Articles
Pengembangan Media Cerita Bergambar untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Pecahan Kelas II
Ari Mawanto;
Tatag Yuli Eko Siswono;
Agung Lukito
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1073.784 KB)
|
DOI: 10.31004/cendekia.v4i1.243
Penelitian ini dilakukan karena belum ada media pembelajaran yang digunakan pada kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya materi pecahan, sumber belajar hanya menggunakan buku guru dan buku siswa, pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah sehingga terkesan masih bersifat konvensional, guru hanya memfokuskan pada hasil belajar tanpa memperhatikan kemampuan berpikir kreatif siswa. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media cerita bergambar yang layak dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan media cerita bergambar pada materi pecahan kelas II SD. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan berdasarkan tahapan-tahapan model ADDIE meliputi analyze, design, develop, implement, dan evaluate. Subjek penelitian pada tahap uji coba terdiri atas 20 siswa dan tahap implementasi terdiri atas 27 siswa di SDN Lontar II Surabaya tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menghasilkan media cerita bergambar yang layak yaitu memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Kemampuan berpikir kreatif siswa pada tahap uji coba mengalami kemajuan sebesar 80% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%, sedangkan pada tahap implementasi kemampuan berpikir kreatif mengalami kemajuan sebesar 85% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 88,89%. Dengan demikian, media cerita bergambar ini dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran untuk melatih kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pecahan.
Pengembangan Multimedia Lectora Inspire untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang
M. Zaenal Muttaqin;
Tatag Yuli Eko Siswono;
Agung Lukito
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1185.999 KB)
|
DOI: 10.31004/cendekia.v4i2.259
Penelitian ini bertujuan (1) menghasilkan multimedia lectora inspire yang valid, praktis, dan efektif pada materi bangun ruang di kelas V sekolah dasar, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang kelas V dengan menggunakan multimedia lectora inspire. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas lima SDN Wonokusumo VI/45 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menggunakan model DDDE yaitu decide, design, develop, dan evaluate. Multimedia lectora inspire telah melalui uji validasi dari aspek media mencapai persentase 82.50%. dengan kategori baik dan dari aspek materi mencapai persentase 80.64% dengan kategori baik. Media juga telah melalui uji kepraktisan yang mencapai kategori baik. Sedangkan berdasarkan tes berpikir kritis menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran multimedia efektif dalam meningkatkan berpikir kritis siswa. Hal ini didasarkan pada hasil implementasi bidang tes yang mengalami kemajuan sebesar 85% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 88.89% yang berarti pengaruh signifikan terhadap berpikir kritis pada pembelajaran siswa menggunakan multimedia lectora inspire.
Kualitas Pengajuan Masalah Matematika Siswa Ditinjau Dari Ber-IQ Superior
Ain Putri Rustini;
Tatag Yuli Eko Siswono
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cendekia.v4i2.261
Pengajuan masalah merupakan salah satu cara untuk memberikan stimulus berpikir kreatif siswa dan mengetahui pemahaman siswa. Penelitian ini melaporkan studi kualitatif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan kualitas pengajuan masalah matematika siswa ber-IQ superior. Studi ini melibatkan dua siswa kelas akselerasi SMP; dua siswa itu diambil dari dua sekolah yang berbeda yaitu SMPN 3 Sidoarjo dan Amanatul Ummah. Pengambilan data dalam penelitian ini mengunakan tugas yang harus diselesaikan oleh siswa (TPMM) dan panduan wawancara berdasarkan hasil jawaban tertulis subjek. Pengajuan masalah dilakukan siswa yang ber-IQ superior karena IQ diatas rata-rata merupakan salah satu faktor penunjang kreativitas. Dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui kualitas pengajuan masalah siswa ber-IQ superior. Untuk menguji kredibilitas data, peneliti melakukan triangulasi metode; yaitu peneliti melakukan wawancara untuk mengecek kebenaran dari data TPMM. Lalu peneliti melakukan survei untuk meningkatkan jumlah dan akurasi tanngapan siswa. Kemudian data yang valid dianalisis untuk memperoleh kesimpulan yang berupa kualitas pengajuan masalah matematika siswa ber-IQ superior. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pengajuan masalah matematika pada siswa akselerasi tergolong dalam kategori sangat tinggi
Proses Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Numerasi Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ)
Vania Idelia Cahyati;
Tatag Yuli Eko Siswono
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1277
Proses berpikir kreatif merupakan kegiatan seseorang ketika melakukan aktivitas berpikir yang menghasilkan suatu kreativitas dalam memecahkan masalah yang tahapannya meliputi mensintesis ide, membangun ide, merencanakan penerapan, dan menerapkan ide. Proses berpikir kreatif setiap individu dalam memecahkan masalah berbeda satu dengan lainnya dan dapat dilihat melalui adversity quotient (AQ) yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa SMP dengan AQ quitter, camper, dan climber dalam memecahkan masalah numerasi. Penelitian deskriptif kualitatif ini mengambil tiga subjek yaitu siswa dengan katergoti AQ berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket ARP, tes pemecahan masalah numerasi, dan wawancara. Analisis data dilakukan menggunakan konsep tanda Pierce. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap mensintesis ide subjek camper dan climber melakukan pemisahan informasi penting, pada tahap membangun ide subjek quitter dan climber mengaitkan konsep pengetahuan yang dimiliki, pada tahap merencanakan penerapan subjek camper dan climber membuat rancangan strategi berdasarkan informasi dan konsep pengetahuan yang dimiliki, pada tahap menerapkan ide subjek quitter mengambil keputusan menyerah, subjek camper memilih untuk menggunakan strategi lain yang dianggap lebih mudah, dan subjek climber memilih untuk menggunakan strategi yang telah ia rencanakan meski sulit. Melalui hasil penelitian, guru dapat menaikkan antusias siswa dengan memberikan motivasi khusus pada siswa sesuai dengan kategori AQ.
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SD DALAM MEMBUAT PERSAMAAN MATERI PECAHAN
Syarifatul Maf’ulah;
Dwi Juniati;
Tatag Yuli Eko Siswono
Jurnal Numeracy Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (419.605 KB)
|
DOI: 10.46244/numeracy.v2i1.156
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan siswa SD dalam membuat persamaan materi pecahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan subjek penelitian adalah satu siswa SD kelas V. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes, kemudian subjek diwawancara berdasarkan hasil tes. kemudian dianalisis. Subjek diberi tes yang berisi sebuah persamaan. Kemudiaan subjek diminta untuk membuat persamaan lain yang senilai dengan persamaan awal. Hasil tes menunjukkan bahwa subjek dapat membuat sebanyak 11 persamaan dengan persamaan awal. Cara yang digunakan subjek dalam membuat persamaan antara lain; (1) memindahruas elemen pembangun tanpa mengubah nilai dari elemen pembangun yang diketahui, (2) memindahruas elemen pembangun dan mengubah nilai bilangan pembilang dan penyebut dari elemen pembangun yang diketahui tanpa mengubah nilai dari elemen pembangun tersebut, (4) menggunakan manipulasi matematika tetapi tetap mengacu pada persamaan awal. ZSR dapat membuat sebanyak 7 bentuk dengan pola berbeda dengan soal pada tes, antara lain (1) jika maka , (2) jika maka , (3) jika maka (4) jika maka , (5) jika maka , (6) jika maka , (7) jika maka , dengan adalah pecahan dan adalah operan yang diketahui.
Pengembangan bahan ajar matematika terintegrasi literasi statistis berbasis electronic publishing
Oktaviana Ainun Ratnawati;
Tatag Yuli Eko Siswono;
Pradnyo Wijayanti Rani
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 10, No 1 (2022): VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2022
Publisher : IAIN Palangka Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.23971/eds.v10i1.2785
Penelitian ini bertujuan menghasilkan sebuah produk baru yaitu bahan ajar untuk mata kuliah statistika secara umum yang terintegrasi literasi statistis berbasis EPUB dengan kategori valid, praktis, dan efektif. Prosedur pengembangan bahan ajar menggunakan 5 tahapan ADDIE. Subjek uji coba dan implementasi melibatkan 2 universitas di Kalimantan Tengah yaitu 53 mahasiswa semester V Universitas Palangkaraya yang memprogram mata kuliah Analisis Data di Program Studi Pendidikan Matematika dan 41 mahasiswa V Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang memprogram mata kuliah Statistika Pendidikan di Program Studi PGSD. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor data secara kuantitatif. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba serta implementasi bahan ajar memenuhi kriteria sangat valid dan praktis dengan rata-rata ahli media dan ahli materi yaitu 89,42%. Tahap implementasi menunjukan hasil penilaian dosen terhadap bahan ajar yang dikembangkan termasuk pada kategori sangat praktis dengan skor 82,9% dimana rata-rata hasil tes literasi statistis mahasiswa di Universitas Palangkaraya yang menggunakan EPUB mengalami kenaikan sebesar 31,2% sedangkan hasil implementasi di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya mengalami kenaikan sebesar 13,8%.
Improving Students’ Creative Problem-Solving Skills in Online-Onsite Based Mathematics Learning
Tetty Natalia Sipayung;
Imelda Imelda;
Tatag Yuli Eko Siswono;
Masriyah Masriyah
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (494.366 KB)
|
DOI: 10.35445/alishlah.v14i2.1423
Learning during the COVID-19 period is a concern in the world of education. This is because the learning system has changed from the previous one and it has not been used by both students and teachers. In response to this, it is necessary to conduct action research using the Kemmis and McTaggart models on online-onsite mathematics learning, namely boldly through online platforms and the request of students. The subjects of this study were seventh-grade junior high school students who found 27 people. In contrast, the object of this research is to increase students’ creative problem-solving skills and increase teacher activity and student behaviour. Through the instruments used in online-onsite based learning, the results show that there is an increase in the percentage of classical learning completeness in creative problem-solving abilities of students who pass the minimum KKM in the 1st cycle from the percentage of initial ability results but have not shown achievement. While the results of observations of student behaviour and teacher activities meet the criteria achieved. Therefore, it is continued to cycle II by correcting the weakness in cycle I. The implementation of cycle II shows that all performance indicators have been achieved. Through these results, of course, it is a consideration that in improving problem-solving skills, it is recommended to do online-onsite based learning, especially in mathematics.
Improving Students’ Creative Problem-Solving Skills in Online-Onsite Based Mathematics Learning
Tetty Natalia Sipayung;
Imelda Imelda;
Tatag Yuli Eko Siswono;
Masriyah Masriyah
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (494.366 KB)
|
DOI: 10.35445/alishlah.v14i2.1423
Learning during the COVID-19 period is a concern in the world of education. This is because the learning system has changed from the previous one and it has not been used by both students and teachers. In response to this, it is necessary to conduct action research using the Kemmis and McTaggart models on online-onsite mathematics learning, namely boldly through online platforms and the request of students. The subjects of this study were seventh-grade junior high school students who found 27 people. In contrast, the object of this research is to increase students’ creative problem-solving skills and increase teacher activity and student behaviour. Through the instruments used in online-onsite based learning, the results show that there is an increase in the percentage of classical learning completeness in creative problem-solving abilities of students who pass the minimum KKM in the 1st cycle from the percentage of initial ability results but have not shown achievement. While the results of observations of student behaviour and teacher activities meet the criteria achieved. Therefore, it is continued to cycle II by correcting the weakness in cycle I. The implementation of cycle II shows that all performance indicators have been achieved. Through these results, of course, it is a consideration that in improving problem-solving skills, it is recommended to do online-onsite based learning, especially in mathematics.
Penggunaan Google Sites Materi Pecahan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kemampuan Numerasi Siswa Sekolah Dasar
Lenthera Mega Devya;
Tatag Yuli Eko Siswono;
Wiryanto Wiryanto
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3550
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran google sites yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D. Produk media pembelajaran dibuat menggunakan platfrom google sites dengan model pengembangan ASSURE. Berdasarkan hasil analisis validitas diperoleh persentase sebesar 82,9% (valid), kepraktisan sebesar 90,6% (sangat praktis), dan efektifitas menunjukkan nilai rata-rata pretest siswa sebesar 67,81 meningkat pada tahap posttest sebesar 84,69. Sementara hasil observasi menunjukkan perbandingan aktivitas siswa sebelum dan setelah pembelajaran menggunakan media pembelajaran google sites sebesar 53,7%. Sementara persentase peningkatan kemampuan numerasi, dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar sebesar 81,25%.
Hubungan Berpikir Komputasi dan Pemecahan Masalah Polya pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Ajeng Rara Veronica;
Tatag Yuli Eko Siswono;
Wiryanto Wiryanto
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24176/anargya.v5i1.7977
This study explores the relationship between computational thinking and Polya's problem-solving in mathematics learning. This research is a library research study. The research stages consist of collecting data through books, national journals, and international journals, reducing data, presenting data, and making conclusions. This study is important to do because computational thinking and problem-solving are skills that are very crucial and needed in the era of society 5.0. Both abilities are very important to be developed in learning mathematics, especially in elementary school. Even so, there is little attention to developing computational thinking skills in mathematics learning. Computational thinking and Polya's problem-solving are two interrelated things. In computational thinking, problem understanding occurs in abstraction, decomposition, algorithmic thinking, evaluation, and generalization. The problem-solving planning process occurs in abstraction and decomposition. The implementation of the solution plan occurs in algorithmic thinking and evaluation. Meanwhile, a re-examination occurs in the evaluation and generalization aspects.