Articles
Gesture Anak Autis dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
Rizky Nova Damayanti;
Subanji Subanji;
Cholis Sa’dijah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 9: SEPTEMBER 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17977/jptpp.v4i9.12690
Abstract: Children with autism spectrum disorders or ASD are one of the developmental disorders of the nerves that are characterized by social and communication definitions. Developmental abnormalities in the nerve will affect brain development and child communication. Therefore, when children communicate, a gesture will emerge as a sign the child is communicating to convey the message. Based on this, researchers will conduct research on child gestures that arise in solving math problems. Gesture that appears will be recorded using a camera so that it will be known what gesture appears in the child. The study was conducted on two moderate autistic children with different levels but the same material. This study resulted in the gesture of an autistic child appearing in solving a mathematical problem as a gesture of conformity and incompatibility. Where the suitability of the corresponding gesture shown by the child is like pointing and counting. Whereas for gesture mismatch shows the child turns to another object, calculates with different hand gestures and points but not to solve the problem.Abstrak: Anak dengan gangguan spektrum autisme atau ASD adalah salah satu kelainan perkembangan pada saraf yang ditandai oleh definisi sosial dan komunikasi. Kelainan perkembangan pada saraf tersebut akan memengaruhi perkembangan otak dan komunikasi anak. Oleh karena itu, ketika anak berkomunikasi, maka akan muncullah gesture sebagai tanda anak berkomunikasi untuk menyampaikan pesan. Berdasarkan hal tersebut peneliti akan melakukan penelitian tentang gesture anak yang muncul dalam menyelesaikan soal matematika. Gesture yang muncul akan direkam menggunakan kamera sehingga akan diketahui gesture apa yang muncul pada anak. Penelitian dilakukan pada dua anak autis sedang dengan jenjang tingkatan yang berbeda tetapi materi yang sama. Penelitian ini menghasilkan bahwa gesture anak autis yang muncul dalam menyelesaikan soal matematika merupakan gesture kesesuaian dan ketidaksesuaian. Dimana kesesuaian berisi gesture yang sesuai ditunjukkan anak, seperti menunjuk dan menghitung. Sementara itu, untuk ketidaksesuaian gesture menunjukkan anak menoleh ke objek lain, menghitung dengan gesture tangan yang berbeda dan menunjuk, tetapi bukan untuk menyelesaikan soal.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar dengan Gaya Kognitif Field Dependent
Luluk Wahyu Nengsih;
Susiswo Susiswo;
Cholis Sa’dijah
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 2: FEBRUARI 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (389.788 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v4i2.11927
Abstract: This research is a descriptive qualitative study that aims to describe the profile of students' mathematical problem solving abilities with field dependent cognitive styles. The research subjects were fourth grade students of Islamic Elementary School Mohammad Hatta in Malang City. The study began by giving cognitive style tests, then continued with tests of mathematical problem solving and interviews. The validity of the data using triangulation and analyzing techniques used are data reduction, data exposure, and conclusion. The results of this study indicate that the problem solving steps at S1 tend to be in accordance with the Polya stage, while S2 and S3 tend to be inappropriate because there are several steps that are skipped over.Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan profil kemampuan pemecahan masalah matematika yang dimiliki siswa field dependent sehingga termasuk pada jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ialah siswa kelas IV SD Islam Mohammad Hatta Kota Malang. Penelitian dimulai dengan memberikan tes gaya kognitif, kemudian dilanjutkan dengan memberikan tes pemecahan masalah matematika serta wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi dan teknik analisis yang digunakan berupa reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa langkah-langkah penyelesaian masalah pada S1 cenderung sesuai dengan tahapan Polya, sedangkan untuk S2 dan S3 cenderung tidak sesuai karena ada beberapa tahapan yang dilompati.
PENERAPAN ASESMEN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN
Arif Yunet Priyo Tatagno;
Cholis Sa’dijah;
Sa’dun Akbar
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 6: Juni 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (810.436 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v2i6.9323
This research aims to describe of implementation authentic assessment on contextual teaching and learning of the fraction. The subjek of this research is 28 students fourth grades of elemantary school in academic year of 2016/2017. The implementation of authentic assessment in the contextual teaching and learning of the fraction especially performance assessment is. (1) constructing of the students knowledge, (2) observation to find of the problem, (3) using question activity, (4) disscution (using performance assessment), (5) give the models in the learning (using performance assessment), (6) reflection (using performance assessment). Authentic assessment especially performance.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan asesmen autentik dalam pembelajaran kontekstual pada materi pecahan. Subjek penelitian ini adalah 28 siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017. Penerapan asesmen autentik dalam pembelajaran kontekstual pada materi pecahan, khususnya asesmen kinerja terbagi dalam enam jenis, yaitu (1) mengembangkan pengetahuan siswa, (2) melaksanakan pengamatan untuk menemukan permasalahan, (3) mengembangkan rasa ingin tahu siswa dengan kegiatan bertanya, (4) menciptakan masyarakat belajar dengan diskusi (asesmen kinerja), (5) menghadirkan model dalam pembelajaran (asesmen kinerja), dan (6) melaksanakan refleksi (asesmen kinerja). Asesmen autentik khususnya yang berupa asesmen kinerja dilaksanakan dengan mengintegrasikannya dalam langkah pembelajaran kontekstual.
BELAJARAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF UNTUK MEMAHAMKAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Widi Ardianto;
Cholis Sa’dijah;
Dedi Kuswandi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 5: Mei 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (741.061 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v2i5.9182
This research purposes to describe scientific instruction using manipulative media to improve student’s conceptual understanding on addition and substraction of integers. This research is Classroom Action Research (CAR). The results showed that through observing, questioning, experimenting, reasoning, and communicating stages of scientific instruction can improve student’s understanding of mathematical concepts by 8.6% and the thoroughness of learning outcomes by 11.11% thereafter two cycles.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pembelajaran saintifik berbantuan media manipulatif yang dapat memahamkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran saintifik dengan tahapan-tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan diperoleh hasil peningkatan pemahaman konsep matematis siswa sebesar 8,6% dan ketuntasan hasil belajar sebesar 11,11% setelah dilaksanakan dua siklus.
Representasi Skematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Trend in International Mathematics and Science Study (TIMSS) Ditinjau dari Self Efficacy
Maulidiyah Tutut Nurjanah;
Cholis Sa’dijah;
Susiswo Susiswo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 4: APRIL 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17977/jptpp.v6i4.14725
Abstract: This study aims to describe the schematic representation in solving TIMMS problems in algebraic content in terms of self-efficacy. This type of research is descriptive qualitative. The research was conducted at SMP Negeri 1 Kraton and SMP Brawijaya Smart School (BSS) to 49 students online using googleform and whatsapp. The selection of subjects was carried out by providing self-efficacy questionnaires and problem solving tasks. The research instruments included self-efficacy questionnaires, problem solving tasks, and interview guides. The result of the research is a description of the schematic representation of students with high self-efficacy and low self-efficacy in solving TIMSS problems.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi skematis dalam menyelesaikan masalah TIMMS konten aljabar ditinjau dari self efficacy. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Kraton dan SMP Brawijaya Smart School (BSS) kepada 49 siswa secara online menggunakan googleform dan whatsapp. Pemilihan subjek dilakukan dengan memberikan angket self efficacy dan tugas penyelesaian masalah. Instrumen penelitian, meliputi angket self efficacy, tugas penyelesaian masalah, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian adalah deskripsi representasi skematis siswa dengan self efficacy tinggi dan self efficacy rendah dalam menyelesaikan masalah TIMSS.
PENERAPAN INSTRUMEN ASESMEN AUTENTIK MATEMATIKA ASPEK KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BAGI SISWA KELAS IV SD
Siti Chusnia;
Cholis Sa’dijah;
Titik Harsiati
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 10: Oktober 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (418.304 KB)
|
DOI: 10.17977/jptpp.v2i10.10134
The purpose of this research is result an activity authentic mathematical assessment instrumentcognitive aspects and skills for fourth grade students of SD. The results of this study indicate that the instrumen of authentic math assessment cognitive aspects and skills for fourth grade students of SD has high scor so that it can be applied for assessment in Primary School class IV. Application assessment instrument cognitive aspects is dusty ten test story mathematical and one skills is make webbing for fourth grade students of SD.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil penerapan instrumen asesmen autentik matematika aspek kognitif dan keterampilan bagi siswa kelas IV SD. Hasil dari penerapan instrumen asesmen autentik matematika aspek kognitif dan keterampilan bagi siswa kelas IV SD menghasilkan nilai yang sangat tinggi sehingga bisa diaplikasikan untuk penerapan di sekolah SD kelas IV. Penerapan instrumen asesmen yang harus dikerjakan siswa untuk aspek kognitif yaitu mengerjakan 10 soal cerita dan satu aspek keterampilan siswa membuat anyaman di sekolah SD kelas IV.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MEMODELKAN MATEMATIKA PROGRAM LINEAR
Imro'atul Mubarokah;
Toto Nusantara;
Cholis Sa'dijah;
Hery Susanto
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha
Publisher : Undiksha
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23887/jjpm.v11i2.24716
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam memodelkan matematika program linear berdasarkan prosedur Newman. Pada Penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan siswa dalam memodelkan matematika. Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1) Tidak ada satupun siswa yang benar dalam membaca soal yang diberikan, diantaranya yaitu dalam menentukan variabel, 2) Kesalahan siswa dalam memahami apa yang dimaksud pada soal yang diberikan ada 4 orang subyek penelitian, 3) Kesalahan siswa dalam mentransformasi soal cerita, yaitu mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika ada 4 orang subyek penelitian yang belum dapat memodelkan matematika dengan benar, 4) Kesalahan siswa dalam keterampilan proses, yaitu mengolah model matematika yang telah ditentukan untuk mencari penyelesaian ada 3 orang subyek penelitian, dan 5) Kesalahan penulisan jawaban, yaitu menyimpulkan jawaban yang diminta juga tidak ada satupun siswa yang benar. Kata Kunci : Kesalahan Siswa; Memodelkan Matematika; Program Linear
Proses berpikir siswa kelas XI dalam menyelesaikan soal berorientasi HOTS pada materi deret aritmatika
Dewi Astutik;
Toto Nusantara;
Cholis Sa'dijah;
Susiswo Susiswo
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2020): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/aks.v11i2.5998
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal berorientasi HOTS pada materi Deret Aritmatika dilihat dari empat tahapan penyelesaian masalah George Polya. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian studi kasus adalah siswa kelas XI IPS 1 MAN Kota Batu tahun ajaran 2019/2020 dengan keunikan bisa mengerjakan soal berorientasi HOTS dengan benar disertai langkah-langkah pengerjaan yang lengkap dibandingkan dengan siswa dalam kelas yang sama. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pemberian tes dan wawancara untuk mengetahui proses berpikir. Hasil penelitian berdasarkan jawaban dan wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa melakukan tahapan understanding the problem (walaupun secara tertulis tidak lengkap), devising the plan, dan carrying out the plan, tetapi tidak melakukan tahapan looking back.Kata kunci: proses berpikir; HOTS; deret aritmatika
Analysis of Students Errors in Mathematical Reasoning on Geometry by Gender
Agus Setiawan;
Cholis Sa'dijah
Journal of Disruptive Learning Innovation (JODLI) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (264.127 KB)
|
DOI: 10.17977/um072v1i22020p59-66
The purpose of this study is to identify the reasoning male and female in solving geometry problems. Using qualitative descriptive approach, the subjects in this study were 42 male and 42 female students from two schools in the district Mesuji Lampung, Indonesia. The instrument used was a test essay consists of two problems related to geometry. The findings of this study indicate that male students have superior reasoning ability than female students. Another finding that students can make mistakes in every stage of reasoning is based on five indicators of reasoning primarily on third indicator it is perform mathematical manipulations and provide a reason or evidence to the truth of the solution, fourth indicator it is checking the validity of an argument, and fifth indicator it is draw conclusions and the first indicator and the second indicator students make a little mistake.
Analisis Kesalahan Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Matriks
Alifiana Mareta;
Cholis Sa'dijah;
Tjang Daniel Chandra
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika: Volume 5 Nomor 2, In press
Publisher : Mathematics Education Study Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cendekia.v5i2.595
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik kesalahan siswa dalam menyesaikan soal cerita materi matriks sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan oleh siswa siswa dalam menyelesaikan masalah. Pada 24 Maret 2021 sebanyak 36 siswa dari kelas XI IPA 6 di SMAN 1 Sampang terlibat dalam penelitian ini, namun dipilih 2 siswa yang akan dianalisis mendalam berdasarkan banyaknya kesalahanan yang dilakukan dalam menyelesaikan instrumen pelacak. Analisis kesalahan dilakukan berdasarkan 1 soal cerita materi matriks. Siswa 1 dan Siswa 2 melakukan kesalahan dalam tiga tahapan, yakni dalam memahami masalah, kesalahan dalam merencanakan penyelesaian masalah dan kesalahan dalam melaksanakan penyelesaian masalah. Berdasarkan dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki banyak kesalahpahaman dalam materi prasyarat akan lebih sering melakukan kesalahan dalam tahapan penyelesaian masalah soal cerita.