Claim Missing Document
Check
Articles

Penyuluhan ASI Eksklusif sebagai Intervensi Promotif dan Preventif di Komunitas Jannah, Miftahul; Herawati, Fitria; Soendari; Waslikha, Siti; Masruroh
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breastfeeding (Exclusive Breastfeeding) is one of the most effective ways to ensure the health and survival of children. Breastfeeding will improve sensory and cognitive abilities and protect children from infectious and chronic diseases. Poor infant feeding practices can have an impact on children's growth and development. Factors causing non-exclusive breastfeeding in infants include the mother's workload, promotion of formula milk, lack of support for breastfeeding in public places, lack of realistic information on breastfeeding experiences, different perceptions of family members in breastfeeding, maternal knowledge factors, and socio-economic factors. The purpose of community service is to increase the knowledge of breastfeeding mothers about the benefits of exclusive breastfeeding. The Community Service Method will be implemented in 3 stages, namely the First Stage is to prepare by conducting a problem assessment and collaborating with partners. The Second Stage is to conduct a pre-test to explore the level of knowledge of breastfeeding mothers, provide counseling on exclusive breastfeeding using leaflet media. The Third Stage is to conduct an evaluation by providing a post-test to breastfeeding mothers. From the results of Community Service, it was found that this activity was attended by 35 breastfeeding mothers. The results showed that before the counseling, the pretest value of breastfeeding mothers' knowledge showed the lowest value of 30 and the highest was 70, while the average value was 43.71. After the counseling, the mother's knowledge value showed the lowest value of 80 and the highest was 100, while the average value was 93.43. In conclusion, there was an increase in breastfeeding mothers' knowledge about exclusive breastfeeding. It is hoped that health workers will improve health education to the community, especially pregnant, giving birth and breastfeeding mothers about the benefits of exclusive breastfeeding in order to improve infant health and coverage of exclusive breastfeeding.   Abstrak Menyusui (Asi Ekslusif) adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak. ASI akan meningkatkan kemampuan sensorik dan kognitif serta melindungi anak dari penyakit menular dan kronis. Praktik pemberian makanan bayi yang buruk dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor penyebab tidak diberikannya ASI eksklusif pada bayi antara lain karena beban kerja ibu, promosi susu formula, kurangnya dukungan penerimaan menyusui di tempat umum, kurang informasi realistis pengalaman menyusui, persepsi anggota keluarga yang berbeda dalam pemberian ASI, faktor pengetahuan ibu, dan faktor sosial ekonomi. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui mengenai manfaat asi ekslusif. Metode Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama melakukan persiapan dengan cara melakukan pengkajian permasalahan dan kerja sama dengan mitra. Tahap Kedua melakukan prestest untuk menggali tingkat pengetahuan ibu menyusui, memberikan penyuluhan mengenai asi ekslusif menggunakan media leflet. Tahap Ketiga Melakukan evaluasi dengan cara memberikan posttest kepada ibu menyusui. Dari hasil pengabdian Masyarakat didapatkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 35 orang ibu menyusui. Didapatkan hasil bahwa sebelum penyuluhan, nilai pretest pengetahuan ibu menyusui menunjukan hasil nilai terendah yaitu 30 dan tertingginya yaitu 70, sementara nilai rata-ratanya yaitu 43,71. Setelah dilakukan penyuluhan, nilai pengetahuan ibu menunjukkan hasil nilai terendah yaitu 80 dan tertingginya yaitu 100, sementara nilai rata-ratanya yaitu 93,43. Kesimpulan, terjadi peningkatan pengetahuan ibu menyusui mengenai asi ekslusif. Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan edukasi kesehatan kepada masayarakat, terutama ibu hamil, bersalin dan menyusui mengenai manfaat asi eklusif guna meningkatkan kesehatan bayi dan cakupan asi ekslusif.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny”K” Umur 30 Tahun di PMB Bagi Karyawati Bergas Eka Sularsih; Masruroh
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and child health is the foundation for creating a superior generation of the nation. The realization of the welfare of mothers and children can be prepared starting from the preconception period, pregnancy, childbirth, newborns, postpartum period to neonates and becoming prospective contraceptive acceptors. The government's efforts to reduce MMR and IMR include continuous and comprehensive care from pregnancy, childbirth, postpartum newborns and family planning. The method in this research is descriptive in the form of a case study, namely examining a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. The author carried out monitoring of pregnant women 3 times in the third trimester. The monitoring results obtained were complaints in the third trimester in the form of back pain which was physiological. Normal vaginal delivery on maret 01 2025 at 20:30 WIB, female gender. The author carried out KF 2 to KF 4 care well without any problems. The mother used implant contraception and found no problems. Care has been provided comprehensively and there is no gap between theory and cases in Mrs. K and By. Mrs. K at PMB Bagi Karyawati hrough a case consisting of a single unit. K single unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. The unit that is the case is analyzed in depth both in terms of the circumstances of the case itself, the influencing factors, the case's actions and reactions to a particular treatment or exposure (Gahayu, 2019).In this case, the location whThe method used in comprehensive care for pregnant, maternity, postpartum, neonate and family planning women is a descriptive research method and the type of descriptive research used is a case review study (Case Study), namely by examining a problem tere the case study was taken was in the Bergas Community Health Center Working Area. Case study time is when the case is taken (Nizamuddin & Azan, 2021). Taking case studies starts from October-Maret 2025. Abstrak       Abstrak Kesehatan ibu dan anak merupakan pondasi dalam mewujudkan generasi bangsa yang unggul. Terwujudnya kesejahteraan ibu dan anak dapat dipersiapkan mulai dari masa prakonsepsi, kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas sampai neonatus dan menjadi calon akseptor kontrasepsi. Upaya pemerintah dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan asuhan berkesinambungan (Continuity of Care) dan komprehensif dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir nifas dan keluarga berencana. Metode dalm penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi 1 orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan adalah keluhan pada trimester III berupa nyeri punggung yang merupakan hal fisiologis. Persalinan secara normal pervaginam tanggal 1 maret 2025 pukul 20:30 WIB, jenis kelamin perempuan. Asuhan KF 2 sampai KF 4 penulis laksanakan dengan baik tanpa masalah. Ibu menggunakan KB implan dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. K dan By. Ny. K PMB Bagi Karyawati Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu .Pada kasus ini lokasi pengambilan studi kasus dilakukan di Wilayah Pmb Bagi Karyawati Bergas. Waktu studi kasus adalah mulai Oktober-Maret 2025.
Pijat Oksitosin untuk Meningkatkan Produksi ASI Alfina Damayanti; Eka Sularsih; Kurnia Pratiwi; Masruroh; Widayati; Puji Catur
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of insufficient breast milk production in postpartum mothers is very common. This is due to a lack of knowledge among postpartum mothers about oxytocin massage. In addition, hospitals have never conducted education or counselling on oxytocin massage for postpartum mothers to facilitate or increase breast milk production. This community service aims to conduct oxytocin massage activities for postpartum mothers and evaluate their knowledge of oxytocin massage. The objective of this community service is to determine whether there is an increase in postpartum mothers' knowledge of oxytocin massage to address breast milk issues and improve breast milk production after receiving health education or health counselling. The community service method used pre-test, practice, and post-test. The research sample consisted of 20 postpartum mothers at Tidar General Hospital in Magelang City. The community service was conducted in January 2025. The activity was implemented in three stages: problem identification, solution implementation, and evaluation. Based on the results of the pre-test and post-test, it was found that there was an increase in postpartum mothers' knowledge about oxytocin massage to address breastfeeding issues and increase breast milk production after receiving health education or health counselling. Recommendations for the continuation of this activity in the next phase include coordinating with the ward head to provide oxytocin massage training as part of efforts to address low breast milk production more effectively, efficiently, and comprehensively   Abstrak Permasalahan kurangnya produksi ASI pada ibu postpartum sangat sering ditemukan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu postpartum tentang pijat oksitosin. Selain itu pelaksanaan edukasi atau penyuluhan tentang pijat oksitosin pada ibu nifas untuk memperlancar atau meningkat produksi ASI belum pernah dilakukan oleh pihak rumah sakit. Pengabdian ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan pijat oksitosin pada ibu post partum dan melakukan evaluasi pengetahuan pijat oksitosin pada ibu postpartum. Tujuan dari pengambdian masyarakat ini apakah terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Metode pengabdian masyarakat ini yaitu pre test, praktik dan post tes. Sasaran Penelitian pengabdian ini menggunakan sampel sebayak 20 responden ibu postpartum di RSUD Tidar Kota Magelang. Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tiga tahap yaitu permasalahn, solusi dan evaluasi. Berdasarkan hasil pre test dan post test menunjukkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu post partum tentang pijat oksitosin untuk mengatasi permasalahan ASI dan meningkatkan produksi ASI sesudah diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Saran untuk kelanjutan kegiatan ini pada tahapan berikutnya yaitu dengan mengkoordinasikan dengan kepala ruang untuk dapat memberikan pelatihan pijat oksitosin dalam upaya mengatasi permasalah kurangnya produksi ASI secara lebih efektif, efisien dan menyeluruh.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (Coc) pada Ny”D” Umur 26 Tahun di PMB Hj. Evi Solihatul, Bdn Puput Putri Apriliyani; Masruroh
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal and child health is the foundation for realizing a superior generation of the nation. The realization of maternal and child welfare can be prepared starting from the preconception period, pregnancy, childbirth, newborns, postpartum period to neonates and becoming candidates for contraceptive acceptors. The government's efforts to reduce MMR and IMR are through continuous and comprehensive care from pregnancy, childbirth, newborns, postpartum and family planning. The method in this study is descriptive in the form of a case study, namely examining a problem through a case consisting of a single unit. The single unit in question can contain 1 person, a group of residents affected by a problem. The author monitored pregnant women 3 times in the third trimester. The monitoring results obtained were good without problems. Normal vaginal delivery on August 13, 2024 at 14:40 WIB, female gender. KF 2 to KF 4 care obtained indications of labor with 8-hour KPD but the delivery went well, the mother and baby were healthy. The mother uses injectable contraception and no problems were found. Care has been provided comprehensively and there is no gap between theory and case in Comprehensive Care of Mrs. D and By. Mrs. D PMB Hj. Evi Solihatul, Bdn. The method used in comprehensive care for pregnant women, childbirth, postpartum, neonates and family planning is a descriptive research method and the type of descriptive research used is a case study, namely by examining a problem through a case consisting of a single unit. The single unit here can contain one person, a group of residents affected by a problem. The unit that becomes the case is analyzed in depth both in terms of the circumstances of the case itself, the factors that influence it, the actions and reactions of the case to a particular treatment or exposure. In this case, the location of the case study was carried out in the Gempol Health Center Work Area. The case study period is from December 2024-April 2025.   Abstrak Kesehatan ibu dan anak merupakan pondasi dalam mewujudkan generasi bangsa yang unggul. Terwujudnya kesejahteraan ibu dan anak dapat dipersiapkan mulai dari masa prakonsepsi, kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas sampai neonatus dan menjadi calon akseptor kontrasepsi. Upaya pemerintah dalam menurunkan AKI dan AKB yaitu dengan asuhan berkesinambungan (Continuity of Care) dan komprehensif dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir nifas dan keluarga berencana. Metode dalm penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang dimaksud dapat berisi 1 orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Pemantauan ibu hamil dilakukan penulis sebanyak 3x di trimester III. Hasil pemantauan yang didapatkan dengan baik tanpa masalah. Persalinan secara normal pervaginam tanggal 13 Agustus 2024 pukul 14.40 WIB, jenis kelamin perempuan. Asuhan KF 2 sampai KF 4 didapatkan indikasi persalinan dengan KPD 8 jam namun persalinan berjalan baik  keadaan ibu dan bayi sehat . Ibu menggunakan KB suntik dan tidak ditemukan masalah. Asuhan telah diberikan secara komprehensif dan tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif Ny. D dan By. Ny. D PMB Hj. Evi Solihatul, Bdn. Metode yang digunakan dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB ini adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (Case Study), yakni dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berisi satu orang sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu .Pada kasus ini lokasi pengambilan studi kasus dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Gempol. Waktu studi kasus adalah mulai Desember2024-April 2025.
ANEMIA AMONG ADOLESCENT GIRLS: A GLOBAL REVIEW OF PREVALENCE, RISK FACTORS, AND INTERVENTIONS Fitariani, Selvia; Masruroh; Mawarti, Herin; Nasrudin
Nurse and Holistic Care Vol. 5 No. 2 (2025): Nurse and Holistic Care
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/nhc.v5i2.7629

Abstract

Background: Anemia remains a significant public health challenge affecting adolescent girls worldwide, particularly in low- and middle-income countries (LMICs). This condition undermines growth, cognitive development, school performance, and reproductive health, with long-term intergenerational consequences. Objective: This systematic review aimed to systematically review the global prevalence, associated risk factors, and intervention strategies targeting anemia among adolescent girls, and to identify research and policy gaps that hinder effective prevention. Design: A systematic review of quantitative and mixed-methods studies conducted between January 2019 and May 2024 was undertaken by the PRISMA guidelines. Data Sources: Five electronic databases (PubMed, Scopus, Web of Science, ScienceDirect, and Google Scholar) were searched using Boolean combinations of keywords such as "anemia," "adolescent girls," "risk factors," and "intervention." Additional records were retrieved from grey literature and manual reference checks. Review Methods: Eligible studies included observational, interventional, and mixed-methods research on adolescent girls aged 10–19 years, with clear reporting of anemia prevalence or related risk factors. Quality appraisal was conducted using the Joanna Briggs Institute (JBI) tools. Thematic synthesis was applied to categorize risk factors and interventions. Results: A total of 12 studies from over 8 countries were included. Anemia prevalence ranged from 25% to 61%, with the highest rates reported in Sub-Saharan Africa and South Asia. Major risk factors included poor dietary diversity, early menarche, menstrual disorders, parasitic infections, and low socioeconomic status. School-based iron and folic acid (IFA) supplementation combined with nutrition education and community engagement showed the most promising results. However, adherence and program sustainability were frequently reported challenges. Conclusion: Anemia among adolescent girls is a multidimensional issue requiring context-specific, multisectoral approaches. Integrating education, supplementation, and culturally adapted interventions can enhance program effectiveness. Future research should focus on long-term outcomes, behavioral drivers, and scalable solutions tailored to the needs of adolescent populations.
Edukasi Pijat Konstipasi untuk Mencegah Sembelit pada Bayi Umur 6 – 12 Bulan di Desa Bogosari, Pringsari, Pringapus, Kabupaten Semarang Audina, Yordania Vitax; Anggraeni, Sovia Puspita; Andriani, Tithin; Evania, Irma; Agustina, Ajeng; Afriyani, Luvi Dian Afriyani; Masruroh; Moneca Dyah Listiyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Functional constipation is a common clinical condition and digestive disorder with a high global prevalence. There are different approaches to treating constipation in babies. Although some pharmacological approaches involve the use of laxatives, non-pharmacological approaches are recommended to increase safety, one of which is with constipation massage. The lack of knowledge of caregivers related to the treatment of constipation using baby massage is due to the fact that there has never been any education and training on baby massage provided to the bogosari posyandu. So that the treatment carried out by caregivers when the baby experiences constipation is by giving laxatives. Excessive use of laxatives, enemas, or suppositories can worsen constipation and even lead to constipation that is difficult to manage without laxatives. This research method is quantitative descriptive research using non-probability sampling techniques. The population and sample used were all caregivers as many as 23 people. The data analysis used in this study is univariate analysis. The results of the study showed an increase in the percentage of answers about constipation massage knowledge by 14% This shows that after this activity there was a significant increase in the knowledge of mothers.   Abstrak Konstipasi fungsional adalah kondisi klinis umum dan gangguan pencernaan dengan prevelensi global yang tinggi. Ada pendekatan berbeda untuk mengatasi sembelit pada bayi. Meskipun beberapa pendekatan farmakologis melibatkan penggunaan obat pencahar, pendekatan non farmakologis direkomendasikan untuk meningkatkan keamanan, salah satunya yaitu dengan pijat konstipasi. Kurangnya pengetahuan pengasuh terkait penanganan konstipasi menggunakan pijat bayi dikarenakan belum pernah dilakukannya edukasi serta pelatihan pijat bayi yang diberikan ke posyandu bogosari. Sehingga penanganan yang dilakukan pengasuh saat bayi mengalami konstipasi yaitu dengan memberikan obat pencahar. Metode Pre-test dan Post-test adalah dua instrument yang digunakan untuk menilai pemahaman Ibu tentang pengetahuan mengenai pijat konstipasi dan teknik pijat bayi pada saat sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui efektivitas edukasi dan pelatihan yang telah dilakukan. Populasi dan sampel yang digunakan yaitu seluruh pengasuh sebanyak 23 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang ditunjukkan dari nilai pretest sebagian berpengtahuan tentang pijat kosntipasi (65%) lalu meningkat pada nilai post test sebagian besar berpengetahuan tentang pijat konstipasi (79%)  Hal ini menunjukan bahwa setelah dilakukan kegiatan ini terjadi peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan Ibu. Diharapkan setelah dilakukan edukasi mengenai pijat konstipasi dapat memberi gambaran sehingga ibu bisa mengatasi kejadian konstipasi pada bayi dirumah.
Peningkatan Pengetahuan Ibu Nifas dan Menyusui Tentang MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) di RS Citra Sari Husada Puput Putri Apriliyani; Masruroh
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Babies are newborn creatures and have a body condition that is still vulnerable, therefore babies need the right nutritional intake to support their growth and development. Breast milk (ASI) is the best natural nutrition for babies with the most appropriate nutritional content for optimal growth. The availability of smooth breast milk in breastfeeding mothers will help the success of exclusive breastfeeding for 6 months, thus helping babies grow and develop well according to recommendations from the World Health Organization (WHO). After 6 months, complementary feeding is started according to recommendations from WHO and the Ministry of Health. The problem of breastfeeding in Indonesia includes Early provision of complementary feeding, Exclusive breastfeeding Data from the Indonesian Central Statistics Agency (BPS) shows that in 2022, there were 72.04% of babies who did not receive exclusive breastfeeding, which could be related to early provision of complementary feeding, Research shows that factors such as maternal education, knowledge of complementary feeding, family support, and socio-cultural conditions can influence the practice of providing complementary feeding. The government's efforts to increase knowledge about providing complementary feeding are by providing counseling to postpartum and breastfeeding mothers in preparation for providing complementary feeding. The method in this study is descriptive in the form of a case study, namely examining a problem through a case consisting of a group of postpartum and breastfeeding mothers who have knowledge problems in providing complementary feeding. The implementation was carried out in January 2025 by explaining directly to 12 respondents of postpartum and breastfeeding mothers who were in accordance with the targets at Citra Sari Husada Hospital.   Abstrak Bayi adalah makhluk yang baru lahir dan memiliki kondisi tubuh yang masih rentan, oleh sebab itu bayi memerlukan asupan nutrisi yang tepat untuk mendukung tumbuh kembangnya. Air susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal. Ketersediaan ASI yang lancar pada ibu menyusui akan membantu kesuksesan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, sehingga membantu bayi tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai rekomendasi dari World Health Organization (WHO). Setelah 6 bulan pemberian MP-ASI dimulai sesuai dengan rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan. Adapun masalah pemberian asi di Indonesia meliputi Pemberian MPASI dini, Pemberian ASI eksklusif Data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, terdapat 72,04% bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif, yang bisa jadi berkaitan dengan pemberian MPASI dini, Penelitian menunjukkan bahwa faktor seperti pendidikan ibu, pengetahuan tentang MPASI, dukungan keluarga, dan kondisi sosial budaya dapat mempengaruhi praktik pemberian MPASI. Upaya pemerintah dalam meningkatkan pengetahuan terhadap pemberian MP-ASI yaitu dengan pemberian penyuluhan kepada ibu nifas dan menyusui dalam persiapan pemberian MP-ASI. Metode dalam penelitian ini diskriptif yang berupa studi penelaahan kasus (case study) yaitu meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari kelompok ibu nifas dan ibu menyusui yang memiliki masalah pengetahuan dalan pemberian MP-ASI. Pelaksanaan telah dilakukan pada bulan januari 2025 dengan menjelaskan langsung kepada 12 responden ibu nifas dan menyusui yang sesuai dengan sasaran di RS Citra Sari Husada.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S G2P1A0 Usia 25 Tahun di Desa Lambanggelun Widya Yunita Ariani; Masruroh
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy, childbirth, postpartum, and the newborn period are critical phases requiring continuous care. Continuity of care (COC) midwifery services were provided to Mrs. S, aged 25, from the third trimester of pregnancy until 42 days postpartum, using Varney’s midwifery management approach. Care was delivered at the community health center and the patient’s home through interviews, observations, and physical examinations. The entire process proceeded physiologically without complications. Normal delivery occurred, the baby was born healthy, and the mother remained stable during the postpartum period. The baby received standard care, and the mother chose injectable contraception after counseling. The results indicate that the COC approach is effective in providing comprehensive services and improving the safety of both mother and baby. Suggestions for health workers to  maintain the quality of health services and early  screening to determine continuous obstetric care and  quality of service.   Abstrak Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir merupakan fase penting yang memerlukan asuhan berkelanjutan. Asuhan kebidanan continuity of care (COC) dilakukan pada Ny. S, 25 tahun, mulai dari kehamilan trimester III hingga 42 hari masa nifas, menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney. Asuhan dilaksanakan di Puskesmas dan rumah pasien melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Seluruh proses berlangsung fisiologis, tanpa komplikasi. Persalinan normal, bayi lahir sehat, dan ibu dalam kondisi stabil selama nifas. Bayi mendapatkan perawatan sesuai standar, dan ibu memilih KB suntik setelah mendapat konseling. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan COC efektif dalam memberikan pelayanan komprehensif dan meningkatkan keselamatan ibu dan bayi. Saran  bagi  tenaga kesehatan  untuk  mempertahan kualitas  pelayanan  kesehatan  serta  skrining  awal  untuk  menentukan asuhan kebidanan yang berkesinambungan dan mutu pelayanan.
Co-Authors Abdul Ghofar Adeya Ilma Permana Afriyani, Luvi Dian Afriyani agil ayu sabila Agustina, Ajeng Ainun Nazilah Alfian Nor Muthia Sarie Alfina Damayanti ALI SORMIN, MUHAMMAD ALI SORMIN Alifia Jumeisya Setyawan Alya Fernanda Khairani Ana Farida Ulfa, Ana Farida ANA ISTIANA Ana Riandari Andriani, Tithin Anggi Anggraeni, Sovia Puspita Anissa Regita Any Sugesti Armada, Ade Asmida Erliana Simatupang Audina, Yordania Vitax Aulia, Mardianita Ayu Ismi Hanifah Azizah, Luthfi Nur Bunga Asmara Nugra Cahyaningrum Calesta, Verga Friscyla Chusnul Oktaviana Rachmawati Citra Alif Lia Elliana Arianti Dian Cahya Putri Diana Novitasari Dianatul Mustafidah Dionysius J. D. H. Santjojo Dwi Prasetyorini Eka Sularsih elviatun nisa, risha nur Enjes Sita, Sang Ayu Putu Eny Lutfiyah Erlangga, Adhitian Deva Eva Desita Sari Evania, Irma Fatichatus Sa’diyah fatimah, nur fatimah Ferdiansyah, Irfan Fitariani, Selvia Fitria Herawati, Fitria FITRIYAH Hapsari Windayanti Haque, Elva Hidayatul Hartono, Arif Herin Mawarti Hidayaturrahmah Husnul Hotimah, Husnul Ianatussoleh Imam Wahyu Pratama Imroatul Islamia Isni, Fitri Istiroyah Iswati, Dian Dwi Jaya, Asrul KIKI SEPTARIA Komalasari, Tuti Kormil Saputra Kurnia Pratiwi Kurniawati Kusumawan, Ardie Lujeng Muliyati Lusiana Shinta Dewi Maryam Bte Badrul Munir Maryanti Maulana Ibrahim Miftahul Jannah Modanggu, Intan Moneca Dyah Listiyaningsih Mudrikah Muhdia Mukhoyyaroh, Nur Indah Musdalifah Nafa Nofitasari NASRUDIN Nikke Agustina Pratiwi Norna Amalia Sholeha Nova Oktaviani Novadhila Purwaningtyas Nur nafi'iyah Nurhidayatulloh, Farkhan Pranoto, Heni Pratama, Moh. Iqbal Liayong Puji Catur pujiani Puput Putri Apriliyani Putri, Risma Aliviani rahayu, nisfia lika rahayu Rahmawati, Mamik Rahmawati, Nurhalizah Sugi Renny Anjelina Rifky Aisyatul Faroh Ryan Nabela Maha Rani Saefullah, Lalu Sasminaryati Savitra, Tri Anjani Shinta Lutfiani Sidarti P.T intan Surullah Sintia Pagirik Siti Apriyati Siti Ayu Masthuroh Siti Muniroh Soendari Sri Mulyani Sri Renita Utami Sri Sulistyani1 Suryani, Atika Rizki Susiani Heny Sutrisnawati Syaiful Anwar Titis Dwicahya Prabaningrum Ulul Ilmi Vanisa Veftisia, Vistra Wahyu Indah Lestari Wahyu Kristiningrum Waslikha, Siti Watmawati Wida Puteri Agista Widada, Dharma Widayati Widda A Widya Yunita Ariani Wijaya, Revaldo Rangga Putra Aji Yamba kodi, Elvira Yudi Yuliance Kabak YUNITA Yunita Fajarwati Zulfikar Zuliani