Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana etika komunikasi Islam digunakan di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. Dimana adat Rebu merupakan larangan atau tabu dalam berbicara antara mertua dan menantu perempuan dan juga antara mertua lawan jenis terutama saat acara adat di daerah tersebut. Penulis penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif yang menggambarkan bagaimana praktik terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Selanjutnya, penyajian dan analisis data diceritakan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Karo meyakini bahwa adat Rebu Miserable selaras dengan ajaran Islam dalam menjaga keharmonisan keluarga melalui etika komunikasi yang baik, sehingga dapat membangun hubungan keluarga yang harmonis dan damai. Kesimpulan penelitian yaitu Penelitian ini menyimpulkan bahwa adat Rebu Miserable memiliki keharmonisan yang signifikan dengan etika komunikasi dalam Al- Qur'an, terutama dalam menjaga keharmonisan keluarga melalui komunikasi yang efektif dan harmonis, sehingga dapat menjadi landasan untuk membangun hubungan keluarga dan masyarakat yang harmonis dan sejahtera Abstract: This study aims to explore the Islamic communication ethics used in Jaranguda Village, Merdeka District, Karo Regency, particularly in relation to the "Rebu" custom, which prohibits or taboos certain forms of communication between in-laws and co- siblings-in-law of the opposite sex, especially during traditional events. The study employs a descriptive qualitative research method, which describes the practical application of the custom in daily life. Data was collected through observation and interviews, and then presented and analyzed descriptively. The results show that the Karo community believes that the Rebu Ngerana custom is in line with Islamic teachings in maintaining family harmony through good communication ethics, thereby building harmonious and peaceful family relationships. In conclusion, this study finds that the Rebu Ngerana custom has significant alignment with communication ethics in the Quran, particularly in maintaining family harmony through effective and harmonious communication, and can serve as a foundation for building harmonious and prosperous family and community relationships.