Claim Missing Document
Check
Articles

Teknologi Budidaya Tanaman Anggrek Lokal Varietas Zahra dan Dian: The Cultivation Technology of Zahra and Dian Varieties Erni Suminar; Yayat Rochayat Suradinata; Murgayanti; Syariful Mubarok; Ega Raisya
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i3.3034

Abstract

Pengembangan anggrek lokal merupakan salah satu kegiatan yang memiliki prospek menjanjikan khususnya di daerah Jatiangor yang merupakan kawasan lingkungan pendidikan, wisata serta banyaknya perkantoran dan perumahan yang memerluk Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Desa Cileles Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Masih banyaknya lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan secara optimal merupakan peluang untuk pengembangan anggrek. Permasalahan masih terbatasnya pengetahuan dan minat warga untuk membudidayakan anggrek. Anggrek kultivar Dian dan Zahra 27 merupakan anggrek jenis baru yang belum banyak dikenal oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu adanya salah satu kegiatan untuk mensosialisasikan dan mendiseminasikan kedua jenis anggrek ini khususnya di kawasan Jatinangor sebagai langkah awal pengembangan anggrek secara komersial. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan wawasan serta minat masyarakat Desa Cileles dalam pengembangan anggrek yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Metode yang digunakan adalah: memberikan penyuluhan termasuk pelatihan mengenai materi prospek pengembangan anggrek, teknik persilangan anggrek, teknik produksi bibit anggrek secara kultur jaringan, teknik budidaya anggrek dan teknik pemasaran anggrek. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta terutama para remaja putri dan ibu-ibu PKK berminat untuk mengembangkan tanaman anggrek pada skala komersial baik dalam bentuk bibit maupun tanaman dewasa  
RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA GENOTIPE TOMAT BEEF PADA JENIS DAN KONSENTRASI ZPT BERBEDA Wahyu Ferdiyansyah; Syariful Mubarok; Noladhi Wicaksana; Kusumiyati Kusumiyati
Jurnal Penelitian Saintek Vol 28, No 1 (2023)
Publisher : Directorate of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jps.v1i1.57819

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) terhadap pertumbuhan dan hasil dua kultivar tomat beef. Penanaman di Laboratorium Kultur Terkendali, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran dengan ketinggian ± 782 meter di atas permukaan laut (mdpl). Benih tomat yang digunakan yaitu kultivar ‘Valoasis’, dan kultivar ‘Momotaro’ sedangkan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang digunakan yaitu giberelin (GA3), dan auksin (IAA). Pengamatan yang dilakukan terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga per tanaman, dan jumlah buah per tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Momotaro + Giberelin 20 ppm + Auksin 20 ppm dan Valoasis + Kontrol memperoleh hasil terbaik pada pertumbuhan dan hasil dua genotipe tomat beef pada jenis dan konsentrasi ZPT berbeda.
RESPONS PERTUMBUHAN AKAR BIBIT SECANG (Caesalpinia sappan L.) DI DATARAN RENDAH TERHADAP SITOKININ DAN GIBERELIN santi rosniawaty; Alin Robial Al- Adawiah; Syariful Mubarok; Rija Sudirja; Mira Ariyanti
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2023): AGRISAINTIFIKA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v7i1.3660

Abstract

Secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan salah satu tanaman obat yang ada di Indonesia.  Bagian tanaman secang yang dimanfaatkan adalah empulur yang ada pada batang.  Saat panen secang, batang ditebang, sehingga diperlukan replanting.  Replanting membutuhkan bibit yang baik, untuk meningkatkan pertumbuhan maka dapat diaplikasikan zat pengatur tumbuh (ZPT) saat di pembibitan. Sitokinin dan Giberelin adalah ZPT yang berperan aktif dalam pembelahan sel sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan.  Akar adalah salah satu organ utama tanaman, apabila pertumbuhan akar baik maka pertumbuhan bagian atas tanaman (batang dan daun) akan baik pula.  Kisaran ketinggian tempat tumbuh secang, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.  Perbedaan suhu akibat perbedaan ketinggian tempat akan berpengaruh pada pertumbuhan bibit secang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sitokinin dan giberelin terhadap pertumbuhan akar bibit secang. Percobaan dilakukan di kebun percobaan Kec. Kawalu pada ketinggian 317 meter di atas permukaan laut, pada bulan Juni sampai Oktober 2022. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan konsentrasi sitokinin, giberelin dan kombinasi keduanya. Satu perlakuan terdiri dari 7 bibit dan diulang tiga kali,  Hasil percobaan menunjukkan terdapat respons panjang akar terhadap aplikasi ZPT sitokinin dan giberelin, sedangkan respons volume akar dan bobot kering akar terhadap ZPT adalah tidak berbeda.Kata kunci : Bibit, Giberelin, Sitokinin, Secang
Karakteristik Pertumbuhan Tanaman dan Gugur Buah Keprok ‘JOP’ pada Umur Tanaman Berbeda Farida, Farida; Mubarok, Syariful; Kusumiyati, Kusumiyati; Wicaksana, Noladhi
Agrikultura Vol 34, No 2 (2023): Agustus, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i2.45657

Abstract

‘JOP’ (jeruk Orange Parahyangan) merupakan salah satu varietas jeruk keprok (Citrus reticulata Blanco) dengan ciri utama adalah berwarna jingga pada kulit dan daging buahnya, sementara jeruk lokal umumnya berwarna kuning. Ciri lain dari keprok 'JOP’ yaitu menghasilkan banyak buah walaupun tanaman masih muda. Hal tersebut mengakibatkan tanaman akan menjadi lemah dan dapat mati pada siklus pertumbuhan berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik pertumbuhan keprok ’JOP’ dan persentase gugur buah pada umur tanaman berbeda. Penelitian dilakukan di sentra produksi keprok ‘JOP’, Cisarua-Lembang, yang terletak pada ketinggian tempat 1.150 m dpl. Bahan penelitian yang digunakan adalah keprok ‘JOP’ umur satu setengah tahun dan tiga tahun setelah tanam (1,5 TST dan 3 TST), masing-masing terdiri dari 10 tanaman. Setiap tanaman terdiri atas tiga sampel, sehingga total terdapat  30 sampel per umur tanaman. Analisis data menggunakan statistika deskriptif taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jeruk keprok 'JOP' 1,5 TST (8,1 daun) menghasilkan jumlah daun per tunas yang lebih sedikit dibandingkan dengan 3 TST (11,5 daun). Persentase gugur buah pada jeruk keprok 'JOP' 1,5 TST (74,6%) lebih tinggi dibandingkan dengan 3 TST (14,4%). Adapun untuk pertumbuhan reproduktif, jumlah bunga mencapai 13,6 (1,5 TST) dan 10,1 (3 TST), sedangkan fruit set pada tanaman 1,5 TST dan 3 TST adalah 19,6% dan 13,5%.
Pengaruh Pupuk Controlled Release Fertilizer terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) Putri, Adinda Rosmaya; Hamdani, Jajang Sauman; Drikarsa, Drikarsa; Mubarok, Syariful
Agrikultura Vol 34, No 3 (2023): Desember, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i3.46560

Abstract

Produktivitas cabai merah besar (Capsicum annuum L.) di Indonesia tahun 2019 sebesar 8,62 ton/ha dimana angka tersebut masih jauh di bawah potensi produktivitasnya (20-30 ton/ha). Angka produktivitas tersebut dapat ditingkatkan dengan pemupukan yang tepat. Controlled Release Fertilizer (CRF) merupakan pupuk yang dikembangkan untuk menyediakan nutrisi dalam kurun waktu lebih lama dan konsisten dengan kebutuhan nutrisi fisiologis tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CRF terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah besar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2022 pada kebun percobaan di Bale Tatanen, Universitas Padjadjaran. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam perlakuan dan empat ulangan, yaitu: campuran pupuk tunggal (300 kg/ha Urea, 200 kg/ha TSP, dan 200 kg/ha KCl), NPK konvensional 300 kg/ha, CRF 2 240 kg/ha, CRF 2 300 kg/ha, CRF 3 240 kg/ha, dan CRF 3 300 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan pengaplikasian CRF memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai yang lebih baik dibandingkan dengan campuran pupuk tunggal dan pupuk NPK konvensional dilihat dari tinggi tanaman, diameter batang, indeks klorofil daun, jumlah buah cabai per tanaman, dan bobot buah cabai per tanaman namun tidak menunjukkan perbedaan signifikan untuk panjang dan lebar daun, bobot per buah cabai, serta panjang dan diameter buah cabai. Perlakuan yang memberikan pengaruh terbaik adalah pupuk CRF 2 dosis 300 kg/ha.
Growth and yield response of Tanjung II and Unpad CB2 red chili varieties grown in the medium land Lestari, Rahma Wati; Kusumiyati, Kusumiyati; Mubarok, Syariful; Maulana, Yusuf Eka
Kultivasi Vol 23, No 1 (2024): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v23i1.42551

Abstract

Red chili is an important commodity that is daily needed by the community. Non-central chili areas often experience deficits due to the high consumption volume and low productivity of chili peppers. To increase the productivity of chili in non-central areas, expand it in the medium land. This study aims to determine the productivity of two introduced chili varieties in the medium land whose adaptation areas came from lowland and highland areas. This study was analyzed using an independent sample T-test at a significant level of 5%. The results of the data analysis showed that the Tanjung II variety significantly influenced the parameters of stem diameter and weight of the fruit. Meanwhile, the Unpad CB2 variety significantly influences the parameters of plant height, number of leaves, number of flowers, number of fruits, and fruit set. However, both varieties have no noticeable effect on the weight parameters of the cropping fruit and potential yield in hectares. The Tanjung II variety experienced a decrease in yield by 54.58%, while the Unpad CB2 variety was 53.56%.
Total soluble solid and titratable acidity in different fruit maturation stages of solanum lycopersicum cv. Micro-Tom and Its mutant iaa9-3 and iaa9-5 Zulfatunnisa, Zulfatunnisa; Mubarok, Syariful; Kusumiyati, Kusumiyati
Kultivasi Vol 22, No 1 (2023): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v22i1.38152

Abstract

Pengaruh bahan organik terhadap kesuburan tanah serta pertumbuhan dan fisiologi tanaman kakao muda hasil transplanting di tanah Inceptisol Rosniawaty, Santi; Sudirja, Rija; Ariyanti, Mira; Mubarok, Syariful; Wahyudin, Agus
Kultivasi Vol 20, No 3 (2021): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v20i3.32621

Abstract

AbstrakPenanaman bibit kakao pada tanah inceptisol memiliki beberapa kendala, salah satunya adalah bahan organik rendah. Peningkatan pertumbuhan tanaman kakao pada awal tanam dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik. Saat ini terdapat bahan organik berbentuk cair, namun pengaruhnya terhadap kakao belum menghasilkan belum diketahui, karena pada umumnya bahan organik yang digunakan pada tanaman kakao berbentuk padat. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh bahan organik berbeda (asam humat dan pupuk kotoran sapi) terhadap kesuburan tanah, pertumbuhan, dan fisiologi tanaman kakao belum menghasilkan. Percobaan dilakukan pada bulan Januari sampai Desember 2017 di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah  Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 (tiga) ulangan.  Perlakuan yang diaplikasikan adalah dosis asam humat per tanaman (0 mL, 5 mL, 10 mL, 15 mL, dan 20 mL) serta dosis pupuk kotoran sapi per tanaman (0 kg, 5 kg, 10 kg, 15 kg, dan 20 kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis bahan organik cenderung meningkatkan kapasitas tukar kation dan kandungan C-organik, tetapi tidak berpengaruh terhadap pH tanah. Bahan organik padat maupun cair tidak memberikan pengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman, pertambahan diameter batang, dan indeks klorofil pada tanaman kakao belum menghasilkan, namun  pupuk kotoran sapi 10 kg per tanaman yang diberikan pada awal pertumbuhan tanaman memberikan pertambahan jumlah daun terbaik.Kata kunci: Asam humat ∙ Kakao ∙ Kotoran sapi ∙ Tanaman belum menghasilkan  AbstractPlanting cacao seedlings on inceptisol face several problems, one of them is low organic matter content. The application of organic materials can be used to increase cocoa plant growth at early planting stage. Recently, new formulation of organic fertilizer, i.e., liquid organic fertilization, has been produced, but its effects on immature cocoa plants growth have not been clearly identified, because the organic matter applied in cocoa plants is usually the solid ones. The objectives of this experiment was to investigate the effect of different organic matter  (humic acid and solid cow manure) on soil fertility, the growth and physiology of immature cocoa plants. The experiment was conducted from January to December 2017 in the experimental field of the Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Randomized Block Design was performed in this experiment with 9 treatments and 3 replications.  Applied treatments were doses of humic acid per plant (0 mL, 5 mL, 10 mL, 15 mL and 20 mL) and doses of cow manure per plant (0 kg, 5 kg, 10 kg, 15 kg and 20 kg). The results showed that both organic matters tended to cation exchange capacity and C-organic conten, but did not affect the soil pH. Both organic matters did not significantly affect the increase of plant height, the increase of stem diameter, and chlorophyll index of immature cocoa plants, but 10 kg of solid cow dung per plant given at the beginning of plant growth gave the highest number of leaves produced.Keywords : Humic acid ∙ Cocoa ∙ Cow manure ∙ Immature plant   
Response of growth and tuber seed production of G0 potato (Solanum tuberosum L.) cv Medians in medium lands of Jatinangor to biochar composition and retardant type Dewi, Tessa Prima; Hamdani, Jajang Sauman; Mubarok, Syariful
Kultivasi Vol 23, No 1 (2024): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v23i1.45684

Abstract

Potatoes are the third most consumed food in Indonesia. The availability of high-quality potato tuber seeds is still low which affects potato production. Potato planting in the highlands is limited, so it needs to be expanded into medium lands. The modification that can increase the production of G0 potato tuber seeds on medium lands is the use of biochar and retardant. The purpose of this research was to determine the composition of biochar and the type of retardant to increase the G0 tuber seed yield of potato cv Medians in the medium lands of Jatinangor. The research was conducted from August 2022 to February 2023 at the Station Ciparanje, Jatinangor, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran. The experiment used Factorial Randomized Block Design (RBD). The first factor was the biochar compositions: b1 (100% compost), b2 (80% compost + 20% rice husk biochar), b3 (80% compost + 20% coconut shell biochar), and b4 (80% compost + 10% biochar husk rice + 10% coconut shell biochar). The second factor was the retardant type: r1 (without retardant), r2 (100 ppm paclobutrazol), and r3 (100 ppm prohexadione-Ca). The experimental results showed that there was no interaction effect of biochar compositions and retardant type on the growth and yield of G0 potato tuber seeds. Treatment of 80% compost + 20% coconut shell biochar suppressed plant height but increased the number of tubers. Treatment of 100 ppm paclobutrazol resulted in lower plant height but total chlorophyll content, percentage of stolon forming tubers, the number of tubers, and tuber weight per plant were higher compared to treatments without retardant and with 100 ppm prohexadione-Ca.
The effect of fruit maturation stage on seed germination of iaa9-3 and iaa9-5 tomato mutants Al Aufa, Elfa Muhammad Ihsan; Mubarok, Syariful; Nuraini, Anne; Budiarto, Rahmat; Waluyo, Nurmalita; Ezura, Hiroshi
Kultivasi Vol 23, No 1 (2024): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v23i1.40859

Abstract

One of the internal factors that play an important role in seed quality is the level of the phytohormone auxin. Efforts to increase auxin in seeds include developing new varieties with increased indigenous auxin, such as those found in mutant tomatoes from Micro-Tom, namely iaa9-3 and iaa9-5. This research was conducted to determine the germination response of iaa9-3 and iaa9-5 mutant tomato seeds at different levels of the fruit maturation stage. The research was carried out at the Seed Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, and the Seed Testing Laboratory of the Center for Standard Testing of Vegetable Plant Instruments. The response design used was a completely randomized factorial design consisting of two factors and repeated three times. The first factor was the iaa9-3, iaa9-5, and Wild-Type Micro-Tom (WT-MT) mutants as controls. The second factor is the fruit maturation stage, which consists of Breaker, Pink, and Red. The research results showed that there was an interaction between genotype and fruit maturation stage on the parameters of germination, growth simultaneity, and hypocotyl length.  The harvest stage for tomatoes to produce normal strong seed germination was the pink stage in all tomato genotypes tested. The best germination rate was shown by WTMT seeds at the pink stage, genotype iaa9-3 at the red stage, and genotype iaa9-5 at the red or pink stage. The effect of fruit maturity stage on the synchronization of sprout growth was relatively not significantly different in mutant tomatoes, but it had an effect in WTMT tomatoes, namely the best pink stage.
Co-Authors A Salimah A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdullakasim, Supatida Abraham Suriadikusumah Ade Ismail Ade Ismail Ade Risti Oktavia Ade Setiawan Adinda Cikal Amalia Agung Karuniawan Agung Rahmadi Agung Rahmadi Agus Wahyudin Aida Fadlilah Rahmani Ainun Fadilah Al Aufa, Elfa Muhammad Ihsan Al- Adawiah, Alin Robial Alin Robiah Al Adawiyah Alin Robial Al- Adawiah Amalia, Inneke Anas Anas Anas Anas, Anas Andianingsih, Nindi ANNE NURAINI Anni Yuniarti Ardika Albi Fauzi Arif Affan Wicaksono Arin Rosmala Ariyanto, Nur Budi Arrin Rosmala Asyifa Mardatillah Ayu Ratna Ningrum Azizah, Annisa Nanda Nur Bachtiar, Nedya Putri Bambang Nurhadi Bayu Pradana Nur Rahmat Boy Macklin Pareira Prawiranegara Ceppy Nasahi Christine Angel Cinthiya Muizz Abita Sari Citra Bakti, Citra Danar Dono Darmawan, Ricco Basarestu Debby Ustari Dedeh Jubaedah Denny Sobardini Denny Sobardini Denny Sobardini Sobarna Denny Sobardini Sobarna Dewi, Tessa Prima Dikdik Kurnia Diky Indrawibawa Dinnur Afiifah Dinnur Afiifah, Dinnur Drikarsa, Drikarsa Ega Raisya Ega Raisya Elfira Rosalita Elma, Tiara Elok Zubaidah Endah Yulia Erika Wahyuni Saragih Erizon, Meisyela Salsabila Erni Erni Erni Suminar Eva Aprilia Ezura, Hiroshi Fadilah, M. Fariz Farida Farida Damayanti Farida Farida Farida Farida Farida Farida Fauzi, Ardika Albi Fauzi, Ardika Albi Fiky Yulianto Wicaksono Firman Rezaldi Fitri Widya Fitriatin Fitri Widya Lestari Fitrianti Widya Lestari Giyarto, Gunes Gungun Wiguna Gungun Wiguna Gustiono Tegar Prasetyo Herjayanto, Muh. Hiroshi Ezura Hiroshi Ezura Hiroshi Ezura Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Ine Elisa Putri Inneke Amalia Jajang Sauman Hamdani Kartina Kartina Kusumadewi, Vira Kusumiyati Kusumiyati Lamro Purba Lestari, Rahma Wati Lilis Sugiarti Luciana Djaya, Luciana Maolana, Adrian Maritha, Vevi Masako Akutsu Maulana, Yusuf Eka Maura Zhafira Putri Meisyela Erizon Mia Munggarani Mira Ariyanti Mita Indriani Mochamad Arief Soleh, Mochamad Arief Mochammad Arief Soleh Mochammad Imron Awalludin Muhamad Joddy Ramadhan Muhamad kadapi, Muhamad Muhammad Abdillah Hasan Qonit Muhammad Faizal Fathurrohim Muhammad Rizki Muhardiono, Iman Munir, Misbakhur Murgayanti Murgayanti Mustika Arsri Nedya Deninta Neni Rostini Nindi Andianingsih Nisa, Kahirun Nita Suswati Endah Rini Noladhi Wicaksana Noor Istifadah Nur Azizah Romadhoni Nur Budi Ariyanto Nurlilasari, Puspita Nursuhud Nursuhud Pujawati Suryatmana Putri, Adinda Rosmaya Putri, Azizah Tiara Putri, Dina Qonit, Muhammad Abdilah Hasan Rachmad Akbar Rahma, Siti Auliya Rahmat Budiarto Rahmat, Bayu Pradana Nur Raisya, Ega Rani Andriani Budi Kusumo Rezaldi, Firman Rija Sudirja Rika Bhernike Sitepu RIKA MELIANSYAH Rina Hermawati, Rina Risa Nurul Falah Rohmatulloh, Rizal Roni Gumilar Rosniawati, Santi Rufaidah, Fathi Ruminta Ruminta Saadah, Imas Rita Saifullah, Ipul Salsabila Dwi Ananda Santi Rosniawaty Santika Sari Sari, Cinthiya Muizz Abita Sari, Dwi Novanda Saskia Pratiwi SIska Rasiska, SIska Siti Julaeha, Siti Siti Rakhmah Tenrisui Pakki Siti Rakhmah Tenrisui Pakki Sitompul, Kiki Nuratni Sudarjat Sudarjat Sudarjat Sudarjat Sudarjat Sugiono Sugiono Sulistyaningsih Sulistyaningsih Sulistyaningsih Sulistyaningsih SUMADI SUMADI Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Sumadi Suryaman, Teguh Firman Susiyanti, Susiyanti Tiara Elma Toto Sunarto Usman Setiawan Varinto, Irvan Venny Revia Viola Vevi Maritha Vijaya Isnaniawardhani Wahyu Ferdiyansyah Waluyo, Nurmalita Wawan Sutari Wibawa, Rangga Widayani, Neneng Sri Wieny Marma Jaya Wieny Rizky Y Rochayat Y Setiati Yayat Rochayat Suradinata Yenny, Ratna Fitry Yuda Hadiwijaya Yuda Hadiwijaya Yudhistari Sihombing Yuliana Kolo Yulianto, Fiky Yusup Hidayat Zulfatunnisa, Zulfatunnisa