Claim Missing Document
Check
Articles

Peningkatan Pengetahuan Dan Kesadaran Terhadap Kejadian Mata Merah Pada Anak Rani Himayani; Helmi Ismunandar; Rasmi Zakiah Oktarlina; Ari Wahyuni
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.161 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.874

Abstract

Salah satu gangguan yang sering ditemukan pada mata adalah mata merah, yang terjadi ketika pembuluh darah halus di permukaan mata melebar akibat iritasi, peradangan, infeksi, cedera, atau meningkatnya tekanan bola mata. Keluhan mata merah bisa mengenai semua usia. Mata merah umumnya tidak berbahaya, tetapi ada juga mata merah yang memerlukan penanganan segera untuk menghindari kerusakan pada penglihatan terutama pada anak-anak. Tujuan: Peningkatan pengetahuan dan kesadaran baik anak, orangtua dan guru mengenai pentingnya pemeriksaan berkala pada anak agar segera terdeteksi dini apabila ada kelainan mata merah pada anak. Metode : Penyuluhan dan skreening kelainan mata merah pada anak, meliputi pretest dan post test serta pemeriksaan mata oleh ahli. Hasil : Kegiatan diikuti oleh total 50 orang (anak, orangtua serta guru) Taman Kanak Titah Bunda yang dipilih untuk menghadiri penyuluhan dan skreening mata. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, diketahui sekitar 57% peserta tidak paham mengenai pengetahuan kelainan mata merah dan 43% telah mengetahui pengetahuan yang cukup mengenai kelainan mata merah. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, nilai hasil pengamatan meningkat. Sebagian besar peserta menjadi paham mengenai pengetahuan kelainan mata merah. Setelah dilakukan post-test diperoleh semua peserta sudah paham (100%) terhadap kelainan mata merah dan bagaimana pencegahan serta pertolongan pertama.
Peningkatan Pengetahuan Terhadap Gangguan Kesehatan Mata, Telinga Hidung Dan Saluran Pernafasan Yang Berhubungan Dengan Kasus Agromedicine Rani Himayani; Helmi Ismunandar; Mukhlis Imanto; Rasmi Zakiah Oktarlina; Ari Wahyuni
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2770.654 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.953

Abstract

Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem pertanian dan perkebunan. Pekerja yang berada di sektor agrikultur seperti petani atau pekerja diperkebunan, ditemukan beberapa penyakit akibat kerja. Namun, rasio penyakit akibat kerja jauh lebih sulit untuk diukur, karena penyakit pribadi yang dimiliki oleh petani sulit diidentifikasi sebagai penyakit yang berhubungan dengan pekerjaannya. Penyakit akibat kerja cenderung sulit untuk ditegakkan karena terkadang saling tumpang tindih dengan penyakit lain di luar pekerjaan yang diderita oleh pekerja. Tujuan: Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gangguan kesehatan mata, telinga hidung dan saluran pernafasan yang berhubungan dengan kasus agromedicine pada komunitas keluarga dan pekerja di PTPN VII Way Berulu Kabupaten Pesawaran Lampung, sehingga penyakit karena pekerjaan dapat di cegah terutama saat usia produktif dan dilakukan deteksi dini untuk membantu skreening awal penyakit dilingkungan kerja di masyarakat terutama di PTPN VII Way Berulu Kabupaten Pesawaran. Metode : Metode penyuluhan masyarakat dan deteksi dini kesehatan mata, telinga hidung dan saluran pernafasan di PTPN VII Way Berulu. Hasil : Kegiatan diikuti oleh total 40 orang pekerja PTPN VII Way Berulu yang dipilih untuk menghadiri penyuluhan. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, diketahui sekitar 57% peserta tidak paham mengenai pengetahuan kelainan mata merah/tukak kornea, gangguan pernafasan, rhinitis. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, nilai hasil pengamatan meningkat. Sebagian besar peserta menjadi paham.
Status Kesehatan Anak Stunting Indonesia (Analisa Data Riskesdas 2018) sutarto sutarto; Rasmi Zakiah Oktarlina; Naza Tsasbita Hayuning Adila; Reni Indriyani
Jurnal Dunia Kesmas Vol 11, No 2 (2022): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v11i2.6930

Abstract

Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran, jumlah sel dan jaringan interselular sebagian atau keseluruhan dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan manusia dimulai sejak pembuahan dalam kandungan ibu sampai usia balita. Kelompok umur ini perlu banyak protein untuk pertumbuhan. Gizi kurang, tingginya kesakitan atau kombinasi keduanya berdampak pada kejadian stunting. infeksi pencernaan (penyakit diare, enteropati, dan kecacingan), infeksi pernapasan, malaria, berkurangnya nafsu makan selama infeksi, dan inflamasi merupakan salah satu faktor penyebab stunting. Balita stunting cenderung mengalami ISPA dibandingkan balita normal.Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 dengan desain penelitian rancangan penelitian cross sectional, menggunakan sekunder dari data Riskesdas 2018.Jumlah anak stunting usia 1-5 tahun sebanyak 1.657 orang, dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak (54,1%) dibandingkan dengan anak laki-laki (45,9%). Berdasarkan riwayat infeksi saluran pernapasan akut pada anak stunting sebanyak 744 orang (44,9%) dan jumlah anak stunting berdasarkan riwayat diare hanya 378 orang (22,8%), berdasarkan riwayat berat lahir rendah sangat sedikit sekali dibandingkan dengan berat bayi normal (231 orang, 13,9%) dan riwayat panjang badan saat lahir relatif sama antara panjang bayi normal dan tidak normal. 
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN FARMASI DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS TAHUN 2022 Aulia Nur Fadilah; Rasmi Zakiah Oktarlina; Intanri Kurniati; Citra Yuliyanda Pradilawati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 3 (2022): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i3.7918

Abstract

Kualitas pelayanan merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen yang dapat dipenuhi dalam mendapatkan pelayanan dapat memberikan kepuasan pada pasien. Kepuasan pasien akan mendorong pasien untuk kembali ke sarana pelayanan kesehatan dan merekomendasikan kepada orang lain. Mengetahui hubungan kualitas pelayanan farmasi terhadap kepuasan pasien di instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 75 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Analisis data digunakan uji Chi Square. Terdapat hubungan kualitas pelayanan farmasi terhadap kepuasan pasien di instalasi farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Tahun 2022. Kualitas pelayanan farmasi pada kategori tidak baik sebanyak 32 orang (42,7%) dan pada kategori baik sebanyak 43 orang (57,3%). Kepuasan pasien pada kategori tidak puas sebanyak 31 orang (41,3%) dan yang puas sebanyak 44 orang (58,7%). Pelayanan farmasi yang makin berkualitas akan diikuti dengan kepuasan pasien.
Hubungan Ketepatan Peresepan Obat Anti Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Magdalena Yosefin Saputra; dyah wulan sumekar rw; rasmi zakiah oktarlina
Medula Vol 13 No 1 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i1.604

Abstract

Hypertension is a disease characterized by an increase in a person's blood pressure more than the normal blood pressure threshold. Hypertension is the 3rd most common cause of premature death in the world. This disease is also called the silent killer because most sufferers do not experience specific complaints, but complaints arise after organ abnormalities due to hypertension. Efforts to prevent and treat hypertension can be started with lifestyle changes such as consumption of fruits and vegetables, low consumption of salt and fat, regular exercise, and not smoking. Furthermore, treatment in the form of pharmacological management is also needed to regulate blood pressure so that it does not exceed normal limits. Administration of anti-hypertensive drugs also aims to prevent complications due to high blood pressure. Pharmacological treatment uses antihypertensive drugs such as diuretics, andrenergic blockers, angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE-inhibitors), angiotensin-II inhibitors, calcium antagonists, direct vasodilators. Achieving the target of therapy in hypertensive patients means that there is a decrease in blood pressure until it reaches normal limits. In patients who receive antihypertensive drug prescriptions correctly, it is assessed that they have a 6 to 13-fold possibility of getting antihypertensive therapeutic effects that are on target compared to patients who receive antihypertensive drug therapy not right.
Distribusi dan Situasi Vaksinasi COVID-19 Letifa Rahmadani; rasmi zakiah oktarlina; agustyas tjiptaningrum
Medula Vol 13 No 2 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i2.618

Abstract

Developing a safe and effective COVID-19 vaccine and getting it into people's hands is a global priority that can bring hope for ending the COVID-19 pandemic. However, the application of this vaccine can differ between countries. This study takes a close look at vaccination policies, vaccination plans, and their implementation in Indonesia which may be relevant to other developing countries. Supply constraints are one of the problems faced by developing countries, including Indonesia, especially at the beginning of the vaccination period due to relatively low coverage of vaccination plans. Limited supply from producers is one of the biggest challenges in the initial vaccination period. The plan to procure early vaccinations in Indonesia will allow Indonesia to obtain more vaccine supplies over time to cover sufficient populations to acquire immunity. Apart from the importance of vaccination distribution, the willingness of individuals to receive the COVID-19 vaccine is a major challenge in many countries. However, the demand for a COVID-19 vaccine is relatively high among the world's general population. However, skepticism is a major obstacle to efforts to control the current pandemic. To promote the equitable distribution of vaccines, it is necessary to ensure that levels of price, access and acceptance are independent of available resources among individuals and countries. This can be achieved by raising awareness about the health-protective impact of vaccines among all citizens. The issue of vaccine distribution has become critical and a significant challenge in dealing with COVID-19, a global epidemic that has turned into a national disaster. Therefore, this must be addressed immediately because it can directly increase cases of COVID-19. This literature review discusses the distribution of vaccines and the problems encountered during the process.
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Prevensi saat Pandemi Covid 19 pada Masyarakat Seputih Raman Lampung Tengah Tahun 2022 Mirza Junando; Nurmasuri Nurmasuri; Rasmi Zakiah Oktarlina; Pius Ave Rafael Silalahi; Axcellia Theresa; Roviq Umam S
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 6, No 2 (2022): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila6269-74

Abstract

Perilaku prevensi sudah banyak diajarkan bahkan sedari kecil seperti ajakan mencuci tangan  sebelum makan. Perilaku prevensi ini sangat berpengaruh kepada kesehatan baik dalam jangka panjang misal gaya hidup sehat bagi penyakit kronis maupun pada penyakit menular. Denganadanya pandemi Covid-19, perilaku preventif kembali digalakkan dan CDC pun memberikan anjuran dengan menerapkan beberapa sikap yang kemudian dapat dilihat pada skala clean and condition. Selain dengan perilaku prevensi, vaksinasi menjadi salah satu cara pemerintah untukmeningkatkan kekebalan kelompok dan mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. Masyarakat juga dikenal luas sering melakukan swamedikasi atau tindakan mengobati diri sendiri tanpa resep dokter. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan  imunitas tubuh maupun untukmengatasi gejala sakit ringan. Tindakan swamedikasi baiknya tetap dilakukan dengan rasional. Berbagai ajakan sosialisasi maupun pengadaan posko Covid-19 dan penyemprotan desinfektan sudah dilakukan di berbagai daerah di Lampung Tengah. Pada penelitian ini ingin dilihat apakah upaya pemerintah dan Gugus Covid-19 telah cukup untuk menciptakan perilaku sehat yang baik di masyarakat dengan mengukurnya menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini diharapkandapat dilihat gambaran perilaku prevensi, penerimaan vaksinasi, serta swamedikasi yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Tengah selama masa pandemi Covid-19.    Kata kunci: perilaku prevensi, Covid-19.
. Metode Gyssens Sebagai Pilihan Utama Dalam Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik di Indonesia Dheti Efrilia -; Novita carolia; syazili mustofa; rasmi zakiah oktarlina
Medula Vol 13 No 2 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i2.526

Abstract

Antibiotic resistance is a global health problem in the world. Antibiotic resistance is defined as the absence of inhibition of bacterial growth by systemic administration of antibiotics with normal doses or minimal inhibitory levels. The World Health Organization (WHO) seeks to control antibiotic resistance globally by making global action plans to combat bacterial resistance to antibiotics, namely increasing the wise use of antibiotics and evaluating the use of antibiotics. The qualitative evaluation that can be used is the Gyssens method. The Gyssens method was chosen because this method has more specific aspects to evaluate each of the important parameters included in the use of antibiotics such as indication, effectiveness, safety, price and spectrum, and can also evaluate treatment duration, dose, interval, and route of administration as well as time of giving. Therefore, this method is the main choice for evaluation of antibiotics in Indonesia.
STUDI LITERATUR: COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR Melia Megawati; Rasmi Zakiah Oktarlina
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 2 (2023): Volume 10 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i2.8962

Abstract

Abstrak: Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata) Sebagai Penyembuh Luka Bakar. Luka bakar adalah salah satu masalah yang serius di seluruh dunia. Hampir semua orang pernah mengalami luka bakar dengan keparahan yang berbeda. Kurang lebih 180.000 kematian terjadi akibat luka bakar. Luka bakar dapat terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas terutama api secara langsung atau tidak langsung mengenai kulit, terpapar suhu tinggi dari matahari, listrik, maupun bahan kimia yang bersentuhan langsung dengan kulit serta bahan korosif seperti asam kuat dan basa kuat. Angka kematian akibat luka bakar di Indonesia masih cukup tinggi sekitar 40 % yang diakibatkan oleh luka bakar berat. Beberapa bakteri yang sering menginfeksi luka bakar yaitu Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Klebsiella spp., Enterococcus spp.  Pengobatan topikal yang biasa diberikan yaitu silver nitrate 0,5%, silver sulfadiazine 1% dan mafenide acetate 11% namun memiliki efek samping berupa toksisitas pada ginjal dan hati. Biaya pengobatan pengobatan luka bakar memiliki harga yang relatif mahal. Untuk itu diperlukan alternatif lain untuk mengobati dan mencegah resistensi. Cocor bebek adalah tanaman herbal yang telah lama diperuntukkan sebagai obat tradisional, di masyarakat banyak menggunakan cocor bebek sebagai obat untuk mengatasi luka bakar, bisul, peluruh dahak dan radang amandel. Daun cocor bebek termasuk tanaman sokulen (mengandung air) yang mengandung senyawa saponin, tanin dan flavonoid. Berbagai kandungan senyawa tersebut berperan dalam mempercepat penyembuhan luka bakar.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien: Literature Review Salsabila Nurislami; Bayu Anggileo Pramesona; Risal Wintoko; Rasmi Zakiah Oktarlina
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 2 (2023): Mei 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i2.1436

Abstract

Pelaporan insiden dilakukan untuk menurunkan insiden dan mengevaluasi sistem keselamatan pasien. Laporan akan dikaji dan diberi umpan balik berupa rekomendasi untuk mencegah insiden yang sama terulang kembali. Namun, pada tahun 2022, tingkat pelaporan insiden di Indonesia hanya sebesar 0,22%. Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien. Dengan mengetahui faktor yang memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien, institusi terkait dapat membuat kebijakan atau melakukan intervensi untuk meningkatkan pelaporan insiden keselamatan pasien. Tinjauan literatur ini mengunakan beberapa data base, yaitu Pubmed dan Science Direct. Artikel yang digunakan dibatasi pada artikel yang relevan dengan tujuan, artikel tentang pelaporan insiden, artikel penelitian, dan dipublikasikan pada 5 tahun terakhir yaitu 2017-2022 sehingga diperoleh enam artikel. Hasil tinjauan literatur menunjukkan faktor tersering yang berpengaruh terhadap pelaporan insiden yaitu rasa takut, pengetahuan dan pelatihan, umpan balik, serta perbaikan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien secara umum berasal dari tiga faktor, yaitu faktor individu, faktor psikologi, dan faktor organisasi.
Co-Authors Adela Putri Agata Afra Rahmania Santi oktarlina Agung Abadi Kiswandono Agustina, Mezza agustyas tjiptaningrum Alfina Indah Nabila Ali Hasymi Romanov Alicia Rahma, Cinta Alvira Balqis Soraya Amanda, Fadyla Ambarwati, Yuli Andi Nafisah Andrifianie, Femmy Annisa Nurul Sa'diah Antika Sintia, Nova Ari Wahyuni Ari Wahyuni ari wahyuni Aryanti, Sri Asep Sukohar Asep Sukohar Asnah Tarigan Aspita Laila Asyraf Vivaldi Wardoyo Atri Sri Ulandari Aulia Nur Fadilah Aulia Ramdini, Dwi Axcellia Theresa Bayu Anggileo Pramesona Berlyantama Afifaldo Chyntia Saputri Citra Yuliyanda Pardilawati Citra Yuliyanda Pradilawati Damayanti, Ervina Danang hafizfadillah Dewi Nur Fiana Dheti Efrilia - Dika Pratiwi Adifa Disaputera, Alfafa Tsalaatsa Diva Meylia Dwi Anjani, Galuh Dwi Aulia Ramdini DWi Aulia Ramdini Dwi Indria Anggraini Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani Ebti Rizki Utami Ety Apriliana Ety Apriliana Evi Kurniawati, Evi Exsa Hadibrata Exsa Hadibrata Fathia Sa'adah Fatimah Azzahra Fauzi, Isaura Dewi Femmy Andrifianie Fernandya Sylvia Nurindi Fonna, Maulida Puteri Happy, Terza Aflika Helmi Ismunandar Helmi Ismunandar Hidayat, Rizqi High Boy Karumulborg Hutasoit Ilyas Prabamukti Inas Salsabila Indriyani, Reni Intanri Kurniati Jeffrey Surya Jessy Dewi Awali Jezmy, Beby Kelidia Josua Tumpal Haloman Junando, Mirza Karima, Nisa Khairun Nisa Khairunnisa Kusumaningrum, Desy Lani Hartanti Lathifah, Dina Silmi Letifa Rahmadani Letifa Rahmadani Lia Qelina Liana Sidharti, Liana Lina Marlina M. Bintang Al Farrel M. Fitra Wardhana M. Rizky Fathurrohim Magdalena Yosefin Saputra Magdalena Yosefin Saputra Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng Mayasari, Diana Melia Megawati Mirza Junando Muhammad Aditya, Muhammad Muhammad Aditya, Muhammad Aditya Muhammad Fakih Muhammad Iqbal Muhammad Miraj Mirza, Isroni Mukhlis Imanto Mulyono Mulyono Nara Safitri Natamiharja, Rudi Nathasya Karren Zeta Nathasya Karren Zeta Naza Tsasbita Hayuning Adila Nazher, Muhammad Noldy Masyitha Novita Carolia Novita Carolia Novita Carolia Novriana, Dina NUR AFRIYANI Nurul Islamy4 Oktafany Oktoba, Zulpakor Pardilawati, Citra Yulianda Pardilawati, Citra Yuliyanda Patricia Cristina Wati Pius Ave Rafael Silalahi Prabamukti, Ilyas Pratama, Andre Arya Putri Ulan Sari Putri, Oka Mahila Gustia Putri, Syalika Dianisa Rahma, Cinta Alicia Rahmania Santi, Afra Rahmasari, Fania Asfi Ramadhana Komala Ramdini, Dwi Aulia Rani Himayani Rani Himayani Ratna Dewi Puspita Sari Ratu, Sarih Reffilia Irfa Reni Indriyani Reva Dwi Yanty Rika Lisiswanti Risal Wintoko Risti Graharti Rodiani, Rodiani Romulya, Ari Irawan Roro Rukmi WP Roviq Umam S Rr Astri Nur Azizah Utama Utama Sahab Sibuea Salsabila Dzakiyyah Zahra Salsabila Nurislami Salsabila Nurislami Salsabilla, Riefa Ayu Salshabilla, Annisa Sangging, Putu Ristyaning Ayu Santhi, Komang Ria Yuliana Saputra, Kurnia Hadi Saputra, Magdalena Yosefin Sari, Tri Anti Permata Setiawan, Muhamad Rizky Shinta Nareswari, Shinta Silalahi, Pius Ave Rafael Siti Khalimatus Sa'diah Sofyan Musyabiq Wijaya Soraya Rahmanisa Suharmanto Suri, Nurma Sutarto Sutarto Sutarto Sutarto Sutyarso Syaiful Bahri Syazili Mustofa T.A. Larasati TA Larasati Tri Umiana Soleha Tri Umiana Soleha Triyandi, Ramadhan Ulinnuha, Najwa Verizka, Talitha Wardani, Dyah Wulan S.R. Wardani, Farah Dwi Widyaningrum, Diah Ayu Winda Trijayanthi Utama, Winda Trijayanthi Winnugroho Wiratman, Manfaluthy Hakim, Tiara Aninditha, Aru W. Sudoyo, Joedo Prihartono yusran Zada Amalia Agatha Sari Zada Amalia Agatha Sari Zahra Wafiyatunisa Zetira, Zihan