Claim Missing Document
Check
Articles

OBESITAS BERHUBUNGAN DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI Daniartama, Bela; Murbawani, Etisa Adi; Wijayanti, Hartanti Sandi; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 10, No 3 (2021): Juli
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i3.30808

Abstract

Latar Belakang: Pre Menstrual Syndrome (PMS) dapat menyebabkan masalah berupa gangguan fisik, kesehatan mental, dan gangguan fungsional dalam konteks sosial dan pekerjaan perempuan. Faktor yang dapat mempengaruhi PMS yaitu status gizi.Tujuan: Mengetahui hubungan status gizi dengan risiko dan tingkat intensitas PMS pada mahasiswi dengan beberapa pengukuran antropometri.Metode: Penelitian cross sectional yang melibatkan 77 mahasiswi Universitas Diponegoro. Pengukuran status gizi dilakukan dengan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, lingkar panggul, rasio lingkar pinggang panggul, dan persen lemak tubuh. Shortened Premenstrual Assesment Form (sPAF) untuk mengukur intensitas gejala PMS. International Physical Activity Questionaire-Short Form (IPAQ-SF) untuk mengukur aktivitas fisik. Food recall 3×24 untuk mengukur rata-rata asupan. Data dianalisis dengan uji Chi Square dan uji Regersi Logistik.Hasil: Obesitas dengan IMT ≥23 kg/m2 (OR 3,944; 95% CI 1,091-14,251; p<0,05), persen lemak tubuh ≥32% (OR 3,289; 95% CI 1,022-10,584; p<0,05), dan lingkar pinggang ≥80 cm (OR 4,696, 95% CI 1,201-18,360; p<0,05) dapat meningkatan risiko dan intensitas PMS.Simpulan: Peningkatan IMT, persen lemak tubuh, lingkar pinggang dapat meningkatkan risiko dan intensitas PMS.
PENGARUH PEMBERIAN KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA Prayoga, Edwin Agung; Nugraheni, Arwinda; Probosari, Enny; Syauqy, Ahmad
Journal of Nutrition College Vol 11, No 1 (2022): Januari
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v11i1.32573

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskuler dan menjadi salah satu beban kesehatan global yang paling penting. Kurma Ajwa memiliki kandungan flavonoid yang diketahui memiliki efek menurunkan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kurma Ajwa terhadap tekanan darah dengan mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Metode: Desain penelitian ini menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT) dua kelompok dengan teknik systematic random sampling. Sebanyak 40 subjek berusia >60 tahun ikut dalam penelitian ini. Subjek secara acak dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan yang menerima intervensi kurma Ajwa (20 sampel) dan yang lainnya adalah kelompok kontrol (20 sampel). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan pengukuran antropometri. Tekanan darah diukur sebelum, selama dan sesudah pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu. Data dianalisis dengan independent t test, uji Mann-Whitney, Wilcoxon, dan ANCOVA.Hasil: Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik (p < 0,001) dan diastolik (p < 0,001) setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol . Tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan rata-rata turun sebesar 14 mmHg dan 8,5 mmHg. Tidak ada variabel perancu yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah dalam penelitian ini.Simpulan: Pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.
Asupan Zat Besi Berhubungan dengan Perkembangan Anak Stunting Usia 6 - 36 Bulan di Semarang Maria Martiani; Ani Margawati; Maria Mexitalia; Farid Agung Rahmadi; Etika Ratna Noer; Ahmad Syauqy
Sari Pediatri Vol 23, No 2 (2021)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp23.2.2021.95-102

Abstract

Latar belakang. Salah satu masalah gizi pada anak yaitu stunting (pendek). Salah satu faktor penyebab stunting yakni asupan zat gizi. Salah satu akibat stunting dapat mempengaruhi perkembangan anak. Ibu berperan penting pada asupan gizi serta perkembangan anak. Skrining pada usia dini berperan dalam mengetahui ada tidaknya gangguan perkembangan pada anak stunting.Tujuan. Mengetahui hubungan asupan gizi dengan perkembangan anak stunting usia 6—36 bulan di wilayah Semarang SelatanMetode. Desain penelitian cross sectional yang dilaksanakan di 8 puskesmas di wilayah Semarang Selatan. Data diperoleh dengan cara interview kuesioner serta pemeriksaan perkembangan dilaksanakan dengan instrumen Capute Scales pada bulan September - November 2020. Analisis multivariat regresi linier digunakan untuk mengetahui hubungan perkembangan dengan variabel dengan mengontrol variabel luar (usia, jenis kelamin, status stunting) Hasil. Subjek berjumlah 71 anak stunting. Subjek memiliki asupan energi (63,1%) dan zat besi (66,2%) yang rendah. Terdapat 33,8% anak stunting mengalami suspek gangguan perkembangan, 9,9% gangguan komunikasi dan 11,3% suspek disabilitas intelektual. Uji multivariat regresi linier menunjukkan bahwa asupan zat besi berhubungan positif dengan perkembangan anak stunting (p 0,05).Kesimpulan. Terdapat hubungan signifikan antara asupan zat besi dengan perkembangan anak stunting.
HUBUNGAN AKTIVITAS OLAHRAGA TERHADAP KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI MAHASISWI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DI UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2020 Karina Nabila Yasmin; Ahmad Syauqy; Rina Nofri Enis
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 1 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v4i1.13498

Abstract

ABSTRAK Siklus menstruasi adalah salah satu tanda paling penting sistem produktif berfungsi pada wanita, menstruasi yang terjadi terkadang diikuti dengan gangguan-gangguan seperti gangguan siklus, dysmenorrhea, dan sindrom premenstruasi (PMS). Pada sindrom ini lebih dari 150 tandatelah diidentifikasi, beberapa di antaranya adalah: kram perut, kebosanan, perut kembung, nyeri payudara, jerawat, punggung sakit dan sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri otot, berat badan bertambah, kekurangan energi, Perubahan nafsu makan dan haus, sembelit, peningkatan denyutjantung. Olahraga meningkatkan tingkat endorfin yang bersirkulasi (meningkatkan kebahagiaan), mengurangi kortisol adrenal untuk waktu yangsingkat dan memberikan efek analgesic. Olahraga aerobik dianjurkan untuk wanita dengan PMS karena itu mengurangi gejala pramenstruasi.Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah aktivitas olahraga dapat mempengaruhi kejadian sindrom pramenstruasi pada mahasiswi programstudi kedokteran di Universitas Jambi pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan Jenis penelitian bersifat analitik observasional untukmengetahui hubungan antara dua variabel, penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif. Responden berjumlah 75 mahasiswi program studi kedokteran di Universitas Jambi pada tahun 2020 yang diambil dengan Proporsional random sampling. Dilakukan pengumpulan data dengan pengisian kuisioner menggunakan kuesioner sindrom pramenstruasi dengan menggunakan google form dan untuk aktifitas olahraga akan menggunakan metode wawancara melalui zoom meeting. Kuesioner sindrom pramenstruasi yang menggunakan sPAF berisi 10 pertanyaan dan wawancara aktifitas olahraga berisi 3 pertanyaan. Analisis data menggunakan analisis fisher’s exact test. Tidak terdapat hubungan signifikan antara aktivitas olahraga dengan kejadian sindrom pramenstruasi. Hasil uji analisis dengan menggunakan fisher’s exact test menghasilkan nilai p 0,867 (p>0,05). Aktivitas olahraga tidak berhubungan terhadap kejadian sindrom pramenstruasi. Kata Kunci : Sindrom pramenstruasi, Aktivitas olahraga
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG TRIPLE ELIMINATION DI PIJOAN, MUARO JAMBI Herlambang Herlambang; Erny Kusdiyah; Ahmad Syauqy; Asro Hayani Harahap
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background HIV, syphilis, and hepatitis B infections in children are more than 90% infected from their mothers. The risk of mother-to-child transmission for HIV is 20%-45%, for syphilis is 69-80%, and for hepatitis B it is more than 90%. Intervention needs to be made to break the chain of transmission of HIV, Syphilis, and Hepatitis B through the Elimination programme. The aim was to enhance knowledge about Triple Elimination. Methods workshop with the theme of triple elimination on pregnant women in Pijoan was performed. Pretest and posttest questions were given to measure knowledge about triple elimination in pregnant women. The result of this programme was an increase in the knowledge shown by the number of correct answers during the pretest was more compared to the post-test. Keywords Triple Elimination, Hepatitis B, HIV, Syphilis ABSTRAK Latar belakang Infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak lebih dari 90% tertular dari ibunya. Risiko penularan dari ibu ke anak untuk HIV adalah 20%-45%, untuk Sifilis adalah 69-80%, dan untuk Hepatitis B adalah lebih dari 90%. Perlu dilakukan upaya untuk memutus rantai penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B melalui Eliminasi Penularan. Upaya Eliminasi Penularan HIV. Tujuan meningkatkan pengetahuan Tentang Triple Elimination. Metode Kegiatan diawali oleh workshop bertema triple elimination pada ibu hamil di Pijoan. Diberikan soal pretest dan post test untuk mengukur pengetahuan tentang triple elimination pada ibu hamil. Hasil terdapat peningkatan jumlah benar saat pretest dibandingkan post test. Kata Kunci: Triple Elimination, Hepatitis B, HIV, Sifilis
Manfaat pemberian tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar IL-6 dan kolesterol LDL tikus Sprague Dawley dislipidemia Welresna Juliatri Putri Rupiasa; Siti Fatimah-Muis; Ahmad Syauqy; Kusmiyati Tjahjono; Gemala Anjani
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 6, No 2 (2021): November
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v6i2.596

Abstract

Dyslipidemia condition causes oxidative stress that triggers inflammation. Moringa leaves are rich in fiber and antioxidants that can prevent oxidative stress and reduce inflammation. This study aimed to see, measure, and analyze the effect of Moringa flour supplementation on IL-6 and LDL levels of dyslipidemic Sprague Dawley (SD) rats. The type of study was true-experiment with randomized pre-post. Test with control. Group design. Intervention for 28 days in 4 groups of SD rats (n= 24); a consisting group of healthy rats (K-), dyslipidemic rats (K+), dyslipidemic rats respectively given 0.1g/100g BW moringa flour (P1), and 0.2 g/100g BW moringa flour (P2). ELISA and CHOD-PAP methods measured IL-6 and LDL levels. Statistical analysis used Paired t-test, One-way Anova, and Post Hoc Bonferroni. The results showed a significant decrease in IL-6 and LDL levels in the intervention group compared to the non-intervention group (p= 0,000). The reduction of IL-6 levels in the P2 group was greater than that in the P1 group but not significant. The decrease. in LDL levels in the P2 group was significantly higher than in the P1 group. It is attributed to the fiber and antioxidant content in Moringa. Fiber that can bind cholesterol and bile acids, antioxidants can regulate fat metabolism, capture free radicals and prevent oxidative stress. In conclusion, Moringa flour supplementation improved lipid profiles and inflammation compared to rats with only standard and high-fat diets
Asupan protein dan fosfor, rasio fosfor-protein, dan kadar fosfor darah pada pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisis Ahmad Syauqy; Susetyowati .; Suhardi .
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 9, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijcn.15380

Abstract

Background: Hyperphosphatemia has become one of the main causes of death in CKD patients on HD. Thus, correction and prevention of hyperphospatemia is a major component in the management of HD patients. High protein diet in HD patients may lead to increased serum phosphate level due to mineral metabolism disorder associated with decreased glomerular filtration rate. In addition, high protein intake often followed by high phosphate intake as high protein foods also contains high phosphate and may cause hyperphosphatemia. Meanwhile, reduction of protein intake to control phosphate level was associated with decreased health and nutritional status in CKD patients. Therefore, appropriate phosphate-protein ratio is essential to provide adequate protein intake and avoid hyperphosphatemia.Objective: To investigate the association between protein and phosphate intake, phosphate-protein ratio and blood phosphate level in CKD patients on routine HD.Method: The study used an analytic observational method with cross sectional design. There were 100 subjects involved in this study. Subject characteristics, protein and phosphate intake, phosphate-protein ratio and intake of phosphate binders were obtained through interview and 3 x24 hour food record. Serum phosphate level was analyzed by inorganic phosphorus quantification method. Food processor was used to analyze the intake of protein and phosphate. Bivariate and multivariate tests with 95% confidence interval were used to analyze the data.Results: Adequate protein intake was observed among 38% subjects, while 46% of them have excess phosphate intake.High phosphate-protein ratio was found in 20% subjects. Most subjects did not take phosphate binders regularly (61%) and have hyperphosphatemia (66%). The average protein intake, phosphate intake, phosphate-protein ratio, and blood phosphate level were 1.1 g/kg/d, 13.5 mg/kg/d, 12.8 mg/g, and 5.6 mg/dl, respectively. Bivariate test showed that there was a significant association between protein intake (p=0.037; RP=2.78), phosphate intake (p=0.005; RP=3.54), phosphate-protein ratio (p=0.045; RP=3.85), and blood phosphate level in CKD patients on routine HD. Multivariate analysis revealed that high phosphate intake and did not consume phosphate binders regularly  were risk factors of hyperphosphatemia (p=0.000; OR=6.543; CI 95%:2.357-18.164 dan p=0.024; OR=3.413; CI 95%:1.179; R2=0.42).Conclusion: Consumtion of low phosphate foods and phosphate binders may reduce the risk of hyperphosphatemia in CKD patients on routine HD.
Kadar gula darah atlet sepak bola remaja setelah pemberian diet beban glikemik Rahma Wati Dwi Lestari; Deny Yudi Fitranti; Nurmasari Widyastuti; Ahmad Syauqy; Binar Panunggal; Fillah Fithra Dieny; Hartanti Sandi Wijayanti; Dewi Marfu&#039;ah Kurniawati
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 17, No 4 (2021): April
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijcn.58277

Abstract

Effect of diets with glycemic load arrangement on blood glucose levels in young soccer athletes Background: Carbohydrate arrangement considering the glycemic index (GI) and glycemic load (BG) are important to support the performance of athletes.Objective: To examine the effect of diets with glycemic load arrangement on blood glucose levels in young soccer athletes.Methods: Quasi-experimental study on 14 male young soccer players aged 15-18 years old at Terang Bangsa Soccer School. Each subject completed 4 trials separated by at least 7 days as a washout period. Diets provided consist of high GI with high GL diet (H-H), low GI with high GL diet (L-H), high GI with low GL (H-L), and low GI with low GL diet (L-L). Collected data were fasting blood glucose level (BGL 0), blood glucose level one hour after intervention (BGL 1), blood glucose level two hours after intervention (BGL 2), and blood glucose level after exercise (BGL 3).Results: The results of paired t-test analysis showed that there were differences between fasting blood glucose level and blood glucose level one hour after intervention, blood glucose level one hour after intervention and blood glucose level two hours after intervention, blood glucose level two hours after intervention and blood glucose level after exercise in the H-H and L-H diet group. In the L-L diet group, there were differences between BGL 2 and BGL 3. One-Way ANOVA analysis showed that there were no significant differences in blood glucose levels one hour after the intervention, blood glucose level two hours after intervention, and blood glucose level after exercise between groups.Conclusions: High glycemic load diets influence the increase in blood glucose levels at 1 hour postprandial and after exercise. Low glycemic load diets influence the increase in blood glucose levels after exercise. Diets with the arrangement of glycemic index and glycemic load did not affect blood glucose levels between diet groups. 
Korelasi Aktivitas Fisik dan Persen Lemak Tubuh dengan Indikator Sarkopenia Pravita Dewi Suhada; Nurmasari Widyastuti; Aryu Candra; Ahmad Syauqy
Amerta Nutrition Vol. 5 No. 1 (2021): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v5i1.2021.15-22

Abstract

Latar Belakang: Sarkopenia erat kaitannya dengan aktivitas fisik dan komposisi tubuh terutama persen lemak tubuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan persen lemak tubuh dengan indikator sarkopenia.Metode: Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan 40 subjek usia 50-59 tahun yang dipilih dengan metode consecutive sampling pada warga penghuni rumah susun Karangroto. Subjek diukur tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui status gizi. Indikator sarkopenia diamati dengan mengukur massa otot, kekuatan otot dan performa fisik. Massa otot dan persen lemak tubuh diukur dengan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA), kekuatan otot diukur dengan Electronic Hand Dynamometer, performa fisik diukur dengan tes Time Up and Go (TUG), aktivitas fisik diukur dengan kuesioner self-report International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) Short Form, dan asupan makanan diukur dengan kuesioner semi kuantitatif Food Frequency Questionnaire (FFQ). Analisis data menggunakan Tes Mann Whitney U, korelasi Pearson Product-Moment dan Rank Spearman.Hasil: Sebesar 62,5%; 47,5%; 52,5%; 52,5%; 2,5%; 40%; 5% subjek secara berurutan memiliki Indeks Massa Tubuh kategori obesitas, persen lemak kategori obesitas, aktivitas fisik sedang, asupan lemak lebih, massa otot rendah, kekuatan otot rendah dan performa fisik rendah. Terdapat perbedaan signifikan pada massa otot dan kekuatan otot antara laki-laki dan perempuan (p<0,001). Aktivitas sedentary berkorelasi negatif dengan massa otot (r -0,434; p 0,005), serta persen lemak dengan massa otot (r -0,356; p 0,024).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas sedentary dan persen lemak tubuh dengan indikator sarkopenia yaitu massa otot pada penghuni rumah susun Karangroto, Semarang.
Effect of Moringa (Moringa oleifera) Leaf Flour Supplementation on Total Antioxidant Content of Sprague Dawley Rat Serum Given High-Fat Diet Sherlin Regina Jami; Siti Fatimah-Muis; Ahmad Syauqy; Kusmiyati Tjahjono; Gemala Anjani
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 10, No 2 (2022): Juni
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgi.10.2.141-149

Abstract

Background: Moringa oleifera leaf is high in quercetin which can be a source of exogenous antioxidants. Together with endogenous antioxidants, both the antioxidants will be able to counteract oxidative stress conditions.Objectives: To analyze the effect of Moringa leaves flour supplementation on Total Antioxidants Content (TAC) of Sprague Dawley (SD) rat serum given a high-fat diet (HFD). Materials and Methods: A randomized control group post-test design was used on 24 SD rats which were divided into 4 groups, namely healthy control (K1), HFD (K2), supplementation with Moringa leaf flour at a dose of 100 mg/100 g BW/day (K3), and a dose of 200 mg/100 g BW/day (K4). After 28 days of supplementation, serum TAC was analyzed using the ELISA method. Data analysis used Paired-T Test, One Way ANOVA, and Post-Hoc Bonferroni follow-up test.Results: The results showed that the TAC of groups K1, K2, K3, and K4 respectively were 4.806 ± 0.239, 1.323 ± 0.292, 4.020 ± 0.239, and 5.123 ± 0.695. There was a significant difference in serum TAC (p=0.000) between supplementation groups. Significant differences in serum TAC were also found in the supplementation group compared to the HFD control group.Conclusion: Moringa leaves flour supplementation for 28 days at a dose of 200 mg/100 g BW/day increases serum total antioxidant content higher than at a dose of 100 mg/100 g BW/day.
Co-Authors ,Adriyan Pramono Adriyan Pramono Amatulloh Dewi Fajar Amelia, Wita Rizki Anang M Legowo Andika Sulistiawan Angga Rizqiawan Anggelia Puspasari Angraresti, Irfa Eka Ani Margawati Anjani, Gemala Annastasia Ediati Apoina Kartini Ari Wijayanti Ari Wijayanti Armaidi Darmawan Arwinda Nugraheni Aryu Candra Asro Hayani Harahap Astrine Permata Leoni Astrine Permata Leoni Astrine Permata Leoni Astrine Permata Leoni ATTIYA ISTARINI Ave Olivia Rahman Avionita Latuihamallo Ayu Rahadiyanti Ayustaningwarno , Fitriyono Befi - Sundari Befi Sundari Binar Panunggal Bintang, Francisca Natalia BR Purba, Martalena Chairina, Ade Choirun Nissa Choirun Nissa Citra Maharani Cut Arsyiyanti Daniartama, Bela Deny Yudi Fitranti Dewanti Dewanti Dewi Marfu’ah Kurniawati dewi, hasna Diana Nur Afifah, Diana Nur Edward Kurnia Setiawan Limijadi, Edward Kurnia Setiawan Ekaputri, Tia Wida Ekowati Chasanah Endang Mahati Endang Sri Lestari Endang Yuli Purwani, Endang Yuli Enny Probosari Erisca Ayu Utami Ermy Liesma Saputri Erny Kusdiyah Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Fairuz Quzwain Fajrani, Alifia Mukti Fajrani, alifiaA muktiM Farid Agung Rahmadi, Farid Agung Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Fitrah Ernawati Fitriyono Ayustaningwarno Furkaniaty, Annisa Gading, Patrick William Galih Saputra, Ikmal Hanani, Ruth Hanina, Hanina Hartanti Sandi Wijayanti Hasna Dewi HERLAMBANG HERLAMBANG Herlambang Herlambang, Herlambang Hidayati Hidayati Hindarta, Nadhea Alriessyanne Humaryanto, Humaryanto Humaryanto, Humaryanto Huntari Harahap Ilmiati, Fatia Irawan Anasta Putra, Irawan Anasta Irma Nur Amelia JMJ, Jurnal Justitia, Budi Juwita, Riza Iska Karina Nabila Yasmin Kedang, Veronika Merika Kis Djamiatun Kusmiyati Tjahjono Kusmiyati Tjahjono Kusmiyati Tjahjono Kusmiyati Tjahjono Leoni, Astrine Permata Lestari, Rahma Wati Dwi Lipinwati ., Lipinwati Lisa, Mei Lora Sri Nofi Lora Sri Nofi Lora Sri Nofi Lydia Ratnadewi Wiragapa MADE ASTAWAN Majdiyyah, Munifa Maria Martiani Maria Mexitalia Maria, Ima Martalena Br Purba Mayang Januarti Permatasari Miftahurrahma, Miftahurrahma Mita Arini Mita Arini Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri Muniroh, Muflihatul Nafisah Niken Puruhita Nissa, Choirun Novitasari, Anggi Nugraheni, Dini Nur Afifah, Diana Nur Indah Kartikasari Nuri Lydia Rahma Nuriyah, Nuriyah Nurjanah, Ayu Nurmasari Widyastuti Nuryanto Nuryanto Nyimas Natasha Ayu Shafira Paramitasari Tri Wahyuni, Paramitasari Tri Perdanawati, Mia Pratiwi, Syafira Noor Pravita Dewi Suhada Prayoga, Edwin Agung Purwita Wijaya Laksmi Purwita Wijaya Laksmi Purwita Wijaya Laksmi Purwita Wijaya Laksmi R. Farah Amalia Rachma Purwanti Rahardiyanti, Ayu Rahma Wati Dwi Lestari Rahma, Devi Elvina Rahma, Nadia Rahmawati, Irma Sarita Rahmawati, Siti Irma Ratih Paramastuti Ratnayani Resti, Nina Ria Indra Cahyanti Rina Nofri Enis Rita Halim Rizqiawan, Angga RR. Ella Evrita Hestiandari Rusdaina Rusdaina, Rusdaina Samichah Samichah Sari Puspitasari A.P, Sari Setyawan, Fajar Setyawati, Amalia Rani Setyawati, Ba'ul Sherlin Regina Jami Siringoringo, Ester Theresia Siti Fatimah Muis Siti Fatimah-Muis Siti Fatimah-Muis Siti majidah Siti Nur Hidayati Sri Achadi Nugraheni Suhardi . Suhardi . Susan Tarawifa Susetyowati Suzan, Raihanah Syahadah, Muti'ah Mustaqimatusy Tarawifa, Susan Tengku Arief Buana Perkasa Tika Yeni Rachmawati Ummah, Annisa Khaira Vanessa Yudha Azizul Ilmi Wahyu Indah Dewi Aurora Welresna Juliatri Putri Rupiasa Widya, Fiona Christina Wita Rizki Amelia Wita Rizki Amelia Wita Rizki Amelia Wita Rizki Amelia Yenni, Fitri Zhu, Fan