AbstrakPermasalahan sampah di Indonesia menghadapi tantangan utama dalam pengelolaan sampah khususnya wilayah dengan masyarakat pedesaan yang memegang tradisi membakar sampah. Proses pembakaran sampah menimbulkan masalah lain berupa risiko kebakaran, adanya polusi udara, mengakibatkan penyakit mata, asapnya mengandung zat beracun seperti dioksin, furan, karbon monoksida, serta partikel halus (PM2.5) yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan, kanker, gangguan hormone. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi Kompos Digital sebagai solusi pengolahan sampah berkelanjutan berbasis teknologi. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi dan pendampingan penggunaan sistem digital yang terintegrasi dengan sensor Internet of Things (IoT) merupakan konsep dimana perangkat berupa aplikasi mobile Blynk IoT yang memiliki fungsi untuk memantau suhu serta mengetahui kadar kelembapan secara real-time. Selain itu, sebagai sarana edukasi dan monitoring masyarakat dalam proses pengomposan secara mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengelola sampah secara efisien, serta terciptanya produk kompos berkualitas tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian berupa kompos dan untuk peternakan sebagai pakan ternak. Dengan adanya Kompos Digital, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi melalui pengurangan biaya pupuk, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan penciptaan lingkungan yang lebih bersih. Program ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara teknologi serta partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan. AbstractIndonesia's waste management challenges are significant, particularly in rural areas where burning is a common practice. The burning process poses additional challenges, including fire risks, air pollution, and eye diseases. The smoke contains toxic substances such as dioxins, furans, carbon monoxide, and fine particulate matter (PM2.5), which can cause respiratory illnesses, cancer, and hormonal disruption. This community service program aims to introduce the Digital Compost innovation as a technology-based, sustainable waste management solution. The implementation method includes socialization and mentoring on the use of digital systems integrated with Internet of Things (IoT) sensors. This concept is where the device is in the form of a Blynk IoT mobile application that has the function to monitor temperature and determine humidity levels in real-time. In addition, it serves as a means of education and monitoring the community in the independent composting process. The results of the activity show an increase in community knowledge and skills in managing waste efficiently, as well as the creation of high-quality compost products that can be used for agriculture in the form of compost and for livestock as animal feed. With the Digital Compost, the community not only gains economic benefits through reduced fertilizer costs, but also contributes to reducing carbon emissions and creating a cleaner environment. This program emphasizes the importance of collaboration between technology and community participation in realizing sustainable waste management.