Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan bahan ajar berbasis komik digital untuk menanamkan literasi ekonomi di sekolah dasar Anisa Fitriani; Srie Mulyani; Jennyta Caturiasari
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 7 No. 5 (2024)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v7i5.20085

Abstract

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KOMIK DIGITAL UNTUK MENANAMKAN LITERASI EKONOMI DI SEKOLAH DASAR Anisa Fitriani1, Srie Mulyani2, Jennyta Caturiasari3 1 UPI, Purwakarta, Indonesia2 UPI, Purwakarta, Indonesia3 UPI, Purwakarta, Indonesia 1 annisafitriani1230@upi.edu , 2 sriemulyani@upi.edu , 3 jennytacs@upi.edu AbstractThis research is motivated by three formulations of the problem, namely: (1) How to manufacture or design digital comic-based teaching materials (2) What is the feasibility test on digital comic-based teaching materials to instill economic literacy (3) What is the response of teachers and students to material digital comic-based teaching. The research method used is design and development (D&D) with the research procedure, namely the ADDIE model, which consists of five stages (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The research location was carried out at SD EL FITRA. The research participants consisted of material expert validators, media validators, teachers and seven grade IV SD EL FITRA students. The results of the feasibility test from the material expert validator and media experts showed the category "Very Eligible", then the score results from the teacher and student response questionnaire were also obtained in the "Very Eligible" category. Based on the results obtained, it can be concluded that digital comic teaching materials are very suitable for use in learning, especially for instilling economic literacy in fourth grade elementary school students. Keywords: Teaching Materials, Digital Comics, Economic Literacy. AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh tiga rumusan masalah, yaitu: (1) Bagaimana pembuatan atau rancangan pada bahan ajar berbasis komik digital (2) Bagaimana uji kelayakan pada bahan ajar berbasis komik digital untuk menanamkan literasi ekonomi (3) Bagiamana respon guru dan peserta didik terhadap bahan ajar berbasis komik digital. Metode penelitian yang digunakan adalah design and development (D&D) dengan prosedur penelitian yaitu model ADDIE, yang terdiri dari lima tahapan (Ananlisi, Desain, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi). Lokasi penelitian dilaksanakan di SD EL FITRA. Partisipan penelitian terdiri dari validator ahli materi, validator media, guru dan tujuh peserta didik kelas IV SD EL FITRA. Hasil uji kelayakan dari validator ahli materi dan ahli media menunjukkan kategori “Sangat Layak”, lalu hasil skor dari angket respon guru dan peserta didik diperoleh dalam kategori “Sangat Layak” juga. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa bahan ajar komik digital sangat layak digunakan dalam pembelajaran khususnya untuk menanamkan literasi ekonomi pada peserta didik kelas IV SD. Kata Kunci: Bahan Ajar, Komik Digital, Literasi Ekonomi. Pendahuluan Pendidikan adalah tindakan manusia dan upaya untuk memperbaiki kepribadian melalui pengembangan kemungkinan-kemungkinan yang ada, yaitu mental (pikiran, tujuan, rasa, cipta dan nurani) dan indera fisik dan keterampilan (Ihsan, 2005:7). Pendidikan juga upaya untuk membantu manusia menjalani kehidupan yang bermakna, sehingga tercapai kehidupan yang bahagia, baik secara individu maupun kelompok. Sebagai metode, pendidikan memerlukan sistem yang terprogram dan stabil serta tujuan yang jelas agar arah yang diinginkan dapat dengan mudah dicapai. Teguh Triwiyanto (2014) menyatakan Pendidikan adalah usaha manusia memperoleh dan memberikan pengalaman belajar dalam bentuk pembelajaran formal, nonformal, dan informal di dalam dan di luar sekolah. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat dan bertujuan untuk mengoptimalkan keterampilan individu agar dapat digunakan dalam masyarakat dan di masa mendatang serta berperan secara tepat dalam kehidupan. Pendidikan juga upaya untuk membantu manusia menjalani kehidupan yang bermakna, sehingga tercapai kehidupan yang bahagia, baik secara individu maupun kelompok. Sebagai metode, pendidikan memerlukan sistem yang terprogram dan stabil serta tujuan yang jelas agar arah yang diinginkan dapat dengan mudah dicapai. Pendidikan adalah usaha sadar, pendidikan adalah perencanaan proses operasional, yang mempunyai landasan yang kokoh dan arah yang jelas sebagai tujuan yang akan ditempuh (Qura, u. 2015, hal 2). Pendidikan tidak dapat terpisahkan dari kurikulum. Kurikulum yaitu seperangkat program pendidikan yang dilaksanakan sekolah dalam suatu konsep yang sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan (Andriani, 2020, hal.2; Wahid, 2021, hal.21). Kurikulum Indonesia saat ini adalah kurikulum merdeka yang merupakan kurikulum pembaharuan sebagai perbaikan pada kurikulum sebelumnya. Kurikulum merdeka merupakan program yang dilaksanakan dan berlandaskan pada pengembangan profil siswa agar memiliki jiwa dan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila dalam kehidupannya. Kurikulum Merdeka Senantiasa mengedepankan pendidikan karakter melalui profil siswa Pancasila (Rosmana dkk., 2022). Kurikulum merdeka menurut pendapat Manalu dkk (2022), ini merupakan salah satu konsep kurikulum yang dimana kurikulum merdeka menuntut siswa untuk lebih mandiri. kesadaran mandiri siswa inilah yang lebih membebaskan siswa untuk mengakses ilmu yang akan dipelajarinya baik dicapai dalam pendidikan formal dan nonformal. Jadi, dalam kurikulum merdeka tidak memberikan batasan terhadap konsep pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah atau di luar sekolah. Selain itu, dalam kurikulum merdeka, guru dan siswa dituntut harus Lebih kreatif. Dalam kurikulum terdapat sumber belajar yang dimana sumber belajar adalah sesuatu yang digunakan dalam suatu kegiatan untuk menyediakan proses belajar mengajar, pembelajaran dan pemahaman materi bagi guru dan siswa (Haryono, 2015:37). Berkaitan dengan kegunaan konten, bahan ajar harus memperhatikan kebutuhan anak usia 6 sampai 12 tahun. Pada usia ini, kemampuan kognitif anak berkembang pada tingkat efisien tertentu (Piaget dalam Winataputra 2014). Anak-anak mulai mengembangkan cara berpikir logis tentang objek tertentu. Aktivitas saat ini terkait dengan pengalaman pribadi tertentu. Kegiatan saat ini terkait dengan pengalaman individu yang konkret. Kekhususan ini memuat arti bahwa isi materi pendidikan harus realistis dan dekat secara fisik dan psikologis dengan siswa. Bahan pembelajaran adalah sumber belajar yang dapat dipahami sebagai mengandung pesan-pesan pembelajaran, disusun menurut kompetensi inti dalam suatu program tertentu, digunakan secara khusus dan umum oleh siswa, serta dapat digunakan oleh siswa untuk tujuan akademik (Suci, 2018:278). Adapun penelitian yang sejalan seperti yang di jelaskan dalam penelitian Cindy Kusuma Putri tahun 2022 dalam penelitiannya yang berjudul “Rancang Bangun Media Permainan Monopoli Edukatif “MERKAYASA” Untuk Menanamkan Karakter Toleransi Dalam Pembelajaran IPS”. Pengembangan media dilakukan dengan menggunakan model ADDIE, yang terdiri dari lima tahap (Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi). Uji validasi dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan guru kelas IV SD, dan siswa kelas IV SD. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas media pembelajaran yang telah dikembangkan dikategorikan sangat layak dengan hasil uji kelayakan dari validator ahli materi adalah 87,5% dengan kategori “Sangat Layak” dari ahli media validator 92,3% dengan kategori “Sangat Layak”. Kemudian, skor yang diperoleh dari angket respon guru adalah 94,2% dengan kategori “Sangat Layak”, dan skor yang diperoleh dari angka respon siswa adalah 92,5% dalam kategori “Sangat Layak” kategori. Dari proses observasi awal (wawancara) dengan salah satu guru kelas 4 SD EL FITRA Bandung yang merupakan sekolah berbasis sciencetific dan lebih memfokuskan pada pembelajaran sains membuat peneliti tertarik untuk mengembangkan pembelajaran IPS (khususnya pada materi kegiatan ekonomi) meskipun dengan kondisi jam pelajaran yang lebih sedikit dibandingkan sains maka dari itu dengan adanya pengembangan komik digital pada materi IPS ini bisa membantu siswa, dikarenakan komik digital dirasa cukup efektif digunakan dalam pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas, serta pentingnya menanamkan literasi ekonomi pada anak melalui pengembangan materi yang akan disajikan pada komik digital. Berdasarkan permasalahan, peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan ajar berbasis komik digital untuk menanamkan literasi ekonomi. Tujuan bahan ajar berbasis komik digital adalah menyediakan materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa mudah paham dengan materi yang diberikan. Dengan disediakannya bahan ajar yang dekat dengan siswa, siswa akan lebih tertarik dalam pembelajaran dan mudah memahami materi. Sehingga peneliti akan melakukan penelitian Design and Development dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasi Komik Digital untuk Menanamkan Literasi Ekonomi di Sekolah Dasar”. Metode Penelitian Pengembangan bahan ajar berbasis komik digital untuk menanamkan literasi ekonomi di sekolah dasar ini menggunakan jenis penelitian desain dan pengembangan atau Design & Development (D&D). Richey & Klein (dalam Hidayat, 2019, hlm. 44) mengemukakan, desain dan pengembangan terfokuskan pada desain dan evaluasi atas produk atau program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi implementasi program tersebut. Model pengembangan yang digunakan oleh peneliti berdasarkan prosedur model ADDIE. Pemilihan model dikarenakan model ini dikembangkan secara terprogram dan berpijak pada landasan teoritis desain pembelajaran. Model ADDIE disusun secara terprogram dengan urutan kegiatan yang sistematis sebagai upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik (Tegeh, dkk., 2015, hlm. 209). Berikut langkah-langkah atau tahapan pengembangan produk dengan menggunakan model ADDIE. Gambar 1. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model ADDIE Partisipan dalam penelitian ini adalah dosen ahli bidang materi dan media di UPI Kampus Purwakarta serta guru dan peserta didik kelas IV SD EL FITRA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket. Wawancara dilakukan dengan tidak terstruktur dan ditujukan kepada guru kelas IV SD EL FITRA. Sedangkan angket akan diberikan kepada dosen ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kelayakan dari materi dan media yang telah dirancang, dan kepada guru dan peserta didik untuk mengetahui respon dari penggunaan bahan ajar komik digital. Angket disusun dengan panduan penskoran skala likert. Sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa nilai kategori yaitu SB (Sangat Baik), B (Baik), K (Kurang), SK (Sangat Kurang). Data kuantitatif berupa skor penilaian SB= 4, B= 3, K= 2, SK= 1. Penyajian data akan termuat dalam bentuk deskriptif kualitatif. Data tersebut diperoleh dari hasil skor data angket yang kemudian diolah menjadi data kualitatif dengan menggunakan predikat “Sangat Layak”. “Layak”, “Cukup Layak”, “Kurang Layak”, dan “Tidak Layak”. Hasil dan Diskusi3.1. Hasil Gambar 2. Bahan Ajar Komik Digital Bahan ajar komik digital yang dikembangkan disertai petunjuk pengunaan sehingga peserta didik dengan mudah mengikuti petunjuk yang telah disediakan. Latihan soal berupa permainan online dan quiziz dari materi yang sudah dijelaskan dan harus di kerjakan oleh peserta didik. Hasil Uji Validasi Ahli Media Uji validasi oleh ahli materi dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan media pada bahan ajar komik digital sebelum diuji cobakan kepada pengguna terbatas. Pada tahapan uji validasi oleh ahli media ini, media diuji oleh salah satu dosen di Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Rata-rata hasil penilaian pada empat aspek yang menjadi indikator kelayakan suatu media pembelajaran oleh validator ahli media disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rekapitulasi Peniliaian Ahli MediaAspekItem PertanyaanSkor MaksimalPerolehan Skor Kualitas teknis83230 Kualitas instruksional52019 Jumlah49 Presentase %94% Hasil Uji Validasi Ahli Materi Uji validasi oleh ahli materi dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar pembelajaran dari segi isi (content) dan kelayakan bahan ajar dari segi Bahasa. Indikator kelayakan isi materi yang divalidasi adalah 1) Ketepatan materi dengan Kompetensi Inti, 2) Relevansi materi dengan Kompetensi Dasar, 3) Ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran, 4) Kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan peserta didik, 5) Penjelasan materi dilengkapi dengan gambar dan tulisan, 6) Menarik minat/perhatian peserta didik, 7) Teks/tulisan dapat dibaca dengan jelas, 8) Bahasa yang digunakan pada media sesuai dengan kaidah bahasa atau EYD, 9) Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik, 10) Memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, 11) Dapat membantu peserta didik untuk belajar memahami materi dan menanamkan literasi ekonomi, 12) Memberikan motivasi belajar pada peserta didik, 13) Memberikan dampak keberhasilan belajar peserta didik, 14) Memberikan kemudahan bagi guru dalam proses pembelajaran. Pada uji validasi ahli materi, bahan ajar pembelajaran yang dikembangkan diuji oleh salah satu Dosen dari Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Rata-rata hasil penilaian pada tiga aspek yang menjadi indikator kelayakan suatu media pembelajaran oleh validator ahli materi disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Rekapitulasi Peniliaian Ahli MateriAspekItem PertanyaanSkor MaksimalPerolehan Skor Kualitas isi dan tujuan62424 Kualitas teknis3129 Kualitas instruksional52019 Jumlah52 Persentase %92,8% Respon guru dan peserta didik terhadap bahan ajar komik digital untuk menanamkan literasi ekonomi di sekolah dasar Guru wali kelas IV SD EL FITRA setelah melakukan uji coba terhadap bahan ajar komik digital kemudian mengisi angket untuk mengetahui respon terhadap materi dan bahan ajar yang dikembangkan sebagai berikut. Tabel. 3 Rekapitulasi Peniliaian Respon GuruAspekItem PertanyaanSkor MaksimalPerolehan Skor Kualitas isi dan tujuan72827 Kualitas pembelajaran52017 Kualitas teknis media144 Jumlah48 Persentase %92% Uji coba pengguna pada peserta didik kelas IV SD EL FITRA uang dilakukan kepada 7 (tujuh) orang. Ketujuh orang peserta didik ini dipilih secara acak karena sebelumnya telah disampaikan materi kegiatan ekonomi.Rata-rata skor hasil uji coba pada pengguna yaitu peserta didik disajikan pada tabel 4. Tabel. 4 Rekapitulasi Peniliaian Respon Peserta DidikAspekItem PertanyaanSkor MaksimalPerolehan Skor Kualitas isi dan tujuan520121 Kualitas pembelajaran41693 Kualitas teknis media31268 Jumlah282 Persentase %83,9% Maka dari itu melalui perolehan respon guru dan peserta didik yang sangat baik, hal ini dinyatakan bahwa bahan ajar komik digital untuk menanamkan litearsi ekonomi di sekolah dasar sangat layak digunakan dalam membantu proses pembelajaran. 3.2. Diskusi Berdasarkan pendapat (Punaji Setyosari, 2013: 222-223) Pengembangan adalah mekanisme yang digunakan untuk mengoptimalkan dan konfirmasi produk pendidikan. Studi ini mengikuti langkah-langkah siklus. Tahap penelitian atau proses pengembangan ini meliputi mempelajari hasil penelitian terhadap produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan hasil tersebut, melakukan uji coba lapangan tergantung pada konteks produk yang akan dikembangkan, produk yang akan digunakan dan hasilnya pengujian lapangan akan ditinjau. Menurut Sugiyono dalam (Isnani Sara Aprili, Eka Supriatna dan Andika Triansyah, 2020:3), Desain penelitian pengembangan adalah kaidah penelitian yang diterapkan untuk memproduksi produk tertentu dan menguji keefektifannya. Menurut Sutarti & Irawan (2017: 6) Penelitian Pengembangan juga dapat didefinisikan sebagai studi sistematis tentang merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program, proses, dan produk memenuhi kriteria validitas, kepraktisan dan keefektifan. Pengembangan bahan ajar berbasis komik digital untuk menamkan literasi ekonomi di sekolah dasar menggunakan metode design and development. Data didapatkan melalui kegiatan wawancara pada salah satu guru kelas VI SD El Fitra Bandung Kecamatan Antapani, pengisian angket validator ahli materi dan media, pengisian angket oleh guru dan peserta didik sebagai respon dari penggunaan media yang telah dirancang oleh peneliti. Pada perancangan dan pengembangan bahan ajar menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan sistematis, yaitu: 1) analisis (analysis), 2) desain (design), 3) pengembangan (development), 4) implementasi (implementation), 5) evaluasi (evaluation). Terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:Tahap Analisis (Analysis): Pada tahap analisis dapat dilalui oleh beberapa kegiatan tahapan, yaitu diantaranya adalah analisi kebutuhan, analisis karakteristik peserta didik, analisis kemampuan prasyarat dan kemampuan awal serta analisis lingkungan belajar (Rusdi, 2018, hlm.116). Berikut kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis yaitu: 1) Analisa Kebutuhan dirancang oleh peneliti dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang berada pada kelas IV SD, 2) Analisis Karakteristik Peserta Didik yang berada di kelas IV SD rata-rata berada pada usia 9-10 tahun, karakteristik peserta didik dalam usia tersebut berada pada tahap operasional konkret, ditahap operasional kokret peserta didik membutuhkan alat bantu dalam memahami sesuatu yang abstrak, sehingga mereka mampu dalam memahami sesuatu permasalahan, 3) Analisis Kemampuan Prasyarat dan Kemampuan Awal, Analisis terkait kemampuan prasyarat dan kemampuan awal berakaitan dengan orang yang ditujukan untuk menggunakan media, yang mana ialah peserta didik kelas IV SD. Dengan karakteristik peserta didik kelas IV SD yang suka beramain, bergerak dan bekerja dalam kelompok bermain, maka dapat dikatakan bahawa mereka sudah mampu menyelesaikan pembelajaran, dan permainan secara mandiri ketika ditempatkan dalam sebuah kelompok bermain, 4) Analisis Lingkungan Belajar, Analisis lingkungan belajar peserta didik, bersadarkan hasil wawancara menyatakan bahwa rata-rata peserta didik kelas IV SD El Fitra sudah memahami aturan-aturan di sekolah, yaitu dengan lingkungan belajar mereka. Selain itu, mereka juga sudah memiliki rasa kepedulian atau tanggung jawab. Peserta didik dapat mengerjakan tugas baik itu secara individu dan bekerja sama dalam sebuah kelompok. Dalam hal berkomunikasi, terdapat, beberapa peserta didik yang berani mengutarakan pendapat dan ada juga yang tidak berani serta masih malu-malu untuk maju ke depan atau menjawab pertanyaan. Tahap Desain (Design): Tahap desain dilalui oleh beberapa kegiatan, yaitu diantaranya adalah menentukan tim pengembang, memilih dan menentukan cakupan materi pembelajaran, dan cara pembuatan produk (Rusdi, 2018, hlm.124). Ditahap desain kegiatan yang paling awal dilakukan adalah menentukan tim pengembang. Yang dimana setiap orang di dalam tim pengembang memiliki perannya masing-masing. Tim pengembang yang terihat dalam produk atau bahan ajar yang dirancang dan dikembangkan diantaranya ialah, peneliti sebagai perancang dan pengembang utama dalam membuat bahan ajar. Ahli materi dan ahli media sebagai validator ahli dalam melakukan penelitian, komentar, dan masukan atas perbaikan terhadap kualitas bahan ajar yang dibuat oleh pengembang utama baik dari segi materi dan media. Ditahap desain kegiatan yang paling awal dilakukan adalah menentukan tim pengembang. Yang dimana setiap orang di dalam tim pengembang memiliki perannya masing-masing. Tim pengembang yang terihat dalam produk atau bahan ajar yang dirancang dan dikembangkan diantaranya ialah, peneliti sebagai perancang dan pengembang utama dalam membuat bahan ajar. Ahli materi dan ahli media sebagai validator ahli dalam melakukan penelitian, komentar, dan masukan atas perbaikan terhadap kualitas bahan ajar yang dibuat oleh pengembang utama baik dari segi materi dan media. Dalam mendesain produk bahan ajar komik digital, peneliti menggunakan aplikasi canva, youtube dan beberapa perangkat lunak seperti voca.ro, answergarden, wordwall, quiziz, dan tricider. Pembuatan produk disesuaikan dengan hasil analisis yang diperoleh dari wawancara kepada guru kelas IV SD EL FITRA Kecamatan Antapani Bandung. perancangan atau desain pada produk yang akan dibuat menggunakan aplikasi canva. Tahap Pengembangan (Development): Tahap ketiga dari model ADDIE dalah tahap pengembangan (Development). Ditahap pengembangan kegiatan yang dilakukan adalah menilai materi serta bahan ajar yang telah dirancang oleh ahli materi dan ahli media dengan menggunakan instrumen, berupa angket yang telah divalidasi. Jika terdapat saran atau masukan dari para ahli, maka akan dilakukan revisi terhadap materi dan media yang telah dirancang. Pengisian instrument angket oleh ahli materi dan media bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari media pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil validasi oleh ahli media secara persentase adalah 94%, dan oleh ahli materi pembelajaran secara persentase adalah 92,8% yang secara umum keduanya berada dalam kategori sangat layak. Tahap Implementasi (Implementasion): Sebelum melakukan percobaan terhadap media yang telah dirancang. Peneliti melakukan perbaikan atas masukan yang diberikan oleh ahli materi. Perbaikan yang dilakukan bertujuan agar produk yang dikembangkan memiliki kualaitas yang semakin baik untuk diimplementasikan. Produk atau media yang dikembangkan akan diuji cobakan di SD EL FITRA Bandung Kecamatan Antapani. Media yang dikembangkan ditujukan kepada guru kelas IV SD dan peserta didik kelas IV SD. Implementasi pada media yang dibuat oleh peniliti akan diuji cobakan secara langsung, yaitu peneliti mendatangi langsung SD EL FITRA. Tahap Evaluasi (Evaluation): Tahap evaluasi dilakukan dengan melihat dan menganalisis respon dari pengguna atau peserta didik setelah menggunakan bahan ajar pembelajaran. Hasil respon ketujuh pengguna atau peserta didik dalam persentase adalah 83,9% yang menunjukkan sangat layak digunakan sebagai bahan ajar untuk anak sekolah dasar. Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar digital berbasis komik digital yang dikembangkan layak digunakan dalam proses pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar, dengan nilai ahli media sebesar 94%, ahli materi terhadap bahan ajar sebesar 92,8% dalam kategori sangat baik, serta hasil tanggapan peserta didik dengan tingkat responden 83,9% juga memiliki kualifikasi sangat layak. Referensi Andriani, W. (2020). Pentingnya Perkembangan Pembaharuan Kurikulum dan Permasalahannya. Jurnal edarxiv preprints.https://doi.org/10.35542/osf.io/rkjsgHaryono, A. D. (2015). Metode Praktis Pengembangan Sumber Dan Media Pembelajaran. Malang: Genius Media dan Pustaka Inspiratif.Hidayat, Tatang, dkk. 2019. “Model Pengembangan Kurikulum Tyler Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah”. Jurnal Kependidikan Islam, Vol. 5, No. 2, (hlm.197-218). http://dx.doi.org/10.24014/potensia.v5i2.6698Ihsan, Fuad, H. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.Manalu, J., Sitohang, P., & Henrika, N. (2022). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 80–86. https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.174Putri, K., C., Umar., Arifin, H,. (2022). Rancang Bangun Media Permainan Monopoli Edukatif“Merkayasa” Untuk Menanamkan KarakterToleransi Dalam Pembelajaran IPS. Jurnal pendidikan dan pembelajaran khatulistiwa, Vol.11 No. 8, 836- 846. :10.26418/jppk.v11i8.56822Rosmana, P., Iskandar, S., Faiziah, H., Afifah, N., & Khamelia, W. (2022). Kebebasan Dalam Kurikulum Prototype. As-Sabiqun, 4(1), 115–131Rusdi, M. (2018). Penelitian Desain dan Pengembangan Kependidikan (Konsep, Prosedur danSintesis Pengetahuan Baru) (1 ed.). Depok: PT Raja Grafindo Persada.Triyanto, T. (2014). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.Setyosari,Punaji. 2013 Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan. Jakarta:Predana Media GroupSuci Perwitasari dkk, “Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Kontekstual,” Jurnal Pendidikan: Teori, Pemikiran dan Pengembangan 3, no. 3 (2018): 278. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v3i3.10623Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CVSutarti, T., Irawan, E. (2017). Kiat Sukses Meraih Hibah Penelitian Pengembangan, Yogyakarta: CV Budi UtamaUmmul Qura, (2015) “Pendidikan Islam Dalam Perspektif Prof. H.M Arifin”. Jurnal: Pendidikan: Vol. VI, No. 2, hlm.2Winataputra, SU, Delfi, R., Pannen, P., & Dina, M. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UniversitasTerbuka.
Angklung Buncis Sebagai Sarana Pengembangan Perilaku Cinta Tanah Air Lusvinaningtyas Lusvinaningtyas; Alfira Putri Febryanis; Neng Riski Ayu Utami; Dede Wahyudin; Jennyta Caturiasari
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 4 No. 1 (2023): Desember : Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v4i1.12113

Abstract

The development of patriotism behavior is one part of several important points in character education. In the context of culture, art is an important and inseparable part of human culture. In fact, in a narrow view, it is not uncommon for people to interpret and identify culture as art. Art is one element of culture. Art is a very important part of culture. Art is an expression of creativity from the culture itself. The purpose of this study was to find out and analyze the art of angklung buncis in Cireundeu village as a means of developing patriotism behavior for elementary school students in Cireundeu village. For what factors cause angklung buncis in Cireundeu village to develop love for the country. This study uses qualitative research. The research subjects used in this study were parties who became informants for the research being carried out. The approach used in this study is a qualitative research approach, namely research conducted by collecting data, questions that have been prepared by researchers to solve the focus of the problems set in the research. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation studies. The Cireundeu tradition seeks to continue to preserve the art of angklung beans. One way is to introduce and maintain the tradition and invite the younger generation to always protect it by practicing playing the Angklung Buncis for ceremonial purposes or other purposes such as entertainment and performing arts.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Anak Sofi Kamilatus Sa’diah; Rania Roka; Ai Siti Nuratilah; Dede Wahyudin; Jennyta Caturiasari
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 4 No. 1 (2023): Desember : Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v4i1.12114

Abstract

This study aims to describe the influence of parenting styles on the formation of children's character based on the results of a literature study. In this study a descriptive method was used using a qualitative approach and data collection techniques using literature studies from national journals and other internet sources relevant to the research topic. The results of the study show that parenting style has a very important influence on the development of children's character. The type of parenting that parents do for children will form different characters in developing the child's potential. Some types of parenting styles include authoritarian parenting, democratic parenting, and permissive parenting.
Analisis Penerapan 5 Bunga Pendidikan Karakter Pada Sekolah Dasar Di Purwakarta Dwi Octaviani Putri; Cici Isnawati; Dede Wahyudin; Jennyta Caturiasari
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2024): Juni : ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v4i2.13288

Abstract

This study aims to determine the policies of the Government of Purwakarta Regency regarding the implementation of character education policies. The research approach used is descriptive analysis. With the data collection method in the form of interviews with curriculum officers at one of the public elementary schools in Purwakarta district. From the results of observations, the techniques used were literature study and interviews. The instruments used were an analysis of the literature and interviews as a guide. The results of this study found that the organization of the implementation of character education policies in Purwakarta Regency was in accordance with Perbub no. 69 of 2015 was developed through several policies namely 5 (Five) Pillars of Character Education. The five flowers of character education include Seven Poe Atikan Purwakarta Istimewa, Religious Education and Book Deepening, Anti-Corruption Education Insertion, Child Friendly Schools, and Tatanen in Bale Atikan. With the enactment of the Perbup, character building must begin in the classroom and in each learning activity by adopting a useful and innovative learning model, namely the Pancaniti learning model which is rooted in Sundanese philosophy.
Seminar dan Pelatihan Computational Thinking Skills di Lingkungan Sekolah Dasar Kabupaten Purwakarta Neneng Sri Wulan; D Wahyudin; Mamad Kasmad; Jennyta Caturiasari; Dwi Anisa Haftani; Hanifah Auliah; Neng Wida Qudrotilah; Pelangi Sasih Oktobar; Wulandari Wulandari; Syarif Hendriana; Zaenudin Zaenudin
ABMAS Vol 24, No 1 (2024): Jurnal Abmas, Juni 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/abmas.v24i1.45742

Abstract

ABSTRAKPengabdian ini bertujuan untuk membentuk computational thinking skills siswa melalui pelatihan dan memberikan wawasan kepada guru dalam hal pengembangan pembelajaran berbasis computational thinking di sekolah melalui seminar. Kegiatan pengabdian dilakukan secara tatap muka terbatas yang diikuti oleh 24 siswa dan 19 guru. Pengabdian dilaksanakan pada 24-25 Maret 2022 di SDN 1 Nagri Kidul, Kabupaten Purwakarta. Adapun beberapa kegiatan utama yang dilaksakan dalam pelatihan dan seminar computational thinking ini adalah: 1) penyampaian konsep berpikir komputasi kepada guru dan siswa; 2) pelatihan yang membangun kemampuan computational thinking melalui permainan-pemainan kepada siswa; dan 3) demonstrasi aplikasi dan soal-soal computational thinking kepada guru. Dari pelatihan ini terlihat kemampuan computational thinking 14 dari 24 siswa mengalami peningkatan setelah diberikan materi dan misi. Secara umum guru merasa puas atas pembahasan-pembahasan yang ada di dalam seminar. Dengan demikian pengabdian ini dapat dikatakan berhasil dan memberikan pengaruh baik terhadap peningkatan computational thinking skills di lingkungan sekolah dasar.Kata kunci: Computational Thinking, Guru Sekolah Dasar, Siswa Sekolah Dasar. ABSTRACTThis community service aims to develop students' computational thinking skills through training and provide insight to teachers about computing-based learning in schools through seminars. The service was held on March 24-25, 2022 at SDN 1 Nagri Kidul, Purwakarta. Some activities of computational thinking training and seminars are: 1) Explaining about computational thinking concepts to teachers and students; 2) Playing games for built teacher and students’s computational thinking skills; and 3) demonstration of computational thinking games and question and answer sessions for teacher. From the training, it can be seen that the computational thinking ability of 14 out of 24 students has improved after being given materials and missions. In general, teachers are satisfied with the discussions in the seminar. So, the community service is successful and has a good effect on improving of computational thinking skills in the elementary school environment.  Keywords: Computational Thinking, Elementary School Teacher, Elementary School Student.
Membangun Karakter Peserta Didik Sekolah Dasar melalui program 7 Poe Atikan (nyucikeun diri). Nurfadilah, Arini; Fajriana, Firda Rahma; Ridho Wardani, Muhammad Rosyad; Wahyudin, Dede; Caturiasari, Jennyta
JURNAL SINEKTIK Vol 7 No 2 (2024): Desember : Jurnal Sinektik
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v7i2.9083

Abstract

Purwakarta Regency is one of the regions in West Java that remains focused on restoring local wisdom in its community, one of which is the promotion of the special 7 Poe Atikan Purwakarta program in Purwakarta. Strengthening the implementation of character education in Purwakarta Regency includes several functions of training and mentoring students both inside and outside school according to the level of elementary school education, improving themselves who are empowered, have a strong mentality, spiritual, have good morals and have the skills they need for themselves, both in the community and at school. This research uses a qualitative descriptive approach and the method used is a literature review.  Based on the content of the 7 Special Atikan Poe program implemented in Purwakarta area schools, it is very desirable because judging from the content of activities that take place from Monday to Friday it can foster good habits of students so that their character will be formed. become. It also appears, shaping the character of religion, mutual aid, nationalism, integration, and independence that the nation awaits
Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan Moral Anak Sekolah Dasar Lestari, Kinanti Anisa; Julia, Ajeng; Putri, Nanda Aditya; Darusalam, Muhammad Rizki; Caturiasari, Jennyta; Wahyudin, Dede
JURNAL SINEKTIK Vol 7 No 2 (2024): Desember : Jurnal Sinektik
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v7i2.9085

Abstract

The purpose of this research is to find out the character of elementary school-age children, and character education for elementary school children, as well as the role of teachers and parents in building children's character. This research uses a type of qualitative research using the method of literature study or literature study. Subjects in the study were taken from various previous studies that had similarities or relevance to this research. The results of this study indicate that character education has a significant role in the moral formation of children at elementary school age, this role must be supported and assisted by teachers and parents as the main actors in the formation of good character and morals of children. Education and instilling good character and morals in elementary school-age children can be carried out by carrying out learning that has positive values, developing social skills, and instilling an understanding of the consequences of every action taken by children at elementary school age.
Efektivitas Penerapan Program Pendidikan Karakter 7 Poe Atikan Terhadap Karakter Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Purwakarta Butsainah, Butsainah; Febriyani, Frida; Azzahra, Shalimar; Wahyudin, Dede; Caturiasari, Jennyta
JURNAL SINEKTIK Vol 7 No 2 (2024): Desember : Jurnal Sinektik
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v7i2.9155

Abstract

Pendidikan karakter memiliki peranan yang sangat penting dalam penanaman nilai-nilai karakter peserta didik khususnya pada anak sekolah dasar. Program 7 Poe atikan hadir untuk membentuk karakter perserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pandangan masyarakat terutama guru dan orangtua pada efektifitas penerapan program 7 poe atikan sebagai acuan pendidikan karakter di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis kajian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui hasil survey dan studi kepustakaan. Dari penelitian ini mendapatkan hasil bahwasanya efektifitas penerapan program 7 poe atikan di Purwakarta ini efektif dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Sehingga Pendidikan yang dijalankan tidak hanya menjadikan siswa cerdas secara akademik, namun memiliki karakter yang baik bagi kehidupan bangsa. Hal ini diharapkan menjadi perhatian penting dan kerja sama dari berbagai pihak seperti keluarga, sekolah, guru, masyarakat dan dinas pemerintah agar anak dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: 7 Poe Atikan ; Karakter ; Pendidikan ; Pendidikan Karakter
Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi: Ihwani, Nada Nupus; Ayu, Metaninda Permata; Rahma, Dhiya; Caturiasari, Jennyta; Wahyudin, Dede
JURNAL SINEKTIK Vol 7 No 2 (2024): Desember : Jurnal Sinektik
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v7i2.9156

Abstract

Pendidikan di Indonesia perlu mengintegrasikan nilai kebudayaan sebagai dasar untuk membangun dan mengembangkan kehidupan yang lebih beradab. Hal ini agar peserta didik memiliki tolak ukur moral yang perlu mencakup nilai-nilai kebudayaan di era globalisasi. Globalisasi membawa dampak dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter berbasis budaya dalam menghadapi tantangan globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan Pendidikan karakter ini merupakan nilai yang perlu diwujudkan dalam kelangsungan hidup bangsa, yang akan menjadi tumpuan anak bangsa Indonesia untuk menjadi pribadi yang berkualitas, sesuai dengan 18 nilai-nilai karakter yang berlandaskan pada budaya bangsa. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Pendidikan karakter ini sebaiknya dapat dilakukan melalui pendekatan komprehensif (global) dan holistik (menyeluruh). serta dapat dilaksanakan dengan melalui proses pembelajaran (teaching), keteladanan (modeling), penguatan (reinforcing), dan pembiasaan (habituating).
Peran Pendidikan Karakter Untuk Membentuk Karakteristik Peserta Didik Di Abad 21 Luthfi, Tiara; Puspita Sari, Rissa; Sallsabila, Irma; Wahyudin, Dede; Caturiasari, Jennyta
JURNAL SINEKTIK Vol 8 No 1 (2025): Juni : Jurnal Sinektik
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v8i1.9169

Abstract

In the 21st century, the rapid development of technology has penetrated the world of education. Learners are required to adapt to the digital world. In positive terms, technology makes it easier for students to access learning. But in fact, technology is like a double-edged knife. Technology can have a negative impact on students, one of which is the fading of the morals and ethics of the nation's children. Therefore, to encourage quality and moral education, the government held a Strengthening Character Education (PPK) program. This research uses a literature study method (library research). This article is reviewed with the aim of realizing the importance of implementing character education to shape the characteristics of students in the 21st century to become advanced, superior, and intelligent individuals. The research results of this article show that character education has an important role in creating a quality young generation.
Co-Authors Afnianthi Lutfiah Lumban Batu Agitya Ratu Thifana Ai Siti Nuratilah Alfazriani, Rifa Sani Alfira Putri Febryanis Amelia Putri Cahyani Andina Aisyah Eka Jati Anisa Fitriani Anisa, Puja Sahwa Aprillionita, Rinanda Arfaiza, Shafina Alya Aulia, Fariza Nur Ayu, Metaninda Permata Azeera . Azhar, Muthia Nur Azizah, Najmira Nurul Azzahra, Shalimar Butsainah, Butsainah Cahyani, Amelia Putri Cici Isnawati D Wahyudin D Wahyudin D Wahyudin D. Wahyudin D. Wahyudin, D. Dahliana Asry Abdilah Damayanti, Yulia Darmansyah, Salma Nurhaliza Darusalam, Muhammad Rizki Debora Carmelita Sitanggang Dede Wahyudin Dede Wahyudin Dede Wahyudin Dede Wahyudin Dede Wahyudin Dede Wahyudin, Dede Desti Setianingsih Destina Inggrid Diani Deti Indah Kiranti Devi Oktaviani Dewa Wahyudin Dewi Hasna Fauziyyah Dewi, Rinanda Achirani Diani, Destina Inggrid Dwi Anisa Haftani Dwi Octaviani Putri Dwiyanti, Intan Efrina Aryani Aryani Eko Wahyunanto Prihono Fajriana, Firda Rahma Fariza Nur Aulia Farradhillah, Septy Qurrotu Aini Febby Putri Marini Febrianti, Ismaya Febriyani, Frida Fitria Hermawan Fitriani, Widya Ningrum Futri, Elmalia Hanifah Auliah Herawati Herawati Herdiansyah, Ali Azhar Hisny Fajrussalam Ida Rosidah Ihsanudin Ihwani, Nada Nupus Imelda Ekasetya Kemala Imtinan, Siti Nadhifa Inayatus Saadah , Ida Intan Dwiyanti Ismaya Febrianti Jati, Andina Aisyah Eka Julia, Ajeng Kamila Ishaq, Sehnaz Safana Kamilah, Sofi Nur Kanda Ruskandi, Kanda Kasmad, Mamad Khalisa Salsabila Khamelia, Weby Lestari, Kinanti Anisa Lusvinaningtyas Lusvinaningtyas Luthfi, Tiara Mahdarani, Nonik Mamad Kasmad Mila Oksanti Millah, Nabila Hafizhotul Muchtar, Farah Firdausa MutiaraPuradireja, Syifa Nabila Hafizhotul Millah Nabilah Azhar Natasya, Rufaidah Neneng Sri Wulan Neng Riski Ayu Utami Neng Wida Qudrotilah Niken Oktavia Anisa Asri Nina Latipah Nur Nonik Mahdarani Nur Azizah, Alifia Nurauliani, Hanifah Nurdiansyah Nurfadilah, Arini Nurfazira, Salsa Nurholiza Nurholiza Nursyahbani, Andini Nurul Kamilah, Zahidah Oktaviani, Devi Pelangi Sasih Oktobar Puja Sahwa Anisa Puspa Diva Awaliah Puspita Sari, Rissa Putri, Hafidziani Eka Putri, Nanda Aditya Rahma Yulita Rahma, Dhiya Rahmah Azzahra, Siti Rahman, Mita Chairunnisa Ramadhani Putri, Salma Rania Roka Ridho Wardani, Muhammad Rosyad Rifa Sani Alfazriani Rinanda Achirani Dewi Rita Pebriani Rizkita, Dilla Rizky Roland Jurdil Rukmawianfadia, Raniah Sallsabila, Irma Salma Ramadhani Putri Salsabilla, Maghfira Sarah Salsabila Septi Sulistyorini Septy Qurrotu Aini Farradhillah Sindi Nursalam Siti Auliakhasanah Siti Mariyam Siti Mariyam Siti Nadhifa Imtinan Sofi Kamilatus Sa’diah Sofi Nur Kamilah Sofia Isnaini Pinta Sofyan Iskandar, Sofyan Sri Haryanti Ningsih Srie Mulyani Srie Mulyani, Srie Suhaedah Suhaedah, Suhaedah Suko Pratomo Suko Pratomo Susanti, Revina Syarif Hendriana Tati Sumiati Tiara Yogiarni Tika Yulia Damayanti Ul Jannah, Yunita Wahyudin, D Wanda Hamidah Weby Khamelia Windi Geminiawati Wiwin Winengsih Wulandari Wulandari Yasmin Mutmainnah Yogiarni, Hafidziani Eka Putri5 Tiara Yogiarni, Tiara Yulianingsih, Meli Yuyu Hendawati, Yuyu Zaenudin Zaenudin