Claim Missing Document
Check
Articles

TEKNIK BUDIDAYA DAN TINGKAT PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH PESERTA DAN NON PESERTA SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU DI KABUPATEN PINRANG Iradhatullah Rahim; Zulfikar Zulfikar; Kafrawi Kafrawi
Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan Vol 6 No 2 (2017): AgroPlantae: Jurnal Ilmiah Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan
Publisher : Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.183 KB) | DOI: 10.51978/agro.v6i2.36

Abstract

Padi adalah salah satu komoditi andalan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Kabupaten Pinrang yang merupakan sentra padi di Sulsel mempunyai produksi yang masih cukup rendah dibandingkan potensi hasil tanaman padi. Salah satu penyebab rendahnya produksi adalah teknik budidaya yang tidak tepat yang dilakukan oleh petani. Hal tersebut diatasi dengan memberi pengetahuan dan keterampilan kepada petani melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (SLPHT). Percobaan ini dilaksanakan di Desa Mattunru-tunrue, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang pada kelompok tani Mappasitujue dengan membandingkan petani peserta SLPHT dan Non SLPHT. Hasil percobaan dianalisi secara deskriptif. Hasil percobaan menunjukkan adanya perbedaan teknik budidaya antara petani SLPHT dan Non SLPHT, terutama cara pengaturan air dan penanganan hama penyakit. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan pertumbuhan, tingkat produksi, tingkat kerusakan oleh hama dan jumlah musuh alami. Anakan produktif tanaman padi lahan SLPHT lebih tinggi, dibanding lahan non SLPHT. Produksi tanaman padi pada lahan SLPHT lebih tinggi sekitar 2,6 ton gabah kering panen dibanding lahan non SLPHT. Tingkat kerusakan hama penggerek batang padi pada lahan non PHT lebih tinggi dibanding lahan PHT yaitu pada fase vegetatif sebesar 6% dan fase generatif berkisar 10%. Adanya perbedaan penurunan musuh alami pada kedua perlakuan karena perbedaan jenis dan dosis pestisida yang digunakan. Penurunan musuh alami tertinggi pada lahan non SLPHT setelah aplikasi pestisida mencapai 80 %.
PERTUMBUHAN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) DENGAN APLIKASI PERENDAMAN BIJI DAN DOSIS NITROGEN Nurmiati Nurmiati; Darmawan Darmawan; Iradhatullah Rahim
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.769 KB)

Abstract

Percobaan lapangan dengan perendaman air dan dosis nitrogen yang dilaksanakan di greenhouse Politeknik Pertanian Pangkep. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh perendaman air dan dosis nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman jarak pagar. Penelitian yang disusun dalam Rancangan Petak Terpisah. Petak utama adalah lama perendaman dalam air, yaitu 12 jam dan 24 jam. Anak petak adalah dosis Nitrogen, meliputi tanpa nitrogen, 2 g, 4 g, dan 6 g setiap tanaman.Hasil penelitian menunjukkan dosis nitrogen dan interaksinya dengan perendaman air tidak berpengaruh nyata. Namun pertumbuhan terbaik pada dosis Nitrogen 6 g per tanaman. Perlakuan lama perendaman berpengaruh nyata. Perlakuan tanpa perendaman memberi pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman jarak pagar.
APLIKASI BERBAGAI TAKARAN RHIZOBIUM SP TERHADAP DINAMIKA PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELE (GLYCINE MAX L.) Saharuddin Saharuddin; Yunarti Yunarti; Iradhatullah Rahim
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.643 KB)

Abstract

Kedelai merupakan tanaman pangan ketiga setelah padi dan jagung. Tidak hanya sebagai bahan pangan, kedelai (Glycine max L) juga dikenal sebagai bahan pakan temak dan industri. Walau begitu, ternyata produksi kedelai di Indonesia masih rendah karena pertumbuhan tidak optimal. Salah satu cara untuk mengoptimalkan pertumbuhan kedelai adalah dengan aplikasi Rhizobium. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tellulimpoe, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, bertujuan untuk mengetahui dinamika pertumbuhan kedelai pada berbagai takaran Rhizobium. Penelitian disusun secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 taraf takaran Rhizobium dalam 3 kelompok. Tiap perlakuan terdiri dari 5 sampel tanaman sehingga terdapat 120 unit pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan jumlah daun, Indeks Luas Daun, dan Laju Assimilasi Netto tanaman kedele tertinggi pada pemberian Rhizobium 3 g per tanaman. Tinggi tanaman tertinggi pada takaran 5 g Rhizobium per tanaman. Sedangkan laju tumbuh relatif tanaman tertinggi pada takaran 9 g per tanaman.
PENANGANAN PASCA PANEN KAKAO (THEOBROMA CACAO, L ) PADA TINGKAT PETANI DI DESA KALUKKU, KECAMATAN KALUKKU, KABUPATEN MAMUJU Amran Amran; Iradhatullah Rahim; Darmawan Darmawan
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.436 KB)

Abstract

Sulawesi Barat adalah salah satu sentra penghasil kakao. Tahun 2006 luas lahan tanaman kakao di Kabupaten Mamuju mencapai 68.034 ha dengan produksi 35.482 ton yang tersebar di 14 kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari penanganan pascapanen kakao pada tingkat petani di Desa Kalukku, Kabupaten Mamuju pada periode 2007-2010. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan observasi di lapangan dan wawancara. Sampling dipilih secara sengaja (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukan 93.08% petani di Desa Kalukku, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju melakukan pemetikan buah kakao tertinggi pada tingkat kematangan minimal A. Seratus persen petani responden telah melakukan fermentasi, 62% diantaranya melakukan fermentasi selama dua hari.
PERTUMBUHAN ISOLAT JAMUR TIRAM (PLEUROTUS SP.) PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH Wawan Swandi; Nur Ilmi; Iradhatullah Rahim
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1 (2018): Prosiding Seminar Nasional Pertama Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Tekno
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1646.475 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus sp) pada 3 jenis media padat, yaitu PDA, MPA, MEA, dan AKA. Penelitian dilaksanakan di laboratorium terpadu Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Universitaas Muhammadiyah Parepare. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan jenis media padat berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan isolat jamur tiram (Pleurotus sp.). Media terbaik untuk laju pertumbuhan isolat jamur tiram adalah Malt Extract Agar, yaitu 8.5 cm pada hari ke-3. Sedangkan media terbaik untuk memperoleh miselium yang tebal dari isolat jamur tiram (Pleurotus sp.) adalah media Malt Peptone Agar.
PRODUKSI HORMON GIBERELIN DARI CENDAWAN PELAPUK ASAL TANAMAN KAKAO Iradhatullah Rahim; S Suherman; H Hakzah
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.375 KB)

Abstract

Kakao adalah salah satu komoditi penting dan tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Tajuk yang rapat, menyebabkan tanaman ini tumbuh rapat dan menjadi habitat cendawan pelapuk. Tujuan penelitian ini adalah melihat keragaman cendawan pelapuk yang mempunyai tubuh buah di pertanaman kakao. Selain itu, untuk melihat kemampuan cendawan tersebut menghasilkan hormon giberelin. Tubuh buah cendawan pelapuk diambil dari tanaman kakao yang membusuk, dilakukan sterilisasi permukaan, dan diisolasi pada media PDA. Isolat yang telah tumbuh di media PDA diambil 5 potong dengan cork bohrer, kemudian ditumbuhkan pada media PDB. Kandungan Giberelin diukur menurut metode Borrow. Absorbansi diukur pada panjang gelombang 254 nm menggunakan spektrofotometer. Konsentrasi GA dibandingkan dengan kurva standar GA3 (Sigma-Aldrich) pada kisaran 0.25 – 2.25 ppm. Terdapat 9 jenis cendawan kakao di pertanaman kakao, yaitu Mycena sp, Lycoperdon sp, Auricularia sp, Schizophyllum sp, Coprinus sp, Trichoderma sp, Tremella sp, Crepidotus sp, Trametes sp. Hasil penelitian menunjukkan semua cendawan pelapuk mampu manghasilkan hormon Giberelin. Cendawan Tremella sp memiliki kadar giberelin paling tinggi, yaitu 4.100 µg l-1.
RESULTAN BERAT BENIH DAN LAMA PERENDAMAN ASAM GIBERELIN (GA3) TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH PADI (Oryza sativa L.) S Suherman; Muh. Akhsan Akib; Iradhatullah Rahim; Irda Idris
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.168 KB)

Abstract

Padi (Oryza sativa L) merupakan tanaman pangan yang sangat penting setelah gandum dan jagung. Padi merupakan tanaman pangan yang sangat penting karena menghasilkan beras yang merupakan makanan pokok bagi sebagian penduduk Indonesia. Menghasilkan padi yang berproduksi tinggi maka perlu penggunaan benih yang bermutu untuk meningkatkan nilai ekonominya. Mendapatkan benih yang bermutu dilakukan pengujian daya berkecambah benih. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui lama perendaman terbaik pada perkecambahan benih padi (Oryza sativa L), mengetahui berat benih terbaik pada perkecambahan benih padi (Oryza sativa L), mengetahui interaksi antara lama perendaman dan berat benih pada perkecambahan benih padi (Oryza sativa L). Terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 4 ulangan sehingga terdapat 36 unit percobaan. Tiap unit percobaan terdiri dari 100 benih padi, sehingga terdapat 3600 unit pengamatan. Hasil penelitian diperoleh daya berkecambah terbaik pada perlakuan benih berat (>0,025 gram), sedangkan lama perendaman asam giberelin (GA3) tidak berpengaruh pada perkecambahan benih padi.
POTENSI JAMUR TRICHODERMA SP DALAM PENGENDALIAN PHYTOPTHORA PALMIVORA SECARA IN VITRO Zelvi Armila; Abdul Azis Ambar; Nur Ilmi; H Harsani; Iradhatullah Rahim
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.345 KB)

Abstract

Penyakit busuk buah kakao merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman kakao dan menyebabkan kehilangan hasil mencapai 90% pada musim hujan, dengan peningkatan populasi semut yang tinggi pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju penghambatan jamur Trichoderma sp terhadap jamur Phytopthora palmivora secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode in vitro yaitu Trichodermasp dan Phytopthora palmivora berdiameter 3 mm diinokulasikan pada media PDA pada cawan petri dengan jarak 4 cm, selanjutnya diinkubasi di ruang gelap pada suhu ruang. Pengamatan dilakukan dengan menghitung persentase penghambatan Trichoderma spterhadap Phytopthorapalmivora dan membandingkan dengan kontrol. Interaksi yang terbentuk diamati pada hari ke-7 setelah inokulasi. Persentase tertinggi yaitu 0.58 % terjadi pada hari ke-7 dan bentuk interaksi terlihat jamur Trichoderma sp melilit dan menembus hifa dari jamur Phytopthora palmivora.
KARAKTERISASI MORFOLOGI CENDAWAN COLLETOTIRICHUM PADA RHIZOSFER TANAMAN CABE J Jahra; Nur Ilmi; Iradhatullah Rahim
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.382 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas cabe rawit adalah adanya metabolit sekunder yang dihasilkan oleh cendawan di daerah perakaran. Beragam cendawan ini berfungsi sebagai penyedia unsur hara dalam tanah sehingga dapat tersedia untuk tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi morfologi salah satu cendawan yang ada di rhizosfer tanaman cabe, yaitu Colletotirichum sp. Sampel berupa tanah yang melekat di akar tanaman cabe sehat diambil dan diencerkan sampai seri pengenceran 10-5. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 isolat cendawan Colletotirichum sp di rhizosfer tanaman cabe. Colletotirichum sp ini konidia berbentuk bulat silendris, warna hialin, miselium bersepta dan tidak bersepta.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT YANG DIBERI HORMON TUMBUH ALAMI EKSTRAK JAGUNG DAN EKSTRAK BAWANG MERAH Ade Rinaldi; Abdul Azis Ambar; Nur Ilmi; H Harsani; Iradhatullah Rahim
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.884 KB)

Abstract

Tomat (Solanum esculentum) merupakan komoditi hortikultura yang cukup diminati. Upaya peningkatan produksi tomat dilakukan dengan pembentukan bakal buah, dengan bantuan zat pengatur tumbuh yang berfungsi seperti hormon tumbuh pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon tumbuh alami untuk pertumbuhan dan produksi tomat. Penelitian berbentuk eksperimen dalam Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian hormon tumbuh alami dari ekstrak jagung, bawang merah, dan mix ekstrak jagung dan bawang merah. Bibit tanaman tomat direndam dalam hormon tumbuh alami selama 40 menit. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak jagung memberi hasil terbaik berat buah tomat. Ekstrak bawang merah memberi hasil terbaik pada panjang akar tomat, sedangkan mix ekstrak memberi hasil terbaik pada jumlah buah tomat. Produksi tomat tertinggi pada ekstrak jagung, yaitu 7.96 ton/ha.
Co-Authors Abd. Rahim Abd. Rasyid Syamsuri Abd.Rahim Abdul Azis Ambar Abdul Azis Ambar Abdul Madjid Abdul Munim Abdullah Abdullah Abdurofi, Ilmas Abubakar Idhan Ade Rinaldi Ahmad Selao Aidin, Ilhamsyah Akzad, Muhammad Bima Alif, Alisyah Andini Amanda Patappari Amandira, Selfi Amran Amran Andi Dita Tawakkal Gau Andi Ibrahim Andi Nasaruddin Andi Nuddin Andi Nuddin Anwar, Andi Rahayu Arifuddin Jailani Asriyanti Syarif, Asriyanti Aswar Aswar Azis Ambar Bahruddin Bahruddin Bahruddin Bahruddin, Bahruddin Bidasari bidasari, Bidasari Burhanuddin Rasyid, Burhanuddin Darmawan Darmawan Darmawati, D. Edi Kurniawan Edy Ardyansyah Elkheir Hassaballah Abdallah Ahamed Fatmawati . Fatmawati Fatmawati Fatwa, Abdul Halil Fera Nurkadri Omkas Fitriani Fitriani Gusmiaty, G Hakzah halima tusadiyah Hapsa, Nur Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani Harsani, Harsani Hasan, Haslinda Hasra Hasra Henni Kumaladewi Hengky Hesti, Nur Hijriani Irda Idris Irmayani Irmayani Irninthya Nanda Pratami Irwan J Jahra Jamil, Muh. Hatta Jasman Jasman Jasman Justang Justang Kadir, Rahmat Hidayat Kafrawi Kafrawi Kafrawi, K Laode Asrul, Laode Larekeng, Siti Halima M Maharani Mansida, Amrullah Marlina Mustafa, Marlina Maryam Maryam Mastang, Mastang Mayasari Yamin, Mayasari Mila Astiani MK, Pratiwi Muh Rustam Muh. Akhsan Akib, Muh. Akhsan Muh.Ikbak Putera Muhlis . Munir Munir, Munir Musran Munizu nanda safira, nanda Nasrullah A Nevyani Asikin Nita, Ayu Noerfitryani Noerfitryani Noerfitryani Nur Ilmi Nur Qamarya Nurananda Nurananda Nurbaya Nurbaya, Nurbaya Nurhaeda Nurhaeda Nurhaeda, Nurhaeda Nurhapsa Nurmiati Nurmiati Patahuddin Pratiwi MK Putera, Muh Ikbal R. Mahadir Rahmat Fardi Asli Rahmat Muda Rahmawati Semaun Rahmi Rahmi Ramlayani, Ramlayani Rini Rini ROHANA ROHANA Rosanna, R. Rusli, Rini S Sukmawati S Syamsia Safri Safri Saharuddin Saharuddin Salamat, Siti Suliza Sarina Sarina Satrinah Satrinah Selis Meriem Siti Helmyati Sitti Halimah Larekeng Sri Nur Qadri St Rohani, St Suherman Suherman, Suherman Suherman, Suherman Sukardi Sukardi sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati, Sukmawati Sulfani Sulfani Syafar, Sukma Syafnur, Aswar Syamsia Syamsia . Syamsia Syamsia, Syamsia Syamsia, S. Syamsiar Zamzam Syamsul Arifin Syaparuddin Syatrawati Syawal Syukri, Fitriyani Tsuwaibah Tutik Kuswinanti Usman Usman Wahyu Rasyid Wahyuddin Wahyuddin Wawan Swandi Winda Ramadhani Wiwik Handayani Yadi Arodhiskara, Yadi Yunarti Yunarti Yunarti Yunarti Zahraeni Kumalawati Zainul Muttaqin Zelvi Armila Zulfikar Zulfikar Zulkifli