Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERDAYAAN DAN PEMANFAATAN TOGA DALAM MENINGKATKAN SISTEM IMUN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELURAHAN NUSANTARA PERMAI Rasmi Zakiah Oktarlina; Afra Rahmania Santi oktarlina
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.023 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v1n1.129

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit yang sedang menjadi pandemi di berbagai belahan dunia karena laju penyebarannya yang sangat cepat. Untuk mengatasi covid-19 perlu adanya upaya pencegahan, salah satunya dengan meningkatkan imunitas tubuh dengan penggunaan tanaman obat keluarga. Penggunaan Tanaman obat dan keluarga didasari oleh efek khasiatnya sebagai obat yang dipergunakan untuk penyembuhan maupun mencegah berbagai penyakit dan memiliki kandungan efek sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati. Atas dasar-dasar tersebut maka dilakukan pengabdian pembuatan kebun tanaman obat dan keluarga yang dapat dilakukan dalam rangkaian proses Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini penting dilakukan agar masyarakat mengetahui dan memanfaatkan tanaman-tanaman obat yang ada disekitar untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu sebelum memutuskan untuk melakukan pengobatan medis yang menggunakan obatkimia. Sehingga masyarakat dimasa pandemi covid-19 mampu menyediakan obat yang lebih murah dan efeksamping yang lebih ringan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan praktik atau demonstrasi. Sehingga masyarakat dapat mempraktikkan secara langsung dan menerapkan di sekitar lingkungan rumah. Dalam pelaksanaannya disampaikan metode pengolahan tanaman TOGA sehingga menjadi minuman immunostimulan yang menyehatkan maupun bagaimana cara menanamnya. Hasil yang diperoleh ialah terdapat peningkatan kemampuan dan kesadaran masyarakat yang mulai menanam tanaman obat dan keluarga dipekarangan rumahnya.
Pengaruh Penggunaan Antibiotik terhadap Kasus Stevens Johnson Syndrome Reva Dwi Yanty; Rasmi Zakiah Oktarlina
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.127 KB)

Abstract

Antibiotik memiliki kemampuan untuk melukai atau membunuh mikroorganisme penginvasi tanpa melukai sel inangnya. Penggunaan obat antibiotik haruslah digunakan secara rasional meliputi tepat dalam hal indikasi, tepat pasien, tepat dosis, tepat obat dan tepat cara dan lama penggunaan. World Health Organization (WHO) menerima laporan bahwa masih terdapat penggunaan obat yang tidak rasional. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dan tidak tepat dosis, dapat menggagalkan terapi pengobatan yang sedang dilakukan. Efek dari interaksi yang dapat terjadi cukup beragam, hipersensitivitas dan toksisitas termasuk dalam efek samping antibiotik secara langsung. Hipersensitivitas yang dimediasi kompleks imun yang disebabkan oleh obat-obatan biasanya menimbulkan kelainan Stevens Johnson Syndrome. Stevens Johnson Syndrome (SJS) merupakan kumpulan gejala klinis mucocutaneus eruption berupa kelainan pada kulit, mukosa dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat yang bersifat mengancam jiwa. Banyak penelitian yang dilakukan mengenai SJS, diketahui bahwa obat-obatan adalah etiologi utama yang dapat terjadi pada orang dewasa atau anak-anak. Gejala SJS muncul tidak lama setelah obat disuntikkan atau diminum, gejala yang ditimbulkan sangat ditentukan oleh reaksi tubuh pasien dan tidak berhubungan langsung dengan dosis obat yang dikonsumsi. Terdapat lebih dari 100 obat yang dikenal sebagai penyebab SJS. Obat golongan antibiotik memiliki peran dalam meningkatkan angka kejadian SJS. Antibiotik diduga sebagai penyebab tersering pada kasus SJS, antara lain penisilin, amoksisilin, rifampisin, sefadroksil, dan siprofloksasin.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedamaian melalui Program Tabur Kompas Darat Syaiful Bahri; Lina Marlina; Rasmi Zakiah Oktarlina; Yuli Ambarwati; Mulyono Mulyono; Aspita Laila
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v3i1.275

Abstract

Jumlah sampah yang ditimbun di TPA Kota Agung mencapai 9,73 ton per hari berdasarkan data per tahun 2018 yang secara keseluruhan tidak terkelola dimana dominasi  sampah rumah tangga mencapai 87,75 % dengan komposisi sekitar 55,20 % adalah sampah organik, 16 % sampah sisa makanan, dan sisanya sampah anorganik.  Kegiatan ini didasari oleh rendahnya kesadaran masyarakat dan kurangnya kepedulian terhadap pengelolaan sampah.  Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan Program Tabung Biru Komposter Sampah Dapur Rumah Tangga (Tabur Kompas Darat) ini adalah drum composting yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meminimalisir penumpukan sampah organik khususnya sampah dapur, sampah sayuran, sampah sisa makanan.  Pengomposan dengan memanfaatkan sampah organik tersebut diperoleh pupuk kompos dan pupuk organik cair (POC) yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh petani khususnya di Desa Kedamaian, Kota Agung, Tanggamus, Provinsi Lampung, Indonesia. Selain itu, program ini sebagai sarana untuk mengedukasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kesadaran, keterampilan, serta membangun kerjasama tripartit melalui perguruan tinggi, perangkat desa, dan masyarakat yang diwakili oleh BUMDES untuk menerapkan pengelolaan sampah yang mandiri dan terpadu dengan konsep reuse, reduce, dan recycle (3R). 
Kejadian Medication Error pada Fase Prescribing di Poliklinik Pasien Rawat Jalan RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Rasmi Zakiah Oktarlina; Zahra Wafiyatunisa
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 3 (2017): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i3.1717

Abstract

Medication error adalah suatu kejadian yang tidak hanya dapat merugikan pasien tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan khususnya dalam hal pelayanan pengobatan pasien. Medication error dapat terjadi di dalam tiap proses pengobatan, salah satunya pada fase prescribing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian medication error pada fase prescribing dalam pelayanan pengobatan di RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional. Subjek penelitian ini adalah resep yang ada di instalasi Farmasi RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi. Penelitian ini menggunakan metode total sampling yang mengambil resep di bulan Juni-Oktober 2016 di instalasi Farmasi RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi. Pada hasil penelitian didapatkan bahwa angka kejadian medication error pada fase prescribing menunjukan 63,6%. Dimana dokter spesialis melakukan medication error sebesar 72,5% dan 43,4% yang dilakukan oleh dokter umum. Kesalahan fase prescribing pada bagian inscriptio terhadap pasien rawat jalan RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi sebesar 58,5%. Angka kejadian kesalahan pada bagian prescriptio sebesar 63,6%, signatura sebesar 25,4%, dan pro sebesar 81,9%. Sedangkan angka kejadian pada bagian invocatio dan subscriptio sebesar 0%. Kesimpulannya Angka kejadian medication error sebesar 63,6%. Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan terhadap medication error pada fase prescribing.Kata kunci: angka kejadian, fase prescribing, medication error
Kerasionalan Pengobatan Tuberkulosis dan Konversi Sputum BTA terhadap Kesembuhan Tuberkulosis di Puskesmas Segala Mider Bandar Lampung Rasmi Zakiah Oktarlina; Sutarto Sutarto
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2018): Jk Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i2.1946

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan suatu masalah kesehatan dunia terutama di Negaraberkembang. Penyakit ini adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang merupakan kuman aerob yang dapat hidup terutama di organ paru dan dapat juga ditularkan ke berbagai organ tubuh lainnya.Kasus TB definitif adalah kasus dengan salah satu dari spesimen biologis positif dengan pemeriksaan mikroskopis apusan dahak, biakan atau dengan diagnostik cepat sedangkan, Kasus TB diagnosis klinisadalah kasus TB yang tidak dapat memenuhi kriteria konfirmasi bakteriologis walau telah diupayakan maksimal tetapi ditegakkan diagnosis TB aktif oleh klinisi yang memutuskan untuk memberikan pengobatan TB berdasarkan foto toraks abnormal, histologi sugestif dan kasus ekstraparu. Pengobatan yang tidak benar akan akan mengkibatkan terjadinya resistensi bakteri TB terhadap obat yang diberikan. Hal ini akan mengakibatkan masalah yang cukup besar, pasien akan menularkan kuman yang resisten kepada orang lain (primary drug resistance). Seorang dokter harus tahu dengan benar tentang terapi rasional tuberkulosis sesuai dengan kategori yang sudah ditentukan dan selalu mengusahakan agar pasien tetap patuh mengikuti pengobatan hingga selesai dan dinyatakan sembuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketepatan dosis dan konversi sputum BTA terhadap kesembuhan pasien tuberculosis paru di Puskesmas Segala Mider Bandar Lampung. Terdapat sebanyak 39 responden yang termasuk dalam penelitian ini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Pada hasil univariat karakteristik responden yaitu laki-laki sebanyak 25(64,1%) sedangkan untuk perempuan sebanyak 14(31,4%). Hasil ketepatan dosis yaitu dosis yang tepat sebanyak 34(87,2%) dan yang tidak tepat sebanyak 5(12,8%) sedangkan untuk hasil konversi sputum BTA yang mengalami konversi sputum BTA sebanyak 27(69,2%) dan yang tidak mengalami konversi sputum BTA sebanyak 12(30,8%).Terdapat hubungan antaraKerasionalan Pengobatan Tuberkulosis dan Konversi Sputum BTA Terhadap Kesembuhan Tuberkulosis Di Puskesmas Segala Mider Bandar Lampung dengan diperoleh hasil α=0,001 (P>0,05). Kesimpulannya adalah terdapat hubungan bermakna pada penelitian ini. Kata Kunci : KetepatanDosis, Konversi Sputum BTA, Tuberkulosis.
Human Monoclonal Antibody (HMAb) Solusi Pengganti Antitoksin Difteri Rasmi Zakiah Oktarlina; Adela Putri Agata
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2230

Abstract

Kejadian luar biasa difteri masih menjadi masalah di Indonesia sejak tahun 2011. Kejadian terbesar terjadi pada tahun 2012, sebesar 955 kasus. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi negara kedua dengan prevalensi kasus difteri terbanyak setelah India. Hingga pada akhir tahun 2017, ditemukan 591 kasus difteri di Indonesia. Hal ini berbanding lurus dengan meningkatnya angka kejadian drop out imunisasi yang berhubungan dengan semakin banyaknya kelompok anti vaksin. Terjadinya peningkatan kasus difteri ini menyebabkan diperlukannya pengobatan yang optimal terhadap kasus difteri. Pengobatan difteri saat ini adalah dengan Difteri Antitoksin (DAT) yang dikombinasikan dengan antibiotik yang adekuat. Namun dalam penggunaannya DAT yang berasal dari kuda ini memiliki efek samping berupa risiko alergi, reaksi hipersensitivitas tipe lambat, serum sickness, bahkan syok anafilaktik. Saat ini hanya India dan Brazil memproduksi DAT. Sementara untuk mengimpor DAT harus dengan seizin Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Penggunaan DAT dibatasi dan harus dilakukan pemeriksaan sensitivitas terlebih dahulu kepada pasien. Sedangkan penatalaksanaan difteri yang terlambat akan menyebabkan terjadinya peningkatan risiko komplikasi. Human Monoclonal Antibody (HMAb) bisa menjadi pilihan dalam menggantikan DAT yang dipakai selama ini. HMAb mampu menghambat terjadinya ikatan antara toksin difteri dan fragmen B dengan Heparin-binding Epidermal Growth Factor (HB-EGF). HMAb bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk menggantikan penggunan DAT.Kata Kunci : difteri, dat, human monoclonal antibody
Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan Penggunaan Obat Tradisional di Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Rasmi Zakiah Oktarlina; Asnah Tarigan; Novita Carolia; Ebti Rizki Utami
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 2, No 1 (2018): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v2i1.1906

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan lima besar di dunia. Tumbuhan adalah bahan baku yang digunakan sebagai obat tradisional. Sebanyak 80% penduduk di negara berkembang dan 65% penduduk di negara maju memilih menggunakan obat tradisional. Sekitar 40% penduduk Indonesia menggunakan obat tradisional dan 70% berada di daerah pedesaan, tetapi pengetahuan mengenai penggunaan obat tradisional masih cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan penggunaan obat tradisional di Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan jenis cluster sampling dan alat ukur berupa kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Subjek penelitian ini adalah keluarga di Desa Nunggalrejo dengan jumlah 102 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang menggunakan obat tradisional lebih banyak (64,2%) adalah responden yang memiliki pengetahuan baik mengenai obat tradisional, sedangkan responden yang tidak menggunakan obat tradisional lebih banyak (65,7%) merupakan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik mengenai obat tradisional. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p yaitu 0,008. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan keluarga dengan penggunaan obat tradisional.Kata Kunci : Keluarga, obat tradisional, pengetahuan.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Obat Analgesik Pada Swamedikasi Untuk Mengatasi Nyeri Akut Asyraf Vivaldi Wardoyo; Rasmi Zakiah Oktarlina
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v8i2.138

Abstract

Analgesic drugs or painkillers are one of the drugs that are often used independently by the community without a doctor's prescription, this causes the emergence of several side effects of analgesi drugs. Analgesic drugs commonly used by the public are nonopioid analgesic drugs such as aspirin, mefenamic acid and paracetamol because nonopioid analgesic drugs are not as addictive as opioid analgesic drugs. Analgesic drugs have side effects including hypersensitivity reactions, stomach and intestinal disorders, damage to the kidneys, and can cause liver damage if consumed in excessive doses. Several studies have shown that the level of public knowledge is closely related to the rational use of pain medications or analgesics. The higher the level of knowledge, the better and more appropriate in using analgesic drugs and vice versa, so that the more rational the community uses analgesic drugs, the fewer side effects that can arise. Self-medication or self-medication is a community effort to deal with pain that occurs mainly acutely or suddenly. Self medication can be a source of medication errors due to the limited knowledge of the community about drugs and their use. If self-medication can be carried out correctly by the community, then self-medication can have a large positive impact on both the community itself and the government in terms of national health care
Hubungan Kebersihan diri, Sanitasi, dan Riwayat Penyakit Infeksi Enterik (diare) dengan Kejadian Stunting pada balita usia 24-60 bulan Sutarto Sutarto; Reni Indriyani; Ratna Dewi Puspita Sari; Jeffrey Surya; Rasmi Zakiah Oktarlina
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v10i1.3415

Abstract

Stunting pada anak adalah sebuah dampak kronis dari rendahnya asupan gizi jangka panjang yang dapat disertai dengan penyakit infeksi dan masalah kesehatan lingkungan. Perilaku hygiene dan sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan penyakit infeksi enterik (diare) yang bisa membuat anak-anak kehilangan nutrisi untuk tumbuh kembang. Tujuan penelitian ini menentukan hubungan antara kebersihan diri, sanitasi, dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain case-control. Jumlah dari sampel dari penelitian ini 88 balita berusia 24-60 bulan yang terdiri dari 44 kelompok kasus dan 44 kelompok kontrol. Variabel terikat dari penelitian ini adalah kejadian stunting dengan variabel bebas kebersihan diri, sanitasi, dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare). Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Odd Ratio. Kebersihan diri (p=0.003; OR=4.179), sanitasi (p=0.019; OR=3.095), dan riwayat penyakit infeksi enterik (diare) (p=0.004; OR=4.259) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting.  
PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI OSTEOARTHRITIS LUTUT PADA MASYARAKAT DESA BRANTI RAYA LAMPUNG SELATAN Helmi Ismunandar; Rani Himayani; Rasmi Zakiah Oktarlina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.436 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.873

Abstract

Latar Belakang: Osteoarthritis (OA) adalah penyakit degeneratif pada sendi yang menyebabkan hilangnya kartilago sendi secara progresif. Osteoarthritis adalah jenis arthritis (peradangan sendi) yang paling sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak. Penyakit ini bisa menyerang semua sendi, namun sendi di jari tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung, adalah sendi-sendi yang paling sering terkena. Pertambahan usia adalah salah satu faktor utama terjadinya kondisi ini. Tujuan : Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit osteoarthritis pada lutut. Metode: Dilakukan penyuluhan dengan penilaian dilakukan menggunakan pretes dan postes. Hasil: Kegiatan diikuti oleh 70 orang masyarakat Desa Branti Raya untuk menghadiri penyuluhan. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, diketahui sekitar 60% peserta tidak paham mengenai penyakit osteoarthritis dan 40% telah mengetahui pengetahuan yang cukup mengenai osteoarthritis. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, nilai hasil pengamatan meningkat. Sebagian besar peserta menjadi paham mengenai osteoarthritis pada lutut. Setelah dilakukan post-test, dari data yang diperoleh semua peserta sudah paham (100%) terhadap osteoarthritis lutut.
Co-Authors Adela Putri Agata Afra Rahmania Santi oktarlina Agung Abadi Kiswandono Agustina, Mezza agustyas tjiptaningrum Alfina Indah Nabila Ali Hasymi Romanov Alicia Rahma, Cinta Alvira Balqis Soraya Amanda, Fadyla Ambarwati, Yuli Andi Nafisah Andrifianie, Femmy Annisa Nurul Sa'diah Antika Sintia, Nova Ari Wahyuni Ari Wahyuni ari wahyuni Aryanti, Sri Asep Sukohar Asep Sukohar Asnah Tarigan Aspita Laila Asyraf Vivaldi Wardoyo Atri Sri Ulandari Aulia Nur Fadilah Aulia Ramdini, Dwi Axcellia Theresa Bayu Anggileo Pramesona Berlyantama Afifaldo Chyntia Saputri Citra Yuliyanda Pardilawati Citra Yuliyanda Pradilawati Damayanti, Ervina Danang hafizfadillah Dewi Nur Fiana Dheti Efrilia - Dika Pratiwi Adifa Disaputera, Alfafa Tsalaatsa Diva Meylia Dwi Anjani, Galuh Dwi Aulia Ramdini DWi Aulia Ramdini Dwi Indria Anggraini Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Ebti Rizki Utami Ety Apriliana Ety Apriliana Evi Kurniawati, Evi Exsa Hadibrata Exsa Hadibrata Fathia Sa'adah Fatimah Azzahra Fauzi, Isaura Dewi Femmy Andrifianie Fernandya Sylvia Nurindi Fonna, Maulida Puteri Happy, Terza Aflika Helmi Ismunandar Helmi Ismunandar Hidayat, Rizqi High Boy Karumulborg Hutasoit Ilyas Prabamukti Inas Salsabila Indriyani, Reni Intanri Kurniati Jeffrey Surya Jessy Dewi Awali Jezmy, Beby Kelidia Josua Tumpal Haloman Junando, Mirza Karima, Nisa Khairun Nisa Khairunnisa Kusumaningrum, Desy Lani Hartanti Lathifah, Dina Silmi Letifa Rahmadani Letifa Rahmadani Lia Qelina Liana Sidharti, Liana Lina Marlina M. Bintang Al Farrel M. Fitra Wardhana M. Rizky Fathurrohim Magdalena Yosefin Saputra Magdalena Yosefin Saputra Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng Mayasari, Diana Melia Megawati Mirza Junando Muhammad Aditya, Muhammad Muhammad Aditya, Muhammad Aditya Muhammad Fakih Muhammad Iqbal Muhammad Miraj Mirza, Isroni Mukhlis Imanto Mulyono Mulyono Nara Safitri Natamiharja, Rudi Nathasya Karren Zeta Nathasya Karren Zeta Naza Tsasbita Hayuning Adila Nazher, Muhammad Noldy Masyitha Novita Carolia Novita Carolia Novita Carolia Novriana, Dina NUR AFRIYANI Nurul Islamy4 Oktafany Oktoba, Zulpakor Pardilawati, Citra Yulianda Pardilawati, Citra Yuliyanda Patricia Cristina Wati Pius Ave Rafael Silalahi Prabamukti, Ilyas Pratama, Andre Arya Putri Ulan Sari Putri, Oka Mahila Gustia Putri, Syalika Dianisa Rahma, Cinta Alicia Rahmania Santi, Afra Rahmasari, Fania Asfi Ramadhana Komala Ramdini, Dwi Aulia Rani Himayani Rani Himayani Ratna Dewi Puspita Sari Ratu, Sarih Reffilia Irfa Reni Indriyani Reva Dwi Yanty Rika Lisiswanti Risal Wintoko Risti Graharti Rodiani, Rodiani Romulya, Ari Irawan Roro Rukmi WP Roviq Umam S Rr Astri Nur Azizah Utama Utama Sahab Sibuea Salsabila Dzakiyyah Zahra Salsabila Nurislami Salsabila Nurislami Salsabilla, Riefa Ayu Salshabilla, Annisa Sangging, Putu Ristyaning Ayu Santhi, Komang Ria Yuliana Saputra, Kurnia Hadi Saputra, Magdalena Yosefin Sari, Tri Anti Permata Setiawan, Muhamad Rizky Shinta Nareswari, Shinta Silalahi, Pius Ave Rafael Siti Khalimatus Sa'diah Sofyan Musyabiq Wijaya Soraya Rahmanisa Suharmanto Suri, Nurma Sutarto Sutarto Sutarto Sutarto Sutyarso Syaiful Bahri Syazili Mustofa T.A. Larasati TA Larasati Tri Umiana Soleha Tri Umiana Soleha Triyandi, Ramadhan Ulinnuha, Najwa Verizka, Talitha Wardani, Dyah Wulan S.R. Wardani, Farah Dwi Widyaningrum, Diah Ayu Winda Trijayanthi Utama, Winda Trijayanthi Winnugroho Wiratman, Manfaluthy Hakim, Tiara Aninditha, Aru W. Sudoyo, Joedo Prihartono yusran Zada Amalia Agatha Sari Zada Amalia Agatha Sari Zahra Wafiyatunisa Zetira, Zihan