Articles
<![CDATA[Urgensi Pengembangan Kurikulum STIK untuk Mencetak SDM Polri yang Unggul dan Berkualitas ]]>
<![CDATA[Endry Boeriswati, Nurhattati, dan Muh Azis Muslim]]>
<![CDATA[ Jurnal Ilmu Kepolisian Vol 17, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kepolisian Volume 17 Nomor 1 Tahun 2023 ]]>
Publisher : <![CDATA[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35879/jik.v17i1.367
<![CDATA[Perkembangan teknologi, politik, demografi, dan ekonomi di Indonesia berlangsung secara hampir bersamaan dan terjadi secara instan. Hal ini berdampak pada terjadinya transformasi kehidupan personal dalam skala besar dan kompleks, termasuk di dalamnya kehidupan social bermasyarakat. Polisi sebagai aparat penegak keamanan dituntut memiliki kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang digunakan oleh masyarakat, sehingga polisi dapat melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pelindung, pengayom dan pelayanan kepada masyarakat. Polisi masa kini dan masa depan adalah polisi yang memiliki pengetahuan yang adaptif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu pendidikan kepolisian harus dapat membekali lulusan dengan pengetahuan adaptif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di masa kini dan masa depan TRANSLATE with x EnglishArabicHebrewPolishBulgarianHindiPortugueseCatalanHmong DawRomanianChinese SimplifiedHungarianRussianChinese TraditionalIndonesianSlovakCzechItalianSlovenianDanishJapaneseSpanishDutchKlingonSwedishEnglishKoreanThaiEstonianLatvianTurkishFinnishLithuanianUkrainianFrenchMalayUrduGermanMalteseVietnameseGreekNorwegianWelshHaitian CreolePersian // TRANSLATE with COPY THE URL BELOW Back EMBED THE SNIPPET BELOW IN YOUR SITE Enable collaborative features and customize widget: Bing Webmaster PortalBack// This page is in Indonesian Translate to English AfrikaansAlbanianAmharicArabicArmenianAzerbaijaniBengaliBulgarianCatalanCroatianCzechDanishDutchEnglishEstonianFinnishFrenchGermanGreekGujaratiHaitian CreoleHebrewHindiHungarianIcelandicIndonesianItalianJapaneseKannadaKazakhKhmerKoreanKurdish (Kurmanji)LaoLatvianLithuanianMalagasyMalayMalayalamMalteseMaoriMarathiMyanmar (Burmese)NepaliNorwegianPashtoPersianPolishPortuguesePunjabiRomanianRussianSamoanSimplified ChineseSlovakSlovenianSpanishSwedishTamilTeluguThaiTraditional ChineseTurkishUkrainianUrduVietnameseWelsh Always translate Indonesian to EnglishPRO Never translate Indonesian Never translate www.jurnalptik.id]]>
<![CDATA[Eco-pesantren modeling for environmentally friendly behavior: new lessons from Indonesia ]]>
<![CDATA[Rihlah Nur Aulia]]>;
<![CDATA[Hafid Abbas]]>;
<![CDATA[Nurhattati Nurhattati]]>;
<![CDATA[Faisal M. Jasin]]>;
<![CDATA[Mushlihin Mushlihin]]>
<![CDATA[ International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 13, No 1: February 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Institute of Advanced Engineering and Science ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.11591/ijere.v13i1.25930
<![CDATA[Pesantren or Islamic boarding school plays a vital and strategic role in improving environmentally sound education. Eco-pesantren is a movement that puts a high concern for the environment. This study aimed to analyze eco-pesantren modeling techniques in education. It is a case study with a qualitative research method. The research was conducted at Islamic Boarding School Sumber Mental Agama Allah (SPMAA), Turi Lamongan, East Java, Indonesia. Data were collected by observation, interviews, questionnaires, and document studies. This research concluded that modeling techniques can at least be pursued in four main ways: the individual role model of pesantren leaders; infrastructure and their use; governance systems; and culture or traditions. Besides, using integrated modeling techniques at both school and pesantren culture can increase insight and application of environmentally friendly behavior through a direct observation and habituation of healthy educational practices. Modeling can help students turn abstract ideas of green life into actual implementations. Direct observation of continuous practices equips students with the knowledge required to perform expected behaviors. Research on modeling assists eco-pesantren institutions encourage learning and practices about healthy environment. In the global context, it can be a role model for the implementation of environmentally friendly education that promotes environmentally sound learning.]]>
<![CDATA[Evaluasi Program Gerakan Literasi Sekolah di SDN Rorotan 05 Kota Jakarta Utara ]]>
<![CDATA[Viktor Tanda Vanbela]]>;
<![CDATA[Nurhattati Fuad]]>;
<![CDATA[Arita Marini]]>
<![CDATA[ Indonesian Journal of Primary Education Vol 2, No 2 (2018): Indonesian Journal of Primary Education: December 2018 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ijpe.v2i2.11963
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di SDN Rorotan 05 Jakarta Utara.Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluative dengan menggunakan model CIPP (context, input, procces, product) yang dikembangkan oleh Stuffebeam.Sehingga efektivitas program GLS ditinjau dari konteks, masukan, proses dan hasilnya. Data diperoleh melalui wawancara, studi dokumen, observasi serta angket. Hasil penelitian tingkat ketercapaian program GLS disekolah tersebut sebesar 90,01% yang berada pada kategori A. Hal tersebut bermakna bahwa siswa telah melaksanakan program GLS dengan sangat baik yang sesuai dengan rencana dan harapan guru-guru. Rekomendasi untuk pemerintah sebaiknya memperbaiki regulasi pemerataan program GLS dan pihak sekolah supaya dapat mempertahankan serta meningkatkan program GLS di sekolah tersebut.]]>
<![CDATA[The Influence Of Communication And Organizational Climate On The Participation Of Parents In The Provision Of Education Kinderfield Elementary School In Indonesia ]]>
<![CDATA[Sri Ovaningsih]]>;
<![CDATA[Nurhattati Fuad]]>;
<![CDATA[Siti Zulaikha]]>
<![CDATA[ Journal Research of Social Science, Economics, and Management Vol. 3 No. 7 (2024): Journal Research of Social Science, Economics, and Management ]]>
Publisher : <![CDATA[Publikasi Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.59141/jrssem.v3i7.621
<![CDATA[This research explores the impact of communication and organizational climate on parental engagement within Kinderfield Elementary School's educational provision in Indonesia. The study aims to investigate how effective communication between school stakeholders and a positive organizational environment influence parents' active participation in their children's education. By examining this relationship, we seek to provide valuable insights for enhancing collaborative efforts among all parties involved in fostering student success. Our findings will contribute to the existing body of knowledge regarding factors that promote meaningful involvement from parents in Indonesian schools.]]>
<![CDATA[Evaluasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Sekolah Penggerak di SMA Negeri 6 Bekasi ]]>
<![CDATA[Seftira Margi Saesaputri]]>;
<![CDATA[Nurhattati Fuad]]>;
<![CDATA[Siti Zulaikha]]>
<![CDATA[ Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal ]]>
Publisher : <![CDATA[Al Makki Publisher ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57185/mutiara.v2i1.131
<![CDATA[Kurikulum Merdeka pada tahun 2024 akan diterapkan secara nasional. dengan mengutamakan pembelajaran yang mengembangkan softskills dan karakter yaitu dengan penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), fokus pada materi esensial, dan pembelajaran yang fleksibel. Profil Pelajar Pancasila menjadi bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional dan mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif evaluatif dengan model evaluasi CIPP (Context Evaluation, Input Evaluation, Process Evaluation, dan Product Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan program penguatan pelajar pancasila (P5) tidaklah sama dengan kognitif pada intrakurikuler. Capaian untuk penilaian peserta didik yaitu mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan harus menyesuaikan dan mulai menjalankan rencana dan strategi pengembangan dirinya dengan Makna Teologis Hari Sabat Berdasarkan Keluaran 20:8 Dan Relevansinya Bagi Kehidupan Orang Percaya 137 mempertimbangkan minat dan tuntutan pada konteks belajar maupun pekerjaan yang akan dijalankan di masa depan serta berusaha untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ditemui. Dengan demikian, projek penguatan profil pelajar pancasila dilakukan sebagai katalis percepatan dan dalam mmengimplementasikan kurikulum merdeka yang sesuai dengan visi pendidikan Indonesia.]]>
<![CDATA[Manajemen Pembinaan Akhlak di Pesantren ]]>
<![CDATA[Amrizal, Muhamad Ali]]>;
<![CDATA[Fuad, Nurhattati]]>;
<![CDATA[Karnati, Neti]]>
<![CDATA[ Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2706
<![CDATA[Latar belakang penelitian ini ialah masih terdapat beberapa siswa terlambat datang kegiatan, tidur saat kegiatan, melakukan perundungan (bullying) terhadap teman sebaya, serta masih ada yang kurang disiplin. Penelitian ini bertujuan menganalisis manajemen pembinaan akhlak yang berfokus pada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan pembiasaan budaya pondok. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik sampling purposive). Hasil penelitian menunjukan: (1) perencanaan dalam pembinaan akhlak santri diawali melalui tes psikologi. Hasil tes tersebut disampaikan kepada pihak pesantren dan juga pihak sekolah agar nantinya bisa diarahkan pembinaannya melalui wali asrama di pesantren dan wali kelas di sekolah, (2) peran dari stakeholder yang ada di pesantren dan juga di sekolah. Struktur dari kepengurusan pesantren tahfizh Daarul Qur’an tersebut adalah sebagai pengurus utama yang memiliki tugas dan tanggungjawab memimpin dan mengarahkan jalannya proses penyelenggaraan kegiatan yang kemudian dilaksanakan oleh staff atau bagian divisi dari setiap anggota-anggotanya. Satu sama lain bagian divisi menjalankan peran dan fungsinya dalam pembinaan santri. melibatkan adanya peran organisasi intra santri yang disebut Organisasi Santri Daarul Qur’an atau disingkat OSDAQU, (3) Pengarahan yang dilakukan dalam pembinaan akhlak santri di pesantren tahfizh Daarul Qur’an mengupayakan pada disiplin santri agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam Al-Qur’an.]]>
<![CDATA[The Influence of Transformational Leadership and Adversity Quotient on Teachers' Organizational Citizenship Behavior ]]>
<![CDATA[Ariyanto, Ariyanto]]>;
<![CDATA[Fuad, Nurhattati]]>;
<![CDATA[Muhab, Sukro]]>
<![CDATA[ Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol 5 No 1 (2023): Pendidikan Islam dan Multikulturalisme ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37680/scaffolding.v4i3.2339
<![CDATA[The purpose of this study is to analyze the influence of Transformational Leadership (TL) on Organizational Citizenship Behavior (OCB), the influence of Adversity Quotient (AQ) on teachers' Organizational Citizenship Behavior (OCB), and the influence of Transformational Leadership (TL) on Adversity Quotient (AQ) of state high school teachers in Kalideres sub-district, West Jakarta. This study takes a casual quantitative approach while using the survey method. Data collection, namely employing a questionnaire that the teacher who served as the responder responded to directly, primary data source comes from school principals in Ponorogo district, to obtain data related to teacher management that has been carried out and existing constraints. The population in this study were civil servant teachers at State Senior High School, Kalideres District, West Jakarta City for the 2021/2022 Academic Year, a total of 167 teachers. The samples taken were 118 teachers. The sampling technique of this study used simple random sampling. The results of the study show that: t (1) Transformational leadership has a direct positive effect on organizational citizenship behavior (OCB). In other words, good transformational leadership can increase organizational citizenship behavior. (2) The adversity quotient has a positive direct effect on organizational citizenship behavior (OCB). That is, a good adversity quotient can increase organizational citizenship behavior (OCB). (3) Transformational leadership has a positive direct effect on the adversity quotient. That is, good transformational leadership can increase the adversity quotient.]]>
<![CDATA[The Transparency of The Management of School Operational Assistance (BOS) Funds at SMP Negeri 230 Jakarta ]]>
<![CDATA[Lukas, Arlen Orlando]]>;
<![CDATA[Fuad, Nurhattati]]>;
<![CDATA[Rugaiyah, Rugaiyah]]>
<![CDATA[ International Education Trend Issues Vol. 2 No. 2 (2024): International Education Trend Issue ]]>
Publisher : <![CDATA[PT. BATARI EDU CALYA ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56442/ieti.v2i2.643
<![CDATA[This research examines the transparency of the School Operational Assistance (BOS) Fund management at SMP Negeri 230 Jakarta, about Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System. A qualitative methodology is employed to gain an in-depth understanding of the planning, implementation, and accountability processes of the BOS fund. The findings indicate that the planning and implementation stages of the BOS fund at SMP Negeri 230 Jakarta have been conducted effectively. This is evidenced by the school's readiness to manage the fund and positive evaluation results. Nevertheless, further enhancements are required in the accountability domain, particularly regarding the transparency of information regarding the allocation and utilization of the BOS fund to all relevant parties. This research offers insights into enhancing BOS fund management effectiveness in schools and other relevant stakeholders.]]>
<![CDATA[Impact of Interpersonal Communication and Peer Supervision on Teacher Performance in Cengkareng West Jakarta ]]>
<![CDATA[Alanny, Kanti Mustika]]>;
<![CDATA[Fuad, Nurhattati]]>;
<![CDATA[Matin, Matin]]>
<![CDATA[ JMSP (Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan) Vol 8, No 3 (2024): Vol. 8 No. 3 Juli 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Negeri Malang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17977/um025v8i32024p173
<![CDATA[Abstract: The purpose of this study is to investigate the direct positive influence of interpersonal communication and peer supervision on teacher performance in elementary schools. The study aims to understand how these factors contribute to enhancing teacher effectiveness and overall educational quality. The method used in this research is a structural equation model analysis, which allows for the examination of relationships between multiple variables simultaneously. Data was collected through questionnaires distributed to elementary school teachers, and the results were analyzed using statistical software. The findings indicate that both interpersonal communication and peer supervision have significant positive effects on teacher performance. The path coefficients for the influence of interpersonal communication and peer supervision on teacher performance are 0.4148 and 0.7857, respectively, with p-values less than 0.05, indicating strong statistical significance. Additionally, the study highlights the importance of effective communication skills and structured peer supervision programs in fostering a collaborative and supportive educational environment. These results suggest that educational institutions should prioritize developing these areas to improve teacher performance and student outcomes. In conclusion, enhancing interpersonal communication and peer supervision among teachers can lead to significant improvements in teaching effectiveness. Educational institutions are encouraged to implement training and support programs to strengthen these skills, thereby promoting a higher quality of education.Keywords: interpersonal communication; peer supervision; teacher performance]]>
<![CDATA[Manajemen Pembinaan Akhlak di Pesantren ]]>
<![CDATA[Amrizal, Muhamad Ali]]>;
<![CDATA[Fuad, Nurhattati]]>;
<![CDATA[Karnati, Neti]]>
<![CDATA[ Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022) ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2706
<![CDATA[Latar belakang penelitian ini ialah masih terdapat beberapa siswa terlambat datang kegiatan, tidur saat kegiatan, melakukan perundungan (bullying) terhadap teman sebaya, serta masih ada yang kurang disiplin. Penelitian ini bertujuan menganalisis manajemen pembinaan akhlak yang berfokus pada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan pembiasaan budaya pondok. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik sampling purposive). Hasil penelitian menunjukan: (1) perencanaan dalam pembinaan akhlak santri diawali melalui tes psikologi. Hasil tes tersebut disampaikan kepada pihak pesantren dan juga pihak sekolah agar nantinya bisa diarahkan pembinaannya melalui wali asrama di pesantren dan wali kelas di sekolah, (2) peran dari stakeholder yang ada di pesantren dan juga di sekolah. Struktur dari kepengurusan pesantren tahfizh Daarul Qur’an tersebut adalah sebagai pengurus utama yang memiliki tugas dan tanggungjawab memimpin dan mengarahkan jalannya proses penyelenggaraan kegiatan yang kemudian dilaksanakan oleh staff atau bagian divisi dari setiap anggota-anggotanya. Satu sama lain bagian divisi menjalankan peran dan fungsinya dalam pembinaan santri. melibatkan adanya peran organisasi intra santri yang disebut Organisasi Santri Daarul Qur’an atau disingkat OSDAQU, (3) Pengarahan yang dilakukan dalam pembinaan akhlak santri di pesantren tahfizh Daarul Qur’an mengupayakan pada disiplin santri agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam Al-Qur’an.]]>
