Background: Bipolar disorder is characterized by extreme mood swings, which disrupt mental balance and quality of life of sufferers, thus requiring effective interventions for emotion management. Purpose: To evaluate the effectiveness of Cognitive Behavioral Therapy (CBT) in managing emotions to improve mental balance in patients with bipolar disorder, and to identify effective strategies and gaps in the literature. Method: A systematic literature review was conducted by analyzing empirical studies from academic databases, inclusion criteria such as publications in the last 10 years and a focus on CBT for bipolar disorder. Results: Through strategies such as cognitive restructuring, relaxation techniques, and coping skills training, is effective in reducing symptoms of mania and depression and improving emotion regulation, especially when therapy is carried out over the long term. Integration of meditation can enhance effectiveness, although patient compliance and integration with pharmacotherapy affect outcomes. CBT is superior to other psychosocial interventions in emotion management, but is less optimal for manic episodes and non-Western cultural contexts. Conclusion: CBT is a valuable approach to improving mental balance, but requires adjustment for specific symptoms and cultural adaptation, with further research to address these limitations.. Keywords: Bipolar Disorder; Cognitive Behavioral Therapy; Emotional Management. Pendahuluan: Gangguan bipolar ditandai dengan fluktuasi suasana hati yang ekstrem, yang mengganggu keseimbangan mental dan kualitas hidup penderita, sehingga memerlukan intervensi yang efektif untuk pengelolaan emosi. Tujuan: Untuk mengevaluasi efektivitas Terapi Kognitif Perilaku (CBT) dalam mengelola emosi guna meningkatkan keseimbangan mental pada pasien dengan gangguan bipolar, serta mengidentifikasi strategi yang efektif dan celah dalam literatur. Metode: Kajian literatur sistematis dilakukan dengan menganalisis penelitian empiris dari basis data akademik, kriteria inklusi seperti publikasi dalam 10 tahun terakhir dan fokus pada CBT untuk gangguan bipolar. Hasil: Melalui strategi seperti restrukturisasi kognitif, teknik relaksasi, dan pelatihan keterampilan koping, efektif dalam mengurangi gejala mania dan depresi serta meningkatkan regulasi emosi, terutama bila terapi berlangsung dalam jangka panjang. Integrasi meditasi dapat memperkuat efektivitas, meskipun kepatuhan pasien dan integrasi dengan farmakoterapi memengaruhi hasil. CBT lebih unggul dibandingkan intervensi psikososial lain dalam pengelolaan emosi, tetapi kurang optimal untuk episode mania dan konteks budaya non-Barat. Simpulan: CBT merupakan pendekatan yang berharga untuk meningkatkan keseimbangan mental, namun memerlukan penyesuaian untuk gejala spesifik dan adaptasi budaya, dengan penelitian lanjutan untuk mengatasi keterbatasan ini. Kata Kunci: Gangguan Bipolar; Pengelolaan Emosi; Terapi Kognitif Perilaku.