Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana akulturasi nilai Islam dalam Tari Maena di Gunungsitoli Nias. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio antropologi dimana data-data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, dimana yang pertama menggunakan data primer yang diperoleh dengan studi lapangan (observasi), dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan gerakan dalam tari Maena simpel dengan empat posisi gerakan yang mudah dipelajari, kemudian lirik tarian dapat disesuaikan dengan nilai- nilai Islam seperti kebaikan, moralitas, dan pengabdian kepada Allah, meskipun telah mengalami akulturasi. Ada perubahan kostum, awalnya, mereka mengenakan warna emas atau kuning, tetapi sekarang tidak ada kewajiban mengenakan pakaian tradisional suku Nias. Mereka lebih sering menari dalam pakaian sehari-hari yang menutup aurat sesuai dengan ajaran agama Islam. Tari Maena di Gunungsitoli tidak konflik dengan agama Islam berdasarkan pengamatan karena gerakan dan kostumnya sopan