Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Weaving A New Paradigm: Transforming Islamic Education Under The Aegis Of The Independent Curriculum Sarwoedi; Syamsir; Fakhruddin; Lukman Asha; Jumira Warlizasusi
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Darussalam Vol. 7 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas KH. Mukhtar Syafaat Blokagung Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/jmpid.v7i2.3861

Abstract

This study analyzes and identifies forms of innovation in the learning process of Islamic education within the Merdeka Curriculum framework. Innovation in the implementation of the Merdeka Curriculum is a response to the challenges of the relevance of Islamic education in the digital era. This study uses a qualitative approach with library research, focused on analyzing relevant literature regarding learning innovations in Islamic education based on the Merdeka Curriculum. Data collection techniques were conducted through document studies of scientific papers published in the last five years. The results of the study indicate that innovations in the learning process of Islamic education, such as differentiated learning, Project-Based Learning, and the integration of digital technology, contribute to increased student engagement, understanding of Islamic values, and strengthening teacher capacity. However, challenges were also identified in the form of limited infrastructure and cultural resistance among educators. This study recommends strengthening teacher training and developing policies that support the transformation of contextual and relevant Islamic learning. Novelty in the context of an integrated exploration of various dimensions of innovation in Islamic education within the Merdeka Curriculum framework. Previous research tends to only address one or two aspects, this study systematically combines five domains of innovation.
PERSEPSI PETANI JAGUNG TERHADAP EFEKTIVITAS METODE PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA MODELIDU: Corn Farmers' Perceptions on the Effectiveness of Agricultural Extension Methods in Modelidu Village Syamsir; Abidin, Zainal; Jafar, Isran; Jafar, Muh Iqbal
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 20 No. 2 (2024): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v20i2.325

Abstract

Penyuluhan pertanian menjadi salah satu faktor utama dalam berhasilnya sektor pertanian, penyuluh pertanian memegang peranan penting dalam proses penyaluran informasi dan pengetahuan kepada petani termasuk peningkatan keterampilan petani. Penyuluh pertanian dapat berasal dari lembaga pemerintah maupun swasta dengan satu tujuan bersama berupa mensejahterahkan petani dan keluarganya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis persepsi petani terhadap 4 metode penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di Desa Modelidu Kabupaten Gorontalo, yaitu metode temu lapang, temu wicara, demonstrasi dan metode ceramah. Metode pengambilan data menggunakan metode observasi dan wawancara terstruktur menggunakan panduan wawancara. Data primer didapatkan dari petani jagung yang ada di Desa Modelidu, sedangkan data sekunder didapatkan dari kantor desa, Badan Pusat Statistik dan artikel penelitian yang relevan dengan topik penelitian. Metode analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif, berupa tabulasi hasil jawaban responden penelitian yang disajikan lewat tabel dan grafik kemudian diikuti dengan ulasan deskriptif.  Data dianalisis menggunakan skala likert dengan skala lima (sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju). persepsi petani terhadap metode penyuluhan temu lapang mendapatkan skor tertinggi dengan rata – rata skor 191,67, hal ini membuktikan bahwa petani jagung di Desa Modelidu menganggap metode temu lapang efektif dilaksanakan dalam kegiatan penyuluhan meskipun metode ini merupakan metode konvensional, metode temu wicara tidak terlalu mendapatkan atensi yang besar dari masyarakat dengan sistem pertanian yang masih konvensional dengan skor rata – rata persepsi petani sebesar 182.