experiment design skills of 65% students were be affiliated with good criteria. We found that no more than 35% students should be guided during they do the tasts covering experimental design skills.Integrasi Struktur pada Fungsi Tumbuhan  menggunakan model  nested  bertujuan untuk  meningkatkan keterampilan berpikir  mahasiswa. Model  ini  diperlukan  pada  saat  mahasiswa  menerima informasi dengan interkoneksi tinggi,  yang  dapat menimbulkan    beban  kognitif. Untuk  memfasilitasi keterampilan berpikir  terutama penalaran baik  induktif maupun  deduktif diperlukan  adanya  model  pembelajaran  yang  dapat  menurunkan  beban  kognitif  pada  saat  mahasiswa  menerima  informasi. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan desain One Group Pre test ? Post Test. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 22 mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dan  kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan dari tugas mahasiswa pada saat melakukan  analisis informasi dan angket untuk mengetahui beban kognitif  mahasiswa pada saat menerima informasi ketika implementasi pembelajaran. Data kuantitatif dikumpulkan dari hasil tes penalaran yang terdiri dari 30 soal pilihan berganda beralasan. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan yang signifikan pada keterampilan berpikir terutama penalaran induktif  setelah diterapkan pembelajaran model nested. Sebagian besar mahasiswa memiliki keterampilan berpikir dan menganalisis informasi dengan kategori baik. Kemampuan penalaran  mahasiswa  sebesar  68  %  termasuk  dalam  kriteria  baik  dan  32%  termasuk   dalam   kriteria   cukup. Kemampuan merancang  eksperimen  mahasiswa sebesar 65% termasuk dalam kriteria baik. Hanya 35% mahasiswa yang masih memerlukan bimbingan dalam mengerjakan tugas-tugas yang terkait dengan keterampilan merancang penelitian.
Co-Authors ., Iriani Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Ghofar Achmad Edi Subiyanto Achmad Munandar Achyani Achyani, Achyani Adanisa, Difa Ade Hari Siswanto Adi Rahmat Afandi, Yusuf Agus Indarjo Agus, Elsa Lusia Ahdiansyah, M Hafidz Alburhana, Lathifatusy Syifa Ali Djunaedi Almagribi, Ahmad Bilal Ambariyanto , Anam, Aufa Anandita, Assifa Yusan Angga Dewi, Widya Novi Anggara, Muhammad Alyfansyah Rizky Anggaraeni, Chaterine Oktavia Anggraheny -, Anggraheny Anna Fitri Hindriana Anna Triningsih, Anna Ari Widodo Ariesta Artamevia, Nazwa Aris Ismanto Azizah T.N., Ria Badik, Muhammad Bagus Eko Hardiono Baidhowie, Lutfil Hakim Bambang Yulianto Banun Sri Haksasi Baskoro Rochaddi Bayong Tjasyono Bustomi Cahyono, Arie Eko Chrisna Adhi Suryono Delianis Pringgenies Desyandri Desyandri Devi Nandita Choesin, Devi Nandita Dewi Novitasari Diah Permata Wijayanti Dodon Turianto Nugrahadi Duduh Abdul Bara Dwi Jatmiko, Dwi Edi Wibowo Edi Wibowo Kushartono Edy Supriyadi Elfi Rimayati Endang Sri Susilo Endang Supriyantini Eny Inayati, Eny Erliyanti, Nove Kartika Fajar, Surya FIRDAUSI, Ifrohatul Dini Fitria Olivia franisa, anggi Fuad Ashari Gerhani, Febrina Gita, Irma Hadi Endrawati Haksan Darwangsa Handayani, Dwi Asih Kumala Hapsara, Hudanu Hariadi Hariadi Harry Firman Hartadi, I Gede Haryono, Yoyo Haula Robbi, M. Kautsar Hutagaol, Inggrid Debora I Nyoman P Aryantha Ika Ayuningtyas Indarwati, YM Iqbal Maulana Iriawati Iriawati Irwani Irwani Ismawati Ismawati Ita Riniatsih Jihadi, Muhammad Shulhan Jusup Suprijanto K. Susilo, David Käll, Sofia Khaerul Umam, Khaerul Khasanah Khasanah Khonsa Rezkania, Gita khusnul khotimah Krisiyanto, Krisiyanto Kunarso Kunarso Kusdarjanti, Endang Kusumadiani, Tazkia Aulia Laksmi Lita Rosa, Mia Lelono, Satrio Kusumo Lies Mardiyana, Lies Lilik Maslukah Luky Adrianto Luluk Edahwati Maharani, Galung Dhiva Marini . Marselino, Frendy Mayunar Milasari, Listiana Dewi Mimin Nurjhani K Mr Kusnadi Mrs Sariwulan Diana Muchamad Fajar Alamsyah Muh Yusuf Muhajirin, Al Muhammad Reza Faisal, Muhammad Reza Muhammad Zainuri Mujayatun, Siti Musthofa, Danis Nurul Mustofa, Diah Ayu Mutiara Nurul Fajar Utami Mutiari Nurul Syam Utami Naufal, Nabil Neviyani Neviyani, Neviyani Ningrum, Marsella Ivon Citra Novi, Widya Nugroho, Aditya Dwi Nur Halimah, Anisa Nur Taurif Syamsudin Putra Jaya Nurasyah Dewi Napitupulu Nuryani Rustaman Nusaputro, Kurnia Adi Panatar, Jakfar Shodiq Philipus Uli Basa Hutabarat Pradana, Henrian Rizki Prameswari, Devi Diyah Ayu Praressha Wizurai Prasetiyorini, Pudhak Pratama, Candrika Prayoga Nugraha Taunay Prihandoko, Tri Leksono Pudhak Prasetiyorini Purba, Sariaman Purwati K. Suprapto Putri Novianingrum, Milka putri, Ferninda Rahardiyana Raden Ario Radityo Adi Nugroho Rahayu, Fenny Winda Rakhmawan, Aditya Ramadhani, Aulia Dessy Rasid, Harun Al Raudina, Anggit Sapta Retno Hartati Retno, Yosy Ria Azizah Tri Nuraini Ria, Intan Ade Riandi Riandi Ristanti, Rahmadita Aulya Rizkina, Nurnazmilaila rojanah, rojanah rojanah Rudhi Pribadi S Tapilouw, Fransisca. Sagara, Bangkit Putra sanjaya, deki dwi Santi, Shinta Soraya Santi, Sintha Soraya Satori, Djam'an Satriani, Bayu SD Sumbogo Murti Setiyadi, Agus Setyowati, Okti Sheila Puspa Arrum, Sheila Puspa Sianiwati Goenharto Sihite, Mombang Siti Kotijah Siti Munawaroh Sri Mulyani Sri Redjeki Sri Sayekti Sri Turni Hartati Sri Wahjuni Sujati Sujayanty, Sri Sunarto, Sandy Ryan Hendrawanto Sunaryo Sunaryo Tania, Sara TATI NURHAYATI Taufiq-Spj, Nur Tony Hadibarata, Tony Tri Mulyati, Tri Trianna, Nurul Widji Ubay, Jufri Ucu Rahayu Wafi, Azmi Sabilakisbatul Wahyu, Rindika Widhorini, Widhorini Widi Purwianingsih Wilis Ari Setyati Wishnuputri, Parameswari Iccha Nirmalabuddhi Yagus Cahyadi Yenny Anwar Yudhatama, Bayu Khrisna Yunika Ayu Setya W Ayu Setya W. Yunita Yunita Yustin Ragil Dewanti Yusuf Hilmi Adisendjaja Zihni Ihkamuddin