p-Index From 2020 - 2025
7.913
P-Index
This Author published in this journals
All Journal DIKSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Jurnal Teknik ITS Animal Agricultural Journal IPTEK The Journal of Engineering IPTEK Journal of Proceedings Series Eksergi: Chemical Engineering Journal EXPOSURE JOURNAL Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Padjadjaran Journal of Dentistry Jurnal Biologi Tropis International Journal of Language Teaching and Education JURNAL PHOTON NUANSA Manuju : Malahayati Nursing Journal Biolearning Journal ACCOUNTIA JOURNAL Accounting Trusted, Inspiring, Aunthentic Journal Jurnal Sastra Indonesia INTERACTION: Jurnal Pendidikan Bahasa Cakrawala Indonesia Jurnal Ners Journal of Telenursing (JOTING) Jurnal Perseda : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Jurnal Kesehatan: Jurnal Ilmu- Ilmu Keperawatan, Kebidanan, Farmasi dan Analis Kesehatan Borneo Educational Journal (Borju) Jurnal Kesehatan Tambusai SINTA Journal (Science, Technology, and Agricultural) Didaktis: Proseding Seminar Nasional Pendidikan Dasar Journal of Education Research Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Media dan Teknologi Pendidikan Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Indonesian Journal of Management Science Sewagati Matalensa Journal of Photography and Media Journal of Empowerment and Community Service Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Jurnal Multidisiplin Indonesia Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentera Ilmu Jurnal Pengabdian Nusantara JURNAL INSAN CENDEKIA
Claim Missing Document
Check
Articles

Crude Distillation Unit (CDU) dari Kuwait Crude Oil Ryanda Luthfi Zaim; Wahyuni Eka Muqni; Siti Nurkhamidah; Yeni Rahmawati; Soejoto Gondo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.435 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24542

Abstract

Kebutuhan Indonesia akan energi terus meningkat. Produksi energi dalam negeri jika dilihat dari kapasitas kilang yang tersedia tidak sebanding dengan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah pabrik untuk memenuhi kekurangan dari produksi energi tersebut. Pada perencanaan ini akan dibangun pabrik crude distillation unit (CDU) dengan kapasitas 300000 barrel per hari. Prinsip kerja dari CDU adalah proses pemisahan berdasarkan titik didih komponen-komponennya pada tekanan atmosferik. Bahan baku yang digunakan dalam proses ini adalah Kuwait crude oil. Kuwait crude oil merupakan salah satu Negara dengan jumlah minyak mentah (crude oil) terbesar didunia serta memiliki jumlah ekspor sebesar 50% dari total produksi. Produk yang dihasilkan dari pabrik CDU berupa naphtha (overhead product), kerosene, light gas oil, heavy gas oil dan long residu. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dari segi teknis berupa kapasitas produksi, umur pabrik dan perencanaan produksi serta dari ekonomi berupa IRR sebesar 9%, POT selama 10,2 tahun dan BEP sebesar 75% maka diperoleh hasil bahwa pabrik CDU layak didirikan.
Desain Pabrik Synthetic Gas (Syngas) dari Gasifikasi Batu Bara Kualitas Rendah sebagai Pasokan Gas PT Pupuk Sriwidjaja Toto Iswanto; Muhammad Rifa'i; Yeni Rahmawati; Susianto Susianto
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.461 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9705

Abstract

Menurut data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2013, cadangan gas bumi Indonesia saat ini sebesar 170 TSCF dan akan habis dalam kurun waktu 59 tahun, dengan estimasi tidak ada peningkatan atau penurunan produksi. Di lain pihak, industri-industri kimia di Indonesia, semisal industri pupuk, sangat mengandalkan pasokan gas alam sebagai bahan baku pupuk maupun sumber energi. Permasalahan utama yang dihadapi industri pupuk dewasa ini adalah kurangnya pasokan gas alam untuk proses produksi. Di PT Pupuk Sriwidjaja misalnya, kebutuhan gas alam rata-rata untuk proses produksi amonia dan urea mencapai 225 MMSCFD. Namun, pasokan gas dari Pertamina selalu kurang dari jumlah tersebut. Karena selalu berulang, maka hal ini akan mengganggu kinerja PT Pupuk Sriwidjaja sebagai garda terdepan pertahanan pangan nasional bersama petani. Salah satu jenis sumber daya alam yang potensial mengganti dan atau mensubtitusi pemakaian gas alam adalah Synthetic Gas (Syngas). Syngas merupakan gas campuran yang komponen utamanya adalah gas karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dan juga dapat digunakan sebagai bahan baku dalam proses pembuatan zat kimia baru seperti metana, amonia, dan urea. Syngas dapat diperoleh dari proses gasifikasi batu bara dimana batu bara diubah dari bentuk padat menjadi gas. Batu bara yang merupakan bahan baku pembuatan syngas jumlahnya sangat melimpah di Indonesia. Menurut data dari Kementrian ESDM tahun 2011, total sumber daya batu bara di Indonesia diperkirakan 119,4 miliar ton, dimana 48%-nya terletak di Sumatera Selatan dan 70% deposit batu bara di Sumatera Selatan tersebut adalah batu bara muda berkualitas rendah. Deposit batu bara terbesar di Sumatera Selatan terletak di Kab. Muara Enim yang letaknya tidak terlalu jauh dengan PT Pupuk Sriwidjaja. Ditambah lagi dengan adanya PT Bukit Asam sebagai produsen terbesar batu bara di Kab. Muara Enim tentu akan mempermudah pasokan batu bara sebagai bahan baku pabrik. Oleh karena itu, pabrik akan didirikan di Tanjung Enim, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan. Pabrik akan didirikan tahun 2017 dan siap beroperasi tahun 2019. Pabrik yang didirikan diharapkan mampu mensubstitusi 40% kebutuhan gas alam PT Pupuk Sriwidjaja sebesar 88 MMSCFD atau sekitar 29.000 MMSCF per tahun. Proses pembuatan syngas dari batu bara kualitas rendah terdiri dari tiga proses utama, yaitu persiapan batu bara, gasifikasi batu bara, dan pemurnian gas hasil gasifikasi. Dari analisa perhitungan ekonomi diperoleh Total Cost Investment (TCI) sebesar 121.170.377,3USD, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 27,48%, Pay Out Time (POT) selama 3,47 tahun, dan Break Event Point (BEP) sebesar 45,05%. Kata Kunci — batu bara, gasifikasi, gas alam, synthetic gas
Pra-Desain Pabrik Pembuatan Natrium Karbonat (Soda Abu) Dengan Menggunakan Proses Solvay Retno Dwi Nyamiati; Arnesya Ramadhani; Siti Nurkhamdah; Yeni Rahmawati
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.841 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v8i1.39038

Abstract

Berkembangnya ilmu dan teknologi menuntut bangsa Indonesia untuk mengembangkan sektor industri, salah satunya adalah pabrik bahan kimia. Kebutuhan akan bahan-bahan kimia di dalam negeri perlu ditingkatkan untuk menuju kemandirian di bidang industri kimia. Natrium karbonat (Na2CO3) atau yang biasa dikenal dengan Soda Ash merupakan salah satu komoditi ekspor atau impor terbesar di dunia. Dalam tahun 2005, kapasitas total produksi Na2CO3 di dunia sekitar 48 juta metric ton. Produsen Na2CO3 yang paling besar adalah kawasan Asia Timur yaitu China dan kawasan Amerika Utara yaitu USA & Meksiko. Terdapat beberapa proses pembuatan natrium karbonat, yaitu proses secara alami dan secara sintesis. Proses terpilih yaitu dengan menggunakan proses solvay dimana terdapat empat tahapan proses dalam pembuatan natrium karbonat (soda abu) yaitu brine purification, lime section, ammonia absorption dan carbonation column serta calcination section. Pabrik natrium karbonat ini akan didirikan di Arosbaya, Bangkalan Madura, Jawa Timur dengan estimasi waktu mulai produksi pada tahun 2021. Berdasarkan Analisa ekonomi untuk kapasitas 185.000 ton/tahun, laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 22,3 % pada suku bunga per-tahun 12 % dan laju inflasi sebesa 4,36 %. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 4,511 tahundan titik impas (BEP) sebesar 20,3 %.
Studi Pemilihan Proses Pabrik Poly-L-Lactic Acid (PLLA) dari Tetes Tebu Bertiningrum Cintya Devi; Bagus Arief Febriansyah; Siti Nurkhamidah; Yeni Rahmawati
Jurnal Teknik ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v8i2.46456

Abstract

Poly-L-Lactic Acid atau disingkat PLLA merupakan termoplastik biodegradable turunan dari sumber daya terbarukan. Kebutuhan dunia akan plastik yang terus meningkat diiringi dengan pencemaran lingkungan akan plastik yang juga terus meningkat, membuat PLLA menjadi alternatif baik pengganti plastik non-degradable seperti PET, PP dan PS. Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, PLLA dapat membantu mengurangi penggunaan sumber daya fosil serta mengurangi emisi CO2 secara bersamaan. Proses pembuatan PLLA melalui beberapa tahap proses meliputi proses pembentukan asam laktat melalui proses fermentasi, proses pemurnian asam laktat melalui proses distilasi reaktif, dan proses polimerisasi melalui proses ring-opening polymerization. Proses pembentukan asam laktat dilakukan dengan proses fermentasi dalam fermentor secara batch menggunakan bakteri Lactobacillus delbrueckii pada kondisi suhu 42oC, tekanan atmosfir, dan pH 6,9. Asam laktat yang terbentuk dimurnikan hingga 99% dalam kolom distilasi reaktif. Asam laktat 99% kemudian dipolimerisasi terlebih dahulu menjadi prepolymer yaitu polimer dengan berat molekul rendah pada suhu 180oC dan tekanan atmosfir. Prepolymer yang terbentuk dipecah menjadi monomer siklik lactide. Monomer lactide kemudian dipolimerisasi dengan membuka cincin siklik lactide menjadi polimer PLLA dengan berat molekul (Mw) yang tinggi sebesar 220.000.
Pra Desain Pabrik Dimetil Eter (DME) dari Gas Alam Menggunakan Metode Indirect Process Luthfi Kurnia 'Arifushidqi; Ibrohim Muhammad; Yeni Rahmawati; Siti Nurkhamidah
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i1.62265

Abstract

Tingginya kebutuhan energi dan pentingnya pengembangan bahan bakar alternatif menjadi latar belakang utama pendirian industri DME ini. Didukung dengan ketersediaan bahan baku gas alam di Indonesia yang cukup untuk memproduksi DME sebagai bahan bakar alternatif. Dengan kondisi demikian maka industri DME di Indonesia memiliki prospek positif kedepannya. Bahan baku utama dalam proses pembuatan DME yaitu gas alam yang memiliki komposisi sebesar 80,27% hidrokarbon, 19,39% CO2, dan sisanya N2. Adapun bahan baku tambahan berupa steam, oksigen, dan recycle CO2 yang merupakan byproduct dari tiap proses. Kapasitas produksi DME direncanakan sebesar 210.000 ton/tahun. Perencanaan ini berdasarkan rencana pemerintah, jumlah produksi, konsumsi, ekspor, dan impor LPG yang diproyeksikan pada tahun 2024. Dalam pemenuhan kapasitas tahunan, pabrik akan beroperasi kontinyu 24 jam per hari selama 330 hari. Untuk memproduksi DME tersebut diperlukan bahan baku gas alam sebesar 746.111 ton/tahun. Proses pembuatan DME menggunakan indirect process dapat diuraikan menjadi beberapa tahapan proses, yaitu proses primary reforming, secondary reforming, methanol synthesis, methanol purification, DME synthesis, dan DME purification. Dari perhitungan analisa ekonomi, dengan harga jual DME sebesar $550 per ton. Adapun diperoleh Internal Rate Return (IRR) sebesar 17,10%. Dengan IRR tersebut mengindikasikan bahwa pabrik layak untuk didirikan dengan suku bunga 9,75% dan waktu pengembalian modal (pay out period) selama 5,9 tahun. Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada discounted cash flow. Modal untuk pendirian pabrik menggunakan rasio 30% modal sendiri dan 70% modal pinjaman. Modal total yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik adalah sebesar Rp1.734.605.045.072. Sedangkan Break Event Point (BEP) yang diperoleh adalah sebesar 42,39%.
Pra Desain Pabrik Poly Lactic Acid (PLA) dari Porang Mathilda Jowito Pasaribu; Berlina Yunita Sari Romaji; Yeni Rahmawati; Fadlilatul Taufany
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.69208

Abstract

Poly Lactic Acid atau disingkat PLA merupakan termoplastik biodegradable turunan dari sumber daya terbarukan. Kebutuhan dunia akan plastik yang terus meningkat diiringi dengan pencemaran lingkungan akan plastik yang juga terus meningkat, membuat PLA menjadi alternatif baik pengganti plastik non-degradable seperti PET, PP dan PS. Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, PLA dapat membantu mengurangi penggunaan sumber daya fosil serta mengurangi emisi CO2 secara bersamaan. Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat PLA adalah umbi Porang basah (Amorphophallus muelleri). Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik PLA dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Pabrik direncanakan berdiri di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada tahun 2025. Proses pembuatan PLA melalui beberapa tahap proses, meliputi proses pembentukan asam laktat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus pentosus B-227, proses pemurnian asam laktat melalui proses esterifikasi, dan proses polimerisasi melalui proses ring-opening polymerization. Dengan desain umur pabrik selama 10 tahun, didapatkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 14,50% yang dimana nilainya lebih besar dari bunga pinjaman bank sebesar 8%. Kemudian didapatkan Pay Out Time (POT) sebesar 8,08 tahun dan Break Even Point (BEP) sebesar 35,6%.
Pra Desain Pabrik Pembuatan Garam Industri Soda Kaustik dari Garam Rakyat Ainun Fitrayawati; Yeni Rahmawati; Nurdin Amin; Siti Nurkhamidah
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.69246

Abstract

Garam merupakan salah satu bahan kimia yang dimanfaatkan untuk memenuhi konsumsi manusia dan industri dalam sehari-hari. Berdasarkan pemanfaatannya, garam dibagi menjadi 2 kelompok yaitu garam konsumsi memiliki kadar NaCl minimal 94% dan garam industri memiliki kadar NaCl diatas 96%. Adapun penyusun terbesar garam adalah Natrium Klorida (NaCl) dengan zat-zat pengotor terdiri dari CaSO4, MgSO4, MgCl2 dan lain-lain. Garam industri merupakan garam yang digunakan sebagai bahan baku utama maupun tambahan untuk kebutuhan industri baik di sektor petrokimia, farmasi, dan sebagainya dimana besarnya kebutuhan garam industri di Indonesia belum diimbangi dengan produksi garam industri nasional, sehingga Indonesia setiap tahun harus mengimpor garam industri yang berdampak pada peningkatan anggaran impor pemerintah. Berdasarkan perhitungan proyeksi data impor, ekspor, konsumsi dan produksi diperoleh jumlah kebutuhan garam industri di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 1,2 milyar ton. Dalam upaya mengurangi ketergantungan impor garam industri, pra desain pabrik garam industry khususnya untuk industry soda kaustik direncanakan mulai beroperasi tahun 2024 dengan kapasitas produksi sebesar 150.000 ton/tahun untuk memenuhi 12,23% kebutuhan garam industri di Indonesia. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di Desa Randal Kumalas, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini berdasarkan tingginya ketersediaan bahan baku berupa garam rakyat di Kabupaten Sampang. Proses yang dipilih dalam pembuatan garam industri soda kaustik dari garam rakyat adalah pencucian dengan brine (washing) yang terdiri dari empat tahapan proses, yaitu Pre-Treatment bahan baku, Washing and Filtration, Drying and Packing Product, serta Brine Preparation. Dari perhitungan analisa ekonomi didapatkan IRR sebesar 13,64%, POT selama 2,9 tahun dan BEP sebesar 51%.
Pra-Desain Pabrik Konnyaku dari Tepung Glukomanan Umbi Porang (Amorphophallus Oncophyllus) Rahmasari Nur Setyono; Abdul Wasi'; Yeni Rahmawati; Fadlilatul Taufany
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.69690

Abstract

Glukomanan merupakan salah satu kandungan yang terdapat di dalam tepung porang dan dikenal sebagai Konjac Glucomannan (KGM). KGM banyak digunakan sebagai bahan makanan tradisional di Asia seperti mie, tofu dan jelly. Manfaat dari KGM adalah mengurangi kolesterol darah, memperlambat pengosongan perut, mempercepat rasa kenyang sehingga cocok untuk makanan diet dan bagi penderita diabetes. Tepung glukomanan memiliki banyak sekali manfaat, namun di Indonesia hanya terdapat 1 pabrik yang dapat mengolah umbi porang menjadi makanan olahan yang mengandung tepung glukomanan yaitu konnyaku blocks. Salah satu tanaman yang mengandung glukomanan tinggi adalah umbi porang atau Amorphophallus Oncophyllus. Sayangnya dalam umbi porang ini masih terdapat kandungan kalsium oksalat sehingga tidak dapat langsung dikonsumsi. Terdapat tiga tahapan utama dalam pembuatan konnyaku dari umbi porang. Tahap pertama adalah proses persiapan bahan baku dan pengecilan partikel dari umbi porang menjadi grabula. Tahap kedua yaitu proses pemurnian glukomanan dan pengeringan hingga diperoleh tepung high grade glucomannan. Tahap ketiga adalah tahap pembuatan konnyaku. Proses pemurnian dikakukan dengan melakukan penambahan aluminium sulfat untuk mengikat impurities dan etanol 95% untuk mengendapkan glukomanan yang sebelumnya terlarut didalam air. Pabrik konnyaku dari umbi porang akan didirikan di Nganjuk, Jawa Timur, dengan estimasi waktu mulai produksi pada tahun 2024. Berdasarkan analisis ekonomi untuk kapasitas produksi 10.000 ton per tahun, dengan laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 32,55% pada tingkat suku bunga per tahun 8,00% dan laju inflasi sebesar 1,94% per tahun. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 5 Tahun 4 Bulan dan titik impas (BEP) sebesar 39,14%.
Synthesis of Polymeric Membrane for Desalination Process I Made Pendi Adi Merta; Deffry Danius Dwi Putra; Siti Nurkhamidah; Fadlilatul Taufany; Yeni Rahmawati
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2015): 1st International Seminar on Science and Technology (ISST) 2015
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2015i1.1160

Abstract

Cellulose acetate/polyethylene glycol 200 (CA/PEG) membrane with ration 80/20 (wt%) was modified with varying amount of silica in many concentration (1-5% w/v). CA/PEG-200 membranes were characterized for their hydrophilicity, functional groups and permeation properties. The increasing of CA at CA/PEG membrane make membrane more dense and hydrophilicity of membrane decreases. Membrane hydrophilicity, permeate flux, permeability, and salt rejection increase with the increasing of silica concentration in CA/PEG membrane. The experiment results show that the highest salt rejection was obtained when 5% silica was added into CA/PEG (80/20) membrane.
Pra Desain Pabrik Garam Farmasi dari Air Laut dengan Metode Reverse Osmosis Gabriella Putri Bonita; Ayu Cahyarani Heksa; Siti Nurkhamidah; Yeni Rahmawati
Jurnal Teknik ITS Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v11i3.97466

Abstract

Garam merupakan istilah umum yang digunakan untuk senyawa kimia bernama Natrium Chlorida (NaCl). Garam banyak diperlukan dalam beberapa industri, diantaranya untuk pengawetan dan campuran bahan kimia. Selain itu, garam juga penting bagi konsumsi. Salah satu garam yang masih diimpor oleh Indonesia adalah garam farmasi. Saat ini, industri farmasi Indonesia masih sangat tergantung pada bahan baku impor, dimana hampir 95% bahan baku obat (BBO) yang diperlukan masih diimpor. Garam farmasi merupakan garam yang memiliki kualitas yang paling tinggi dengan kadar NaCl > 99,8%. Dalam industri farmasi, garam farmasi digunakan sebagai bahan baku untuk sediaan infus, produksi tablet, pelarut vaksin, sirup, oralit, cairan pencuci darah, minuman kesehatan, dan lain-lain. Pabrik direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2026 dengan kapasitas produksi sebesar 4.500 ton/tahun. Lokasi pendirian pabrik garam farmasi ini direncanakan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Kabupaten ini dipilih karena memiliki ketersediaan bahan baku seluas 673,8 km2. Dalam pemenuhan kapasitas tahunan, pabrik akan beroperasi kontinyu 24 jam per hari selama 330 hari dan bahan baku sebesar 57.200,726 kg/jam, dapat dihasilkan produk garam farmasi sebesar 568 kg/jam. Untuk dapat mendirikan pabrik dengan kapasitas 4.500 ton/tahun diperlukan total modal investasi sebesar Rp 156,282,972,947.92 dan total biaya produksi (tanpa depresiasi) sebesar Rp 41,813,138,203.84 dengan estimasi hasil penjualan sebesar Rp 90,000,000,000.00 dengan estimasi umur pabrik 10 tahun, dapat diketahui internal rate of return (IRR) sebesar 16,68%, pay out time (POT) 3,1 tahun, dan break even point (BEP) sebesar 30,46%.
Co-Authors A Halim A'yunin, Intan Qurratun A. Azhari, A. Abdul Wasi' Achmad Roesyadi Adiningsih, Rosyidah Aditya Maulana, Aditya Ahmad, Alif Arsyaduddin Ainul Khatimah Ainun Fitrayawati Airlangga, Bramantyo Ali Altway Andhika Djalu Sembada Annisa, Tata Annisah K P, Putik Alaeyda Aparamarta, Hakun Wirawasista Arif Widodo Arnesya Ramadhani Asmayani, Nurul Asyifah, Intan Aulia, Ade Annisa Ausof, Afin Ayu Cahyarani Heksa Az-zahra, Fathih Aqidhatul Azzahra, Eliza B, Kornelia Webliana Bagus Arief Febriansyah Bella Nurainin, Anisa Belly Sam Berlina Yunita Sari Romaji Bertiningrum Cintya Devi Damar Saputri, Sukma Ajeng Darmawan, Raden Deffry Danius Dwi Putra Dhanif, Ahmad Donny Satria Bhuana Dwi Isnaini, Septi DWI RAHMAWATI Dzul Rachman, Dzul Eka Nugraha, Bayu Eka Nur Baiti, Shallivia El Qorny, Ashief Emas, S.Sn.,M.Sn, Cindi Adelia Putri Erni Susanti Fadlilatul Taufany Fadlilatul Taufany Fahmi Fahmi Fahmi Fahrun Nur Rosyid Fauzi, Bella Anastasya Virginia Fauziah, Melinda Nur Firman Kurniawansyah Firman Kurniawansyah Firmansyah Firmansyah Firmansyah, Riffat Gabriella Putri Bonita Harfiza, Junisa Harfiza Hayathi, Nurul HENDRATNO Hendrianie, Nuniek Hidayat , Rahmat Hikmatun Ni’mah Hikmatun Ni’mah I Made Pendi Adi Merta Ibrohim Muhammad Imayuri, Infiona Ratu Imroatul Mufidah, Imroatul Indah Wulansari, Farra Istiq’faroh, Nurul Iswanto, Toto Jaelani, Alan Jannah, Fisabilla Annisatul Jannah, Laila Miftahul Jaya, Rachmad Syifa Kayni, Ika Mareta Nur Khatimah, Khusnul Komaria, Winda Kusdianto Kusdianto Kusumahati, Sari Lailatul Qadariyah Larasati, Wahyu Adinda Luthfi Kurnia 'Arifushidqi Marisa, Sonia Mathilda Jowito Pasaribu maulina Zain, Salwa Meka, Wahyu Muhammad Rifa'i Muliati, S.S., M. Si, Dr. Roza Musriha Nailufar, Yuyun Nawangsari, Meita Neni Mariana Ni Made Intan Putri Suari Nuniek Hendrianie Nuniek Hendrianie Nuraliffani, Intan Rizqy Nurdin Amin Nurhadi Nurhaliza, Winarti NURHIDAYATI, SAFITRI Nurkhamidah, Siti Nurlaila Fajar, Novia Nursela, Nisa Nurul Farida Nurul Fatimah Nyamiati, Retno Dwi Oktavianingrum, Eva Okti Sri Purwanti Orchidea Rachmania Pambudi, Alfian Wisnu Pamungkas, Raditya Purwoko, Akhmad Edy Puspita, Rani Herning Putri Mudi, Nabila Putri, Novita Eka Putri, Wilda Amalia Ra'is, Amin Rachman , Dzul Rachmaniah, Orchidea Raden Darmawan Rahmad Bustanul Anwar, Rahmad Bustanul Rahmah, Annisa Alifia Rahmasari Nur Setyono Rahmat Hidayat Rahmawati, Annisa Risma Rifa’i, Muhammad Rifai, Muhammad Ayub Rihhadatul ‘Aisy, Zaki Rizky Tetrisyanda rohayati rohayati Romadani, Anggit Tiyas Fitra Romadhoni, Mohammad Rosmaliati, Rosmaliati Rosyantita, Tania Tri Ryanda Luthfi Zaim Sadaat, Muhammad Ananta Salam, Abdullah Faizurrahman Salasa Ariq Sungkono Salasa Ariq Sungkono Salma, Shabrina Aulia Saputra, Aldhi Rangga Sari Kusumahati Shafriani, Nazula Rahma Silfi Rofiyana, Ari Siti Machmudah Siti Machmudah Siti Nurkhamdah Siti Nurkhamidah Siti Rosyafah, Siti Siti Zullaikah Soejoto Gondo Sri Martuti Sri Rachmania Juliastuti Sri Rachmania Juliastuti, Sri Rachmania Sudarman Sudiyono Marzuki Sumarno . Sunarti Sunarti Susianto Susianto Susianto Susianto Susianto Swaditya Rizki Tamara Idrus, Qonita Tantular Nurtono Toto Iswanto Totok Rochana Tri Putri, Geby Harlia Utari, Sri Utomo, Widya Tri Virdiansyah, Wahyu Fiqih Wahyu Fiqih Virdiansyah Wahyu Meka Wahyuni Eka Muqni Waroka, Linda Ardiya Warsono Sarengat Widiyastuti Winardi, Sugeng Windasari, Suci Wiryanto Wiryanto Wulandari, Febriana Tri Wulandari, Rr.Revani Putri Ayu Zena Syaifillah, Umar Syah Zulfahmi Hawali Zulfahmi Hawali Zulfatun Janah, Dwi Rahma