Kepiting soka (soft shell crab) atau nama latinnya Scylla serrata merupakan kepiting bakau yang dikonsumsi dalam keadaan lunak karena dalam keadaan pergantian kulit (moulting). Komoditas ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena berbeda dengan kepiting biasa yaitu seluruh bagian tubuhnya dapat dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi pengembangan kepiting soka (Soft Shell Crab) di di kabupaten Kolaka. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan seperti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan dan matriks SWOT. Analisis kuantitatif digunakan untuk pada matriks IFAS, matriks EFAS, matriks IE, dan matriks SWOT. Data kuantitatif tersebut diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2010. Berdasarkan hasil penelitian dari sisi internal, kekuatan Usaha Pengembangan Kepiting Soka di kolaka lebih besar dibanding kelemahannya, sementara dari sisi eksternal peluang lebih besar dibanding ancaman, sehingga strategi yang sesuai adalah strategi S-O, yaitu menggunaan strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki. Hasil dari perhitungan Internal Analysis Factor Summary (IFAS) dan Eksternal Analysis Factor Summary (EFAS), usaha pengembangan kepiting soka di kolaka berada di kuadran IV yaitu posisi tumbuh dan membangun (grow and built). Strategi yang bisa diterapkan antara lain strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) bisa menjadi pilihan yang paling tepat. Strategi yang paling tepat untuk kondisi usaha saat ini adalah strategi intensif yang meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.