Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Keragaman Genetik Manggis dalam Satu Pohon S Noorrohmah; Sobir Sobir; Darda Effendi
Jurnal Hortikultura Vol 25, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v25n2.2015.p106-112

Abstract

Manggis (Garcinia mangostana) termasuk dalam kelompok Garcinia, merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara. Manggis memiliki sistem reproduksi melalui mekanisme apomiksis yang bijinya terbentuk tanpa fertilisasi. Manggis termasuk tanaman apomiksis obligat, progeni yang dihasilkan akan memiliki kesamaan genotip dengan tanaman induk. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan adanya keragaman genetik antaraksesi manggis. Penelitian bertujuan mengetahui keragaman morfologi dan genetik dalam satu pohon. Sampel tanaman yang digunakan berasal dari empat generasi manggis (P1, P2, P3, dan P4) Wanayasa, Purwakarta. Pengambilan sampel berdasarkan ketinggian tanaman dan masing-masing ketinggian dibagi menjadi empat sektor (utara, timur, selatan, dan barat). Penelitian meliputi tiga analisis, yaitu morfologi, molekuler dengan ISSR, dan data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat keragaman morfologi dan genetik dalam satu pohon. Keragaman morfologi lebih besar dari pada genetik. Tingkat keragaman morfologi sebesar 18–43%, sedangkan keragaman genetik adalah 2–17%.
Keragaman Genetik Plasma Nutfah Rambutan di Indonesia Berdasarkan Karakter Morfologi Kuswandi Kuswandi; Sobir Sobir; Willy Bayuardi Suwarno
Jurnal Hortikultura Vol 24, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v24n4.2014.p289-298

Abstract

Rambutan merupakan tanaman menyerbuk silang sehingga secara alami memiliki keragaman tinggi. Penelitian bertujuan mempelajari kemiripan genetik dan pengelompokan aksesi plasma nutfah rambutan (Nephelium lappaceum) dan kapulasan (Nephelium ramboutan-ake) di Indonesia berdasarkan karakteristik morfologi. Penelitian dilakukan di (1) Kebun Percobaan (KP) Aripan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, (2) KP Subang Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, (3) KP Cipaku Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, dan (4) Kabupaten Limapuluh Kota (Sumatera Barat), pada bulan Juni 2013 sampai Februari 2014. Karakterisasi sifat morfologi dilakukan terhadap 29 aksesi rambutan dan empat aksesi kapulasan mengacu pada descriptor for rambutan yang diterbitkan IPGRI. Perhitungan koefisien ketidakmiripan antaraksesi dilakukan dengan metode Gower. Analisis nominal logistic biplot dilakukan untuk melihat sifat penciri dari suatu kumpulan aksesi. Analisis keragaman genetik dapat membedakan kelompok rambutan dan kapulasan dengan koefisien ketidakmiripan rerata sekitar 55%. Berdasarkan kerapatan tandan, rambutan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu aksesi yang memiliki tandan sangat jarang, jarang, sedang, rapat, dan sangat rapat. Aksesi dengan tandan rapat sampai sangat rapat antara lain aksesi Gendut Kair, Tangkue, dan Aceh Gendut, sedangkan semua aksesi kapulasan memiliki tandan yang sangat jarang. Berdasarkan ketebalan kulit buah, semua aksesi rambutan memiliki ketebalan kulit sedang sampai tebal, sedangkan aksesi Sibabat diketahui memiliki kulit yang sangat tebal.
Pengembangan Marka Molekuler yang Berasosiasi Dengan Kekuatan Dinding Sel Penyusun Saluran Getah Kuning Pada Manggis Risa Aryantri; Miftahudin Miftahudin; Sobir Sobir
Jurnal Hortikultura Vol 24, No 1 (2014): Maret 2014
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v24n1.2014.p16-22

Abstract

Salah satu masalah utama dalam peningkatan kualitas buah manggis ialah pencemaran buah oleh getah kuning akibat pecahnya sel penyusun saluran getah kuning. Seleksi buah manggis untuk mendapatkan buah bebas getah kuning dapat dibantu dengan memanfaatkan marka molekuler terpaut karakter kekuatan dinding sel penyusun saluran getah kuning. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pusat Kajian Hortikultura Tropik (PKHT), Institut Pertanian Bogor Jawa Barat, pada Bulan Mei 2012 sampai dengan April 2013. Penelitian ini bertujuan mengembangkan marka molekuler yang berasosiasi dengan sifat kekuatan dinding sel penyusun saluran getah kuning pada manggis. Sebanyak 39 aksesi Garcinia mangostana L. koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Sumatera Barat dan hasil koleksi dari Desa Leuwiliang, Jawa Barat digunakan dalam penelitian ini. Dua pasang primerdikembangkan dari sekuen gen kekuatan dinding sel manggis dengan teknik tersarang (nested PCR). Amplifikasi DNA dilakukan dengan teknik PCR standar. Hasil amplifikasi DNA menunjukkan satu pita DNA berukuran ± 260 pb yang polimorf antara tanaman dengan buah tercemar getah kuning dan tidak tercemar getah kuning. Pita tersebut berasosiasi dengan sifat kekuatan dinding sel penyusun saluran getah kuning.
Daya Gabung dan Aksi Gen pada Karakter Buah dan Hasil dari Populasi Setengah Dialel Lima Genotipe Pepaya (Carica papaya L.) Tri Budiyanti; Sobir Sobir; Desta Wirnas; Sunyoto Sunyoto
Jurnal Hortikultura Vol 25, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v25n4.2015.p278-293

Abstract

Salah satu masalah dalam perakitan varietas hibrida, yaitu memilih tetua yang mempunyai daya gabung tinggi. Untuk menghasilkan hibrida F1 pepaya dengan kualitas dan produksi yang tinggi diperlukan informasi daya gabung yang tinggi antartetua.  Penelitian bertujuan mengetahui daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khusus (DGK) untuk mendukung program perbaikan genetik varietas pepaya. Pendugaan DGU dan DGK  menggunakan populasi setengah dialel lima genotipe pepaya. Lima tetua pepaya yang dipergunakan, yaitu BT2, Carmina, Dampit, Carmida, and Merah Delima. Penelitian  menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter  bobot buah, panjang buah, dan kekerasan daging dikendalikan oleh aksi gen aditif. Tetua Dampit  dapat dipilih sebagai tetua dengan DGU terbaik untuk karakter tersebut. Karakter tebal daging, PTT, jumlah buah, produksi per pohon, dan persentase buah cacat dikendalikan oleh aksi gen nonaditif karena efek DGK dan ragam nonaditif lebih besar daripada efek DGU dan ragam aditif. Hibrida Carmina x Carmida  mempunyai  nilai DGK dan rata-rata yang tinggi untuk karakter tebal daging dan PTT. Hibrida BT2 x Dampit, Carmina x Dampit, Dampit x Merah Delima, dan Dampit x Merah Delima  mempunyai DGK dan rerata yang tinggi untuk karakter produksi per pohon. Pasangan kombinasi hibrid F1 tersebut dapat berpotensi untuk  dipilih sebagai varietas unggul  hibrida pepaya dengan keunggulan produksi buah yang tinggi. Calon varietas unggul baru pepaya tersebut   dapat dikembangkan di masyarakat sehingga akan meningkatkan produksi pepaya di Indonesia.
Genetic Diversity Analysis Using Resistance Gene Analog-Based Markers to Support Morphological Characterization of Shallots Lina Herlina; Reflinur Reflinur; Kristianto Nugroho; Rerenstradika T. Terryana; Sobir Sobir; Awang Maharijaya; Suryo Wiyono
Jurnal AgroBiogen Vol 14, No 2 (2018): December
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jbio.v14n2.2018.p65-74

Abstract

Shallot (Allium cepa var. aggregatum) is one of the most important vegetable crops grown in Indonesia. The limited knowledge available on the genetic diversity and the threat of plant disease have been major problems to maintain high shallot production in Indonesia. Development of molecular markers linked to disease resistance is required for molecular breeding activity in this crop. This study aimed to assess the genetic diversity at conserved domain of resistance gene analog (RGA) in a set of 36 Indonesian shallot genotypes to complement morphological characterization. Twelve morphological and fifteen molecular markers traits were investigated in an attempt to characterize and to discriminate the Indonesian shallots genotypes. Characterization at orphological level indicated that phenotypic variance was highest for total bulb weight (TWB, cv = 99.39%) and the least for the plant height (PH, cv = 28.16%). The correlation analysis between traits showed that TWB and number of bulb (NB), TWB and bulb weight per plant (WB), NB and WB, and WB and PH were positively correlated. Molecular analysis revealed a total of 1,512 alleles with an average of 1.946 alleles per locus. The Polymorphism Information Content (PIC) values ranged from 0.253 to 0.676 and six out of 15 RGA markers were highly informative with PIC values ≥0.50. Based on cluster analysis, the 36 Indonesian shallot genotypes were clearly discriminated into six major groups. These results revealed that the RGA-based markers could support the morphological characterization in evaluating the genetic diversity of shallots. 
Resistance Responses of 35 Watermelon Genotypes to Three Isolates of Fusarium oxysporum f. sp. niveum Nazly Aswani; Suryo Wiyono; Sobir Sobir
Jurnal AgroBiogen Vol 17, No 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jbio.v17n2.2021.p63-74

Abstract

Fusarium wilt caused by Fusarium oxysporum f. sp. niveum (Fon) is one of main diseases of watermelon. There have been very limited studies that tested watermelon genotypes to more than one isolates of Fon in Indonesia. This research aimed to determine the resistance of 35 watermelon genotypes to three Fon isolates taken from three different areas in Indonesia. Incubation period (IP) and disease index (DI) of the 35 watermelon genotypes were determined against three Fon isolates collected from Karawang (FK), Lampung (FL), and Purwakarta (FP). The experiment was arranged using a Completely Randomized Design with two replications. DI showed that six watermelon genotypes, i.e. New Hope, Sky Mountain, Southern Light, Super Sweet 66, Uranus, and Yellow Baby demonstrated moderate resistance to resistance phenotypes to all tested Fon isolates. IP and percentage of symptomatic plants (PSP) showed different responses among genotypes either to the same or to different isolates. Genotype New Orchid, for example, showed 57.14% symptomatic plants in less than 10 days after inoculation (DAI) when tested with FL isolate. Meanwhile, when tested with the same isolate, genotype New Dragon showed only 6.67% symptomatic plants in more than 23 DAI. The result of this study indicated that watermelon genotypes showing resistant to all tested isolates should be useful for breeding program to develop watermelon lines with broader resistance spectrum against Fon pathogen. The resistance genotypes selected should also demonstrate good agronomic performances and high yield to be considered as a new watermelon variety.
Korelasi Antar Karakter Pertumbuhan Dan Hasil Sepuluh Genotipe Talas Jepang pada Tiga Agroekologi Berbeda Delvi Maretta; Sobir Sobir; Is Helianti; Purwono Purwono; Edi Santosa
Buletin Palawija Vol 19, No 2 (2021): Buletin Palawija Vol 19 No 2, 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v19n2.2021.p82-92

Abstract

Talas eddoe (Colocasia esculenta var antiquorum) atau talas Jepang merupakan tanaman yang prospektif dikembangkan di Indonesia. Informasi karakter tanaman talas pada berbagai agroekologi sangat penting sebagai dasar seleksi dan pemilihan lokasi dalam program pemuliaan tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antar karakter pertumbuhan dan hasil tanaman talas Jepang yang ditanam pada tiga agroekologi yang berbeda. Percobaan dilaksanakan pada tahun 2018 sampai 2019 di Tangerang Selatan, Bogor dan Subang menggunakan sepuluh genotipe talas eddoe. Hasil penelitan menunjukkan bahwa panjang daun, panjang petiol dan panjang pelepah antargenotipe memiliki perbedaan yang nyata. Lokasi penanaman juga berpengaruh nyata terhadap semua karakter pertumbuhan dan hasil. Genotipe dan lokasi berinteraksi nyata terhadap panjang daun, petiol total, rentang tanaman, tinggi tanaman, panjang dan berat cormus. Karakter pertumbuhan dan hasil selalu berkorelasi erat di tiga lokasi, sedangkan korelasi karakter pertumbuhan dengan karakter hasil talas berbeda di tiap agroekologi (r=0,05). Perbedaan lingkungan tumbuh sangat berpengaruh terhadap nilai dan keeratan korelasi karakter pertumbuhan dengan hasil, sehingga upaya peningkatan hasil perlu memperhatikan agroekologi yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman talas.
IDENTIFICATION OF CDNA FRAGMENT TIGHTLY LINKED TO NV AND TM-2 LOCI IN TOMATO , Sobir; Fusao Motoyoshi
Zuriat Vol 16, No 2 (2005)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v16i2.6767

Abstract

Tm-2 is a resistance gene in tomato to Tomato Mosaic Virus (ToMV), located in heterochromatic region of chromosome nine. Since map based cloning difficult to perform for identify the gene on that region, we apply differential display approach by using two near-isogenic tomato lines (NILs), one without Tm-2 and the other with Tm-2 to identify cDNAs of the transcripts from the region surrounding the Tm-2 locus. Among the 150 combinations of three anchor primers and fifty arbitrary primers, 10 combinations generated cDNA polymorphic bands. Out of them, only one combination of CA6, exhibited polymorphic band under southern blot analysis, subsequently a genetic experiment showed that the CA6 locus tightly linked to the Tm-2 locus. The CA6 fragment also hybridized to genomic DNA fragments from a tomato line carrying Tm-2a, a line of L. peruvianum from which Tm-2a originated, and a tomato line carrying another Tm-2-like gene. A northern hybridization blotting result suggested that the gene corresponding to CA6 fragment was constitutively transcribed.
Analisis Variabilitas Genetik Manggis (Garcinia Mangostana L.) Di Jawa dan Sumatera Barat Menggunakan Teknik RAPD Ellina Mansyah; Achmad Baihaki; Ridwan Setiamihardja; Juliati S. Darsa; , Sobir
Zuriat Vol 14, No 1 (2003)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v14i1.6813

Abstract

Informasi tentang variabilitas genetic suatu tanaman penting untuk program pemuliaan karena merupakan dasar untuk pengembangan tanaman tersebut selanjutnya. Sampai saat ini diketahui secara luas bahwa tanaman manggis tidak memiliki variabilitas secara genetic karena mempunyai mekanisme reproduksi secara apomiksis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas genotip manggis pada berbagai lingkungan tumbuh di Jawa dan Sumatera Barat melalui teknik RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA). Observasi genetic dilaksanakan dengan menggunakan 23 sampel DNA yang mewakili populasi manggis dari berbagai lokasi tersebut. Lima praimer acak digunakan dalam analisis RAPD dan diperoleh 51 pita DNA yang terdiri dari 42 pita polimorfik dan 9 pita monomorfik. Pembuatan dendogram karakter genotip dilakukan dengan bantuan program NTSYSpc versi 2.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman manggis bervariasi secara genetik. Variasi genetiknya adalah sebesar 56.6% dengan koefisien kemiripan Dice 0.73–1.00. Koefisien korelasi antar pita DNA cukup tinggi yaitu r = 0.896, yang berarti dendogram berdasarkan pola pita DNA sangat baik.
Pengaruh Pemberian Mutagen Sinar Gamma Pada Kultur Kalus Nenas In Vitro Erni Suminar; Agus Purwito; , Sobir
Zuriat Vol 20, No 2 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i2.6637

Abstract

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman nenas (Ananas comosus (L.) Merr.) melalui iradiasi sinar gamma pada kalus setelah beberapa kali subkultur. Media induksi kalus menggunakan media dasar MS dengan penambahan 1 mg L-1 benzylaminopurine (BAP) dan 0.05 mg L-1 2,4- dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D), selanjutnya diregenerasikan dalam media MS yang mengandung 1.5 mg L-1 kinetin dan 0.5 mg L-1 NAA. Kalus diradiasi dengan sinar gamma pada dosis 0, 15, 25 and 35 Gy. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 40 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma mempengaruhi pertumbuhan dan regenerasi kalus. Dosis sinar gamma 15 Gy dapat mendorong terjadinya keragaman pada pertumbuhan dan penampilan fenotipik diantara regeneran.
Co-Authors , Kisman , Santoso Achmad Baihaki Adinda Wuriandani Agung Wahyu Susilo Agus Purwito Ahmad Dadang Ahmad Satori Ahmad Yunus Aji Hermawan ALEX HARTANA Alex Hartana Alex Hartana ALFRED P. MANAMBANGTUA Alifiya Herwitarahman Anas Dinurrohman Susila Andi Azhari Andika Septiana Suryaningsih Aris Purwanto Arisanti, Tiffani Nindya Arya Widura Rtionga Astri W Wulandari Astri Windia Wulandari Wulandari Awang Maharijaya Baiq Arriyadul Badi'ah Bonjok Istiaji Budi Santosa C Hanny Wijaya Chesaria, Nanda DADANG, AHMAD Deden Derajat Matra Delvi Maretta Desta Wirnas Didy Sopandie Diny Dinarti Diyah Martanti, Diyah DONATA S. PANDIN Dyra Haryanti Edi Santosa Edi Santosa Edi Santosa Efendi, D. Efendi, Darda Eka Fatmawati Tihurua Eko Priyantono Ellina Mansyah Entit Hermawan Eny Widajati Erni Suminar Euis Nining Evalina C. Pandia Freestina Andarwening Fusao Motoyoshi Gunawan Gunawan Gunawan Gunawan Hafizah, Rumaisha Afifatul HAJRIAL ASWIDINNOOR Hanifah Nuryani Lioe Hanik Rohmah Robi'ah Harmi Andrianyta Heri Harti Herry Suhardiyanto Hidayat , Sri Hendrastuti I Wayan Budiastra Ika Roostika Imam Widodo Iman Rusmana Imas Sukaesih Sitanggang Indah Kurniasari Irvan Faizal Is Helianti Islah Hayati J. K. J. Laisina Joko Prasetiyono Juliati S. Darsa Juliet M.E. Mamahit Ketty Suketi Khairiyah, Hayat Khamidi, Thamrin Kisman Kisman Kristianto Nugroho Kurniawan Rudi Trijatmiko Kuswandi Kuswandi La Ode Safuan La Ode Safuan Laksono Trisnantoro Lilik Pujantoro Lina Herlina Lina Herlina Lina Herlina Lizawati Lizawati M A Chozin M. Syamsul Maarif Machfud Machfud Mahat Magandhi MANAMBANGTUA, ALFRED P. Mardiana - MARIA BINTANG Marlin Marlina Mustafa, Marlina MATHIUS, NURITA TOURAN Matra, Deden Derajat Meddy Rachmadi Memen Surahman Mien A. Rifai Miftahudin . Muchlis . Muhamad Syukur Muhammad Arif Nasution Muhammad Syukur Mukelar Amir Munarti Nazli, Rizal Sjarief Sjaiful Nazly Aswani Nettyani, Naipospos Ni Made Armini Wiendi Nobuo Sugiyama Noorrohmah, Siti Nurita Toruan-Mathius Nurul Khumaida Nurwahyuningsih Nurwahyuningsih OTIH ROSTIANA PANDIN, DONATA S. Parjanto Parjanto Poetri Agustine Aryawati PRASETIYONO, JOKO Prawestri, Apriliana Dyah Priyanti Priyanti Priyanti Priyanti Priyantono, Eko PURNAMA HIDAYAT Purwono Purwono Putra, Fiqhri Mulianda Rahmadara, Gemilang Rahmi Yunianti Ramadhani Dwi Santoso Ramadhani Dwi Santoso Rd. Selvy Handayani Reflinur Reflinur Reflinur Reflinur Rerenstradika T. Terryana Ria Rif’atunidaudina Ridwan Setiamihardja Risa Aryantri Ritonga, Arya Widura Roberdi , Roedhy Poerwanto Rosmaina Rosmaina S H Hidayat S Noorrohmah Santosa, Budi Santosa, Budi Sarsidi S astrosumarjo Sayekti, Tri Wahono Dyah Ayu Sekar Wulan Prasetyaningtyas Siti Hafsah Siti Hartati Yusida Saragih Soaloon Sinaga SOLIN, NIDA W.N.M. SRI HENDRASTUTI HIDAYAT Sriani Sujiprihati Sriani Sujiprihati Sriani Sujiprihati Sudarmono Sudirman Yahya Sujiprihati, Sriani Sulistijorini Sunyoto Sunyoto Suparjo Suprayanti Martia Dewi Suprayanti Martia Dewi, Suprayanti Martia Surjono Hadi Sutjahjo Suryo Wiyono Susan Helmi SYAFRIDA MANUWOTO Syarifah Iis Aisyah Syukur, M Tamami, Djoko TARUNI SRI PRAWAST MIEN KAOMINI ANY ARYANI DEDY DURYADI SOLIHIN TATIK CHIKMAWATI Tengku Laila Kamaliah Teuku Tajuddin Tias Arlianti Tony Liwang Tri Budiyanti Tri Handayani Tri Muji Ermayanti Tri Muji Ermayanti Trijatmiko, Kurniawan Rudi Trikoesoemaningtyas U Undang Utami Prawati Wida W. Khumaero Widodo Widodo Willy Bayuardi Suwarno Winarso D. Widodo Winda Nawfetrias Witjaksono Wulan Septiningtyas Kurniajati Yoko Mine Yudiwanti Wahyu E. Kusumo Yukarie Ayu Wulandari Yukarie Ayu Wulandari Yusnita Sari Zainal Alim Mas’ud Zumaidar Zumaidar