Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PENGETAHAN GIZI DENGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, PHOSPHOR, DAN KALIUM PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RUTIN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Rachmawati, Tika Yeni; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.179 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i1.4607

Abstract

Latar belakang: Asupan makan pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) cenderung rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan makan adalah pengetahuan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dengan asupan energi, protein, phosphor, dan kalium pasien PGK dengan HD rutin di RSUD Tugurejo Semarang.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian crossectional. Subjek penelitian adalah pasien PGK dengan hemodialisis rutin. Jumlah subjek sebanyak 27 pasien, yang diambil secara quota sampling. Data umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, riwayat mual/muntah, lama hemodialisis dan pengetahuan gizi diperoleh dari kuesioner. Data asupan energi, protein, phosphor, dan kalium diukur dengan food record 3 hari. Analisis data menggunakan uji Pearson dan Spearman.Hasil: Subjek, terdiri atas 59,3% laki-laki, pendidikan subjek 55,6% SMA, 33,3% subjek bekerja sebagai pegawai swasta, dan 96,3% subjek tidak mempunyai riwayat mual/muntah. Sebanyak 96,3% subjek asupan energi dan proteinnya tidak baik, 55,6% asupan kaliumnya baik, 88,8% asupan phospornya tidak baik, dan 92,6% subjek mempunyai pengetahuan gizi yang rendah. Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan asupan protein (p=0,026). Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan asupan energi (p=0,871), asupan phosphor (p=0,250), dan asupan kalium (p=0,901).Kesimpulan: Pengetahuan gizi berhubungan dengan asupan protein, tapi tidak berhubungan dengan asupan energi, phosphor, dan kalium
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus Linn) PADA PRIA DISLIPIDEMIA Kartikasari, Nur Indah; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.29 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6870

Abstract

Latar belakang : Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler.  Kacang hijau mengandung isoflavon, protein, dan serat yang diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL. Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar  kolesterol LDL dan HDL sebelum dan sesudah pemberian jus kacang hijau.Metode : Penelitian ini merupakan pretest - post test with control group design. Subjek adalah 28 pria dengan kadar kolesterol LDL 130-189 mg/dl dan kadar kolesterol HDL <60 mg/dl. Kelompok perlakuan mendapatkan jus kacang hijau 400 ml dan kelompok kontrol mendapatkan air minum kemasan selama 21 hari. Kelompok perlakuan dan kelompok kontrol diberikan konseling gizi sebelum intervensi. Kadar kolesterol LDL dan HDL diukur dengan menggunakan metode formula Friedewald dan phosphotungstic precipitation. Data dianalisis menggunakan uji Dependent t-test, Independent t-tes, Mann Whitney, dan Fisher.Hasil : Pemberian jus kacang hijau 400 ml selama 21 hari pada kelompok perlakuan dapat menurunkan kadar LDL (-17,49±22,61) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (8,87±5,24) secara bermakna. Pada kelompok kontrol, terdapat penurunan yang tidak signifikan terhadap kadar kolesterol LDL (-0,83±24,30) dan terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kadar kolesterol HDL (2,84±4,60). Terdapat perbedaan rerata perubahan kadar kolesterol HDL (p=0,003) antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan, tetapi tidak terdapat perbedaan rerata perubahan kolesterol LDL (p=0,072)  antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuanSimpulan : Pemberian jus kacang hijau 400ml/hari selama 21 hari tidak menurunkan kadar kolesterol LDL secara signifikan, tetapi meningkatkan kadar kolesterol HDL secara signifikan. 
ANALISIS KADAR PROTEIN, ASAM AMINO, DAN DAYA TERIMA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PEMULIHAN BERBASIS LABU KUNING (CUCURBITA MOSCHATA) UNTUK BATITA GIZI KURANG Widya, Fiona Christina; Anjani, Gemala; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 8, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.203 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i4.25834

Abstract

Latar Belakang: Batita dengan status gizi kurang memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan yang terbuat dengan bahan-bahan bernilai gizi tinggi seperti labu kuning (Cucurbita moschata) dapat menjadi alternatif makanan yang baik. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perbedaan kandungan protein, asam amino, dan daya terima dari PMT-P berbasis labu kuning dengan tiga macam formulasi.Metode: Tiga macam formulasi—20% biji labu (A1); 25% biji labu (A2); 30% biji labu (A3) —diuji dalam eksperimen rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan, kecuali untuk uji kandungan asam amino yang hanya dilakukan satu pengulangan. Kandungan protein diuji dengan metode Kjeldahl, di mana kandungan asam amino dianalisis dengan metode HPLC. Uji organoleptik dilakukan dengan uji hedonik berskala 5 pada 25 orang panelis. Perbedaan kandungan protein diuji dengan One Way ANOVA dan daya terima dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis pada α = 5%. Sedangkan kandungan asam amino dianalisis secara deskriptif.Hasil: Kadar protein (% w/w) menunjukkan perbedaan signifikan antarformulasi (p = 0,000), dengan kandungan tertinggi pada formulasi A3 (13,87±0,30), diikuti dengan A2 (11,70±0,19) and A1 (9,63±0,23). Formulasi dengan kadar asam amino (% w/w) tertinggi secara keseluruhan adalah pada formulasi A3 (10,00), diikuti dengan A2 (8,65) dan A1 (7,39). Tingkat kesukaan tertinggi dari segi penampilan, warna, dan aroma ditemukan pada formulasi A1 (p = 0,007; 0,000; and 0,028). Simpulan: Formulasi PMT-P berbasis labu kuning dengan 30% biji labu kuning memiliki kandungan protein dan asam amino tertinggi, sedangkan PMT-P dengan 20% biji labu kuning memiliki tingkat kesukaan paling tinggi. Formulasi yang direkomendasikan untuk digunakan adalah formulasi A1.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENERIMAAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SARI WORTEL (DAUCUS CARROTA L) Samichah, Samichah; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.045 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6843

Abstract

Latar Belakang: Aktivitas antioksidan dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh dan mencegah penyakit kronik degeneratif. Yoghurt merupakan pangan fungsional yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Untuk meningkatkan aktivitas antioksidan pada yoghurt, ditambahkan sari wortel sebagai sumber pangan tinggi aktivitas antioksidan.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penambahan sari wortel terhadap aktivitas antioksidan dan penerimaan organoleptik yoghurt.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan randomisasi dan tiga perlakuan, yaitu penambahan sari wortel 0% (kontrol), 15%, dan 20% pada yoghurt dengan probiotik Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Data yang dikumpulkan adalah aktivitas antioksidan, β-karoten, MPN, pH, dan penerimaan organoleptik yoghurt. Analisis statistik menggunakan uji One-way ANOVA/Kruskal-Wallis dan uji post-hoc LSD/Mann-Whitney.Hasil: Penambahan sari wortel terbukti meningkatkan aktivitas antioksidan, β-karoten, dan MPN, serta menurunkan pH yoghurt. Penerimaan warna oleh panelis semakin meningkat dengan penambahan sari wortel, sedangkan penerimaan rasa sebaliknya. Penerimaan tekstur terbaik adalah yoghurt dengan penambahan sari wortel 15%. Penerimaan aroma tidak dipengaruhi oleh penambahan sari wortel.Simpulan: Yoghurt yang memiliki aktivitas antioksidan, kadar β-karoten, dan MPN tertinggi adalah yoghurt dengan penambahan sari wortel 20%. Sedangkan yoghurt yang paling disukai panelis secara keseluruhan adalah yoghurt dengan penambahan sari wortel 15%.
HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK Saputri, Ermy Liesma; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 3, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.015 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i1.4514

Abstract

Latar Belakang : Obesitas merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Obesitas pada anak berdampak pada penurunan prestasi belajar dan dampak psikososial seperti kurang percaya diri. Obesitas dapat dipengaruhi oleh asupan makanan, aktivitas fisik dan riwayat pemberian ASI eksklusif. Riwayat pemberian ASI eksklusif dapat mencegah terjadinya obesitas pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian obesitas pada anak.Metode : Subyek penelitian case control ini terdiri dari 28 anak dengan obesitas sebagai kasus, dan 28 anak yang tidak obesitas sebagai kontrol di TK IT Bina Amal Semarang dan TK Negeri Semarang. Penentuan obesitas dengan nilai Z-skor berdasarkan IMT/U. Data riwayat pemberian ASI eksklusif diperoleh melalui wawancara. Asupan energi diperoleh dengan wawancara menggunakan FFQ dan aktivitas fisik diperoleh dari formulir recall aktivitas fisik. Hasil : Analisis bivariat menunjukkan bahwa riwayat pemberian ASI eksklusif mempunyai hubungan yang bermakna dengan obesitas (p=0.013: OR=4,2). Asupan energi yang lebih merupakan faktor risiko terjadinya obesitas (p=0,032: OR=3,2).  Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas (p=0,589: OR=1,3). Simpulan : Riwayat pemberian ASI tidak eksklusif berisiko 4,2 kali meningkatkan kejadian obesitas pada anak. Asupan energi tinggi berisiko 3,2 kali meningkatkan kejadian obesitas pada anak. Aktifitas fisik rendah berisiko 1,3 kali meningkatkan kejadian obesitas pada anak.
PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU (Phaseolus Radiatus Linn) PADA PRIA HIPERTRIGLISERIDEMIA Cahyanti, Ria Indra; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 3, No 4 (2014): Oktober 2014
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.817 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v3i4.6895

Abstract

Latar belakang : Hipertrigliseridemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Kandungan zat gizi pada jus kacang hijau berupa serat larut air, protein, dan isoflavon diketahui dapat menurunkan kadar trigliserida.Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar trigliserida pada pria hipertrigliseridemia setelah pemberian jus kacang hijau.Metode : Penelitian ini adalah pre test – post test with control group design. Subyek penelitian adalah 28 pria dengan kadar trigliserida 150-250 mg/dl, yang dibagi dalam  kelompok perlakuan yang mendapat jus kacang hijau 400 ml/hari selama 21 hari dan kelompok kontrol mendapat air minum kemasan. Sebelum penelitian kedua kelompok diberikan konseling mengenai diet yang dianjurkan untuk penderita hipertrigliseridemia. Kadar trigliserida dianalisis dengan metode GPO-PAP. Analisis statistik menggunakan uji dependent t-test, independent t-test dan  mann whitney.Hasil : Karakteristik subjek yang meliputi umur, IMT, kadar trigliserida awal dan asupan makan kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan (p>0.05) sehingga subyek dikatakan homogen. Pemberian jus kacang hijau 400 ml selama 21 hari pada kelompok  perlakuan dapat menurunkan kadar trigliserida secara bermakna (p<0.05). Rerata penurunan kadar trigliserida kelompok perlakuan yaitu -32.90±47.67. Kadar trigliserida pada kelompok kontrol juga mengalami penurunan namun tidak signifikan (p= 0.587). Secara statistik tidak terdapat perbedaan perubahan kadar trigliserida (p=0.662) antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Simpulan : Pemberian jus kacang hijau 400 ml/hari selama 21 hari tidak menurunkan kadar trigliserida secara bermakna pada pria hipertrigliseridemia
PENGARUH PEMBERIAN PISANG KEPOK (Musa paradisiaca forma typical) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY PRA SINDROM METABOLIK Wahyuni, Paramitasari Tri; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.744 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10161

Abstract

Latar Belakang: Seiring dengan bertambahnya usia maka prevalensi sindrom metabolik juga akan meningkat. Sindrom metabolik utamanya diakibatkan karena resistensi insulin. Resistan insulin mengakibatkan hiperglikemia (kadar glukosa darah diatas normal). Pisang kepok kuning (Musa paradisiaca forma typical) merupakan buah yang mengandung serat, antioksidan, dan magnesium yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah.Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) terhadap kadar glukosa darah puasa pada tikus Sprague Dawley pra sindrom metabolik Metode: Penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design. Subjek penelitian 28 ekor tikus Sprague Dawley jantan usia 8-12 minggu, dibagi secara acak dalam 4 kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar, kontrol positif yang diberikan pakan standard dan induksi STZ(Streptozotocin). Dua kelompok perlakuan diberikan pakan standar, induksi STZ dan buah pisang kepok kuning (Musa paradisiaca forma typical) dengan dosis 4,5g/200gBB dan 9g/200gBB selama 21 hari. Kadar glukosa darah diperiksa dengan metode GOD-PAP. Data dianalisis dengan uji Paired t-test dan AnovaHasil: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok K(-) dan K (+). Namun terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah intervensi pada kelompok P1 dan P2. Rerata kadar glukosa darah puasa sebelum intervensi pada kelompok P1 dan P2 adalah 224,13±3,19 dan 222,41±5,01. Sedangkan rerata glukosa darah puasa setelah intervensi pada kelompok P1 (p=0,000) dan P2 (p=0,000)  adalah 118,67±4,81 dan 92,38±1,59.Kesimpulan: Pemberian pisang kepok kuning (Musa paradisiaca forma typical) selama 21 hari pada dosis 4,5 g/200 g BB/hari dan 9 g/200 g BB/hari dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa masing-masing sebesar 47,05% dan 58,46% pada tikus sprague dawley pra sindrom metabolik.
PENGARUH PEMBERIAN PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca Forma Typical) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) TIKUS SPRAGUE DAWLEY PRA-SINDROM METABOLIK Puspitasari A.P, Sari; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.371 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10101

Abstract

Latar Belakang : Peningkatan prevalensi sindrom metabolik berkontribusi terhadap peningkatan kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes. Kondisi dislipidemia dan hiperglikemia yang terjadi pada penderita sindrom metabolik mengindikasikan adanya akumulasi radikal bebas. Peningkatan radikal bebas dan penurunan mekanisme pertahanan antioksidan menghasilkan peningkatan derajat stres oksidatif, yang dapat digambarkan dengan kadar MDA. Buah pisang kepok mengandung antioksidan, vitamin, serat, inulin, dan pati resisten yang berpotensi menurunkan kadar MDA melalui pencegahan oksidasi lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah pisang kepok terhadap kadar MDA hati pada tikus pra-sindrom metabolik.Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan post-test only with randomized control group design. Sebanyak 28 ekor tikus Sprague Dawley pra-sindrom metabolik dibagi secara acak menjadi 4 kelompok: K- (hanya diberikan pakan standar), K+ (pakan standard dan induksi STZ(Streptozotocin) dan NAD (nicotinamide)), serta P1, P2 (diberikan pakan standar, induksi STZ dan NAD, serta pisang kepok dengan dosis 4,5g/200gBB dan 9g/200gBB selama 21 hari). Pengukuran MDA hati dilakukan dengan metode TBARS (2-ThioBarbituric Acid Reactive Substance). Data dianalisis dengan uji Anova dan post-hoc LSD.Hasil : Terdapat perbedaan kadar MDA antara K-, K+, P1, P2 (p=0,000). Kadar MDA P2 (3,4457±0,27184 nmol/ml) lebih rendah daripada K+ (8,7800±0,33724 nmol/ml) dan P1 (6,0243±0,50695 nmol/ml), tetapi lebih tinggi daripada K- (2,3029±0,20766 nmol/ml). Hasil uji post-hoc LSD tentang perbedaan kadar MDA antarkelompok menunjukkan signifikansi sebesar p=0,000.Simpulan : Pemberian buah pisang kepok selama 21 hari pada dosis 9g/200gBB/hari dapat membuat kadar MDA pada tikus pra-sindrom metabolik menjadi lebih rendah.
PENGARUH PEMBERIAN PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca Forma Typical) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS SPRAGUE DAWLEY PRA SINDROM METABOLIK Rusdaina, Rusdaina; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.906 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10166

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi pra sindrom metabolik meningkat di negara maju dan berkembang. Faktor risiko pra sindrom metabolik salah satunya ialah hipertrigliseridemia. Serat prebiotik seperti inulin dan pati resisten mampu menurunkan kadar trigliserida. Inulin dan pati resisten terdapat dalam buah pisang seperti pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) terhadap kadar trigliserida tikus Sprague Dawley pra sindrom metabolik.Metode : Penelitian ini merupakan true experimental dengan pre-posttest randomized control group design yang menggunakan 28 ekor tikus jantan Sprague Dawley. Pengelompokan dilakukan secara acak menjadi 4 kelompok: kelompok K(-) (hanya diberi pakan standar), K(+) (diberi pakan standar dan induksi STZ), P1 dan P2 (diberi pakan standar, induksi STZ dan pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) dengan dosis masing-masing 4,5 dan 9 gram selama 3 minggu). Data dianalisis dengan paired t-test dan Kruskal Wallis.Hasil : Pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) dengan dosis masing-masing 4,5 dan 9 gram dapat menurunkan kadar serum trigliserida dari 83,6 ± 9,70 mg/dl menjadi 66,2 ± 4,85 mg/dl dan 79,2 ± 6,76 mg/dl menjadi 47,2 ± 4,42 mg/dl, secara berturut-turut (p<0,05). Perubahan kadar trigliserida pada kelompok K(-), K(+), P1 dan P2, secara berturut-turut 1 (p=0,001); 12 (p=0,005);  -17,4 (p=0,007); dan -31,99 (p=0,000).Simpulan : Pemberian pisang kepok (Musa paradisiaca forma typical) dengan dosis 9 g/200 g BB tikus/hr mampu menurunkan kadar serum trigliserida lebih tinggi (p=0,000) sekitar 40,4%.
PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR, MOTORIK HALUS, BAHASA, DAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK STUNTING DAN NON STUNTING Hanani, Ruth; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 5, No 4 (2016): Oktober
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.385 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v5i4.16452

Abstract

Latar Belakang : Kegagalan pertumbuhan (stunting) pada anak usia di bawah lima tahun dapat menyebabkan berbagai macam gangguan perkembangan, termasuk perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan personal sosial. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda, dimana status gizi (stunting) tidak berhubungan dengan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan perkembangan pada anak stunting dan non stunting.Metode : Penelitian obeservasional dengan pendekatan cross sectional, bertempat di Keluarahan Jangli Semarang dengan jumlah sampel 49 anak (11 stunting dan 38 non stunting) berusia 24-59 bulan yang dipilih dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik subyek, karakteristik ibu, status gizi, dan perkembangan anak. Status gizi diukur dengan membandingkan tinggi badan dengan umur, dan data perkembangan anak diukur dengan Kusioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 22,4% anak tergolong stunting.Status perkembangan kategori mencurigakan pada anak stunting lebih tinggi (72,2%) dibandingkan dengan non stunting (31,6%).Terdapat perbedaan perkembangan pada anak stunting dan non stuntingdengan nilai p 0,033. Jenis perkembangan pada anak stunting yang masuk pada kategori mencurigakan secara berturut-turut meliputi perkembangan personal sosial (87,5%), bahasa (75%), motorik kasar (25%), dan motorik halus (12,5%).Simpulan : Terdapat perbedaan perkembangan pada anak stunting dan non stunting, meliputi perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosial.
Co-Authors ,Adriyan Pramono Adriyan Pramono Amatulloh Dewi Fajar Amelia, Wita Rizki Anang M Legowo Andika Sulistiawan Angga Rizqiawan Anggelia Puspasari Angraresti, Irfa Eka Ani Margawati Anjani, Gemala Annastasia Ediati Apoina Kartini Ari Wijayanti Ari Wijayanti Armaidi Darmawan Arwinda Nugraheni Aryu Candra Asro Hayani Harahap Astrine Permata Leoni Astrine Permata Leoni Astrine Permata Leoni Astrine Permata Leoni ATTIYA ISTARINI Ave Olivia Rahman Avionita Latuihamallo Ayu Rahadiyanti Ayustaningwarno , Fitriyono Befi - Sundari Befi Sundari Binar Panunggal Bintang, Francisca Natalia BR Purba, Martalena Chairina, Ade Choirun Nissa Choirun Nissa Citra Maharani Cut Arsyiyanti Daniartama, Bela Deny Yudi Fitranti Dewanti Dewanti Dewi Marfu’ah Kurniawati dewi, hasna Diana Nur Afifah, Diana Nur Edward Kurnia Setiawan Limijadi, Edward Kurnia Setiawan Ekaputri, Tia Wida Ekowati Chasanah Endang Mahati Endang Sri Lestari Endang Yuli Purwani, Endang Yuli Enny Probosari Erisca Ayu Utami Ermy Liesma Saputri Erny Kusdiyah Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fairuz Quzwain Fajrani, Alifia Mukti Fajrani, alifiaA muktiM Farid Agung Rahmadi, Farid Agung Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Fitrah Ernawati Fitriyono Ayustaningwarno Furkaniaty, Annisa Gading, Patrick William Galih Saputra, Ikmal Hanani, Ruth Hanina, Hanina Hartanti Sandi Wijayanti Hasna Dewi HERLAMBANG HERLAMBANG Herlambang Herlambang, Herlambang Hidayati Hidayati Hindarta, Nadhea Alriessyanne Humaryanto, Humaryanto Humaryanto, Humaryanto Huntari Harahap Ilmiati, Fatia Irawan Anasta Putra, Irawan Anasta Irma Nur Amelia JMJ, Jurnal Justitia, Budi Juwita, Riza Iska Karina Nabila Yasmin Kedang, Veronika Merika Kis Djamiatun Kusmiyati Tjahjono Kusmiyati Tjahjono Kusmiyati Tjahjono Kusmiyati Tjahjono Leoni, Astrine Permata Lestari, Rahma Wati Dwi Lipinwati ., Lipinwati Lisa, Mei Lora Sri Nofi Lora Sri Nofi Lora Sri Nofi Lydia Ratnadewi Wiragapa MADE ASTAWAN Majdiyyah, Munifa Maria Martiani Maria Mexitalia Maria, Ima Martalena Br Purba Mayang Januarti Permatasari Miftahurrahma, Miftahurrahma Mita Arini Mita Arini Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri Muniroh, Muflihatul Nafisah Niken Puruhita Nissa, Choirun Novitasari, Anggi Nugraheni, Dini Nur Afifah, Diana Nur Indah Kartikasari Nuri Lydia Rahma Nuriyah, Nuriyah Nurjanah, Ayu Nurmasari Widyastuti Nuryanto Nuryanto Nyimas Natasha Ayu Shafira Paramitasari Tri Wahyuni, Paramitasari Tri Perdanawati, Mia Pratiwi, Syafira Noor Pravita Dewi Suhada Prayoga, Edwin Agung Purwita Wijaya Laksmi Purwita Wijaya Laksmi Purwita Wijaya Laksmi Purwita Wijaya Laksmi R. Farah Amalia Rachma Purwanti Rahardiyanti, Ayu Rahma Wati Dwi Lestari Rahma, Devi Elvina Rahma, Nadia Rahmawati, Irma Sarita Rahmawati, Siti Irma Ratih Paramastuti Ratnayani Resti, Nina Ria Indra Cahyanti Rina Nofri Enis Rita Halim Rizqiawan, Angga RR. Ella Evrita Hestiandari Rusdaina Rusdaina, Rusdaina Samichah Samichah Sari Puspitasari A.P, Sari Setyawan, Fajar Setyawati, Amalia Rani Setyawati, Ba'ul Sherlin Regina Jami Siringoringo, Ester Theresia Siti Fatimah Muis Siti Fatimah-Muis Siti Fatimah-Muis Siti majidah Siti Nur Hidayati Sri Achadi Nugraheni Suhardi . Suhardi . Susan Tarawifa Susetyowati Suzan, Raihanah Syahadah, Muti'ah Mustaqimatusy Tarawifa, Susan Tengku Arief Buana Perkasa Tika Yeni Rachmawati Ummah, Annisa Khaira Vanessa Yudha Azizul Ilmi Wahyu Indah Dewi Aurora Welresna Juliatri Putri Rupiasa Widya, Fiona Christina Wita Rizki Amelia Wita Rizki Amelia Wita Rizki Amelia Wita Rizki Amelia Yenni, Fitri Zhu, Fan