Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Sosialisasi Pemanfaatan Potensi Tanaman Desa di Desa Laimeo Adryan Fristiohadi; Muhammad Hajrul Malaka; Wahyuni Wahyuni; Muhammad Israwan Aziz; La Ode Muh. Fitrawan; Astrid Indalifiany; Sahidin Sahidin; Agung Wibawa Mahatva Yodha; Rahmat Muliadi; Fadhliyah Malik
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2023): NADIKAMI: Juli 2023
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laimeo merupakan sebuah wilayah yang ada di pesisir laut. dikarenakan hal tersebut, mayoritas mata pencaharian masyarakat setempat adalah nelayan. Sementara itu, terdapat kekayaan alam lain yang dapat dimanfaatakan potensinya dalam bidang kesehatan dan inovasi usaha lainnya. Obat-obatan tradisional Indonesia umumnya memiliki peranan yang sangat besar terutama dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Namun demikian tampaknya pemanfaatan tanaman obat di Indonesia masih belum dilakukan secara optimal untuk kesehatan. Padahal saat ini biaya pengobatan modern cukup mahal di tambah lagi dengan krisis ekonomi yang belum sepenuhnya berakhir. Tujuan pengabdian ini untuk memberikan meningkatkan pemahaman terhadap potensi tanaman desa dalam bidang kesehatan dan beragam inovasi usaha. Metode Pengabdian dilakukan dengan memberi sosiaisasi (ceramah dan tanya jawab) pada kelompok masyarakat di desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara. Hasil pengabdian yang dilakukan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat desa laimeo tentang tanaman obat yang ada disekitarnya.
Pelatihan Pembuatan Biskuit dari Daun Kedondong Hutan (Spondias pinnata (Linn. F.) Kurz) Sebagai Cemilan Antidiabetes pada Masyarakat Desa Kasumewuho Musdalipah Musdalipah; Murtafia Murtafia; Eny Nurhikma; Nur Saadah Daud; Nirwati Rusli; Agung Wibawa Mahatva Yodha; Reymon Reymon; Randa Wulaisfan; Syamsu Alam
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2023): NADIKAMI: Juli 2023
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun kedondong hutan merupakan salah satu tanaman herbal untuk mengobati penyakit diare, rematik, demam dan diabetes. Secara empiris daun kedondong hutan digunakan masyarakat Desa Kasumewuho sebagai bahan tambahan untuk menambah cita rasa pada masakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat LPPM Politeknik Bina Husada bertujuan dalam rangka pemanfaatan daun kedondong hutan untuk dijadikan cemilan antidiabetes di desa Kasumewuho. Potensi pengembangan biskuit kedondong hutan sebagai makanan alternatif memiliki peluang untuk dijadikan cemilan yang sangat baik untuk kesehatan yang bisa dikonsumsi oleh semua kalangan usia. Metode kegiatan dilakukan dengan sosialisasi pembuatan biskuit daun kedondong hutan pada masyarakat desa Kasumewuho sebanyak 22 orang. Kegiatan dilakukan dimulai dari pemanenan, sortasi basah, sortasi kering, pengeringan, pemotongan dan penyerbukan daun kedondong hutan. Daun kedondong hutan dibuat dengan 3 (tiga) konsentrasi yaitu A (1 g), B (3 g), dan C (5 g) dan selanjutnya dilakukan pengujian organoleptik meliputi warna, bau, rasa dan bentuk sediaan. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat Desa Kasumewuho memiliki antusias yang tinggi mengikuti kegiatan ini. Hasil pengujian organoleptik menunjukkan biskuit A berwarna kuning, B (kuning kehijauan), C (coklat kehijauan). Dari segi rasa biskuit A, B, C memiliki bau khas susu. Uji kesukaan menunjukkan biskuit A(33%), B(70%), C(17%). Pada uji kerenyahan menunjukkan rasa renyah 100% pada biskuit A, B, C. Pada uji kekerasan menunjukkan biskuit A, B, C memiliki tekstur yang keras (0%) dan lembut dikonsumsi (100%) pada biskuit A, B, C. Biskuit daun kedondong hutan dapat diformulasikan dalam bentuk biskuit sebagai cemilan antidiabetes serta mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.
Total Phenolic and Flavonoid Content, Antioxidant, and Toxicity Test with BSLT of Meistera chinensis Fruit Fraction from Southeast Sulawesi Musdalipah Musdalipah; Selfyana Austin Tee; Karmilah Karmilah; Sahidin Sahidin; Adryan Fristiohady; Agung Wibawa Mahatva Yodha
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 4 No. 1 (2021): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v4i1.1686

Abstract

Zingiberaceae have a large number of species and still need research to reveal their chemical content. Meistera chinensis is one of the new generations of the Zingiberaceae family, a local and widespread plant in Konawe Regency, Southeast Sulawesi. Empirically, M. chinensis is used as a flavor enhancer in food, aches, and increases body immunity. There are no reports of chemical content or its biological activity. In this study, the fruit of M. chinensis was tested for phytochemicals, antioxidants using the ABTS test, total phenolic, total flavonoid content, and toxicity test with a lethal test for brine shrimp (BSLT). Meistera chinensis was extracted with ethanol and fractionated by ethyl acetate solvent using vacuum liquid chromatography. Phytochemical screening was carried out qualitatively by using the calorimetric method. The fraction toxicity was monitored by BSLT. These fractions for the ABTS method obtained fractions 1-8 (F1-F8) and ascorbic acid were used as controls. The results showed radical scavenging activities fraction of M. chinensis fruit was a very strong activity with IC50 of 42.7±3.53 mg/L (F8). The total phenolic and flavonoid contents were 30.72±1.07 mgGAE/g and 8.02±0.48 mgQE/g, respectively. The phytochemical evaluation contains terpenoids, saponins, phenolics, steroids, alkaloids, and flavonoids. The BSLT toxicity test was found to be very toxic, with an IC50 of 5.2±0.72 mg/L. These findings indicate that the fruit of M. chinensis acts as an antioxidant and toxicity agent.
Potensi Hepatoprotektor dan Antioksidan dari Rimpang Olae (Etlingera calophrys (K. Schum) A. D. Poulsen) Loly Subhiaty Idrus; Adryan Fristiohady; Arfan Arfan; Sitti Raodah Nurul Jannah; Irvan Anwar; Nurramadhani A. Sida; Wahyuni Wahyuni; Idin Sahidin; Agung Wibawa Mahatva Yodha
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.409

Abstract

Tanaman dari genus Etlingera terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan memiliki peran dalam melindungi sel dari stres oksidatif dan peradangan yang disebabkan oleh kerusakan hati sehingga berkontribusi terhadap efek hepatoprotektif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dan hepatoprotektor dari ekstrak etanol Etlingera calophrys (EEEC) pada mencit jantan galur BALB/c usia 8-10 minggu yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl4). Pengujian antioksidan dilakukan menggunakan metode ABTS. Pengujian hepatoprotektor menggunakan tiga variasi dosis EEEC (100, 250 dan 500 mg/kgBB) yang diberikan secara oral selama tujuh hari berturut-turut dan kemudian dilakukan evaluasi parameter biokimia darah yaitu SGOT, SGPT dan ALP. Setelah itu, hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan oneway ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan EEEC memiliki nilai IC50 sebesar 20,03 mg/L. EEEC juga memiliki efek hepatoprotektor pada dosis dosis 100 mg/kgBB yang ditunjukan dengan adanya penurunan kadar SGOT, SGPT, dan ALP secara signifikan (p < 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol Etlingera calophrys memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dan berpotensi sebagai hepatoprotektor dengan mekanisme yang melibatkan aktivitas antioksidan dan kandungan flavonoid serta fenolik yang ditemukan dalam ekstrak.
Standarisasi Ekstrak Rimpang Wundu Watu (Alpinia monopleura) dan Aktivitasnya sebagai Antiinflamasi Secara In Vitro Musdalipah Musdalipah; Agung Wibawa Mahatva Yodha; Muh. Azdar Setiawan; Selfyana Austin Tee; Reymon Reymon; Randa Wulaisfan; Muh. Arnas; Lisa Wulansari Siregar; Eny Nurhikma; Yulianti Fauziah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.414

Abstract

Tanaman Alpinia, khususnya Alpinia monopleura, merupakan tanaman endemik yang dapat ditemukan dengan mudah di Sulawesi Tenggara, sebarannya luas dan melimpah. Tanaman ini merupakan tanaman endemik dan dikenal dengan nama wundu watu. Secara empiris, rimpang wundu watu digunakan untuk mengurangi pegal-pegal dan sebagai bumbu masakan. Studi pendahuluan pada minyak atsiri daun dan buah wundu watu menunjukkan sifat antibakteri, antioksidan dan antiinflamasi. Komposisi dan studi farmakologi tanaman ini belum diketahui sepenuhnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan standarisasi untuk menjamin mutu dan keamanan esktrak dan khasiatnya sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ialah melakukan standarisasi ekstrak wundu watu (Alpinia monopleura) dengan parameter spesifik dan non spesifik sesuai persyaratan Farmakope Indonesia serta aktivitas antiinflamasinya terhadap penghambatan denaturasi protein. Jenis penelitian ialah eksperimen. Rimpang wundu watu di ekstraksi dengan pelarut metanol menggunakan metode maserasi. Hasil penelitian menunjukkan standarisasi dengan parameter spesifik diperoleh yaitu berbentuk ekstrak kental, berwarna coklat, dan berbau khas, senyawa larut air yaitu 6,7%, senyawa larut metanol yaitu 10,35%. Kandungan metabolit sekunder positif mengandung senyawa alkaloid, flavanoid, saponin, tanin dan steroid. Pada parameter non spesifik diperoleh susut pengeringan 68,30%, kadar air 23%, kadar abu  total 11,94%, kadar abu tidak larut asam 0,327% dan cemaran logam Pb 0,00076 mg/L, logam Cd 0,00052 mg/L, dan logam Hg 0,00062 mg/L. Ekstrak etanol rimpang Alpinia menopleura memiliki aktivitas antiinflamasi dengan nilai IC50 sebesar 8.47 mg/L dan natrium diklofenak (kontrol) dengan nilai IC50 sebesar 8,46 mg/L. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan standarisasi ekstrak rimpang wundu watu secara spesifik dan non spesifik memenuhi persyaratan sesuai Farmakope Herbal Indonesia serta memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Chemical Profiles and Biological Activities of Microalga Chlorella sp. from Southeast Sulawesi Haslianti, Haslianti; Asnani, Asnani; Fristiohady, Adryan; Sadarun, Baru; Sutariati, Gusti Ayu Kade; Sundowo, Andini; Yodha, Agung Wibawa Mahatva; Baharum, Syarul Nataqain; Idin, Sahidin
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 29, No 2 (2024): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.29.2.233-240

Abstract

Microalgae Chlorella sp. grows in the seas of South-East Sulawesi, Indonesia. However, information on the chemical and pharmaceutical aspects of this species from this region is still limited. Therefore, this research aims to explore the chemical contents and biological activities of Chlorella sp. The sample was collected from the Kali Biru and Nambo waters, Kendari. The microalgae were isolated by the agar plating technique and extracted by ethanol. Chemical content was analyzed by phytochemical screening, Liquid Chromatography-tandem Mass Spectroscopy (LC-MS/MS), Total Phenolics Content (TPC) and Total Flavonoids Contents (TFC). Biological activities evaluation includes antioxidant, toxicity, cytotoxicity and antimicrobial. Antioxidant potency was evaluated by DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) radicals and ABTS (2,2’-azino-bis-3-ethylbenzthiazoline-6-sulphonic acid). Toxicity and cytotoxicity properties were analyzed by BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) and MTT (3-(4,5-Dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide) assays against Breast cancer (MCF-7) cell lines. Antimicrobial potency was tested towards E. coli, S. aureus and C. albicans. The result showed that ethanol extract of Chlorella sp. (EEC) contained phenolics, flavonoids, alkaloids and terpenoids/steroids which were supported by LC-MS/MS data, TPC and TFC with value 150.33 and 33.18 mgGAE.g-1 extract. Seven of ten identified major compounds caused this extract to have antioxidant and anticancer including xanthin, 1,1-Diethyl-3-oxo-2- triazanolate, Azelaic acid, ruspolinone, 6-keto prostaglandin F1a and glycol stearate. In general, the biological activity of EEC is less active than the positive controls for each assay. However, the EEC is more potential to be developed as antioxidant such as sunscreen and anticancer especially breast cancer with IC50 value 151-200 ppm and 100-500 ppm, respectively. 
In vivo Anti-arthritic Activity of Soft Coral Lobophytum sp. From Southeast Sulawesi in Freund’s Complete Adjuvant Induced Arthritis Fristiohady, Adryan; Nurpajriani, Nurpajriani; Malaka, Muhammad Hajrul; Ilyas Y, Muhammad; Pascayantri, Asniar; Haruna, Lidya Agriningsih; Purnama, La Ode Muh. Julian; Asasutjarit, Rathapon; Sahidin, Idin; Yodha, Agung Wibawa Mahatva
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 29, No 3 (2024): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.29.3.385-392

Abstract

Rheumatoid arthritis (RA) is a systemic, progressive, chronic autoimmune inflammatory disease that affects tissues, organs, and damages synovial joints. The RA can be treated with DMARD (disease modifying anti rheumatic drugs), such as methotrexate. However, the use of this drug long-term can cause side effects. Soft coral Lobophytum sp. has secondary metabolite compounds such as flavonoids, alkaloids, and terpenoids which has an anti-inflammatory activity, which beneficial for anti-rheumatoid arthritis agent. This study aims to determine the potential of anti RA in Lobophytum sp. using in vitro and in vivo. The anti-inflammatory assay for anti RA in vitro was performed by stabilization of human red blood cell (HRBC) membrane. In addition, anti RA was performed in arthritis model mice by induction of complete Freund’s adjuvant (CFA) by administering LEA once daily orally for 15 days. It was found that the ethyl acetate of Lobophytum sp. (LEA) reduced the haemolysis and increased the stability of HRBC membrane. Furthermore, LEA also showed anti RA by decreasing the edema in mouse paw at dose of 50 mg.kg-1 BW (LEA50), 100 mg.kg-1 BW (LEA100), and 200 mg.kg-1 BW (LEA200), respectively with 2.5 mg.kg-1 BW of methotrexate as positive control (C+) with P<0.05. Moreover, LEA200 demonstrated highest efficacy and showed no significant different with C+ (P>0.05). In conclusion, our research has shown that LEA has anti-inflammatory for treatment of rheumatoid arthritis from in vitro and in vivo studies.
Aktivitas Antibakteri Rimpang Meistera chinensis terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25023 dan Eschericia coli ATCC 35218 Secara Difusi Agar Karmilah; Reymon; Daud, Nur Saadah; Badia, Esti; Yodha, Agung Wibawa Mahatva; Setiawan, Muh. Azdar; Tee, Selfyana Austin; Musdalipah
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 1 (2023): February 2023
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i1.5651

Abstract

Meistera chinensis merupakan generasi baru famili Zingiberaceae yang tumbuh di Sulawesi Tenggara. Ekstrak buah mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, terpenoid, alkaloid, steroid, dan tanin yang memiliki efektivitas sebagai antioksidan dan antibakteri. Namun, belum ada laporan tentang antibakteri pada bagian rimpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri ekstrak etanol rimpang M. chinensis. Serbuk kering rimpang M. chinensis diekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak dipekatkan menggunakan rotary vacuum evaporator. Metode analisis aktivitas antibakteri menggunakan difusi agar dengan konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 30%, dan kontrol positif (Ciprofloxacin 30µg) terhadap Staphylococcus aureus ACTT 25023 dan Escherichia coli ACTT 35218 selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang M. chinensis mengandung flavonoid, saponin, alkaloid, steroid, dan fenol, Ekstrak terbukti menghambat pertumbuhan E. coli dengan diameter zona hambat rata-rata secara berturut-turut pada konsentrasi 10%, 20%, dan 30% sebesar 6,08±1,79; 8,16±0,11 dan  10,57±1,34 mm. Pada S. aureus, zona hambat masing-masing konsentrasi 10%, 20%, dan  30% sebesar 5,02±0,79; 6,01±0,69; 8,03±0,76. Analisis One Way ANOVA menunjukkan perbedaan aktivitas antibakteri yang signifikan antar konsentrasi ekstrak pada E. coli dan S. aureus. Dapat disimpulkan rimpang M. chinensis memiliki aktivitas sebagai antibakteri. 
POTENSI ANTIINFLAMASI EKSTRAK BATANG WUNDU WATU (Alpinia monopleura) TANAMAN ENDEMIK ASAL SULAWESI TENGGARA SECARA IN VITRO Musdalipah; Austin Tee, Selfyana; Wibawa Mahatva Yodha, Agung; Reymon; Azdar Setiawan, Muh.; Karmilah; Oktaviani, Santi
Jurnal Insan Farmasi Indonesia 2023: JIFI: Webinar & call for paper
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v6i3.1642

Abstract

The wundu watu plant (Alpinia monopleura), is one of the endemic plants typical of Southeast Sulawesi which is commonly found in South Konawe Regency. The results of previous research on the essential oil content of the leaves and fruit of wundu watu are α-caryophyllene, β-pinene, limonene, α-pinene, β-caryophyllene and caryophyllene oxide. The essential oils of the leaves and fruit show antibacterial, antioxidant and anti-inflammatory properties. Pharmacological studies of this plant are not widely known, especially its efficacy as an anti-inflammatory. The purpose of this study was to determine the anti-inflammatory potential of extracts and fractions of wundu watu stem against inhibition of protein denaturation in Vitro. Wundu watu stem extract was extracted by maceration method using methanol solvent and ethyl acetate fraction. Anti-inflammatory testing using the protein denaturation inhibitor method using bovine and albumin and measured on a UV-Vis Spectrophotometer at a wavelength of 660 nm. The results showed that the extract and ethyl acetate fraction of wundu watu stem had anti-inflammatory activity with IC50 values of 10.59 mg/L and 2.02 mg/L. Based on the test results, it can be concluded that the stem extract of wundu watu has anti-inflammatory potential against protein denaturation with a very strong category.
Secondary Metabolite Compounds from Alpinia monopleura Extract and Evaluation of Anti-Inflammatory Activity based on In Vitro and In Silico Studies Yodha, Agung Wibawa Mahatva; Badia, Esti; Musdalipah; Reymon; Fauziah, Yulianti; Fusvita, Angriani; Arfan; Wahyuni; Sahidin
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 31 No. 6 (2024): November 2024
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4308/hjb.31.6.1154-1164

Abstract

Alpinia monopleura is one of the endemic plants of Sulawesi, and it has an extensive distribution in the region. Research on chemical compounds and biological activities of A. monopleura is essential to continue as an effort to support the utilization of native plants for medicine. The extract was obtained using the maceration method. The chemical compounds in the extract were identified using Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LCMS). Bovine Serum Albumin (BSA) and molecular docking methods were used to evaluate the anti-inflammatory activity. Ten compounds contained in the extract were successfully identified, E-para-coumaric acid (1), trans-ferulaldehyde (2), 3,5,6-trihydroxy-4',7-dimethoxyflavone (3), nevadensin (4), malvalic acid (5), ent-16α,17-hydroxy-19-kauranoic acid (6), 3′,5-dihydroxy-7,4'-dimethoxy flavone (7), saurufuran B (8), 5-hydroxy-7,8,2'-trimethoxyflavanone (9) and dehydroabietic acid (10). The anti-inflammatory activity of extracts from rhizomes and stems of A. monopleura were 8.62 and 10.59 mg/L, respectively. Some flavonoids (9 and 7) can bind strongly to specific residues around the COX-2 active site, such as Ser530, thereby interfering with the function of the COX-2 enzyme and reducing the production of pro-inflammatory prostaglandins. Thus, A. monopleura extract has the potential to inhibit inflammatory responses through molecular regulation of the COX-2 enzyme.
Co-Authors Adryan Fristiohadi Adryan Fristiohady Adryan Fristiohady Adryan Fristiohady Adryan Fristiohady Adryan Fristiohady Agustini Amalia, Fajri Fitra Andini Sundowo Andini Sundowo Andini Sundowo Angriani Fusvita Arba, Muhammad Arfan Arfan Arfan Arfan Arfan Asasutjarit, Rathapon Asnani Asnani Astrid Indalifiany Austin Tee, Selfyana Azdar Setiawan, Muh. Badia, Esti Bafadal, Mentarry Baharum, Syarul Nataqain Baru Sadarun Baru Sadarun Budipramana, Krisyanti Daud, Nur Saadah Dian Munasari Elfahmi Elfahmi, Elfahmi Eny Nurhikma Esti Badia Esti Badia Fadhliyah Malik Fauziah, Yulianti Firasmi Sangadji Firdayanti, Firdayanti Fitrawan, La Ode Muhammad Frangky Sangande Fristiohady, Adryan Fusvita, Angriani Gusti Ayu Kade Sutariati Gusti Ray Sadimantara Harnita, Wa Ode Haruna, Lidya Agriningsih Haslianti Haslianti, Haslianti I Sahidin I Wayan Sutapa I. Sahidin Idin Sahidin Idin Sahidin Idin Sahidin Idin, Sahidin Ilyas Y, Muhammad Imran Irnawati Irnawati Irvan Anwar Jumadil Junli Hong Karmilah Karmilah Karmilah Karmilah Karmilah, Karmilah La Ode Muh. Fitrawan La Ode Muhammad Julian Purnama Lisa Wulansari Siregar Loly Subhiaty Idrus Malaka, Muh. Hajrul Malaka, Muhammad Hajrul Malaka, Muhammad Hajrul Muamar Abdillah Muh. Arnas Muh. Azdar Setiawan Muhammad Azdar Setiawan Muhammad Azhar Muhammad Hajrul Malaka Muhammad Hajrul Malaka Muhammad Hajrul Malaka Muhammad Ilyas Y Muhammad Israwan Azis Murtafia Murtafia Musdalipah Musdalipah Musdalipah Musdalipah Musdalipah Musdalipah Musdalipah, Musdalipah Nirwati Rusli Nohong Nur Saadah Daud Nur Saadah Daud Nur Syifa Rahmatika Nur Syifa Rahmatika Nurcahyani, Fitria Nurpajriani, Nurpajriani Nurramadhani A. Sida Nursaadah Daud Pascayantri, Asniar Purnama, La Ode Muh. Julian Purnama, La Ode Muhammad Julian Rahmat Muliadi Randa Wulaisfan Reymon Reymon Rina Andryani Rini Hamsidi Rissyelly Rissyelly Sahidin Sahidin . Sahidin Sahidin Sahidin Sahidin Sahidin Sahidin Sahidin Sahidin Sahidin, Idin Santi Oktaviani, Santi Saripuddin Selfyana Austin Tee Sernita Sernita Setiawan, Muh. Azdar Sitti Raodah Nurul Jannah Solo, Dian Munasari Sukrasno Sukrasno Syaikhul Aziz Syamsu Alam Syarul Nataqain Baharum Tee, Selfyana Austin THAMRIN AZIS WAHYUNI Wahyuni Wahyuni Wahyuni Wahyuni wahyuni wahyuni Yulianti Fauziah