Claim Missing Document
Check
Articles

WACANA BERITA BERTAJUK KORUPSI DALAM SITUS INDONESIANA DAN IMPLIKASI PEMBELAJARAN ANALISIS WACANA Rahmat Prayogi; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 Sep (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.835 KB)

Abstract

The research discussed about text, discourse practice, and sociocultural practie of coruption discourse in Indonesiana site, and its implication to discourse analysis learning in University. The method used in this research was qualitative method with critical discourse analysis by Norman Fairclough. Based on the result of the research and discussion, text components in every discourse reveals the critical facts in society. Meanwhile, discourse practice denotes external component which affect text production process so the discourse become more comprehensive. Then, sociocultural practice or social knowledge which becomes the framework of writer could emphasize the discourse result. The result of the research could be used as an example step to discourse analysis by Norman Fairclough.Penelitian ini mengaji tentang teks, praktik wacana, dan praktik sosiokulutral wacana bertema korupsi dalam situs Indonesiana serta implikasi hasil penelitian pada pembelajaran analisis wacana di Universitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan model analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasil penelitian didapat sebagai berikut. Unsur-unsur teks yang terdapat dalam wacana yang telah dianalisis mengemukakan tentang proses kritik terhadap fenomena atau kejadian yang terjadi di masyarakat. Sementara, praktik wacana yang merupakan hal-hal di luar teks yang memengaruhi proses produksi teks menjadi hal yang dapat memperjelas teks yang ditulis oleh pembuat wacana. Selanjutnya, praktik sosiokultural atau pengetahun kemasyarakatan yang menjadi modal pembuat wacana dalam menulis juga menjadi hal yang memperkokoh substansi dari wacana. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai contoh cara menganalisis wacana dengan pendekatan Norman Fairclough.Kata kunci: analisis wacana kritis, norman fairclough, indonesiana.
TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XII IPA SMA Dewi Pujiastuti; Nurlaksana Eko Rusminto; Karomani Karomani
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 Sep (2015): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.313 KB)

Abstract

Problem in this study was the speech acts teachers in teaching history in high school class XII of science. This study aimed to describe the speech of teachers in teaching history subjects in class XII Science SMA because it influenced the students' understanding of what is presented in the learning process. This research was a qualitative descriptive research. Source of data in this study was the interaction of history subjects learning as a media of teachers speech acts in Indonesian language. The results showed that the form of teacher speech acts of History subject in the learning process produced two forms of speech, namely: ( 1) direct speech and (2) indirect speech.Masalah dalam penelitian ini adalah tindak tutur guru dalam pembelajaran Sejarah di kelas XII IPA SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang tuturan guru dalam pembelajaran mata pelajaran Sejarah di kelas XII IPA SMA karena sangat berpengaruh dalam pemahaman siswa tentang apa yang disampaikan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelititian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah interaksi pembelajaran mata pelajaran Sejarah sebagai wadah tindak tutur guru dalam berbahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud tindak tutur guru mata pelajaran Sejarah dalam proses pembelajaran menghasilkan dua bentuk tuturan, yaitu: (1) tuturan langsung dan (2) tuturan tidak langsung. Kata kunci: guru, sejarah, tindak tutur.
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA Atik Kartika; Nurlaksana Eko Rusminto; Mulyanto Widodo
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 Sep (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.972 KB)

Abstract

This study was conducted to describe conversational implicatures in sports education learning of the eleventh grade students of SMA Negeri 2 Bandar Lampung. The method used was a descriptive qualitative method. The results of this study indicate that (1) the dominant type of speech that is used to implicating directive speech act, (2) the use of verbal utterances in implicating show that between students and sports teacher have the knowledge and exercise good cooperation in understanding the form of verbal utterances, (3) the use of context in implicating play an important role to support the success of communication between students and the sports teacher, and (4) hearer’s perlocutions towards implicatures show that not all can be responded positively.Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan implikatur percakapan dalam pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri  2 Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jenis tuturan yang dominan digunakan untuk berimplikatur yaitu tindak tutur direktif, (2) penggunaan bentuk verbal tuturan dalam berimplikatur menunjukkan bahwa antara siswa dan guru olahraga memiliki pengetahuan dan kerja sama yang baik dalam pemahaman bentuk verbal tuturan tersebut, (3) Pemanfaatan konteks dalam berimplikatur berperan penting guna mendukung keberhasilan komunikasi antara siswa dan guru olahraga, dan (4) Perlokusi mitra tutur terhadap implikatur menunjukkan bahwa tidak semua implikatur dapat direspons dengan positif.Kata kunci: implikatur, olahraga, percakapan.
Ragam Bahasa Siswa Sma Dalam Berbalas Pantun Dan Pengembangan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Sebagai Perangkat Ajar Untuk Memproduksi Pantun di SMA Megawati Megawati; Edi Suyanto; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 Apr (2018): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.325 KB)

Abstract

This study aimed to describe the variety of languages in rhyme responding to students of SMAN 9 Bandarlampung and the development of Independent Learning Activity Unit (UKBM) as a teaching tool for producing rhyming texts in high school. This research is used research and development methode and plus used a descriptive qualitative research and utilizes quantitative data as its support. The results of interviews with teachers and students in using the Independent Learning Activity Unit (UKBM) revealed that students were able to produce pantun texts with a variety of languages that varied after applying this UKBM to the text material of the XI class of high school students. This teaching tool is also actual, because independent learning activities unit is a small learning unit that is arranged sequentially from the easy one to the difficult one.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ragam bahasa dalam berbalas pantun siswa SMAN 9 Bandarlampung dan pengembangan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) sebagai perangkat ajar untuk memproduksi teks pantun di SMA. Penelitian ini menggunakan model Research and Development (RD) dan didukung penelitian deskriptif kualitatif serta memanfaatkan data kuantitatif sebagai pendukungnya. Hasil wawancara dengan guru dan siswa dalam menggunakan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) mengungkapkan bahwa siswa mampu memproduksi teks pantun dengan ragam bahasa yang bervariasi setelah menerapkan UKBM ini pada materi teks pantun kelas XI siswa SMA. Perangkat ajar ini ini juga bersifat aktual, karena UKBM merupakan satuan pelajaran yang kecil yang disusun secara berurutan dari yang mudah sampai ke yang sukar. Kata kunci: ragam bahasa, pantun, dan UKBM.   
KARAKTERISTIK BAHASA GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK GLOBAL SURYA Shely Nasya Putri; Mulyanto Widodo; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 Apr (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.119 KB)

Abstract

The study aims at describing the characteristics of teacher talk in learning activity at Global Surya kindergarten. The data of this study was teacher speeches that contain characteristics of teacher talk such as repetition, simplification, interrogative sentence,code mixing, and code switching. The result shows that the characteristics of teacher talk exist in teacher speech during learning activity. Repetition, interrogative sentence, code mixing, and code switching can be found in the speech of teacher when explaining, asking, ordering, and confirming, while simplification can be found in the speech of teacher when explaining, asking, and ordering.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik bahasa guru dalam kegiatan pembelajaran di TK Global Surya. Data penelitian berupa tuturan guru yang mengandung karakteristik bahasa guru berupa repetisi, penyederhanaan, kalimat tanya, campur kode, dan alih kode. Hasil penelitian menunjukkan adanya karakteristik bahasa guru pada tuturan guru saat kegiatan pembelajaran. Karakteristik bahasa guru jenis repetisi, kalimat tanya, campur kode, dan alih kode ditemukan ketika guru menjelaskan, bertanya, memerintah, dan menguatkan, sedangkan karakteristik bahasa guru jenis penyederhanaan ditemukan dalam kegiatan guru saat menjelaskan, bertanya, dan memerintah.Kata kunci: bahasa guru, karaketeristik bahasa guru, kegiatan pembelajaran.
Pengembangan LKPD Menulis Teks Pidato Berbasis Inkuiri Terbimbing Siswa Kelas IX SMP Candra Pratiwi; Sumarti Sumarti; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 Apr (2019): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.117 KB)

Abstract

The purpose of this research was to produce teaching material, to describe the appropriateness of the teaching material, and to test the effectiveness of  the teaching materials in the from of LKPD writing speech text based on guided inquiry for the student on the third grade (on the IX’s class) in Junior High School. This research used research and development with three adapted phases. The data were obtained through observation, interview, and spreading the quiestionaire at the three Junior High School. The results of the research showed that  1) the teaching materials in the form of “LKPD Writing Speech Based on Guided Inquiry for The Student on the IX’s class in Junior High School was successfully developed, 2) overall, the student activities sheet was claimed “very appropriate” by the teaching material development  experts, media experts, and practioners with a percentage rating 93,96,  90,51 and 90,78, and 3) the student activity sheets effectivelly improved the student writing ability to write speech text. The N-gain  value of 0,81, 0,699, and 0,67 included in medium category.Penelitian bertujuan menghasilkan produk bahan ajar, mendeskripsikan kelayakan produk bahan ajar, dan menguji efektivitas bahan ajar berupa “LKPD Menulis Teks Pidato Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Siswa Kelas IX SMP”. Metode penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan yang diadaptasi menjadi tiga tahapan utama. Teknis pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan penyebaran angket di tiga sekolah. Hasil penelitian 1) berhasil dikembangkan bahan ajar berupa “LKPD Menulis Teks Pidato Berbasis Inkuiri Terbimbing”, 2) kelayakan lembar kegiatan peserta didik secara keseluruhan dinyatakan “sangat layak” oleh ahli materi, ahli media, dan praktisi dengan persentase penilaian 93,96, 90,51, dan 90,78, 3) lembar kegiatan peserta didik efektif meningkatkan kemampuan menulis narasi pada masing-masing sekolah dengan nilai N-gain sebesar (0,81), (0,69), dan (0,67) termasuk dalam kategori sedang.Kata kunci: inkuiri terbimbing , lkpd, pidato.  
Kesantunan Bertutur Dalam Kegiatan Diskusi Siswa Kelas Vii Smpn 2 Bandarlampung Yunita Handiawati; Nurlaksana Eko Rusminto; Sumarti Sumarti
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 Apr (2020): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.134 KB)

Abstract

This research purposed to describe the politeness of speaking in the discussion activities of the seventh grade students at SMPN 2 Bandarlampung in school year 2019/2020 and the implication for speaking skill learning of junior high school that focus on the politeness which obeys and violates the politeness maxims, the politeness of speaking directly, indirectly, and the implication of speaking politeness in discussion activities. The obedience and violations of the politeness maxims covered wisdom, generosity, praise, modesty, agreement, and sympathy maxims. The politeness of speaking that expressed directly noted by marker politeness expression such as tolong, mohon, silahkan, mari, ayo, coba, harap, maaf. Indirectly speaking politeness was expressed by declarative word (suruhan dan ajakan), and interrogative words (permohonan, perintah, dan perilahkan).  The result of the speaking politeness of students’ discussion activities was speech that related to the speaking skill at SMPN 2 Bandarlampung. It can be the learning supplement to reach 21th century learning goal.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2019/2020 dan implikasinya terhadap pembelajaran keterampilan berbicara di SMP yang memfokuskan pada kesantunan yang mematuhi dan melanggar maksim-maksim kesantunan, kesantunan bertutur  langsung, kesantunan bertutur tidak langsung, dan implikasi kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi. Penaatan dan pelanggaran maksim-maksim kesantunan meliputi maksim kearifan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan simpati.  Kesantunan bertutur yang diungkapkan secara langsung ditandai dengan ungkapan penanda kesantunan yakni tolong, mohon, silahkan, mari, ayo, coba, harap, maaf. Kesantunan bertutur tidak langsung diungkapkan dengan tuturan deklaratif (suruhan dan ajakan), dan tuturan interogatif (permohonan, perintah, dan persilahkan). Hasil penelitian kesantunan bertutur dalam kegiatan diskusi siswa yang berupa tuturan dikaitkan dengan pembelajaran keterampilan berbicara di SMPN 2 Bandarlampung dapat dijadian suplemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran abad 21. Kata kunci : kesantunan bertutur, maksim kesantunan, kelangsungan tuturan. 
TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS X Anwari Anwari; Nurlaksana Eko Rusminto; Wini Tarmini
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 Sep (2013): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.045 KB)

Abstract

This research is conducted to describe the form of directive speech acts and the politeness speech acts between the teacher and the students in Indonesian language learning process in class X. The research of the method is qualitative descriptive. The source of data is the form of directive speech act of teacher and students. The teqnique of the collection data is by using observasions in free technique and field notes. The analysis of the data is  heuristic analysis tecnique. The results of the research showed that the form teacher of speech acts of commad, advise, asking for, askiy, beggy, requesting and permission, while the students' include asking, asking for, and begging. Those speech acts is delivered in  directly and indirectly with the various modus. The politeness directive speech acts between the teacher and the students of  the politeness linguistics and the pragmatics.Penelitian ini  mendiskripsikan wujud tindak tutur direktif dan kesantunan tindak tutur direktif antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data berupa tindak tutur direktif guru dan siswa.Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, teknik bebas libat cakap, dan catatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur  guru meliputi tindak tutur memerintah/menyuruh, menasihati, meminta, bertanya, memohon, memesan, dan mengizinkan, sedangkan  siswa meliputi bertanya, meminta, dan memohon. Tindak tutur tersebut disampaikan langsung dan tidak langsung dengan berbagai modus. Kesantunan tindak tutur direktif antara guru dan siswa meliputi kesantunan linguistik dan   kesantunan pragmatik.Kata kunci: kesantunan linguistik, tindak tutur direktif, pragmatik.
TINDAK ILOKUSI GURU DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR NINGS COURSE BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA Tri Kuryanti; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 Apr (2017): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.849 KB)

Abstract

This study aimed to describe acts of illocutionary teacher at the Institute Tutoring Ning's Course Bandar Lampung and its implications on the Speaking Skills courses in college. The method used in this research is descriptive qualitative. The results showed the use of illocutionary acts containing all the functions (1) assertive, is found in the form of express or inform, advise, demanding, and reporting; (2) directive found in commanding form, ask for, and advising; (3) commissive found in the form of promise; (4) found in the expressive form to thank, congratulate, apologize, and praise; and (5) is found in the form of declarative and grading permit. The results of the study have implications for the teaching subjects Speaking Skills with basic competencies and indicators contained in GBPP, namely neighbor pragmatics.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak ilokusi guru di Lembaga Bimbingan Belajar Nings Course Bandar Lampung dan implikasinya pada mata kuliah Keterampilan Berbicara di perguruan tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tindak ilokusi mengandung semua fungsinya (1) asertif, ditemukan dalam bentuk menyatakan atau memberitahu, menyarankan, menuntut, dan melapor; (2) direktif ditemukan dalam bentuk memerintah, meminta, dan menasihati; (3) komisif ditemukan dalam bentuk berjanji; (4) ekspresif ditemukan dalam bentuk mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, meminta maaf, dan memuji; dan (5) deklaratif ditemukan dalam bentuk mengizinkan dan menggolongkan. Hasil penelitian berimplikasi pada pengajaran mata kuliah Keterampilan Berbicara dengan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam GBPP, yaitu tetang pragmatik.Kata kunci: tindak tutur, ilokusi, keterampilan berbicara.
NILAI SOSIAL, BUDAYA, DAN AGAMA DALAM CERITA RADIN DJAMBAT SERTA IMPLIKASINYA Ari Rohmawati; Edi Suyanto; Nurlaksana Eko Rusminto
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 Apr (2014): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.88 KB)

Abstract

This study aims to describe the social, cultural, and religious values in the story of Radin Djambat and their implications. The method used in this research is qualitative descriptive method. The source of data in this study is Radin Djambat story book. The results showed that the story of Radin Djambat contains social , cultural, and religious values. Social values in the story Radin Djambat include devotion among human, unity in life, mutual cooperation, deliberative process, and justice for others. Cultural values in the story of Radin Djambat include theoretical , economics, art, power, and solidarity values. Religious value include implementation of the pillars of Islam and worship. Implications based on research results is literature learning with Radin Djambat story in basic 2.2 Appreciating Indonesian literatures to find the values of life and apply them to refine the manners.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai sosial, budaya, dan agama dalam cerita Radin Djambat serta implikasinya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku cerita Radin Djambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita Radin Djambat mengandung nilai sosial, budaya, dan agama. Nilai sosial dalam cerita Radin Djambat meliputi kebaktian antarmanusia, kebersatuan hidup, kegotongroyongan, kemusyawarahan, dan keadilan terhadap sesama. Nilai budaya dalam cerita Radin Djambat meliputi nilai teori, ekonomi, seni, kuasa, dan solidaritas. Nilai agama meliputi pelaksanaan rukun Islam dan ibadah. Implikasi hasil penelitian ini berupa pembelajaran sastra menggunakan cerita Radin Djambat dalam kompetensi dasar 2.2 Mengapresiasi sastra Indonesia untuk menemukan nilai-nilai kehidupan dan menerapkannya untuk memperhalus budi pekerti.Kata kunci: nilai agama, nilai budaya, nilai sosial.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Achril Zalmansyah Adi Winata Afriyandi, Afriyandi Ag. Bambang Setiyadi Agustinus Bambang Setiyadi Ahmad Sarjuni Ali Mustofa Anggun Mawar Sari Ardila, Tria Ari Mahendra Ari Prayogi Ari Rohmawati Arifah Nur Isnaini Arya Dwi Putri Asep Perdiansyah Astuti, Tria Puji Atik Kartika Aulia Ika Atika Ayu Mayasari AYU WANDIRA Badiah Badiah Bambang Riadi Bambang Setiyadi Budi Koestoro Bujang Rahman Candra Pratiwi Chandra Ertikanto Chintiya Dewi, Fadilla Cucu Sutarsyah Darsono Darsono Dede Putri Delvi Iskandar dery oscar Des Sinta Sari Desembri Desembri Dewi Pujiastuti Dewi Ratna Ningsih Dewi Sri Rezki Dian Puspita Sari Dorlan Evi Yanti Edi Parlindungan Tampubolon Edi Saputro Edi Suyanto Edi Suyanto Een Yayah Haenilah Een Yayah Haenilah Egatri, Dewi Eka Sofia Agustina Elfrida Ratnawati Elvanur Syafitri Endah Meylinasari Erwin Saputra Esterlina, Dwi Eva Restia Farida Ariyani farida ariyani Farida Ariyani Farida Ariyani Faturrohman, Aji Fistin Lidanti Fitria Asmawati Fransiska Pratiwi Prasakti Fransiska Retno Widiarti Gustia Putri Hapzi Ali Hendra Purnama Hendri Wakaimbang Heri Prihartono Hernaini Hernaini Herpratiwi Herpratiw Heru Prasetyo Hilda Fatah Asih Amrillah I Wayan Ardi Sumarta Indri Arnaselis Iqbal Hilal Ismania Triyanova Janatun Naim Joko Setyo Nugroho Jully Andry Yanto Kahfie Nazaruddin Karomani Karomani Kusbarini Kusbarini Laila Rahmawati Lidya Kandau Lilik Sabdaningtyas Linda Apriyanti Lismayana Lismayana M. Thoha B. Sampurna Jaya Maria Kristiningsih Mario Efendi Maryani Maryani Megawati Megawati Merina Tri Rahma Okta Meyrina Putri Utami Mohammad Mona Adha MUHAMMAD FUAD Muhammad Lukman Rifai Mujiasih Mujiasih Mulyanto Widodo Mulyanto Widodo Munaris . Mustavida Sari Mustofa Abi Hamid Nadya Arizona Nani Gustina Nelly Yustinawati Ni Nyoman Wetty Ni Nyoman Wetty Suliani Ni Peishi Nuraeni, Intan Nurria Mafri Atun Nurudin Nurudin Nurul Hudha Oriza Pratiwi Pane, Syafitria Rahma Pargito Pargito Patar Albert Marpaung Piani, Ririn Tria Pramudiyanti Pramudiyanti Purnawan Wahyu Pratama Puspita Cahya Rivai R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Rahmat Prayogi Rahmat Prayogi, Rahmat Rani Setia Prasanti Ratu Farry Alifia Azka Reka Umami Rian Andri Prasetya Riana, Hana Rifany Maulidya Riri Savitri Risky Amelia Risma Margaretha Sinaga Rohmah Tussolekha RR. Ella Evrita Hestiandari Rudi Hermawan Rudi Isbowo Sabilla Mukhtar, Amalia Salmina Salmina Samhati, M.Pd., Dr. Siti Sari, Fenty Tryana Sefty Angraini Semi Amsiah Sepirna Juwita Putri Septi Husnul Khotima Shelvina Elvira Shely Nasya Putri Siska Mega Diana Siti Patmawati Siti Samhati Siti Samhati Siti Sumarlin Soca Anggraini Sudaryo Sudaryo Sugeng Sutiarso Sulistiawati sulistiawati Sumarti Sumarti Sumarti Sunarti, Iing Sundyana Sundyana Sunyono Supu Hernawiah Susi Wahyuti Suwarjo Suwarjo Syukri, Ridwan Tika Qurratun Hasanah Tika Yuni Arsita Tiyas Abror Huda, Tiyas Abror Tri Kuryanti Trie Utami Widyantoro Widyantoro Wini Arwila Wini Tarmini Wisudiana Risyant Insani Yorista Indah Astari Yulinar Yulinar Yulita Anlisia Yunida Fitratun Nisa Yuninda, Dewi Yuningsih Yuningsih Yunita Fitri Yanti Yunita Handiawati Zufaida Zufaida