This Author published in this journals
All Journal DIKSI Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan IQTISHADIA KONSELING RELIGI Jurnal Dakwah Risalah Jurnal Al-Ijtimaiyyah At-Taqaddum Isamic Communication Journal Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies International Journal Ihya' 'Ulum al-Din Jurnal SOLMA Journal Of Nursing Practice JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika) JURNAL PAUD AGAPEDIA An-Nida : Jurnal Komunikasi Islam Lembaran Masyarakat: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Jurnal Ilmu Dakwah Mawaizh : Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Revitalisasi : Jurnal Ilmu Manajemen Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan REMIK : Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Ta'lim al-'Arabiyyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Jurnal At-Taghyir : Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa Iqtishadia: Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam Integral : Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Prosperity: Journal of Society and Empowerment Journal of Education Research Jurnal Komunikasi Islam Pelita Teknologi : Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan Jurnal Peradaban Masyarakat (JPM) Unisia JAZIRAH: JURNAL PERADABAN DAN KEBUDAYAAN Islah: Journal of Islamic Literature and History Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat TRJ (Tourism Research Journal) Refleksi: Jurnal Riset dan Pendidikan Jurnal Indonesia Studi Moderasi Beragama
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Isamic Communication Journal

Da'wah in the digital era: Analysis of Husain Basyaiban's da'wah message in TikTok content Amelia, Riska; Riyadi, Agus; Murtadho, Ali
Islamic Communication Journal Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2024.9.1.18930

Abstract

This study is motivated by the development of social media as a means of preaching, including Husain Basyaiban's Tiktok. This study aims to find out what da'wah messages are contained in the TikTok content in terms of the meaning of denotation, connotation, and myth. Therefore, this study is library research with a descriptive qualitative approach. The semiotic analysis used is the Roland Barthes model, a theoretical framework that examines signs and their meanings in cultural contexts. In this analysis, we identified and interpreted the signs (visual and textual elements) in Husain Basyaiban's TikTok video, considering their cultural and social contexts. The results of the analysis show that the video contains several meanings and messages, namely: mutual respect between religious communities, not insulting other people's beliefs, respecting other people's religious rituals when religion is insulted, fighting, being careful in protecting your beliefs, the importance of conscience in maintaining tolerance, Islam is the true religion, there is no prejudice against religions other than Islam, preaching is an obligation, and Muslims carry a great trust. Then, in Husain Basyaiban's TikTok video, researchers also found the meaning of the video's denotation, connotation, and myth. With the meaning obtained, this study implies the importance of disseminating da'wah content through social media. Social media like TikTok can display short moral content but with deep meaning.*****Studi ini dilatarbelakangi oleh perkembangan media sosial sebagai sarana dalam berdakwah diantaranya adalah Tiktok Husain Basyaiban. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apa saja pesan dakwah yang terkandung dalam konten tiktok tersebut dilihat dari makna denotasi, konotasi, dan mitos. Oleh karenanya studi ini merupakan studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Analisis yang digunakan merupakan analisis semiotika dengan model Roland Barthes. Hasil analisis menunjukkan bahwa di dalam video tersebut mengandung beberapa makna dan pesan, yakni: saling menghormati antar umat beragama, tidak menghina keyakinan orang lain, menghormati ritual agama orang lain, ketika agama dihina wajib dilawan, berhati-hati dalam menjaga akidah, pentingnya hati nurani dalam menjaga toleransi, Islam adalah agama yang benar, tidak berburuk sangka terhadap agama selain Islam, berdakwah merupakan suatu kewajiban dan umat Islam mengemban amanah yang besar. Kemudian dalam video tiktok Husain Basyaiban, peneliti juga menemukan makna denotasi, konotasi dan mitos dari video tersebut. Dengan makna yang didapat tersebut, studi ini mengimplikasikan pentingnya diseminasi konten dakwah melalui media sosial. Media sosial seperti TikTok dapat menampilkan konten moral singkat tetapi dengan makna yang mendalam.
Deradicalization da'wah: Religious rehabilitation efforts for former terrorism convicts Rozi, Fachrur; Supena, Ilyas; Riyadi, Agus
Islamic Communication Journal Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2024.9.2.23317

Abstract

Terrorist acts that often claim religious grounds have become a significant threat to national stability. Based on data from the National Counterterrorism Agency (BNPT), Indonesia, terrorist attacks not only cause casualties but also have an impact on public perception of Islam. This study aims to understand why radical ideology often persists among former terrorist convicts and how deradicalization preaching plays a role in their rehabilitation. This descriptive qualitative study uses a sociological approach, using data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that radical ideology persists due to limited social support, non-holistic deradicalization programs, ideological backgrounds, and social stigma. External factors such as the lack of special programs, limited officer training, and inconsistent funding also contribute. Deradicalization preaching plays a crucial role by teaching peaceful religious values, empowering socially and economically, reducing social stigma, and involving families and communities. For effective rehabilitation, deradicalization preaching must be holistic, involve various parties, and consider cultural, social, and economic aspects to address the root causes of radicalization. ***** Aksi terorisme yang sering mengklaim landasan agama telah menjadi ancaman besar terhadap stabilitas nasional. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Indonesia, serangan teror tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga berdampak pada persepsi publik terhadap Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami mengapa faham radikal sering kali tetap bertahan di kalangan mantan narapidana terorisme dan bagaimana dakwah deradikalisasi berperan dalam rehabilitasi mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan sosiologis, menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faham radikal tetap bertahan disebabkan oleh dukungan sosial yang terbatas, program deradikalisasi yang tidak holistik, serta latar belakang ideologi dan stigma sosial. Faktor eksternal seperti kurangnya program khusus, keterbatasan pelatihan petugas, dan pendanaan yang tidak konsisten juga berkontribusi. Dakwah deradikalisasi memainkan peran krusial dengan mengajarkan nilai-nilai agama yang damai, memberdayakan secara sosial dan ekonomi, mengurangi stigma sosial, dan melibatkan keluarga serta komunitas. Untuk rehabilitasi yang efektif, dakwah deradikalisasi harus holistik dan melibatkan berbagai pihak, serta mempertimbangkan aspek budaya, sosial, dan ekonomi untuk mengatasi akar penyebab radikalisasi secara menyeluruh.
Co-Authors Achmad Tubagus Surur Adawiyah, Rabiya Tul Adelina Hasyim Adeni, Adeni Ahmad Anas Ahmad Faqih Alamsyah, Sirhan Ali Murtadho Ali, Mukti Andri Firmansyah Aroyandini, Elvara Norma Aulia, Sulthon Awaludin Pimay, Awaludin Azhari, Faiz Barokah, Sulih Nur Devita Gantina Fachrur Rozi Haeruddin Hamsa Haryono, Joko Hasanuddin, H. Muh. Iqbal Hashim, Mohmadisa Hendri Hermawan Adinugraha Ilma’nun, M. Lulu Ilyas Supena Imam Anas Hadi, Imam Anas Irfal, Irfal Isnani Jauza', Nur Faridatul Juhadi Juhadi Kamelia Cindy Astuti Karim, Abdul Karmiati, Karmiati Karmiati, Karmiati Kasmuri Kasmuri, Kasmuri Khair, Fatimah Arifatul Khasanah, Hidayatul Labib, Refa Mughni Leengaedayee, Paisul Lijea, Isma. Ae. Lukmanul Hakim Mahat, Hanifah Malik Ibrahim Masruroh, Emas Matori, Matori Mawarni, Aprilia Tri Mochammad Imron Awalludin Mudhofi, M. Muhammad Syaifudin Muhammad Syarifuddin Munadi Munadi Mursyid, Achmad Yafik Mustafirin Mustafirin, Mustafirin Mustolehudin Mustolehudin Najwa Zain, Aulia Nugraha, Rahmat Mulya NUR HAMID Nurmalinda, Elda Octarina, Dian Oktavia, Riska Pangkerego, Eduard R Puadah, Sri Samrotul Purwo susongko Putra, Muhammad Rinaldy Putri, Fitri Ariana Putri, Nanda Kartika Rahmani, Tafida Kayla Respati, Iklima Nur Rianto Rianto Rina Susanti Riska Amelia Rizqi , Anggi Maulana Rizqi, Anggi Maulana Robiatul Adawiyah Rohmah, Umi Amanatur Rusmadi Rusmadi Sahib, Muzdalipah Saputri, Jihan Irwana Sari, Nur Nilam Sari, Putri Anggun Shulthoni , Muhamad Sobaruddin, Miftah solihat, siti Sugiarso, Sugiarso Sugirin Sugirin Sulton Djasmi Suprihatiningsih, Suprihatiningsih Tri Djoko Sulistiyo, Tri Djoko Verdino, Fadhel Vita Ratnasari Wahyuni, Andi Indri Wigati, Yunika Indah Winastu, Hadna Trie Wulandari, Ayu Niken Yuli Nurkhasanah, Yuli Yuliani, Trika Yulianti Yulianti Zamroni, Hakim Zulfikar Ganna Priyangga