Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa di Jalan Khatulistiwa, Gang Sambas Jaya, Pontianak Utara, merupakan destinasi budaya yang tumbuh dari kreativitas masyarakat dalam melestarikan seni tenun tradisional khas Sambas dan corak insang khas Pontianak. Sejak diresmikan pada akhir 2018, kawasan ini menunjukkan geliat ekonomi lokal berbasis kearifan lokal, dengan lebih dari 50 pengrajin dan 17 rumah yang memiliki alat tenun sendiri. Meski demikian, proses produksi tenun masih dilakukan secara manual, termasuk dalam penggulungan benang yang memerlukan waktu dan tenaga ekstra. Oleh karena itu, diperlukan intervensi teknologi tepat guna berupa mesin penggulung benang tenun tenun yang dapat meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas, dan kualitas hasil tenun. Hibah yang diberikan adalah mesin penggulungan benang dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan efisiensi proses penggulungan benang, pengurangan beban kerja manual, dan percepatan waktu produksi kain tenun. Pengrajin memberikan keterangan bahwa produktivitas meningkat ±30% dibandingkan metode tradisional Tarau, sementara kualitas hasil gulungan benang menjadi lebih rapi dan konsisten. Selain itu, kegiatan ini mendorong peningkatan semangat dan motivasi perajin dalam melestarikan warisan budaya tenun, sekaligus membuka peluang peningkatan pendapatan melalui kapasitas produksi yang lebih besar.