Abstrak: Dinasti Utsmani merupakan dinasti Islam yang terkenal dan disegani pada masanya. Dinasti ini berkuasa lebih dari enam abad dengan 38 sultan dan khalifah. Puncak keemasan Dinasti Turki Utsmani dicapai pada masa Khalifah Sulaiman Al-Qanuni. Ia diberikan julukan Al-Qanuni karena ia memiliki jasa besar dalam menyusun dan menjalankan undang-undang. Ia juga berjasa besar terhadap penyebaran agama Islam di daratan Eropa. Tulisan ini membahas tentang hubungan luar negeri Turki Utsmani pada masa pemerintahan Sulaiman Al-Qanuni dengan bangsa Eropa. Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian sejarah yang dilakukan dengan beberapa tahap; 1) tahap pemilihan topik penelitian, 2) tahap heuristik, 3) tahap kritik sumber, 4) tahap interpretasi, dan 5)tahap historiografi. Pada masa pemerintahan Sulaiman Al-Qanuni, banyak dilakukan penaklukan, perjanjian dan kesepakatan, persekutuan, hingga peperangan dengan pihak Eropa. Di antara penaklukan tersebut adalah kota Belgrade, Kepulauan Rhodes, semenanjung Krimea, dan ibukotanya, Wallachie. Ia juga menerobos Eropa hingga sampai Vienna, ibu kota Austria. Terdapat satu tantangan besar yang harus dihadapi oleh Khalifah Sulaiman Al-Qanuni, yaitu ketika ia harus berhadapan dengan Charles V dan Ferdinand terkait dengan perebutan wilayah Hungaria yang tidak kunjung selesai. Hubungan yang kompleks antara kedua belah pihak ini mencerminkan dinamika politik yang kompleks antara Turki Utsmani dan Eropa pada waktu itu.Abstract: The Ottoman Dynasty was a famous and respected Islamic dynasty in its time. This dynasty ruled over six centuries with 38 sultans and caliphs. The peak of the Ottoman Turkish Dynasty's prosperity was achieved during the reign of Caliph Sulaiman Al-Qanuni. He was nicknamed Al-Qanuni because he had great merit in drafting and enforcing laws. The Sultan also greatly contributed to the spread of Islam in mainland Europe. This article discusses the foreign relations of the Ottoman Empire during the reign of Sulaiman Al-Qanuni with European nation. In this research, a historical research method is employed, conducted through several stages: 1) the stage of selecting the research topic, 2) the heuristic stage, 3) the source criticism stage, 4) the interpretation stage, and 5) the historiography stage. During Al-Qanuni reign, there were many conquests, treaties and deals, alliances, and wars with the European side. Among the conquests were the city of Belgrade, the Rhodes Islands, the Crimean peninsula, and its capital, Wallachie. He also penetrated Europe as far as Vienna, the capital of Austria. There was one major challenge to Caliph Sulaiman Al-Qanuni, which was when he had to face Charles V and Ferdinand regarding the unresolved territorial dispute in Hungary. The complex relationship between these two sides reflects the complex political dynamics between Ottoman Turkey and Europe at that time.